Konflik merupakan masalah yang ditimbulkan penulis untuk membuat cerita tetap bergerak. Kehadiran konflik ini sangat penting, karena merupakan nyawanya sebuah cerita. Ibarat kata, cerita tanpa konflik seperti sayuran tanpa garam.
Penulis pemula terkadang masih bingung bagaimana melahirkan konflik dalam cerita. Ini bisa dimaklumi karena mengolah konflik menjadi sesuatu yang “greget” ternyata tidak mudah. Penulis yang sudah banyak menghasilkan karya pun kadang mengalaminya. Jadi bagi penulis pemula tidak perlu cemas. Butuh banyak latihan untuk bisa membaca hal-hal di sekitar kita, menjadi konflik dalam cerita.
Nah… untuk mempermudah daya tangkap kamu dalam memahami konflik, berikut ini ada 5 cara yang bisa dilakukan :
Daftar Isi
1. FOKUS PADA IDE CERITA
Tetap fokus pada ide cerita, membuat cerita tidak akan melebar. Sehingga pembaca bisa menikmati cerita lebih utuh.
Ide cerita sendiri diusahakan berpatokan pada masalah tokoh utamanya. Jadi, fokus pada ide cerita artinya juga fokus pada masalah tokoh utamanya. Jangan sampai penulis terlalu asyik membahas cerita tokoh pendukung, sampai-sampai tokoh utamanya diabaikan. Ini bahaya, karena bisa menggeser posisi tokoh utama. Sehingga cerita jadi menyimpang dan tidak menarik lagi.
Misal pada novel HARRY POTTER karya JK ROWLING. Ide cerita novel tersebut adalah tentang kehidupan HARRY POTTER, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang bersekolah di sekolah sihir HOGWART. Jadi sepanjang cerita, yang dibicarakan adalah masalahnya HARRY selama sekolah di sana. Memang ada tokoh lain seperti RONALD WESLEY, HERMOINE GRAGER, keluarga RON dan masih banyak lagi. Tapi porsi cerita mengenai tokoh pendukung tidak mendominasi. Sehingga cerita tetap fokus pada HARRY.
2. MUNCULKAN KEJUTAN DALAM CERITA
Kejutan dalam cerita dapat berupa GIMMICK dan juga TWIST.
GIMMICK adalah kejutan yang lahir dari pengembangan konflik utama. Sifatnya melahirkan informasi baru yang disampaikan lewat tokohnya. Sehingga pembaca menjadi penasaran dan memaku diri untuk terus mengikuti jalannya cerita.
Misal pada novel HARRY POTTER, gimmick dimunculkan pada kejadian yang dialami HARRY. Saat HARRY tiba-tiba menerima surat dari HOGWART, kedatangan HAGRID ke rumahnya, berkenalan dengan RON di kereta, dan masalah lain seputar HARRY. GIMMICK inilah yang membuat cerita terus bergerak maju.
TWIST adalah kejutan tak terduga. Penulis harus pandai meletakkan twist di bagian tertentu cerita, untuk membuat pembaca tetap bertahan dengan cerita kita. Ini penting, untuk membuat pembaca makin penasaran dan menyelesaikan bacaannya sampai selesai. Cara yang paling efektif untuk meletakkan bagian ini adalah di akhir bab. Sehingga pembaca merasa tertahan. Ada apalagi nih dengan si tokoh. Buat cerita yang menggantung. Sehingga pembaca akan menemukan jawabannya di bab selanjutnya.
Misal : Balik lagi ke cerita Harry Potter. Saya ambil ini karena ceritanya booming banget. sehingga pasti banyak yang sudah tahu ceritanya.
Di Deathly Hollow Part 2, Severus Snape disuruh Voldemort ke ruangannya. Sementara itu, Snape di sana berkali-kali melihat ke arah Nagini yang berputar di atas kepala Voldemort dengan mantra pelindung di sekelilingnya. Pastinya Snape sudah diperingatkan Dombledore tentang hal ini. Bahwa Snape harus hati-hati ketika Nagini dalam keadaan perlindungan mantra. Tapi tak ada yang tahu apa yang terjadi setelah itu.
Penonton akan mengira Snape akan baik-baik saja, karena Snape adalah kesayangan Voldemort. Namun yang terjadi kemudian adalah Voldemort justru menyuruh Nagini membunuh Snape, hanya karena Snape adalah pemilik sah tongkat elder. Ini twist. Kejadian yang tak terduga.
Karena bagaimanapun juga, Snape adalah pelayan Voldemort yang paling setia. Rasanya tidak mungkin Voldemort membunuhnya. Tapi demi ambisi Voldemort yang ingin menguasai tongkat elder, Voldemort bisa saja melakukannya. Bahkan kepada kesayangannya sekalipun.
