Belajar ngeblog bareng itu rasanya gimana sih?
Kemaren-kemaren lagi kena penyakit M alias Muales … alasannya karena keasyikan menulis yang lain (baca : nulis artikel, diary, naskah, de el el de el el, hehe). Jadi singkat cerita, saya hanya mampir sebentar di blog.
Kalau ada komen saya balas. Kalau gak ada saya tutup lagi. Saya juga tidak tahu kenapa penyakit saya ini kambuh lagi. Hasilnya adalah luar biasa. Satu bulan penuh selama April saya absen nulis di blog alias zonk…
Raport merah buat saya dan mungkin kalau saya masih sekolah, saya sudah dikeluarkan oleh kepala sekolah. HADUH MAAFKAN HAMBA …
Tapi dan tapi… semangat ngeblog ini sepertinya bakalan muncul lagi setelah saya mengikuti workshop monotize blog bersama komunitas ISB.
Daftar Isi
Apa itu komunitas ISB?
Pertanyaan ini termasuk dari salah satu pertanyaan yang diajukan mbak ANI BERTA, salah satu pemateri workshop untuk memperebutkan doorprise yang sudah dipersiapkan. Saya awalnya juga kurang tahu mengenai komunitas ini. Tapi untunglah saya menyimak materi workshop dan akhirnya tahu apa itu ISB. Yaitu kepanjangan dari Indonesian Sosial Blogpreneur. Tulisannya ternyata ada di banner yang dipasang di depan ruangan loh. Saya baru ngeh karena tidak memperhatikan. Waduh.
Maafkan kalau saya meloncat ke sesi tanya jawab. Karena urutan workshop kece ini terbilang unik dan sudah tertata dengan baik. Pematerinya sepertinya sudah mempersiapkan dengan matang segala sesuatunya. Jadi workshop yang berjalan santai dan lebih banyak sharing ini nampak sangat komunikatif dan seru. Benar-benar tidak kaku. Saya beruntung menjadi salah satu pesertanya.
Oke, langsung saja ya kita mulai sharingnya.
Sharing Blog ISB
Workshop keren bersama komunitas ISB ini bertemakan :
CREATE OPPORTUNITIES FROM BLOGGING
Berlangsung hari minggu kemaren, tanggal 5 Mei 2019 dengan tempat workshop di lantai 2 gedung indosat oodero Malang. Jalan Jaksa Agung Suprapto no 47 Samaan Klojen, Malang. Atau di depan hotel Regent.
Workshop yang diadakan oleh komunitas ISB bekerja sama dengan indosat Oodero ini berlangsung sejak pukul 10.00 – 14.00 WIB. Saya sendiri datang sedikit terlambat, yaitu tiba di tempat pukul 10.25 WIB.
Hasilnya, sudah banyak peserta yang masuk dan saya pun tidak kebagian tempat. Untunglah masih ada tempat di bagian belakang. Tidak apa-apa, yang penting tetap dapat mengikuti materi. Leganya lagi, acaranya ternyata belum dimulai. Karena masih ada beberapa peserta yang belum hadir atau masih dalam perjalanan.
Wajah-wajah asing langsung terekam di depan saya. Maklum, saya anak baru di dunia bloging. Dan workshop ini merupakan event pertama yang saya hadiri sebagai blogger. Kenapa saya bilang begitu? Karena saya sendiri pun masih blogger pemula.
Blog saya masih seumuran jagung. Sekitar 5 bulan dari sekarang. Isinya juga masih gado-gado dan belum terlalu banyak pengunjung. Intinya saya masih belum menemukan niche blog saya. sehingga saya perlu menemukan satu titik, dimana saya bisa mengatakan “ ini loh saya.” Masalahnya saya masih belum mencapai ke titik itu. karena saya masih dalam fase “pencarian jati diri”.
