Kamu ingin menjalani profesi sebagai penulis? Atau menulis dijadikan sebagai hobi saja, sekedar untuk melepaskan penat dan stress di kepala. Sah-sah saja, asalkan menulis dilakukan dari hati. Bukan karena paksaan. Karena apapun yang dipaksakan, hasilnya tidak akan bagus.
Jika dulu banyak orang yang menyepelekan kegiatan menulis, maka sekarang tidak lagi. Menulis banyak dilirik sebagian besar orang. Baik itu dijadikan sebagai hobi saja, atau dijadikan sebagai profesi. Yah, profesi sebagai penulis kini menjanjikan masa depan cemerlang loh.
Tengok saja penulis novel atau penulis skenario. Pundi-pundi uang datang sendiri hanya dengan mengandalkan kepiawaian kita merangkai kata-kata.
Daftar Isi
Menulis Tidak Sama Dengan Merangkai Kata
Pernah tidak terpikir olehmu bahwa menulis itu adalah merangkaikan huruf menjadi kata. Lalu kata menjadi kalimat dan akhirnya kumpulan kalimat menjadi paragraf. Itu pelajaran yang saya terima saat sekolah dasar dulu. Belajar membuat cerita saat liburan sekolah.
Namanya juga masih belajar. Tidak tahu apa yang akan ditulis awalnya. Jadi apa yang terlintas di pikiran ditulis saja. Tidak runtut. Tidak urut. Asal nulis, yang penting ada kalimat yang bisa dibaca di sana. Lalu apakah itu bisa disebut sebagai tulisan?
Guru SD mungkin memberi nilai 8, karena anak SD sudah berhasil membuat kalimat dengan baik dan benar. Tidak typo, tidak salah tanda baca dan aturan kepenulisan lainnya. Masalahnya ada tidak cerita yang mengalir dalam tulisan itu.
Jika ada kisah yang berhasil ditulis, berarti tulisan itu layak disebut sebagai cerita. Tapi kalau tidak ya tulisan saja. Anggap sebagai tugas bahasa Indonesia yang sudah terselesaikan dengan baik.
Misal nih ya, Rani dan Riko menceritakan kegiatannya saat liburan sekolah. Diajak mama papa pergi ke rumah kakek nenek di desa. Di sana mereka bermain kelereng, main ke kebun dan diajak ke sawah. Makan di tengah sawah sambil menunggu orang-orangan sawah. Riko ingin memakai baju orang-orangan sawah itu. Tapi dilarang kakek. Katanya itu dari karung beras. Bisa gatal-gatal kalau dipakai.
Riko merajuk, kakek menghiburnya dengan membuatkan layangan. Riko senang karena bisa bermain layangan di sekitar sawah bersama kakek dan Rani, kakaknya.
Ada cerita kan di sana. Nah, itulah yang dinamakan tulisan. Ada kisah yang mengalir di dalamnya. Bukan sekadar kata-kata yang disejajarkan.
Satu hal yang perlu saya tekankan di sini. Menulis yang baik bukan sekedar merangkai kata-kata. Seperti menulis naskah novel atau skenario. Karena ada kisah di balik rangkaian kata itu. Sehingga barisan huruf yang diketik tidak hanya menjadi kalimat atau paragraf. Tapi juga alunan cerita yang mampu menggugah emosi pembacanya. Itulah tugas utama penulis. Yaitu membuat rangkaian cerita yang bisa menggugah emosi pembacanya.
Penulis membuat rangkaian kejadian dengan bahasa yang enak dibaca. Tulisan yang sudah bisa menggambarkan rangkaian kejadian atau gagasan sebuah wacana, bisa dikatakan sebagai sebuah karya tulis. Karya tulis inilah yang dikategorikan dalam berbagai bentuk. Bisa berita, cerita pendek, cerita bersambung, novelet, novel, bahkan naskah skenario.
Bagaimana Caranya Memulai Menulis ?
Saya punya sedikit pengalaman soal ini. Pengalaman yang mungkin juga dialami sebagian besar orang yang baru pertama kali belajar menulis.
Orang yang sudah punya karya terlebih dulu, misalnya novel, kebanyakan memberikan saran untuk langsung menulis. Namun ketika saya menerapkan arahan itu, saya dihadapkan pada labirin yang membuat saya semakin bingung.
Pertanyaan seperti saya mau menulis apa, kalimat apa yang pertama kali harus saya tulis dan semacamnya langsung berloncatan di kepala saya. Sadarlah saya, kalau memulai menulis itu ternyata tidak mudah. Tidak semudah perintah langsung menulis saja. Menulis apa saja. Karena kita memerlukan adanya pemetaan yang jelas.
Dari pengalaman saya itulah, akhirnya saya bisa merumuskan hal apa saja yang harus dilakukan oleh penulis pemula untuk memulai menulis. Ini dia :
Fokus Pada Jenis Karya Tulis
Jika penulis lain menyebutkan langkah awal menulis yaitu langsung menulis saja. Maka saya akan menganjurkan untuk memilah dulu jenis karya apa yang ingin kita tulis. Jangan langsung menulis. Ibarat kata kita mau bepergian kemana, maka jangan langsung pergi. Kalau kita tidak tahu jalan, yang ada kita malah nyasar. Benar kan?
