Hari kelima ini ingin saya isi dengan menyentuh novel saya. Sudah berapa lama saya meninggalkan project novel? Lamaaa…. bahkan sejak saya menyibukkan diri dengan pekerjaan naskah skenario, saya sama sekali tidak menyentuh draft novel saya. Sedih memang, dan harus segera diatasi. Saya tidak mau project novel saya jadi berlama-lama seperti draft NEBULA dulu.
Okey, saya memang membutuhkan waktu lama saat menulis NEBULA. Karena saat itu saya masih belajar menulis. Kecepatan menulis saya juga masih sangat lambat. Tidak heran kalau saya tidak komitmen menulis rajin. Tapi setelah saya jadi penulis naskah, yang kerjanya selalu dikejar deadline. Harusnya saya bisa menyelesaikan novel saya.
Anggaplah menulis naskah skenario berjumlah 80 halaman, bisa saya selesaikan dalam waktu dua hari. Kalau saja disamakan dengan novel, maka saya bisa menyelesaikan novel lebih dari 200 halaman dalam waktu kurang lebih satu minggu saja. Tapi saya tidak pernah menyelesaikan novel saya karena saya nomor sekiankan. Kasihan kan. Nah, sesuai resolusi tahun 2019 yang sudah saya buat, maka saya harus fokus melirik project novel juga. Jangan dianak tirikan. Karena itulah di hari kelima ini, saya mulai melirik novel saya. Dan hal pertama yang saya buat adalah mempertajam karakter tokoh DIRGA.
GAMBARAN UMUM TENTANG TOKOH DIRGA
DIRGA adalah tokoh laki-laki utama yang ada dalam novel DLS PROJECT. Karakternya cuek, homoris tapi terkesan sarkastis, pintar, ceplas-ceplos, tapi sebenarnya sangat setia dan komitmen dengan cinta. Dirga tidak pernah peduli jika ada yang tidak suka dengan guyonannya. Bahkan DIRGA termasuk tipe cowok cuek yang blak-blakan. Sakit hati urusan ke sekian, yang penting bicara jujur apa adanya. Itulah yang membuat NANDU, tidak begitu menyukainya. Karena itu, NANDU orang yang paling tidak menyetujui ketika GIA menerima cinta DIRGA. Sebagai sahabat, NANDU tidak rela GIA mendapatkan laki-laki preman seperti DIRGA. Sementara sebagai laki-laki yang diam-diam menyukai GIA, NANDU tak ingin DIRGA merebut GIA darinya.
Ada beberapa poin yang harus saya perjelas tentang karakter DIRGA. Diantaranya :
– MEMPERDALAM SIFAT DAN KEPRIBADIANNYA
Saya membuat tokoh DIRGA sebagai pribadi yang cuek dan cenderung sarkastis. Namun di balik sifatnya yang “selengekan” itu sebenarnya tersimpan sifat penyanyang. Ini terbukti dari rasa sayangnya kepada GIA. DIRGA selalu mengangumi GIA apapun keadaannya. Baik GIA sedang marah, ataupun sedih. Ini yang membuat DIRGA tanpa sadar selalu memperhatikan GIA dari jauh. Namun saya membuatnya tetap misterius bagi GIA. Karena DIRGA tetap menjadi pengagum rahasia. DIRGA mengagumi GIA dari jauh. Tak berani mendekatinya secara langsung.
– MENGUNGKAP DETAIL KECIL TENTANG DIRGA
DIRGA itu penggemar sepak bola. Meskipun asalnya dari LUMAJANG, tapi cintanya pada AREMA tak bisa terbantahkan. Tak heran jika DIRGA mempunyai koleksi sepak bola lengkap di kamar kost-nya. Mulai dari poster pemain idolanya, sepatu sepak bola, syal AREMA sampai boneka singo edan. Maskotnya AREMA. AREK-AREK MALANG. Bicaranya pun sudah malang mania dengan khas bahasa walikan. Padahal GIA yang asli anak MALANG, tidak begitu fasih menggunakan bahasa walikan.
BACA JUGA : CARA MEMULAI MENULIS CERITA AGAR MENARIK PEMBACA
DIRGA juga suka memakai gelang kaget di pergelangan tangannya. Tidak suka jam tangan, karena waktu membuatnya terkekang. Begitu katanya. DIRGA juga ikut klub sepak bola di kampus. juga tak pernah ketinggalan menonton pertandingan bola dari tim kesayangannya. Soal GIA, DIRGA diam-diam mencari tahu. Mulai makanan kesukaannya, warna favoritnya. sampai jam berapa GIA biasa datang ke kampus. Oh iya, DIRGA juga diam-diam suka berpuisi. Tapi DIRGA menyembunyikan bakat terpendamnya ini. Puisi-puisinya selama ini dia tujukan untuk GIA. Hanya dia yang membacanya. Tak pernah ditunjukkannya ke orang lain.
Detail ini sangat penting untuk menggambarkan tokoh DIRGA. Sehingga pembaca bisa membayangkan sosoknya seperti yang ada dalam pikiran saya.
– SOSOK DIRGA DI MATA ORANG LAIN
Poin ini penting untuk membuat tokoh kita makin bernyawa. Karena harus ada tanggapan tokoh lain mengenai tokoh yang kita buat.
Dalam DLS project, DIRGA saya gambarkan membuat orang lain kesal. Terutama NANDU yang tidak suka dengan tipenya yang selengekan. Hal ini berhubungan dengan karakter NANDU yang saya buat seriusan. Akhirnya mereka pun menjadi rival. Berbeda dengan GIA yang menganggap DIRGA sebagai sosok yang humoris. Tapi tetap saja, bagi GIA yang pendiam, DIRGA tetap orang lain yang sulit menyatu dengan dirinya.
BACA JUGA : MEMAHAMI DIRI SEBAGAI SI MELANKOLIS SEMPURNA
Oh iya, Saya membuat satu puisi. Puisi yang sepertinya tepat menggambarkan keluhan DIRGA. Begini bunyinya.
Layar mengembang ke tengah lautan
Langit membiru
Daratan menjauh
Hatiku pun turut terjatuh
Lebam, memar seiring tawamu bersamanyaAmarah apa ini
Mengapa begitu membakar jiwa ini
Harusnya aku tak terjatuh
Jurang itu tak begitu dalam
Laut pun terasa dangkal
Tapi bahagiamu terasa menusuk
Mengapa harus dengannya
Tawamu itu milikku seharusnya
Senyummu itu untukku sepatutnya
Bukan datar seperti yang kau tunjukkan padakuLayar masih mengembang ke tengah lautan
Langit pun masih membiru
Tapi hujan turun dengan ajaibnya
Seakan menangis mengasihaniku
Atau menertawakankuAh DIRGA…
Cuekmu itu pura-pura
Kenapa harus kalah oleh cinta
Katakan saja
Apapun nanti jadinya
Lalu lihat, langit masih biru atau sudah berubah jadi kelabu…-keluhan DIRGA saat memikirkan GIA-
DLS PROJECT
Nah, sudah hidup belum tokoh DIGA menurut kamu? kemukakan pendapatmu di kolom komentar ya.
DAY05#30hariBercerita
3 Comments. Leave new