Coba teman-teman temukan kejadian tak terduuga lainnya pada cerita novel yang teman-teman baca. Kita bisa diskusikan loh di kolom komentar.
TWIST juga bisa ditulis di ending cerita, terutama yang menginginkan ending terbuka. Karena kejutan tak terduga ini bisa membuat pembaca terpana dengan cerita kamu. tentunya kejutan tak terduganya tetap berhubungan dengan cerita ya.
3. KEMBANGKAN KONFLIK MENJADI ANAK KONFLIK
Buatlah ploting untuk mempermudah menganalisa konflik. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar cerita tetap pada jalurnya. Tidak melebar kemana-mana. Temukan satu konflik utama, lalu kembangkan menjadi anak konflik.
Perhatikan contoh berikut :
Penulis membuat cerita dengan tema persahabatan. Maka uraikan kemungkinan konflik yang akan muncul.
Ide cerita : persahabatan dua perempuan dan satu laki-laki. Yaitu SINTA, BELA dan ANDRA.
Konflik utama yang mungkin muncul : persahabatan mereka pecah. Karena ANDRA diam-diam mencintai SINTA. Tapi SINTA tidak punya rasa kepada ANDRA selain sahabat. Justru BELA yang diam-diam menyukai ANDRA. Tapi tidak berani bicara karena tahu ANDRA lebih menyukai SINTA.
ANAK KONFLIK
– SINTA kaget ketika ANDRA menyatakan cinta kepadanya. SINTA menolak, tapi ANDRA tetap berharap banyak.
– SINTA curhat soal sikap ANDRA kepada BELA. BELA shock karena kecewa. ANDRA yang dicintai ternyata memilih SINTA daripada dirinya.
– ANDRA bingung kenapa BELA menjauhinya dan mendadak memusuhinya. Setiap kali ditanya, BELA selalu menghindar.
– SINTA dan BELA jalan berdua. Ketika ada mobil yang lewat, dan keduanya hampir tertabrak, ANDRA menyelamatkan SINTA daripada BELA. BELA kecewa sekali.
– BELA jadi ikut memusuhi SINTA dan tiba-tiba memutuskan persahabatan.
– Dst…
4. BUAT GRAFIK KONFLIK
Konflik yaang dibuat dalam cerita akan menjadi menarik jika memiliki grafik. Artinya jalannya tidak datar-datar saja. Melainkan ada naik turunnya.
Formula yang tepat untuk hal ini bisa dijelaskan dalam grafik parabola, atau sistem roket.
Grafik parabola maksudnya adalah konflik dibangun di awal cerita. Setelah itu konflik bertambah. Makin lama semakin tinggi hingga mencapai puncak konflik. Setelah sampai di puncak, harus ada penyelesaian. Sehingga langkah selanjutnya adalah menurunkan ketegangan konflik. Masalah selesai dan cerita berakhir.
Sistem roket yang saya gunakan di sini, maksudnya cerita tetap meninggi hingga akhir cerita. Biasanya sistem ini saya gunakan jika ingin membuat ending terbuka. Yaitu konflik yang dibangun di awal cerita, tidak pernah mengalami penurunan. Tapi terus meninggi hingga puncak. Setelah itu, konflik menurun sedikit, tapi kemudian meninggi lagi dengan adanya kejutan tak terduga.
Misal : Cerita Kanisi dalam novel Nebula. Setelah pertemuannya dengan Liam kembali, Kanisi dihadapkan pada kenyataan bahwa Liam masih menginginkan hatinya dan bertanya kenapa dirinya memutuskan cintanya dulu. Lalu muncul Tefan, laki-laki lain yang diam diam jatuh hati kepadanya. Tak disangka, justru Iza (adik Kanisi yang masih SMP) punya perasaan lebih kepada Tefan. Padahal mereka lebih cocok jadi abang adik. Belum lagi Naya, sahabat Kanisi yang ternyata pernah berhubungan dengan Liam. Namun hanya sebentar karena Liam masih mencintai Kanisi.
Konflik terus bergulir hingga puncaknya Naya menghilang. Begitu juga dengan Iza yang pergi dari rumah. Pasti panik dong. Cerita selengkapnya baca Nebula ya. hehe (Nebula by wahyu indah. Metamind Tiga serangkai)
5. SELALU HADIRKAN INFORMASI BARU
Informasi baru sangat penting untuk membuat pembaca tetap bertahan dengan cerita kita. Karena tanpa ada informasi baru, cerita jadi membosankan. Cerita juga tidak bergerak maju dan jalan di tempat.
