Sudah dua hari yang lalu sejak tulisan ini dibuat, anak-anak se-Indonesia merayakan hari jadinya. Yah, tepatnya tanggal 23 Juli 2020 kemaren, ada hari anak nasional (HAN). Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini ada yang spesial. Terutama melihat kenyataan bahwa kita masih berada pada masa pandemi. Tema Hari Anak Nasional pun dibuat untuk menyenangkan hati anak anak yang saat ini belajar di rumah. Tidak bisa berkumpul dengan teman-temannya di sekolah. Juga tidak bisa jalan-jalan ke keramaian kota.
Anak terlindungi. Indonesia Maju dengan tagline #AnakIndonesiaGembiradiRumah menjadi satu topik yang difokuskan pemerintah. Anak-anak adalah generasi bangsa. Kepada merekalah roda kehidupan bangsa ini bergantung nantinya. Mau jadi apa mereka nanti, tergantung bagaimana mereka terbentuk di masa kini.
Masalahnya, saat ini Indonesia sedang berduka. Bahkan dunia pun turut berduka. Alasannya tak lain dan tak bukan karena kehadiran virus corona yang membuat kita semua diharuskan diam di rumah. Kalau orang dewasa mungkin masih bisa mengontrol diri dan membuat kesibukan. Tidak bisa ke kantor pun masih bisa berkreativitas dengan kesibukan lainnya. Bagaimana dengan anak-anak yang masih polos. Belum mengetahui banyak hal dan masih dalam proses pembelajaran.
Dunia belajar dan bermain adalah milik anak-anak. Di saat seperti inilah anak-anak dikenalkan dengan hal-hal baru, menyerap ilmu pengetahuan baru dan banyak hal yang bisa ditampung di otak brilian mereka. Sangat disayangkan jika perkembangan otak mereka yang menakjubkan harus terhambat oleh hal teknis dan tak terduga. Seperti pandemi ini.
Tidak bisa dipungkiri jika peran keluarga sangatlah penting dalam membentuk karakter anak. Pendampingan terhadap anak sangat diperlukan untuk membuat mereka merasa aman. Seperti yang terjadi kepada pangeran dan putri kecil saya. Attha dan Alia. Keduanya sama-sama aktif. Sama-sama energik dengan rasa ingin tahu yang sama-sama tinggi.
Apa yang terjadi dengan dunia di luaran sana rupanya tidak membuat keceriaan anak-anak berubah. Mereka tetap tertawa, tetap menangis ketika tidak dibelikan kue, tetap bertengkar ketika berebut mainan. Bahkan tetap tertidur pulas dengan senyum ceria di wajah mungil mereka. Bahagia rasanya.
Daftar Isi
CARA MEMBAHAGIAKAN ANAK DI HARI ANAK NASIONAL TAHUN INI
Anak-anak belum tahu banyak hal. Bahkan ketika mendengar kata corona, mereka pun saling bertanya apa itu corona. Saya memberitahu dengan bahasa yang mudah. Bahwa Corona adalah virus yang menyebar di udara, yang membuat sakit dan nanti bisa masuk rumah sakit. Anak saya yang trauma masuk rumah sakit jadi takut. Hingga akhirnya paham kalau dia tidak bisa sekolah dulu karena ada yang menyebabkan dirinya sakit di luaran sana. Itu salah satu yang bisa saya lakukan sebagai ibu. Masih ada hal lain yang bisa dilakukan loh. Seperti beberapa hal di bawah ini :
1. SELALU BERDIALOG DENGAN ANAK
Salah satu hal yang membuat anak senang adalah diajak berdiskusi. Disadari atau tidak, anak membutuhkan teman untuk berkeluh kesah dan bercerita. Attha, anak pertama saya suka sekali bercerita. Attha akan senang bercerita apa saja kepada papa mamanya. Seperti ketika melihat mobil bagus di jalan raya, keinginannya untuk naik mobil itu karena di rumahnya hanya ada mobil mainan saja. Atau cerita tentang teman di sekolahnya yang pandai mewarnai.
Attha mengaku senang ketika temannya itu mengajari Attha dan mengajaknya ikut mewarnai. Apa saja bisa jadi bahan pembicaraan baginya. Tugas orangtua adalah mendengarkannya dan memberinya semangat. Berdialoglah dengan anak seolah kita adalah temannya. Begitu juga ketika anak bertanya mengenai apa itu corona dan kenapa dirinya tidak bisa pergi ke sekolah. Seperti Attha yang selalu mengaku kangen sekolah dan bosan di rumah.
2. MEMAHAMI PERASAAN ANAK
Anak – anak itu mudah menampilkan ekspresi wajah. Mereka benar-benar jujur dan tulus. Kalau sedih ya menangis. Kalau senang ya tertawa. Begitu juga ketika takut dan cemas. Kita harus bisa memahami tanda-tanda itu tanpa perlu menanyakan apakah anak sedang sedih, senang ataukah takut. Ibu yang biasanya lebih peka akan hal itu. Dan saya bangga akan kepekaan itu. Seperti ketika Attha mulai uring-uringan tak jelas di rumah, minta ini itu tanpa ada tujuannya. Saya pun mengartikannya dengan bosan. Ketika saya menanyakan apakah mas Attha sedang bosan di rumah saja. Attha pun menjawabnya dengan polos. “Iya ma” Maka jalan-jalan adalah solusi untuk mengusir kebosanannya.