Istilah-istilah dalam dunia blogging juga masih awam di telinga saya. jadi ibarat sekolah, saya masih TK alias taman kanak-kanak. Masih banyak yang harus saya pelajari. Makanya saya beruntung sekali dapat mengikuti workshop yang diadakan oleh komunitas ISB ini.
Oh ya, saya mengetahui adanya workshop ini dari group Malang Citizen. Saya juga masih baru di Malang Citizen dan belum mengenal satu pun anggotanya. Artinya saya bondo nekad datang ke acara ini. Demi bisa mengenal blogging lebih dalam.
Itu sekelumit cerita saya di dunia blog. Cerita yang akhirnya menjadi alasan mendasar mengapa saya perlu untuk datang ke workshop ini. Karena materi tentang monotize blog sangat saya perlukan. Terutama untuk membenahi blog saya agar tidak menjadi sarang laba-laba lagi.
Pemateri Penting di Workshop ISB
Siapa saja sih pemateri yang membawakan workshop keren ini. Mereka adalah mbak Ani Berta, seorang blogger dan content writer terkemuka ; mbak Dama Vara , IT support dan design grafis ; mbak Riri Restiani, beauty blogger dan entrepreneur serta mbak Liswanti Pertiwi, seorang finance blogger yang sekaligus merangkap sebagai sosmed specialist.
Dari backgroudnya saja, nama-nama pemateri workshop ini sudah terlihat sangat berkelas. Apalagi materi yang disampaikannya nanti. Sabar… saya akan membahasnya satu per satu.
Workshop dimulai sekitar setengah sebelas siang. Terlambat sekitar 30 menit dari jadwal yang sudah direncanakan. Itu karena pemateri masih sabar menunggu peserta yang belum datang. Dan akhirnya setelah peserta yang datang tidak sabar menunggu, mbak Ani Berta pun langsung membuka acara.
Dengan bahasa yang lugas dan ramah, mbak berhijab merah ini pun menyapa semua peserta. Suaranya tegas meskipun tidak memakai microfon. Saya yang duduk di bagian paling belakang sempat kurang jelas. Tapi karena semua peserta menyimak dengan baik dan tidak banyak bicara, suara mbak Ani pun akhirnya terdengar jelas.
Saya terpana pada pandangan pertama melihat cara mbak Ani menyapa peserta. Sangat komunikatif dan langsung to the point. Apa yang disampaikan tidak bertele-tele dan sangat mengena.
Meskipun masih salam pembuka, tapi rasa penasaran saya tentang apa sih workshop ini terjawab dengan sendirinya lewat penjelasan singkat mbak Ani tentang apa sih workshop ini, apa itu ISB, apa itu blogpreneur dan akhirnya bagaimana cara memonotize blog agar traffictnya meningkat.
Sumpah demi ALLAH, saya langsung terpaku di tempat dan begitu bersyukur berada di workshop ini. Karena keresahan saya mengenai dunia bloging rasanya terjawab di sini. Detik itu juga dan menit-menit ke depannya saya pun langsung menyimak dengan khusyuk. Dalam hati saya selalu bilang, saya harus dapatin ilmu ini. Bismillah ya ALLAH.
Apa saja sih materi yang ada di dalam workshop ini?
Mbak Ani Berta memperkenalkan keempat pamateri yang nantinya akan mempresentasikan materinya sendiri-sendiri. Setelah perkenalan singkat dari mbak Ani Berta, acara pun langsung memasuki acara inti. Yaitu materi pertama.
Materi Pertama
Mbak Riri Restiani didaulat mengisi materi pertama.
Saya kaget mendengar suara mbak berponi yang memakai blazer ini. Ternyata sedikit ngebass alias gede. Padahal wajahnya imut banget. Tapi tetap merdu di telinga. Ketika memperkenalkan diri, saya langsung tersenyum karena dugaan saya sedikit mendekati benar.
