
sumber gambar : canva
Skenario memiliki banyak pengertian menurut para ahli. Menurut Syd Field di dalam bukunya berjudul “The Foundations of Screenwriting”, naskah skenario diartikan sebagai naskah cerita yang terdiri dari urutan adegan, tempat kejadian adegan, dan dialog antar tokoh yang disusun dalam struktur dramatik.
Menulis cerita skenario berbeda dengan menulis cerita fiksi lainnya. Ada banyak perbedaan yang membuat cerita skenario unik dan menantang. Bagi pemula yang ingin belajar menulis cerita skenario, pastikan untuk mempelajari teknik menulis cerita skenario terlebih dahulu.
Teknik menulis cerita skenario untuk pemula penting untuk diketahui agar penulisan naskah benar dan tepat sasaran.
Daftar Isi
Bagaimana Teknik Menulis Cerita Skenario untuk Pemula
Cerita skenario adalah cerita fiksi yang ditulis untuk sebuah drama atau pementasan di layar. Meskipun cerita fiksi, pembuatan cerita skenario tetap harus berdasarkan riset dan fakta tertentu.
Beberapa teknik menulis cerita skenario untuk pemula yaitu :
-
Ketahui Format Naskah Skenario
Penulis naskah skenario atau penulis novel. Keduanya jelas berbeda. Format naskah skenario saja berbeda dengan naskah cerpen atau novel. Bentuknya berupa kumpulan narasi dan dialog yang disusun dengan menggunakan bahasa skenario dan bahasa kamera.
Berbeda dengan novel yang berisi paragraf-paragraf, cerita skenario ditulis dengan format sceneplot. Dimana ada kepala scene, narasi, dialog dan bahasa transisi per scene seperti CUT TO, DISSOLVE TO, FADE IN, FADE OUT, dan masih banyak lagi lainnya.
Pemula harus mengetahui terlebih dulu perbedaan mendasar ini sebelum lanjut ke menulis cerita skenario. Kenali format naskah skenario, bahasa skenario dan bahasa kamera agar paham bagaimana sebuah naskah skenario ditulis.
Font tulisan naskah skenario juga biasanya menggunakan curriew new 12. Bukan jenis font yang lain.
-
Pahami Bagian Naskah Skenario
Pemula harus memahami bahwa sebuah naskah skenario tidak langsung jadi. Perlu tahapan terlebih dulu sebelum skenario menjadi sebuah naskah.
Bagian dari naskah skenario yaitu tema, ide cerita, sinopsis skenario, premis, log line, plotting, sceneplot, baru setelah itu dikembangkan menjadi sebuah naskah skenario yang utuh.
-
Ketahui Cara Menulis Cerita Skenario
Naskah skenario terdiri dari awal, tengah, akhir. Cerita diawali dengan konflik antar tokoh utamanya, dilanjutkan dengan konflik yang kian memuncak menjadi klimaks dan akhirnya menurun menjadi anti klimaks, lalu diakhiri dengan konklusi atau penyelesaian.
Di dalam menulis cerita skenario, pemula disarankan untuk memahami cara memulai menulis cerita agar menarik pembaca, terutama dengan menghadirkan dramatisasi dalam bercerita agar cerita lebih menarik.
-
Kuasai Teknik Bercerita
Teknik bercerita dalam menulis cerita skenario sangat penting. Kuncinya ada pada pembagian konflik dalam bercerita. Hadirkan terlebih dulu tokoh utama di awal cerita beserta konfliknya.
Sertakan gimmick dalam konflik cerita agar cerita tidak monoton dan lebih menarik. Bisa juga dengan menghadirkan pengalihan di tengah cerita, dan akhiri konflik di 7/8 cerita sebelum cerita berakhir.
Menulis cerita skenario yang unik biasanya menggunakan teknik hook di akhir cerita. Artinya ada konflik yang memuncak setelah ada penyelesaian cerita.
Jika cerita bersambung, hook ini menjadi clief hanger di akhir session atau adegan menegangkan yang jawabannya ada di episode selanjutnya.
Pemula disarankan menguasai teknik bercerita terlebih dulu untuk membuat cerita skenario yang menarik.
-
Latihan Menulis Cerita Skenario
Setelah memahami teknik menulis cerita skenario, saatnya berlatih menulis. Pelajari dengan perlahan dan jangan takut salah.
Tingkatkan terus kemampuan menulis untuk mengasah skill menulis cerita skenario. Semakin sering berlatih, semakin mahir kemampuan menulis cerita skenarionya.
Kesimpulan
Cerita skenario termasuk salah satu jenis kepenulisan fiksi yang saat ini banyak digemari. Penulisannya yang unik dan berbeda membuatnya istimewa dan patut untuk dipelajari.
Bagi pemula memang bisa dibilang sulit, karena pemula harus menguasai teknik penulisan cerita skenario terlebih dahulu sebelum benar-benar bisa membuat cerita yang menarik menjadi sebuah naskah drama.
Bahasa skenario juga berbeda dengan bahasa novel atau cerpen. Perlu diskripsi yang menggambarkan adegan untuk menceritakan sebuah kejadian. Part inilah yang harus dikuasai pemula terlebih dulu. Ada lagi bahasa kamera yang akan membantu sutradara dalam mengadegankan cerita.
Menulis skenario memang tidak mudah. Bagi saya ini, cerita skenario adalah seni kepenulisan tertinggi karena butuh niat dan komitmen untuk bisa membuat cerita yang menarik menjadi sebuah naskah skenario yang apik.
Tenang saja. Pemula bisa menjadi mahir jika terus belajar dengan tekun dan tidak mudah menyerah di tengah jalan. Apalagi industry perfilman saat ini sedang bangkit-bangkitnya. Banyak dibutuhkan naskah skenario yang menarik untuk dijadikan sebuah film.
Bagaimana? Tertarik untuk belajar menulis cerita skenario? Perdalam niat dan yakinkan diri untuk bisa. Terapkan dengan baik teknik menulis cerita skenario agar kemampuan menulis meningkat dengan perlahan. Selamat mencoba.
**