Pernah melihat film zombie tidak di tv atau bioskop? Atau film yang memaparkan mengenai virus. Serangan tingkat dunia yang menyebabkan manusia berada dalam ancaman kepunahan.
Sebagai pengingat saja, saya sebutkan beberapa ya. Resident Evil, yang menceritakan mengenai perusahaan umbrella. Dimana virus T diproduksi di sana. Film bergenre horror aksi dan fiksi sains ini menampilkan aksi Alice melawan para manusia yang berubah jadi zombie. Ya zombie. Gara-gara satu virus sengaja dilepas ke udara, siapapun yang menghirupnya akan langsung mati. Tapi setelah itu, mereka bangun lagi menjadi sosok lain yang mengerikan. Mayat hidup.
Film yang disutradari oleh Paul W.S. Anderson ini benar-benar penuh ketegangan. Saya selalu mengikutinya dari awal cerita sampai ending dan hampir tak bisa bernafas. Setiap scene selalu penuh kejutan, sarat informasi dan deg-degan. Itu karena semakin hari, jumlah manusia semakin sedikit. Karena terpapar virus T. Alice pun berusaha menemukan mereka yang masih hidup dan bertahan untuk diselamatkan.
Milla Jovovich yang berperan sebagai Alice menjadi trend center cerita ini. Bahkan di tiap episodenya, Alice selalu hidup. Lolos dari maut yang terus memburunya. Penonton pun jadi penasaran dengan apa yang dilakukan Alice di beberapa capter Resident Evil. Manusia yang bertahan hidup semakin sedikit, dan Milla Jovovich tertantang untuk menghentikan semua ini.
Bisa dibayangkan bagaimana kalau seandainya film Resident Evil ini menjadi kenyataan. Tidak ada manusia lagi yang kita temui. Kota-kota punah dan dipenuhi zombie. Kita merasa asing di bumi dan sendirian. Masa kejayaan manusia benar-benar digantikan oleh para zombie.
World War Z lain lagi. Film yang sama – sama menceritakan tentang zombie ini, menampilkan aksi yang sedikit berbeda. Zombienya lebih aktif dan bergerak cepat. Sensor suara sedikit saja membuat mereka langsung bereaksi. Berbeda dengan zombie di Resident Evil yang bergerak lambat.
Film produksi Paramount Pictures, Skydance Media dan Hemisphere Media Capital ini sama tegangnya dengan film zombie lainnya. Brad Pitt yang memerankan tokoh Gerry Lane benar-benar bisa menyihir penonton untuk fokus kepadanya. Karena Gerry Lane yang termasuk mantan anggota PBB ditugaskan untuk menyelidiki virus zombie ini.
Matthew Michael benar-benar menghidupkan film zombie ini melalui naskah skenario yang dibuatnya. Lebih masuk akal lagi, karena World War Z ternyata diadaptasi dari novel dengan judul serupa karya Max Brooks. Bagi yang sudah menonton, pasti setuju kalau film ini membuat kita hampir tak bisa bernafas ketika menontonnya. Setiap scene penuh kejutan dan ketegangan. Terutama ketika para tokoh kepergok zombie dan dikejar oleh mereka. Ketakutan terbesar manusia saat itu adalah digigit zombie. Karena hanya butuh waktu sekitar 12 detik untuk berubah menjadi zombie berikutnya.
Gerry Lane sempat kemasukan darah Zombie ketika hampir tergigit olehnya. Untung dia diselamatkan oleh seorang anak yang kemudian diasuhnya. Zombie ditembak mati, dan Gerry Lane menjauh dari keluarganya. Memastikan bahwa dirinya tidak berubah jadi zombie. Untunglah kekhawatirannya sirna, karena darah zombie yang masuk ke mulutnya tidak membuatnya terinfeksi virus zombie. Gerry Lane pun melanjutkan misinya untuk menyelamatkan keluarga dan dunia dari ancaman virus mengerikan itu.