Kita ambil contoh cerita tentang persahabatan tadi. Informasi yang dibuat penulis adalah ANDRA yang ternyata diam-diam menyukai SINTA. Akibat dari sikapnya ini, beberapa hal mulai terjadi.
Misal :
– BELA ternyata punya penyakit serius. Yaitu kanker hati. Hidupnya tak akan lama lagi. Satu keinginanya hanya cintanya dibalas oleh ANDRA. Tapi karena ANDRA tak mencintainya, BELA jadi frustasi dan memutuskan pergi.
– ANDRA sebenarnya sempat menyukai BELA. Tapi ANDRA punya dendam tersembunyi dengan kakaknya BELA yang pernah memutuskan cinta adiknya. ANDRA jadi tak ingin berhubungan dengan keluarga BELA. Namun karena BELA anak yang baik, ANDRA masih mau berteman dengannya.
Informasi baru ini bisa diceritakan di bab selanjutnya dalam cerita. Tentunya dengan pemilihan diksi yang tepat ya, sehingga cerita kamu jadi lebih menarik dan greget.
Nah, bagaimana?! Sudah bisa kan membuat cerita dengan konflik yang menarik. Praktekkan deh, dan lihat bagaimana pembaca menilai karya kamu.
Selamat berkarya.
56 Comments. Leave new
sama-sama…
Makasih tipsnya Kak. Aku tuh selalu kesulitan mengembangkan konflik. Jadi, ceritanya selalu monoton. ,
sama-sama. lathan menulis terus ya. biar gak monoton ceritanya
tulisan yang berikutnya request “cara mengakhiri cerita dengan menarik atau dramatis” boleh mbak? Saya kesulitan di ending kalo buat cerita nih…
wah siip. makasih idenya mas. memang lagi mau bikin tulisan senada. segera eksekusi. ditunggu ya.
bisa dibaca dulu yang ini mas https://wahyuindah.com/3-langkah-membungkus-cerita-dengan-ending-terbuka bisa sebagai pembuka ini.
Keren mbak tulisannya, bermanfaat banget buat saya yang sering mogok nulis. Padahal draft cerita novel banyak yang belum selesai. Noted banget artikel ini. Semoga bisa istiqomah nulis lagi hehehe
makasih mbak. semangat. karena musuh menulis itu diri sendiri. jadi ya lawan sendiri rasa malasnya. oke
Terima aksih Mabk tipsnya sangat bermanfaat. Kadang saya bingung bikin cerita itu mau diapain konfliknya hehe
semangat kak. dengan banyak latihan dan membaca, lama lama akan terbiasa memunculkan konflik. karena sebenarnya konflik itu sudah ada di mana mana. kita yang harus memunculkannya ke permukaan.
Cerita Harry Potter twist pertama yg paling bikin saya kaget adalah fakta bahwa Snape selama ini gak pernah membenci Harry. Dia justri menyayangi Harry setulus dia menyayangi Lily. Potranusnya Snape bahkan rusa betina seperti Lily. Duuuh, langsung nangis bombay aku membaca/ menontonnya. Hihihi. Twist memang penting banget yaaa dalam cerita mba. Siapa sih yg gak suka kejutan, kan?
bener banget. apalagi kalau kejutannya bikin terharu. iye kaaaan. wah penggemar harry potter juga nih kayaknya. tos kak. hehe
Bisa aku pakai nih tips dari kakak, soalnya dulu semasa sekolah pernah coba buat cerita tapi skak berhenti gak aku lanjutin karena bingung selanjutnya mesti gimana lagi.
Tapi kadang aku juga liat referensi cerita saat search di google supaya gak monoton ataupun kehabisan ide.
Semangat mbak. tetap lanjutkan menulisnya ya. kamu pasti bisa. hehe
Terima kasih informasi, selama ini saya tidak bisa membuat suatu cerita, karena selalu terbentur dengan cara2 yang tepat
Plot twist nya Harry Potter masih bikin melongo yaa mbaa. Ngga nyangka kalau Severus Snape banyak fansnya di akhir cerita. Aku mesti banyak belajar nihh dari mba wahyu untuk bikin cerpen. Terimakasih sharingnya mba
Selalu suka baca artikel kak Wahyu Indah. Jadi saya semakin banyak ide nulis cerpen. Berasa dimentorin. Tengkyu kak
Saya masih kesulitan untuk menulis cerita. Terima kasih tipsnya, moga bisa diikuti
Kasian Bela :(. Mbak makasih tipsnya. Mudah tuk dipahami karena contohnya jelas, ku bookmarked poin-poinnya ya buat nanti belajar bikin cerita lagi 🙂
Masih belajar banget membuat cerita lebih menarik dengan porsi konflik yang aps tidak berlebihan. Apalagi untuk bagian twist, menurutku ini bagian paling sudah.