Maka dari itu, sebelum pergi perlu kita petakan dulu kita mau pergi kemana. Transportasinya apa menuju ke tempat tujuan kita, mau berapa lama kita di sana, bekal apa saja yang perlu kita bawa dan keperluan lainnya. Setelah kita tahu dengan jelas detail yang kita perlukan, barulah kita bisa berangkat dengan perencanaan yang sudah matang. Kalau toh di perjalanan nanti, kita mendapatkan hambatan. Kita sudah bisa mengatasinya dengan prediksi awal yang kita buat. Jadi kita tidak asal berangkat begitu saja.
Menulis juga seperti itu. Jika kita mau menulis, langkah awal yang kita lakukan adalah tentukan dulu jenis tulisan yang akan kita buat.
Saya kurang setuju dengan himbauan langsung menulis. Karena kita akan tersesat di tengah jalan. Hal ini juga yang menjadi penyebab banyak penulis novel pemula, yang tidak bisa merampungkan ceritanya. Karena terjebak dalam tikungan jalan cerita yang makin melebar. Jadi kita perlu fokuskan dulu jenis tulisan seperti apa yang ingin kita tulis. Mau menulis berita, cerita pendek, novel atau naskah skenario. Hal ini penting karena masing-masing jenis karya tulis itu punya ciri khas dan gaya tulisan yang berbeda.
BACA JUGA: YUMMY APP INSPIRASI MEMASAK YANG WAJIB DICOBA
Menulis berita jelas berbeda dengan menulis novel. Jika berita membutuhkan riset berisi data pasti dan akurat, maka menulis novel lebih membutuhkan imajinasi liar penulisnya. Narasi pada penulis berita menggunakan bahasa yang tegas dan sesuai EYD. Bahasanya pun bisa terbilang formal. Berbeda dengan penulis novel yang lebih mengedepankan keindahan diksi dalam kata-katanya. Bukan berarti novelis tidak membutuhkan riset. Survey tempat dan kejadian tetap diperlukan novelis untuk memperkaya cerita yang akan dibuatnya. Hanya saja bahasa yang digunakan lebih bebas daripada penulis berita.
Penulis naskah skenario berbeda lagi. Karena format skenarionya saja sudah berbeda dari format novel. Ada kepala scene, narasi, dialog, bahasa kamera yang tentu tidak digunakan dalam penulisan novel ataupun karya fiksi lainnya. Ilmu menulis skenario juga lebih banyak daripada karya fiksi lainnya. Karena naskah skenario melibatkan banyak unsur. Akan saya bicarakan tersendiri tentang naskah skenario.
Buat Cerita. Bukan Merangkai Kata
Inilah kesulitan yang sering dibuat oleh sebagian besar penulis pemula. Ketika disuruh untuk menulis, mereka cenderung untuk merangkai kata demi kata menjadi paragraf. Tapi tidak ada kejadian di dalamnya. Meskipun penulis pemula sudah berkata kalau mereka sudah berusaha untuk membuat cerita, namun tetap saja pembaca tidak menemukan cerita yang bisa ditangkap. Hal ini juga yang saya alami ketika saya pertama kali belajar menulis dulu. Tidak ada cerita yang terkandung dalam kalimat saya. Sehingga membuat pembaca bosan membacanya. Inilah kesalahan fatal yang dilakukan sebagian besar penulis pemula.
Perhatikan contoh berikut.
Hari berganti dengan cepat. Kanisi berharap suasana hatinya yang amburadul kemarin di perpustakaan tidak terjadi lagi hari ini. Minggu adalah Kanisi time. Benar-benar sepenuhnya hari milik Kanisi tanpa membawa tugas kantor. Setelah menjalani rutinitas wajib selama seminggu bekerja apalagi yang ia lakukan kalau bukan ke toko buku gramedia. –NEBULA BAB 2-
Pada paragraf di atas, ada cerita yang ditulis penulisnya. Yaitu tentang satu hari yang dilalui oleh tokoh KANISI. Jadi pembaca mengetahui tentang apa yang dilakukan oleh tokoh KANISI lewat narasi penulisnya. Tulisan di atas tidak akan enak dibaca, jika hanya sekedar merangkai kata tanpa ada cerita yang mengalir di dalamnya.
Maka dari itu, hal yang dibutuhkan adalah kemampuan mendeskripsikan kalimat. Jadi setelah menentukan mau menulis jenis karya apa, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah belajar mendeskripsikan sesuatu dengan jelas. Misal ada kejadian apa yang ada di sekitar kita. Ibu yang sedang memasak di dapur, kemudian kompornya meledak. Atau adik yang menggambar orang menangis karena ternyata sedang rindu dengan mamanya. Tulis tentang keadaan adik, kertas yang dipakainya menggambar, ekspresi wajahnya. Maka akan ada cerita yang dialirkan dalam tulisan itu. Bukan sekedar kata-kata kosong.
Ceritakan Kejadian, Bukan Sekadar Cerita Kosong
Sebuah cerita akan membekas di hati pembaca, jika ada rangkaian kejadian yang berhasil ditulis dengan jelas. Seolah-olah pembacanya bisa merasakan sendiri apa yang dirasakan oleh penulisnya. Itulah inti dari poin ini.
Perhatikan contoh ini.