Mbak Riri memang masih single, pekerja kantoran dan sangat mandiri. Ngakunya sih grogi saat tampil di depan peserta. Tapi saya tidak melihat groginya. Bahkan terlihat sangat profesional.
Sebagai beauty blogger dan entrepreneur, rupanya mbak Riri lebih memilih menyampaikan materi di sisi entrepreneurnya. Yaitu tentang membuka usaha dengan memanfaatkan sosial media dan blog.
Materi pertama ini pun langsung “ngena” di hati saya. Karena saya dari dulu ingin punya usaha sendiri. Tapi sampai sekarang masih sebatas impian. Karena saya merasa belum menemukan cara tentang bagaimana harus memulai.
Nah, keresahan saya ini langsung terjawab dengan materi usaha yang diberikan mbak Riri. Diantaranya :
1. Buka Usaha Sesuai Hobi Atau Passion
Membuka usaha memang bisa dilakukan oleh siapapun. Tapi membuat usaha sesuai hobi dan passion lebih diajurkan untuk menghindari rasa bosan. Karena kalau hobi kan pasti dijalani karena kita senang melakukannya. Dan passion diperlukan untuk membuat usaha kita lebih profesional dan tidak terkesan asal-asalan.
2. Datangi Tempat.
Poin ini menjadi penting karena sebagai pemilik usaha, pastilah butuh konsumen. Nah sebagai awal memulai usaha, akan lebih baik jika kita jemput bola dulu. yaitu mencari tempat yang bisa dijadikan tempat usaha dan mendatanginya.
Mbak Riri mencontohkan usahanya di bidang jualan manik dari flanel dan bucket wisuda. Mbak Riri ternyata memulainya dengan mendatangi tempat bazar di kampusnya dan menawarkan barang yang ingin dijualnya.
Dari situ, mbak Riri pun mendapatkan pesanan pertamanya. Mbak Riri juga menawarkan untuk membuat souvenir di acara wisuda kampus. Hasil karyanya keren-keren dan lucu.
Selain dua hal di atas, juga perlu untuk memasarkannya di media sosial. Untuk mengenalkan produk kita kepada konsumen di luar sana. Tipsnya adalah pisahkan akun sosmed pribadi dengan akun untuk usaha. Ini penting agar kita mengetahui perkembangan usaha tanpa dicampuri dengan urusan pribadi.
Pemisahan ini juga dinilai profesional, karena konsumen akan melihat sampai sejauh mana sebuah usaha dijalankan. Jika masih bergabung dengan sosmed pribadi, konsumen jadi kurang percaya.
Lagi-lagi mbak Riri memberi contoh akun pribadi dan akun usahanya. Yaitu @PrincessRhie untuk akun pribadi dan @PrincessRhieShop untuk akun usaha. Blognya pun ada dua yaitu www.PrincessRhie.com untuk akun usaha dan www.RiriRestiani.com untuk akun pribadi.
Saya bisa melihat bahwa dua akun tersebut memang berbeda dalam penampilannya. Sehingga konsumen pun dapat memilih untuk melihat usaha tanpa terganggu dengan postingan pribadi.
Materi Kedua
Materi kedua disampaikan oleh mbak Dama Vara. Yaitu tentang bagaimana mempercantik tampilan blog kita.
Dalam hati saya langsung berseru senang. Ini yang saya cari selama ini. Thanks ALLAH…
Sebelum memulai materi, mbak Dama Vara meminta peserta semua untuk menginstal aplikasi Canva lewat playstore di hp. Ke depannya nih, mbak Dama mengajak peserta untuk langsung praktek membuat tampilan cantik di blog. Yuhuuu…
Sebelum memulai praktek, mbak Dama juga memberitahu manfaat tampilan dalam blog. Garis besarnya ada dua. Yaitu :
1. Mempermudah pembaca memahami isi tulisan
2. Memperpendek durasi proses pemahaman informasi dalam tulisan kita.
Untuk poin kedua ini, mbak Dama memberitahu peserta bahwa pembaca blog rata-rata membutuhkan pemahaman sekitar 15 detik untuk mengetahui inti dari tulisan kita.