World War Z memberikan satu kelegaan ketika Gerry Lane berhasil menemukan cara untuk mengatasinya. Yaitu menginfeksi manusia sehat dengan penyakit sebagai penyamaran. Itu karena para zombie memerlukan inang yang sehat untuk dimangsa. Manusia yang selamat pun bisa berkumpul.
Itu baru dua judul mengenai Zombie. Masih ada I am Legend, Train To Busan dan film zombie lainnya yang menampilkan pesan serupa. Bahwa klan manusia di bumi ini akan segera berakhir. Kepunahan manusia sedang berjalan pada ujung masanya. Ngeri gak sih.
Daftar Isi
AKANKAH MANUSIA BENAR-BENAR MENUJU KEPUNAHAN?
Sekarang kita menengok ke dunia nyata. Ada virus juga yang sedang menyerang dunia saat ini. Namanya Virus Corona atau Covid-19. Penyebarannya lewat udara dan bisa menular dengan sangat cepat. Dunia berduka dan ini bukan adegan film.
Kita memang tidak akan menjadi zombie dengan kehadiran virus ini. Namun dipercaya atau tidak, keadaan kita hampir sama dengan para manusia yang berada di era zombie itu. Takut terinfeksi virus dan akhirnya meninggal dunia.
Fakta mengerikan lagi menyebutkan jika corona virus belum ada vaksinnya. Para ahli masih terus menelitinya. Sementara kita, semakin hari dihadapkan pada kecemasan yang sama. Berusaha agar selamat dan tetap hidup. Faktanya jumlah manusia yang terinfeksi bukannya berkurang, melainkan semakin bertambah. Banyak kota berzona merah dan sedikit yang hijau. Mungkin tidak ada. Ngeri gak sih.
Corona virus bukan bahaya pertama yang memakan korban hingga ke pelosok dunia. Sebelumnya ada virus SARS dan juga AIDS yang juga menjadi ancaman banyak manusia. Bukan satu wilayah saja yang diserang, namun semua Negara di penjuru dunia. Endemi pun berubah jadi pandemi. Dunia berduka secara terbuka.
Bagaimana tidak berduka jika, coronavirus ternyata masih keluarga dari sars virus. Yaitu keluarga coronaviridae, dimana genusnya adalah Betacoronavirus dengan 4 jenis subgenus.
Coronavirus ini disebabkan oleh virus SARS-Cov-2 yang merupakan turunan subgenus Sarbecovirus yang berhubungan erat dengan SARS yang terjadi pada tahun 2002/2003. Tuh, masih turunannya kan. Bentuknya saja yang berbeda, yaitu pleomorfik berukuran 80-90 nm. Kandungan di dalamnya ada Asam ribonukleat yang dibungkus oleh lapisan envelope. Nah, envelope ini berisi Spike Glycoprotein S, protein dan membrane protein. Jadi makin sehat kan virusnya dan mudah berkembang biak dengan keberadaan protein ini. (sumber : www.warstek.com)
Masa kelam itu kini berulang. Tuhan mendatangkan kembali virus lain untuk menguji umat-Nya. Coronavirus tak hanya menyerang kaula muda. Tua, anak-anak pun bisa menjadi sasarannya. Benar-benar tak kenal usia. Lebih mengenaskannya lagi, coronavirus ternyata masih keluarga dekat sarsvirus. Hanya saja bentuk virus yang memiliki mahkota di ujungnya, membuatnya lebih mudah menyebar dan menginfeksi inangnya.
Muncul pertama kali pada Desember 2019 di China tepatnya daerah Wuhan, Corona virus cepat menyebar hingga ke seluruh dunia. Penyebarannya super kilat dan memakan korban jutaan manusia. Sekali lagi, ini bukan film. Tapi kenyataan. Lihat saja data mengenai Negara-negara dengan kasus corona terbanyak berikut ini.