“Alia menutup laptopnya dan memicingkan mata tajam pada Irwan. Tanda kalau Alia sedang marah. Alia memang begitu, gadis yang tak banyak omong. Kalau kesal atau marah bisa dilihat dari tatapan matanya saja. Alia bisa dibilang pecinta film horror. Alia suka sekali menyeting kamarnya agar memiliki suasana horror saat menonton film.”
Pada paragraf di atas, rangkaian kejadian hanya terdapat pada kalimat pertama. Dimana ALIA menutup laptopnya dan memicingkan mata tajam pada IRWAN. Sementara kalimat selanjutnya adalah penjelasan tentang sifat tokoh ALIA. Penjelasan tersebut seharusnya tidak diceritakan gamblang seperti itu. Karena hanya akan membuat pembaca cepat bosan. Cerita juga tidak mengandung kejutan lagi karena sudah dijelaskan dalam narasi.
Kesalahan seperti ini sering ditulis oleh penulis pemula. Banyak yang ingin segera menceritakan tentang karakter tokoh yang dibuat. Tapi penyampaian tentang karakter ini dijelaskan terlalu gamblang. Padahal untuk membuat cerita yang penuh kejutan dan menahan pembaca untuk terus membaca tulisan kita, diperlukan “SIASAT” menulis agar pembaca tetap terpaku pada tulisan kita. Caranya yaitu dengan menjabarkan karakter tokoh lewat kejadian dan tingkah lakunya. Ceritakan kejadiannya, bukan sekedar cerita tentang tokohnya.
Perhatikan paragraf berikut :
Gia mencorat-coret kertas yang sudah ditandainya dengan stabilo hijau pupus. Menandainya lagi dan menambahkan kata-kata di ujung kertas dengan bantuan garis melengkung panjang dari kata yang digarisbawahi. Matanya fokus ke kertas di depannya sampai-sampai suara gertakan Nandu di sebelahnya tak terdengar. Baru setelah tangan Nandu merebut bolpoint dari tangan Gia, gadis itu menolehkan wajahnya dengan kesal. Terlebih setelah melihat siapa yang sudah membuyarkan konsentrasinya yang sudah susah payah dia bangun selama satu jam terakhir. – DLS PROJECT, DRAFT NOVEL BY WAHYUINDAH –
Dari kalimat di atas, pembaca seolah-olah bisa melihat sendiri rangkaian kejadian yang dilakukan oleh GIA. Sehingga pembaca ikut terbawa emosi ketika GIA diganggu oleh NANDU. Dari paragraf di atas, pembaca juga bisa menyimpulkan bahwa karakter GIA adalah serius, rajin dan pekerja keras. Jadi penulis tidak perlu menulis kata-kata kalau GIA itu tipe orang yang serius, rajin dan pekerja keras.
Biarkan pembaca yang menyimpulkan sendiri. Tugas penulis adalah menjabarkan kebiasan tokoh dengan detail, sehingga pembaca dapat menceritakan sendiri bagaimana karakter tokohnya.
Ini juga menjadi kesalahan lain yang sering dilakukan penulis pemula. Banyak penulis yang menulis kalau tokohnya cantik, pintar, kaya. Pembaca jelas bingung menentukan bagaimana cantik itu, pintar atau kaya.
Berbeda jika penulis menuliskan kalau tokoh perempuannya punya hidung yang mancung, mata bulat dengan bulu mata lentik, kulit putih bersih tanpa noda dan rambut hitam khas orang ASIA. Dengan deskripsi seperti itu, pembaca akan lebih bisa membayangkan sosok tokoh dalam cerita. Pembaca juga akan menyimpulkan kalau tokoh itu sangatlah cantik. Begitu juga dengan karakter pintar.
Penulis bisa menuliskan kalau di kamar si tokoh terpajang beberapa piagam penghargaan olimpiade sains tingkat nasional. Juga lemari kaca berisi penuh piala lomba cerdas cermat. Pembaca akan menyimpulkan sendiri kalau si tokoh pastilah orang yang pintar. Nah, sekarang coba deskripsikan bagaimana tokoh dikatakan “kaya”.
Pertajam Konflik
Cerita yang bagus dan menarik pembaca adalah cerita yang memiliki konflik tinggi. Hal ini berlaku bagi semua jenis karya tulis. Baik itu berita, cerita pendek, novel ataupun skenario. Kalau diwujudkan dalam bentuk grafik, maka alur grafiknya adalah semakin naik tajam hingga puncak. Lalu turun lagi dan kemudian naik kembali. Naik turunnya konflik inilah yang membuat emosi pembacanya akan diadu. Sehingga cerita akan menjadi menarik.
Bagi penulis pemula, mungkin kesulitan menemukan konflik dalam ceritanya. Hal ini wajar karena pengenalan konflik membutuhkan banyak riset dan kepekaan penulisnya. Tapi dengan sering berlatih mendeskripsikan kejadian dan membangun cerita, maka konflik itu akan ketemu dengan sendirinya. Bahkan konflik inilah yang sebenarnya dicari terlebih dulu untuk menemukan sebuah ide cerita.
Misal penulis ingin bercerita tentang laki-laki yang mencintai perempuan dengan sangat tulus. Tapi perempuan itu tak pernah mau membalas cintanya. Bahkan sangat membencinya. Konflik terjadi ketika laki-laki itu tidak pernah membalas kebencian perempuan yang dicintainya. Bahkan laki-laki itu terus memujanya sampai akhir hayat.