Karena itu waktu yang sesingkat itu, haruslah pandai kita manfaatkan dengan memberikan informasi yang langsung diinginkan pembaca. Salah satu pancingannya ya lewat tampilan blog. Yaitu gambar dan tulisan.
Ini penting loh, karena jenis huruf saja menentukan apakah pembaca mau lanjut membaca tulisan kita atau langsung pergi.
Noted buat saya nih. Terlebih untuk jenis font mana yang lebih baik digunakan dan mana yang harus dihindari.
Tips yang diberikan mbak Dama adalah pilihlah font yang non dekoratif untuk judul. Seperti jenis Arial, TNR, calibri, Berlin Sans FB atau jenis font yang mudah dibaca. Ini untuk membuat pembaca tertarik membaca tulisan kita, karena informasi yang ingin disampaikan dapat terbaca dengan jelas.
Berbeda jika kita memakai jenis font Brush Script misalnya. Hurufnya memang unik dan bagus. Tapi untuk diletakkan di halaman judul, tentu akan menyulitkan pembaca untuk membaca informasi dalam judul.
Intinya jangan berindah-indah dulu dalam menentukan jenis tulisan. Tapi tekankan pada jenis font yang jelas dan mudah dibaca pengunjung blog.
Mbak Dama lebih aktif memberikan praktek membuat design lewat aplikasi Canva. Terus terang saya kurang paham karena saya tidak paham design. Tapi setelah menyimak dengan detail tuntunan yang diarahkan mbak Dama, saya akhirnya paham juga.
Selain Canva, mbak Dama juga menerangkan tentang apliasi UNUM dan PINTEREST.
Tulisan-tulisan mbak Dama dapat dilihat di www.damavara.com
Materi Ketiga
Materi ketiga diberikan oleh mbak Ani Berta.
Mungkin ini materi inti dari workshop ini ya. Karena selalu mengedepankan tentang isi tulisan kita. Dengan mottonya mbak Ani.
Content Is The King
Saya langsung setuju dalam hati. Karena dengan konten, tulisan kita jadi bernilai tinggi dan pembaca pasti menyukai kita.
Satu hal yang membuat saya salut dengan mbak Ani Berta ini. Yaitu latar belakang beliau yang ternyata seorang fulltimer blogger. Mbak Ani rela resign dari pekerjaan utamanya sebagai akunting tahun 2013 dan langsung banting setir menjadi fulltimer blogger.
Kok berani ya? Itu pikiran saya ketika mendengar sekelumit cerita dari mbak Ani. Rupanya mbak Ani sudah memikirkan matang-matang sebelum memutuskan jadi fulltimer blogger. Karena artinya mbak Ani melepaskan penghasilannya yang tetap di kantor menjadi tak tentu di pekerjaan sebagai frelancer.
Yah, fulltimer blogger adalah frelancer. Dan perlu adanya perencanaan yang matang sebelum menggeluti bidang itu. Apa saja itu ? ini dia
1. Punya tabungan cukup
2. Menemukan potensi diri
3. Asah kemampuan diri
4. Manfaatkan workshop online dan offline
5. Perbanyak portfolio
6. Awali dengan volunter
7. Perluas networking.
7 poin penting yang langsung menjadi noted penting bagi saya. Dan akan menjadi acuan saya untuk mengembangkan diri sebagai narablog ke depannya.
Bekerja sebagai frelancer, berarti harus paham bahwa waktu kerjanya tidak dibatasi jam kantoran. Kita sendiri yang menentukan waktu kerja kita. Inilah yang membuat frelancer satu dan yang lainnya berbeda. Ada yang berhasil dan ada juga yang kurang berhasil alias gagal.