1. AMERIKA SERIKAT
Negeri Paman Sam yang dipimpin oleh Donald Trump ini menduduki peringat satu penyebaran Covid-19. Sungguh sebuah prestasi yang mengerikan. Karena hampir 30,5 persen kasus di dunia, terpusat di sana. Kalau dilihat dari angkanya, Ada 614.246 kasus dari total 2.013.998 yang ada di dunia. Sementara New York menjadi kota yang terinfeksi terbanyak, yaitu 33 persen dari kasus nasional. Atau mencapai 203.123 kasus. Ngeri ya (sumber : www.kompas.com)
2. SPANYOL
Posisi kedua penyebaran virus terbanyak adalah Spanyol. Data per tanggal 14 April 2020, menyebutkan bahwa ada 177.633 kasus terjadi di sana, dimana kematian yang ada berjumlah 18.579 kasus. Ini artinya ada sekitar 18,7 persen kasus kematian akibat corona yang disumbangkan Spanyol kepada dunia. Khususnya di dataran Eropa dengan total 948.354 kasus. (sumber : www.kompas.com)
3. ITALIA
Posisi ketiga penyebaran virus corona ternyata adalah Italia. Dunia sempat memberikan predikat zona merah kepada Negara yang terkenal dengan Menara Pissanya ini. Itu karena ada 162.488 kasus dari total 21.067 kematian yang terjadi di sana. (sumber : www.kompas.com)
Saya jadi ingat video yang sempat viral di youtube. Dimana di sana ada pembuangan sampah besar. Dimana kantong-kantong sampahnya dilempar begitu saja dari sebuah mobil truk. Seperti truk pasir yang dibuka. Namun setelah dilihat dari dekat, ternyata itu bukan kantong sampah. Melainkan kantong mayat yang berisi jenazah-jenazah manusia yang terinfeksi corona. Benar-benar kuburan massal yang mengerikan.
4. PERANCIS
Siapa yang tak kenal dengan Perancis. Negara romantis yang menjadi tujuan wisata banyak orang. Sebut saja Menara Eiffel yang menjadi symbol cinta di sana. Juga beragam mode dan trend busana yang menjadi pusat dunia. Semuanya sepi sejak Corona virus muncul. Tak ada pengunjung maupun wisatawan. Semuanya diberlakukan demi menurunkan tingkat kematian di sana yang mencapai angka 15.729 kasus, dari keseluruhan kasus yang mencapai 143.303. (sumber : www.kompas.com)
5. JERMAN
JERMAN menjadi Negara dengan prioritas terkecil kelima dalam penyebaran corona. Ada sekitar 132.201 kasus infeksi yang terjadi dengan 3.495 kasus kematian. Prosentasinya masih kecil yaitu sekitar 2,6 persen. (sumber : www.kompas.com)
Meskipun kecil, tetap saja kecil dari 5 yang terbesar. Itu artinya masih mengerikan. Karena itu Negara-negara besar tersebut menerapkan system lockdown di negaranya. Agar penyebaran virus dapat dihentikan.
BAGAIMANA DENGAN INDONESIA?
Dapat dilihat dari data di atas bahwa kasus covid semakin meningkat. Jumlah yang terinfeksi semakin bertambah. Begitu pula yang meninggal. Meskipun ada yang bisa disembuhkan, namun jumlahnya masih kalah dengan peningkatan jumlah yang terinfeksi.
Indonesia memang bukan negara dengan jumlah yang terinfeksi terbanyak. Namun fakta yang terlihat di lapangan menyebutkan bahwa Negara Indonesia berpotensi menjadi terbanyak, jika protocol kesehatan yang diberlakukan pemerintah tidak diindahkan.
Lockdown memang tidak bisa diberlakukan di Indonesia. Seperti Negara maju lainnya. Karena Indonesia masih menjadi negara berkembang, dimana factor perekonomiannya masih menjadi tulang punggung terbanyak. Corona sempat melumpuhkan beberapa sector perekonomian. Membuat masyarakatnya limbung dan goyah. Mati karena kelaparan. Bukan mati karena terpapar virus corona. Miris kan.