Konflik bertambah ketika laki-laki itu juga menyanyangi anak dari perempuan yang dicintainya. Padahal anak itu hasil dari hubungan gelap perempuan itu dengan laki-laki lain. Cinta laki-laki itu kepada anak haram itu sangat besar, laki-laki itu mencintai anak haram itu seperti anak kandungnya sendiri. sementara ibu kandugnya sendiri membuangnya karena anak itu anak haram.
Konflik yang terjadi dalam cerita di atas melahirkan novel berjudul “AYAH” karya ANDREA HIRATA. Laki-laki dalam konflik tersebut diperankan oleh tokoh SABARI yang sangat memuja MARLENA. Sementara anak haramnya diberi nama ZORO. Novel “AYAH” berputar pada cerita tiga tokoh tersebut. Namun penulisnya berhasil mengolah konflik di dalamnya naik turun. Sehingga pembaca ikut merasakan emosi di dalamnya.
Penulis pemula juga bisa membuat rangkaian konflik terlebih dulu sebelum menentukan cerita. Dalam sebuah karya, rangkaian konflik ini bisa ditemukan dalam premis. Yaitu ide dasar. Tapi ini tidak menjadi patokan awal. Bisa jadi penulis menemukan ide dasarnya dulu, baru mengembangkannya menjadi rangkaian konflik. Atau bisa juga konflik dulu diutarakan, baru muncul ide dasarnya. Berlatihnya membuat konflik untuk menemukan ide dalam bercerita. Setelah menemukan ide, baru belajar mengembangkannya menjadi sebuah sinopsis.
BACA JUGA : 5 CARA MEMBUAT KONFLIK YANG MENARIK DALAM CERITA
Buat Kejutan Dalam Cerita
Kejutan dalam sebuah cerita dapat berupa gimmick, twist, atau suspense.
Gimmick
Gimmick merupakan kejadian yang menimbulkan emosi pada pembaca atau tokohnya. Gimmick inilah yang memunculkan konflik dan membangun cerita menjadi lebih hidup.
Misal, pada naskah novel NEBULA, bab 1. Diceritakan tentang rutinitas Kanisi di perpustakaan kota Malang. Gimmick yang dimunculkan penulis adalah kedatangan Liam yang tak sengaja bertemu dengan Kanisi. Juga pertemuan tak sengaja Kanisi dengan Tefan. Tokoh pria yang nantinya akan menjalin hubungan serius dengan Kanisi. Kejutan inilah yang membuat konflik terbangun sejak awal bab.
Twist
TWIST adalah kejutan lain yang membangun rasa penasaran pembaca.
Pada naskah skenario pintu berkah, ditulis adegan tentang tokoh antagonis yang iri dengan keberhasilan tokoh protagonis. Kamera merekam kemarahan yang tergambar jelas pada wajah si tokoh. Tangannya terkepal dengan kuat. Seakan dendam membara di hatinya. Penonton pastinya akan penasaran tentang apa yang akan dilakukan si tokoh tersebut kepada si protagonis.
Penulis pemula kadang sering melewatkan poin penting ini. Karena kejutan inilah yang membuat cerita tetap ditunggu oleh pembacanya. Berlatihnya membuat twist yang membuat pembaca penasaran dengan ceritamu.
Misal, ketika kamu ingin membuat cerita tentang sepasang kekasih yang kasmaran, jangan dibuat happy ending. Tapi buat kejutan yang tak diduga oleh pembaca. Misalnya laki-lakinya tiba-tiba tertabrak dan meningal di tempat. Kejutan lain, ternyata si perempuannya sedang dalam keadaan hamil. Pasti bingung dong. Karena mereka belum menikah secara sah.
Kejutan ini tentu akan membangun konflik baru. Tentunya dari konflik baru inilah, cerita kamu akan lebih hidup dan menarik. Pembaca pasti akan penasaran dengan apa yang akan terjadi dengan tokoh dalam ceritamu.
Suspense
SUSPENSE adalah ketegangan yang membuat konflik terasa semakin tinggi. Kebanyakan suspense digambarkan dengan adegan horor. Tapi sebenarnya suspense tidak selalu horor. Kejadian marah maupun sedih juga bisa ditulis dengan sangat tegang sekaligus dramatik. Sehingga pembaca ikut merasakan ketegangan yang ditulis penulisnya.
Penulis pemula wajib berlatih menulis kejadian tegang yang ada di sekitarnya, jika ingin membuat cerita yang lebih hidup. Mulailah dengan menulis kejadian di sekitar kita.
Misal ketika kita asyik menonton tv, tiba-tiba hujan turun dengan deras. Lampu mendadak mati dan petir menyambar. Tokoh kaget bukan main dan teriak ketakutan. Mengingat film yang disaksikan di televisi adalah film horor. Lalu muncul sosok dalam gelap dengan rambut panjangnya. Tokoh mengira itu hantu. Padahal sosok itu adalah ibunya yang sedang membawakan lilin untuk menerangi rumah mereka yang mendadak gelap.
Nah, bagaimana? Sudah merasakan tegang. Bagaimana dengan penggambaran rumah yang mendadak didatangi maling. Coba tulis keteganganya.