Begitu juga dengan si adik yang mulai rewel. Menangis tidak jelas atau minta makan padahal baru saja habis satu piring. Saya mengartikannya sedang mengantuk. Tapi jangan bertanya apakah adik ngantuk? Karena adik akan menjawab tidak ngantuk. Tapi sambil bicara begitu, matanya sudah perlahan menutup. Tak butuh waktu lama bagi adik untuk tertidur di pelukan saya. Lucu ya. Papanya mana bisa tahu gelagat anak seperti itu.
3. MENDAMPINGI ANAK BELAJAR
Selama pandemi berlangsung, anak-anak menjalani belajar secara daring atau online. Karena itulah peran orang tua sangat diperlukan untuk mendampinginya. Kalau tidak, mana bisa anak focus. Bisa-bisa malah nonton youtube.
Mas Attha penggila youtube. Meskipun tontonan yang dilihatnya kebanyakan bermanfaat, tapi tetap saja harus direm. Kemampuannya yang baik dalam penguasaan handphone mempermudah saya untuk mengarahkannya ke hal yang baik. Seperti membuka aplikasi youtube, cara membuat rekaman video atau menyimpan foto. Alhamdulilah anak saya bisa mandiri.
Di dalam belajar, Attha memerlukan teman. Sayalah yang menjadi temannya. Menemaninya mengerjakan tugas sekolah secara online. Dan memfotonya saat membawa hasil tugasnya untuk dikirim ke ibu guru di sekolah. Mendampingi anak belajar akan membuat mereka lebih percaya diri. Apalagi saat kita memuji hasil kerjanya. Percayalah, itu membuat mereka semakin senang belajar. Sehingga kita tidak perlu memaksa mereka untuk belajar. Karena mereka sudah menyenangi belajar.
4. MEMBERI PENGERTIAN DENGAN CARA YANG HALUS DAN MENJADI PROBLEM SOLVING BAGI ANAK
Anak mempunyai jiwa yang bersih dan karakter yang unik. Suasanan hatinya bisa berubah sewaktu-waktu. Kitalah sebagai orangtua yang harus bisa memahami mereka. Seperti ketika anak minta jalan-jalan. Saya pun memberi pengertian bahwa tidak boleh jalan-jalan dulu. Karena ada vrus corona di luar sana. Kalaupun jalan-jalan ya tempat yang dekat saja, putar-putar kota, lalu makan sebentar di rumah makan. Tidak bisa ke tempat rekreasi atau tempat keramaian dulu.
Attha yang sudah bisa diajak berpikir pun perlahan paham, kalau jalan-jalan ke tempat keramaian membuat dirinya cepat lelah dan mudah sakit. Alhamdulillah anak sulung saya itu bisa diberi pengertian. Kalaupun saya ada keperluan ke mall, saya mengajaknya demi membuatnya senang. Itupun tidak bisa lama.
Kalau adiknya saya tak khawatir. Karena adiknya tetap ceria di segala suasana. Mungkin karena usianya yang masih 3 tahun, jadi Alia lebih bebas menikmati masa kecilnya. Hanya saja untuk memenuhi keinginan jalan jalan ini yang memerlukan alasan kuat. Kemana lagi ya jalan-jalannya. Ujung-ujungnya muter-muter kompleks perumahan dan mampir ke alfamart terdekat. Alhamdulillah begitu saja anak-anak sudah senang. Kan yang penting dapat jajan. Hahaha… Jadi selain bisa memberikan pengertian kepada anak, kita juga bisa menjadi problem solving bagi masalah mereka.
5. MEMBUAT AKTIVITAS YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK
Bagian yang paling menyenangkan bagi anak adalah bisa bermain sambil belajar. Aktivitas seperti itu yang perlu dipikirkan para orangtua agar anak tidak mudah bosan. Saya biasanya ikut bermain bersama kedua anak saya. Lari-larian, ikut mewarnai, ikut main mobil-mobilan. Bahkan pasang tenda dan main camping-campingan. Seru.
Kegiatan semacam itulah yang bisa mengalihkan anak-anak dari rasa kebosanan. Tetap ceria dan aktif denagn di rumah saja. Merayakan hari anak nasional tidak sulit kan. Cukup dengan membuat mereka bahagia dan gembira meskipun hanya di rumah saja. Dan yang terpenting adalah tetap menjaga mereka dan melindungi mereka dari bahaya virus mematikan di luar sana. Stay home stay healthy.
Kalau teman-teman, pakai cara yang mana nih untuk merayakan hari nasional anak? Sharing di kolom komentar yuk.
Sumber referensi :
https://tirto.id/tema-hari-anak-nasional-2020-tanggal-23-juli-gembira-di-rumah-fSZJ
2 Comments. Leave new
kalian mesti baca artikel ini, lantaran artikel ini benar-benar baik, coba dibaca baik artikel ini, saya sangat percaya yang lainnya pastinya terselamatkan dengan artikel ini, mudah-mudahan ada peningkatan dari artikel ini yang lebih menolong, terima kasih
Aaamin, terima kasih kak sudah berkunjung