Pernah mendengar slogan, Indonesia terserah?
Ya, tenaga medis yang berusaha menyembuhkan pasien corona virus kelelahan. Jumlah pasien yang ditanganinya bukannya berkurang, malah semakin bertambah. Sementara tenaga medis tidak bertambah. Tidak sedikit juga yang menjadi korban corona dengan ikut terpapar virus corona. Dokter dan perawat tumbang. Lalu bagaimana masyarakatnya?
Masih ndableg. Tidak mau berdiam diri saja di rumah. Masih suka keluar rumah dan kumpul-kumpul. Tidak memakai masker dan sejumlah pelanggaran terhadap protokol kesehatan yang sudah diterapkan pemerintah. Tak heran jika jumlah kasus yang terinfeksi covid-19 terus bertambah. Masyarakatnya gak mau kerjasama sih.
Bisa dimaklumi kalau tujuan keluar rumahnya untuk bekerja. Karena sejak masa pandemi ini, banyak yang dkorbankan demi menjaga nyawa agar tidak melayang. Salah satunya yaitu pekerjaan. Namun kesadaran diri untuk tetap menjaga kesehatan itu yang sepertinya masih kurang.
NEW NORMAL DI MASA PANDEMI
Disadari atau tidak, kita sudah memasuki masa kebiasaan baru atau New Normal. Kenormalan yang baru, Jika sebelum kehadiran corona, kita masih bisa keluar rumah seharian, masih bisa kumpul bersama teman, masih bisa menonton konser atau pertandingan bola. Maka kenormalan baru ini mengharuskan kita membatasi keluar rumah, menghindari kerumunan dan selalu rajin cuci tangan. Masker dan hand sanitizer menjadi barang wajib yang harus dibawa kemanapun kita pergi.
Itulah protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah. Tujuannya demi menjaga agar virus corona tidak terus menyebar. Sudah stop pada yang terinfeksi saja. Jangan sampai menular kepada mereka yang belum terinfeksi. Kasihan kan.
Sayangnya, tidak sedikit dari kita yang salah mengartikan keadaan New Normal. Dianggap virus corona sudah tidak ada lagi. Semuanya sudah kembali normal seperti sedia kala.
Belum kawan. Corona masih ada di sekitar kita. Belum ada yang pergi. Kehidupan New Normal lahir karena kita tidak bisa berdiam diri di rumah saja setiap saat. Terutama masyarakat Indonesia yang masih menggantungkan hidup pada roda perekonomian menengah ke bawah. Kalau tidak keluar rumah untuk bekerja, mereka mau makan apa. Begitu mungkin pemikiran mereka.
Ironis memang. Di saat tertentu kita harus menjaga keselamatan jiwa raga dari ancaman virus mematikan, di sisi lain kita juga membutuhkan makan untuk tetap hidup. Karena itulah kita masih diberikan kesempatan untuk keluar rumah, bekerja di kantor dan sejumlah aktivitas lainnya. Tapi dengan kebiasaan yang baru. Yaitu pemakaian masker, hand sanitizer, jaga jarak, cek suhu setiap masuk ruangan, dan sejumlah protokol kesehatan lainnya. Semuanya diberlakukan demi keselamatan kita. Agar tidak terinfeksi coronavirus, dan kita tetap bisa beraktivitas di luar rumah.
Susah tidak sih sebenarnya?
Kembali kepada kita sendiri. Karena kita yang memutuskan mau sehat atau tidak. Apalagi masayarakat zaman Now ini susah untuk dibilangin. Jiwa generasi Z adalah jiwa yang bebas. Susah untuk masuk dalam aturan tertentu. Jadi harus digembleng untuk memberi kesadaran akan pentingnya menjawa nyawa agar tidak mudah melayang.