Konsisten Berlatih Menulis
Menulis sebuah karya tidak harus langsung dari hal-hal yang besar. Mulailah berlatih menulis tentang hal-hal kecil di sekitar kita. Komitmen pada diri sendiri untuk terus menulis dan mengembangkan ilmu. Dari komitmen itu, akan muncul konsistensi kita sehingga tulisan kita semakin berkembang.
Mulailah dengan poin-poin yang saya jabarkan di atas. Maka tulisanmu tidak akan menjadi sekedar tulisan kosong. Tapi ada poin tersendiri yang didapatnya.
Jika masih bingung, cobalah membuat ploting. Yaitu urutan poin yang ingin kamu tulis untuk ceritamu. Semua penulis melakukannya. Tidak terpaku pada satu jenis karya tulis saja. Cerpenis, novelis bahkan penulis skenario sangat membutuhkan ploting. Agar cerita tidak lari kemana-mana.
Isi ploting mencakup ide dasar, konflik yang akan dimunculkan, kejutan yang akan dibuat, konklusi atau penyelesaian masalah dan ending cerita. Semakin banyak konflik dan kejutan yang akan dibuat, semakin menarik cerita kamu.
Tapi ingat, penulisan narasi juga penting. Karena pemilihan gaya bahasa menentukan menarik atau tidaknya tulisanmu. Jangan khawatir kalau masih pemula, karena gaya menulis penulis berbeda-beda. Semakin sering kita menulis, kita akan menemukan sendiri gaya bercerita kita. Itu soal waktu dan jam terbang. Jadi bisa diasah dengan banyak membaca dan berlatih.
Kesimpulan
Sudah tahu bagaimana cara memulai menulis? Mudah kan. Tentunya jangan langsung menulis ya. Pikirkan dulu apa yang akan kamu tulis. Buat rencananya, perbanyak riset dan baru menulis.
Ingat. Menulis itu ending. Bukan mukadimah. Kita butuh banyak kosakata dan pembendaharaan pengetahuan untuk dituangkan dalam sebuah tulisan. Karena bagaimanapun juga, tulisan itu adalah karya. Jadi kita harus membuatnya benar-benar berharga. Jangan asal menulis atau menulis sesuatu yang kurang berharga. Tulislah sesuatu yang membuat pembacamu sangat terkesan dan menantikan tulisanmu yang lainnya.
Semangat and keep writing ya.
125 Comments. Leave new
Terima kasih atas ilmunya, Mbak …. 🙂
Semoga bermanfaat. langsung dipraktekkan ya.
Padat, jelas dan mudah dipahami penjelasannya Mba. Terima kasih telah berbagi ilmu yang sangat bermanfaat. Keep writing dan tetap semangat ya.
Alhamdulillah kalau bermanfaat. semangat juga buat mbak Mutia.
Waah, jadi punya ide untuk mencoba mengkolaborasikan sketsa saya dgn tulisan2 saya nih.. trimakasih artikelnya sangat membantu 🙂
sama-sama. senang bisa berbagi. ditunggu karyanya…
terima kasih ilmu dan informasinya kak, bener-bener membantu saya dalam menulis agar tulisan saya menarik dibaca orang lain. semangat berkarya kak.
sama sama kak.
Sama-sama. keep writing juga ya. ^^
Butuh ketelatenan dan latihan terus menerus ya buat bisa bikin tulisan yang menarik pembaca. Dulu belajarnya cuma tulisan jurnalistik aja, nulis sesuai fakta di depan mata. Kalo bikin tulisan yang mengalir macam tulisan novel dan karya fiksi lain rasanya masih butuh belajar lagi .
bener banget kak. butuh konsistensi.
bang Doel mah udah jago nulis artikelnya. nulis yang lain insyaAllah bisa mengikuti.
Tips yang sangat bermanfaat terutama buat penulis pemula atau siapapun yang lagi belajar menulis cerita yang baik dan benar.
Jangan lupa kunjungi balik ya mbak, blog aku.
Semoga blog ini makin eksis
Aaamiin, terima kasih kunjungannya. pasti aku kunjungi balik blognya. ^^
Yah paling susah mengawalinya adalah belajar konsisten menulis. Insya Allah komitmen dulu dengan diri sendiri, untuk istiqamah. Makasih kak tips2nya.
sama-sama. tetap semangat menulis ya.
Ilmu banget nih
Aku yang masih susah itu memasukkan rasa saat menulis
Jadi kadang hambar aja gitu deh
Makasi sharingnya mbak. Akan saya coba terapkan dalam tulisan-tulisan saya
sama-sama. semoga membantu
Ke konsistenan memang salah satu yang harus dimiliki penulis. Konsisten menulis, membuat ide-ide bisa dengan cepat mengalir dikepala untuk dituliskan
bener banget. dan untuk konsisten ini yang sering bikin kita kalah. jadi musuh dari konsisten adalah diri sendiri. lawan rasa malas dan pacu terus untuk terus berkarya. setuju?
Tercerahkan alhamdulillah
Tips² nya mantul kak untuk akuu dan siapapun yang mau mengabadikan momen atau imajinasi. Thanks for sharing
sama-sama. terima kasih sudah berkunjung.
Saya banyak belajar dari artikel ini, meski sudah menulis ratusan artikel di blog, ternyata sangat perlu menerapkan seluruh kaidah atau rumusan seperti yang sudah dijabarkan di atas.