Mesti fokus pada cerita inti ya Mbak Wahyu… saya pernah buat cerita yang malah banyak nyeritain yang gak intinya huhuu harus fokus fokus dan fokus ya, tfs Mbak
hehe, penulis pemula banyak yang begitu. saya pun juga begitu di awal belajar menulis. gpp. normal itu. lebih banyak membaca tulisan senior saja, lalu dipelajari. terus latihan. insyaAllah lama lama bisa memendakan cerita inti dan pendukung. good luck kak
Kak gimana ya buat cerita jadi lebih hidup atau believeble, walau itu fiktif
Ada artikel tersendiri untuk mengulasnya. tungguin ya.
Tips ini cocok untuk saya sebagai penulis pemula. Kadang bikin cerita suka ga terarah gitu saya. Pengennya cepet-cepet selesai. Hehehe
terima kasih. yuk benahi dari awal.
Aku kok jadi sadar, apakah kehidupannku penuh dengan gimmick, sehingga jadi menarik buat dighibahin.
*eh.
hahahaha, jangan dighibahin dong kak. tapi untung juga loh. jadi berkurang kan dosanya.
Hm, gimmick perlu nih dicoba, hehe… makasih artikelnya Mbak, sangat membantu
sama sama mas
Terima kasih mbak ilmunya. Ini memang menjadi kesulitan saya sebagai penulis pemula. Semoga dengan belajar ini jadi lebih greget ceritanya.
Aamiin. keep writing kak. semangat
cerpen2 aku biasanya memang minim konflik sih,, aku rada sulit untuk ngebangun konflik, malah suka ngebangun latarnya dan penyelesaian, jadi kesannya tuh datar aja. mesti banyak belajar nih
semangat kak. hehe
Aku ga bisa nulis fiksi, baca artikel ini jadi ada gambaran lebih… Kurang bisa kembangkan ide sama nyari konflik yang pas kali yaa.. Trims ya mbak
mbak rini mah jagonya nulis artikel ya yang non fiksi. mastah mah, hehe
Amazing article, Aku harus banyak belajar menulis dari sista ini.. lengkap sekali ide ceritanya
terima kasih kak. keep writing ya
setuju semua dengan tips membuat konfliknya kak
kapankapan izin kopi isinya ya buat modulku
silahkan kak. tapi jangan lupa sertakan sumbernya dari blogku ya. hehe
Nice info gan, membuat ide konflik ternyata banyak ya caranya.
banyak dong. coba kupas deh. gak bakalan habis idenya.
Makasih bgt nih tipsnya, aku juga sering Stuck waktu ngembangin konfliknya jadi pikirannya cuma muter ² aja,
Ini sangat membantu 🙂
Terima kasih sudah berkunjung. semoga bermanfaat
makasih banget kak
sama sama
Makasih kak,selalu tulis tips ya kak karna aku begginer di bidang ini hehhe
InsyaAllah. makasih sudah berkunjung.
artikel ini bukanlah cuman memperbanyak pandangan saya namun juga menolong saya, saya berharap pembaca yang lainnya dapat tertolong sebab artikel ini, serta saya berharap artikel ini dapat diciptakan oleh penulis, agar bisa faedah buat saya dan yang lain
Alhamdulillah. Semoga bermanfaat. Terima kasih sudah berkunjung
Makasih tipsnya. Ngebangun konflik dalam cerita yg greget ini emang susahnya minta ampun, apalagi saya yg anaknya ga suka konflik hihi.
belajar berkonflik kak. hahaha
Lagi belajar nulis fiksi eh ketmu blog ini. Aku ikut belajar ya Mba. Aku masih agak rancu antara gimmick dan twist, sih. Kalau ending di akhir bab sudah berusaha untuk bikin kejutan, karena kalo baca novel penulis favoritku, tiap akhir bab selalu ditutup dengan sesuatu yang mau dibuka tapi belum terbuka. Hehe, wess, pokoknya habis ini aku mau kulik2 isi blog Mba Wahyu 🙂 bismillah
Wah terima kasih sudah berkunjung. InsyaAllah akan memperbanyak lagi tulisan mengenai kepenulisan naskah ya. Ditunggu
Konflik ini memang harus ada dalam sebuah cerita ya, Mbak. Termasuk pada cerita anak. Konflik atau masalah inilah yang akan diselesaikankan oleh tokoh-tokohnya.
Cerita tanpa konflik, maka alur cerita akan lurus-lurus saja, bahkan seperti membaca buku harian. Untuk mempelajari konflik ini, saya banyak belajar juga dari menonton film, termasuk drama korea juga, Mbak hehehe.
wah pak bambang mah udah senior kalau soal menulis cerita. sungkem dulu suhu