Satu hal yang perlu kita ingat. Mengenai siapa sebenarnya yang menciptakan coronavirus ini. Siapa penulis skenario dari kejadian maha dasyat ini. Tentunya akan dicatat dalam sejarah peradaban manusia nantinya. Tak lain dan tak bukan adalah Allah Azza Wazallah. Tuhan Yang Maha Mengetahui segalanya. Dia-lah director dan pengarah gaya, Dia pula yang menulis naskah skenario dari awal cerita hingga ending. Jadi apa yang kita alami sekarang belum ending. Masih berjalan dari satu scene ke scene lainnya. Mencapai puncak cerita, lalu anti klimak dan kita tak pernah tau apakah ada klimak lagi nantinya.
Kita ini actor sekarang. Sama seperti tokoh dalam film zombie yang mewabah dunia. Ya, diakui atau tidak.Kita sedang berada dalam panggung sandiwara milik Allah. Kita berada di lokasi syuting, dimana adegan demi adegan sedang dimainkan. Searah dengan naskah skenario yang sudah disusun Tuhan Sang Pencipta Segalanya.
Lalu apa yang bisa kita lakukan sekarang?
Berdoa dan terus berikhtiar tentunya. Mohon keselamatan dengan tetap menjalankan aturan yang ada. Toh pemerintah melakukan segala macam aturan itu demi keselamatan kita kok. Apa susahnya sih menurut. Kita yang diuntungkan. New Normal ini hanyalah era baru. Era dimana kita hidup berdampingan dengan virus di sekitar kita. Mereka masih ada dan kita harus menyadarinya.
Belajar jadi bijak yuk. Karena ending cerita ini tak ada yang tahu. Kecuali pembuat ceritanya yaitu Allah SWT. Tuhan yang menciptakan cerita ini. Semoga saja endingnya bukan musnahnya peradaban manusia ya. Karena sebagaimana film yang kita tonton. Selalu ada pahlawan yang menyelamatkan manusia dari kepunahan. Pahlawan itu adalah kita sendiri. Setuju ya. Yess… Yuk kita ikuti alur cerita dengan lebih bijak. Siapa tahu di tengah cerita kita menemukan kebaikan demi kebaikan yang membuat cerita ini lebih indah.
***
Sumber referensi :
https://tirto.id/sinopsis-resident-evil-the-final-chapter-yang-tayang-di-trans-tv-eHMM
https://tirto.id/sinopsis-bioskop-trans-tv-film-world-war-z-malam-ini-2100-wib-erPp
27 Comments. Leave new
Beberapa waktu lalu nonton cerita tentang Dajjal. Terkadang saya berpikir Corona adalah salah satu pertanda kemunculannya juga. Wallahualam.
bisa jadi kak. tanda kiamat sekarang kan sudah banyak bermunculan. bencana kecil, bencana besar, gunung meletus, tsunami, gempa, sampai gak ada tempat bersembunyi kita. munculnya hewan aneh juga ada kan. Ngeri sendiri kalau sudah begini. Bahkan munculnya virus mematikan yang melanda seluruh dunia juga sudah dibicarakan dalam Al-quran. Perbanyak ibadah saja kak. Lebih dekat sama Gusti Allah. Minta perlindungan.
Saya sendiri kadang gak aware dengan protokol kesehatan, karena sekitar saya juga gitu. New normal ni jd normal. Masker pun spt jd formalitas. Tp ni ga bgs ya, harus komit jaga protokol kesehatan huhu
gak usah lihat sekeliling kak. biarin aja mereke gaya-gayaan, yang penting kita niatnya buat jaga kesehatan. Covid 19 ini bukan bercandaan loh. Jangan dianggap remeh. sudah banyak korbannya. semoga kita dilindungi dan diberi keselamatan ya. Aaamiin
Lalu apa yang bisa kita lakukan sekarang ?
Tentunya selalu jaga jarak aman kita terhadap orang lain saat berada diluar, usahakan bawa perlengkapan makan sendiri, gunakan masker,dan jangan lupa sedia sanitizer jika diperlukan.