Semua rumusan tersebut juga bisa diterapkan untuk semua jenis artikel ya Mba, gak hanya novel saja, tapi juga artikel berita atau artikel lainnya. Lantas bagaimana dengan artikel tutorial (sementara di blog saya juga ada artikel tutorial). Apakah bisa juga diterapkan?
Mungkin simpelnya gini kali ya, kita nulis deskripsi per paragraf dan sebaiknya hanya fokus pada satu permasalahan saja. Lalu pada paragraf berikutnya berikan deskripsi yang berbeda dengan permasalahan lain lagi, namun masih dalam tema yang sama di dalam satu artikel. Dan setiap paragrafnya, sebaiknya ajak pembaca untuk sama-sama berpikir dan mengambil kesimpulan sendiri ya. CMIIW.
Terima kasih sudah sharing, sangat bermanfaat untuk penulis pemula macam awak ni, hehehe… Mantap sekali Mba ulasannya. Jadi sering-sering mampir nih ke blog kece badai ini. BTW, tulisan saya di blog saya masih jauh ya dari rumusan ini??
Alhamdulillah, terima kasih sudah berkunjung. Semua jenis tulisan termasuk tutorial bisa menerapkan rumusan dalam tulisan saja. karena saya membuatnya secara umum. Jadi semua tulisan bisa masuk. Kalau secara khusus, baru akan ada perbedaannya. Semangat menulis kak. terus berkarya ya.
Jujur saya baru tau twist, gimmick, dan suspense.
Memang ada beberapa tulisan saya yang belum selesai endingnya. Bukan karena buntu mba. Haha, karena merasa akhirnya terlalu happy ending.
asyik tuh tema menggantung. Biar pembaca yang memutuskan endingnya gimana. Ada kok ending terbuka dan tertutup. dan cerita tetap seru. keep writing ya.
Kalo masih moody pada tema tertentu bagaimana mbak? Kada lagi ada ide prosa, puisi, tapi di minggu depannya ada ide pengalaman mengajar atau tips mengajarkan materi tertentu. Mohon bimbingannya.
tulis saja ide yang masuk. ini wajar dan bisa dialami siapa saja. solusinya tampung semua ide yang masuk dengan menulisnya. Agar tidak hilang. lalu putuskan mana yang ingin ditulis lebih dulu. Harus ada yang dikorbankan. jangan kalah sama moody. Moody itu harus diarahkan, agar tidak membuat kita terlalu terlena. Kalau sudah bisa fokus pada satu tema, simpan tema yang lain. Selesaikan satu satu. Jangan dikerjakan semuanya, nanti tidak akan ada yang selesai. Anggap saja tema yang lain lagi antri. Jadi nunggu giliran untuk ditulis. Tapi pastikan semuanya dapat jatah. Kitanya yang harus bisa managmenet waktu. Belajar mengontrol diri sendiri. kalau tema yang satu sudah selesai, baru mengerjakan tema lain dengan melihat daftar ide yang tadi sudah ditulis. kalau sudah terbiasa, akan menjadi mudah kok.
Terimakasih mbaaa tipsnya. Bener2 aku highlight buat bekal heheh. Selalu suka sama tips menulis kayak gini. Jadi bikin tambah semangat
makasih kak. Semoga bisa membantu. semangat terus ya. artikel kakak juga keren loh. aku suka baca.
Terima kasih ilmunya mbak. Kuncinya sii harus telaten dan sering-seringlah menulis agar tulisan kita bisa terasah dengan sendirinya.
sama sama kak. konsistensi itu perlu kak. keep writing ya.
Betul setuju tulisan yg bagus menurut sy yg bisa membawa pembaca masuk kedlm cerita kita ya mbak..terlebih kalau menjadi terhibur atau terinspirasi..tp sy suka sebel kalau ada tulisan endingnya menggantung hehe kyk ga tuntas aja gitu ceritanya
Sebel sama ceritanya atau penulisnya kak. hehe. tapi seru loh bikin ending yang menggantung. coba bikin deh. ibarat kata balas dendam sama penulis yang sudah bikin mas sebel. biar bisa bikin cerita menggantung juga. keren itu menurut saya. karena gak semuanya bisa.
Kalau pemula biasanya malah ngetwist aja tanpa dasar pijakan mengapa twist itu terjadi. Dulu kadang kesal. Kok dulu? Sudah bertahun2 tidak baca fiksi. Hihihi. Atau mungkin baca tapi bukan pemula. Tiba2 ragu, masa sig bertahun2 saya ga baca fiksi….
ayo mbak. baca fiksi lagi. mengolah daya imajinasi lagi. seru loh
Masyaallah, aku gak ikut list bw, karena penasaran dengan judul yang mbak buat. Singgah dech, padat, jelas, inspiratif. Duh, pengen deh bisa nulis seruntun ini. Semoga bisa ….
terima kasih kunjungannya mbak. semoga bisa membantu.
Pernah mencoba menulis fiksi tapi selalu berhenti di tengah jalan. Maka tips ini wajib nih dicatat baik-baik. Makasih ya
sama sama kak. semoga bisa membantu.
Ok..mari berlatih dari membuat ide cerita.. membangun konflik… gimmick dan twist… dan konsisten utk menuliskannya
siap bapak.
Bermanfaat banget artikelnya mbak, saya sendiri punya cita-cita nulis novel sendiri. Semoga bisa terlaksana suatu hari nanti. Saya jadi tahu step-step awal untuk penulis pemula.
Alhamdulillah. semoga bisa membantu ya kak.
Setuju dengan konsisten berlatih menulis karena nulis itu gak cuma teori tetapi harus dilatih terus2an dan akan tampak bedanya setelah rajin berlatih
alhamdulillah. tos dulu kak. hehe
Penulis pemula wajib baca ini. Hehehe. Memang jelas gak bisa disamakan antara menulis novel, cerpen, berita, dan menulis blog. Konsep “tulis aja dulu” sebetulnya tak ada salah juga, sebab itu bagian dari latihan menulis.
siap kakak.
detail banget tipsnya ini mbak. Suka sekali dengan diksi yang dipakai dalam setiap contoh, beda sama yang biasanya gt. Wah ijin bookmark deh, buat dibaca lagi. Apalagi aku juga mulai serius ngeblog, jadi biar tulisannya gak garing gt hehe 🙂 Salam kenal mbak 🙂
terima kasih. semangat terus ya dalam menulis. keep writing
Wah mbak indah mantul bgt karyanya. Bisa menjelsskan cara menulis yg baik dg runut gini.
Kalau di kelas antologi kmrn aku jg belajar ttg showing mbak, jadi g hanya nulis kita bisa menuliskan kejadian cerita yg seperti mbak jelaskan di atas.
showing berarti gak sekedar menulis mbak. Tapi mendeskripsikan kejadian sehingga pembaca seolah bisa melihat langsung apa yang ingin disampaikan penulisnya. begitu bukan? Karena sebagai penulis kita juga harus bisa memposisikan diri sebagai pembaca juga. agar pembaca bisa merasakan apa yang dirasakan penulisnya. tetap semangat menulis ya mbak. Terima kasih kunjungannya.
Menceritakan kejadian, aku udah bisa menuliskannya. Hanya saja, menyisipkan kejutan… ini yang musti banyak baca dan latihan.. biar nggak hambar kejutannya 🙂
betul banget. perbanyak bacaan dan latihan akan memperkaya dan meningkatkan kemampuan menulis. apalagi kalau latihannya fokus ke salah satu jenis tulisan. bisa jadi ahli nantinya.
trimakasih ilmunya kak, aku jg penulis pemula, sangat terbantu dgn penjelasan kakak..
sama-sama. semoga bermanfaat
Terimakasih ilmu nya kak
sama-sama. semoga bermanfaat
tengkyu udah berbagi tulisan inspiratifnya mbaa, ini pentingnya ya kalo menulis cerita itu tentu kan pengen menarik pembaca ya
sama sama. semoga bermanfaat
Saya selalu bingung dalam memulai menulis prolog nya bagaimana dan epilog nya seperti apa. Tapi ketika saya membaca hal” terpenting dalam penulis pemula ini saya jadi tau langkah awal apa yg harus saya lakukan dalam menulis. Terima kasih mbak..
Sama-sama . semoga bisa membantu
wah ini beneran
beneran apanya kak?
Terimakasih kak untuk ilmunya, bermanfaat sekali untuk saya yang baru mau memulai menulis
sama sama. semoga bermanfaat
Terimakasih banyak kak, ilmunya. Bermanfaat banget buat saya yang ingin belajar menulis cerita
sama-sama, diaplikasikan ya.
maksih ilmunya kak, sangat bermanfaat bagi saya yg tengah belajar menulis..sehat selalu buat kakak
Aamiin. Terima kasih doanya. semoga bermanfaat ya
Terima kasih mba, ini sangat membantu. Saya yang awalnya ingin langsung menulis jadi urung, saya rasa pengetahuan saya belum banyak…sekali lagi terima kasih ilmunya
Sama – sama. Diterapkan dengan baik ya.
tercerahkan 🙂 artikelnya mudah dipahami
Alhamdulillah, diterapkan juga ya biar makin matang tulisannya.
Terima kasih ilmunya, Mbak. 🙂
sama-sama, semoga bermanfaat
Terima kasih untuk penjelasan dan contoh poin-poinnya, kak. Masih sering terjebak di deskripsi tokoh / kejadian…
sering sering latihan ya dan diterapkan ilmunya.
Wahh makasih banget tipsnya
samasama. semoga bermanfaat ya
Penjelasannya mudah di mengerti dan sangat-sangat membantu
Terima kasih. semoga bermanfaat
Terima kasih banyak, temen saya tiba2 daftarin lomba kaya gini sih jadi bingung wkwkw
wow, lomba apaan. menulis cerita?
Terima kasih atas ilmunya
sama sama kak
Thanks banget arahannya sangat bermanfaat buat saya terlebih buat yg lain
Terima kasih, semoga bermanfaat ya.