Kok ribet ? Iya ribet,tapi gak apa kok. Yang penting kita sudah membantu pemerintah memutus mata rantai virus covid-19 ini.
betul kakak. kalau diterapin seperti ini pasti semuanya aman. dan pandemi ini bisa segera berakhir.
Aku juga pernah nonton World War Z. Masih ngga percaya ternyata apa yang ada di film kejadian beneran sekarang. Ya Allaah
makanya ngeri ya mbak. berasa kita ada di film zombie. bedanya kita gak jadi zombie kalau terpapar virus, tapi mati. hiiii
Ikhtiar kita memang harus maksimal ya Mba. Masalah nanti gimana ke depannya sudah keputusan yang maha kuasa. Asal kita gak ikut “Indonesia terserah” saja..
betul. kasihan tenaga medis kita kalau kitanya masih ndableg. kalau mereka sudah bilang terserah, nanti kita dibiarin loh. kena vcovid dibiarin mau? jangan dong. buktinya para medis masih setia mengobati kan. yuk jangan ndableg.
Tetap optimis dengan kondisi seperti ini. Tetap beraktifitas dengan memperhatikan protokoler kesehatan
bener kak. jaga kesehatan agar selamat semuanya.
Banyak yang saling lempar mengenai dalang dari covid. Ada yang nuduh Amerika, ada juga yang nuduh China. Padahal kejadian ini kan bagian dari takdir Allah. Seharusnya sikap kita bisa lebih tepat.
bener kak. daripada sibuk menyalahkan asal muasalnya, mendingan cari solusi biar covid cepat pergi. ya gak?
bener-bener memang sekitar keluarahan aja ini banyak yang ndableg..memakai masker aja udah pada jarang huhu serem deh
bener kak. makanya mulai kesadaran dari diri sendiri dulu biar yang ndableg berkurang dan akhirnya mau menaati protokol kesehatan
Awalnya pakai masker rasa enggap-engapan, apalagi aku berkaca mata. Suka berembun dan buram kaca matanya. gak nyaman banget ‘kan? Alhamdulillah, dapat masker jenis kain yang nyaman tapi aman, agak longgar. dibelakangnya ada potongan kain disambung dengan karet jadi gak sakit juga ditelingga.
aku juga pakai kacamata kak. Kalau maskeran memang suka berembun dan nafas jadi satu satu. gak nyaman banget. makanya kalau maskeran aku jadi jarang pakai kacamata. Masker kain yang longgar bisa jadi solusi ya. coba ah. thanks ya kak
Penasaran sama film world war z, itu penyakit yang diberikan untuk penyamaran semacam penyakit apa.
nonton mbak. seru loh. penyakit penyamarannya harus yang memtikan. Tapi sudah ada vaksinnya. jadi kalau sudah berhasil melewati para zmbie, vaksinnya disuntikkan ke tubuh kita. jadi kita sembuh lagi.
Ngeri ya Mbak ngebayangin nasib ras manusia kayak di film Word War itu, hikss… Btw meskipun Amrik negara terbanyak kasus COvid-19 tp presidennya santuy amir yak, hihi
presiden keplek itu mah. udah banyak yang protes suruh mundur. eh dianya cuek bebek.
manusia itu pastinya akan ada menuju kepunahan karena sudah ada takdir yang di tulis oleh Tuhan, tapi mungkin cara punahnya bisa berbeda.. semoga Covid-19 ini bukan untuk memusnahkan sebagian manusia
Aaamiin, kita berdoa yang terbaik ya mas
Semoga Allah segera lenyapkan dengan bersih ya kak virus ini. Dan manusia menjadi semkin bijak dalm hidup
Semoga virus ini menyadarkan manusia bahwa tidak ada yang abadi dimuka bumi ini termasuk umur, sehingga kita harus lebih paham dan lebih memperhatikan sekeliling kita
Aamiin. semoga ya kak