Menulis adalah kegiatan yang baik dan perlu untuk dilakukan karena bisa menjadi tempat untuk mengeluarkan perasaan dan menjadi kreatif ataupun menyampaikan perasaan kepada orang lain melalui tulisan https://store.intranspublishing.com/2021/11/06/cara-menulis-cerita-prof-dr-wahyudi-siswanto-m-pd/
terima kasih sudah berkunjung
Tulisan yang menarik. Sampai sekarang jujur saya merasa belum bisa menulis dengan cantik. Kadang antar paragraf terasa menggantung..jadi perlu banyak belajar dari teori yang ada
teori dibarengi dengan praktek mbak agar ilmunya lebih terserap sempurna. semangat
Wah bermanfaat banget kak tipsnya
semoga membantu ya
Makasih ilmu nya mbak, sangat bermanfaat.. aku juga baru belajar nulis novel di app baca novel gratis. Dan sebagai pemula, kesulitan ku ada pada saat membuat konflik. Kayak enggak tega gitu mbak, kalau mau buat konflik ya berat? Alhasil dari tiga novel yang sudah selesai aku tulis, semua konflik nya ringan dan kayak kurang greget.
Dilema penulis pemula. Coba biasakan cari konflik berat dan langsung hajar konfliknya. jangan tanggung tanggung. kalau sering latihan pasti bisa kok. Semangat
Lengkap tipsnya dalam menulis. Terima kasih, sudah bisa membantu untuk memulai menulis.
ALhamdulillah. Terima kasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat ya
Cara memulai menulis cerita emang menjadi PR banget buat saya, Mba. Apalagi setelah lebih banyak terjun ke nonfiksi. Perlu banget mengingat kembali materi dasar ini biar bisa luwes lagi nulis fiksi.
Banyakin latihan nulis mbak. Lama lama nanti terasah sendiri
terima kasih ilmunya mbak, saya jadi banyak belajar dari sini, lebih penying lagi latihan, latihan, latihan, dan latihan ya dududu, suka banget sama contoh yang diberikan mbak tadi
Alhamdulillah. Semoga bermanfaat kak
alhamdulillah sanagt membantu
sip
sip
Jadi tambah ilmu lagi nih mantap kak penjelasannya mudah di pahami
ALhamdulillah. Terima kasih. Semoga bermanfaat
Nambah ilmu baru nih….thanks udh berbagi kak!
Sama-sama. terima kasih sudah berkunjung. semoga bermanfaat ya
Dulu aku kira ya nulis cuma nulis aja langsung gitu gaperlu banyak yang harus difikirkan. Tapi setelah pengalaman di dunia blogging, Menulis itu harus ada tekniknya biar terstruktur sehingga apa yang ditulis bisa tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Terimakasih kak artikelnya sangat bermanfaat
Terima kasih. Semoga membantu ya
Selama ini saya hanya nulis sembarangan ngak pernah tahu teknik menulis yang menarik. Setelah dibaca kembali ternyata tulisan ceritaku agak membosankan. Setidaknya saya nemu artikel ini dan bisa belajar lagi. Terima kasih sudah menulis topik ini.
Sama-sama kak. Terima kasih sudah berkunjung. Semoga ilmunya bermanfaat
Saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan Kak Indah bahwa menulis harus dilakukan dari hati dan bukan dipaksakan. Menulis harus menjadi kegiatan yang menyenangkan, bukan beban yang harus dipaksakan.
Hanya dengan menulis dari hati. Maka kita dapat mengekspresikan diri dengan lebih baik dan menghasilkan tulisan yang memikat pembaca.
Keren kak indah.
Terima kasih kak. Semoga bisa dipraktekkan ya dan terus berlatih menghasilkan tulisan yang berbobot dan bernilai.
Kadang sering merasa heran dengan orang-orang yang sepertinya gampang banget buat bikin tulisan, terutama cerita.
Memang membuat tulisan itu harus berlatih dan konsisten, gak boleh dikit-dikit ngantuk….
gampang bikin tulisan dan cerita itu setelah banyak menulis kakak. Seperti berlatih. tapi bagi yang memang sudah suka dan cinta dengan dunia penulisan, itu bukan latihan lagi namanya. tapi semacam candu. kalau gak nulis, kayak ada yang kurang. jadilah selalu belajar dengan melihat tulisan orang lain. lalu mencoba menuangkan tulisan dengan gaya bahasa sendiri. dengan seringnya menulis dan meningkatkan skill menulis, semuanya jadi lebih mudah dan cepat dikerjakan. jadi gak cuman rajin menulis, tapi juga rajin meningkatkan skill menulis dengan banyak membaca tulisan orang yang bermutu.
jaman kuliah sempat jadi member flp. suka nulis cerita horor, semenjak kerja udah jarang nulis cerita. habis baca ini jadi nostalagia dan kepikiran buat bikin cerita lagi..
yuk bikin cerita lagi. pertajam kemampuan menulis dengan makin banyak menulis dengan berbagai genre. Semangat
Gak sengaja nemu blog ini, dan fix artikel”nya sangat bermanfaat banget buat saya yang selalu to the point dalam segala hal + sulit mengembangkan sebuah topik pembahasan.
Wah terima kasih sudah berkunjung. Semoga isi artikelnya dapat membantu mengembangkan topik pembahasan ya
Lagi blogwalking eh ketemu sama web ini.
Makasih banget udah sharing.
Pengen banget punya blog yang bahasa nya mengalir seperti ini
Terima kasih sudah berkunjung kak. Yuk bikin blog
“luar biasa” sangat menjawab pertanyaan saya kk
Alhamdulillah. Semoga bermanfaat ya kak