Sebagai narablog, tentu kita memilih kubu yang berhasil dong. Untuk itu mbak Ani Berta memberikan tipsnya. Yaitu dengan membuat rencana kerja.
Bagaimana cara membuatnya. Ini dia :
1. Mulai membuat proposal penawaran
2. Membuat rencana kerja jangka panjang dan juga jangka pendek
3. Atur strategi kerja layaknya seorang pebisnis
4. Tidak ngoyo dengan besaran fee, yang penting jam terbang dulu.
Intinya sebagai seorang blogger, kita dituntut untuk memperbaiki konten tulisan kita. Dengan cara lebih kreatif dan inovatif lagi. Jangan melihat berapa uangnya dulu yang ditawarkan kepada kita. Tapi perbaiki mutu tulisan dan perbanyak jam terbang kita menulis. Nanti uang akan mengikuti.
Ini penting. Karena banyak blogger yang tumbang karena belum apa-apa sudah perhitungan dengan uang. Tidak mau menulis kalau bayarannya kecil dan sebagainya. Padahal yang seperti itu justru membuat kita semakin jatuh. Karena tidak tulus dalam menulis. Hasilnya tulisan kita pun tidak bisa maksimal.
Untuk menghadapi masalah yang dihadapi seorang frelancer, mbak Ani berta memberikan beberapa solusi, diantaranya :
1. Buat rekening bank lebih dari satu
2. Buat sistem gaji untuk diri sendiri
3. Siapkan dana darurat
4. Pembayaran kebutuhan secara sekaligus
5. Investasi
Poin terpenting dan terakhir yang disampaikan mbak Ani berta adalah tentang prinsip-prinsip yang harus dimiliki seorang blogger sebagai seorang frelancer. Tentunya agar blogger dapat lebih siap ketika memutuskan untuk menjadi fulltimer blogger. Diantaranya :
1. Jeli terhadap peluang
2. Kerja dua kali lebih keras
3. Pandai beradaptasi
4. Fleksibility
5. Menjadi bos dan karyawan untuk diri sendiri
6. Banyak kreativitas dan inovasi
7. Kuat fisik dan mental
8. Proaktif
Hmm… bagaimana teman, sudah siapkan kamu jadi narablog fulltimer seperti mbak Ani Berta. Saya sepertinya masih harus belajar banyak dari mbak Ani.
Tulisan mbak Ani berta dapat dilihat di www.aniberta.com
Materi Keempat
Materi keempat disampaikan oleh mbak Liswanti Pertiwi. Seorang sosmed spesialist yang juga finance. Urusan keuangan, mbak Liswanti ini ahlinya. Begitu kata mbak Ani berta.
Benar saja, mbak Liswanti membawakan materi tentang keuangan. Bagaimana mengelola uang yang didapat dari ngeblog. Apakah langsung habis setelah dapat komisi. Atau ditabung dulu. kalau ditabung, bagaimana sistem pengaturannya.
Ini penting saudara-saudara. Karena banyak dari blogger yang mencampur keuangan hasil dari nulis di blog dengan sumber keuangan lainnya. Jadinya kita tidak bisa tahu seberapa banyak sebenarnya hasil yang kita dapatkan murni dari nulis.
Apalagi pernyataan berikut ini terasa begitu mengena
Penghasilan blogger itu tidak menentu.
Nah, loh. Benar kan kalau penghasilan blogger tidak tetap layaknya kerja kantoran. Kalau dapat banyak ya alhamdulillah. Tapi kalau dapat sedikit bahkan tidak ada masukan ya jangan mengeluh. Semuanya tergantung seberapa aktif kita menulis.
Agar tidak bingung, mbak Liswanti memberikan tips untuk mengatur keuangan blogger. Yaitu :
1. Buat catatan pemasukan dan pengeluaran
2. Buat pos-pos keuangan
Pos keungan ini penting, agar kita tahu kemana saja perginya uang yang kita hasilkan dari menulis. Jangan sampai uang kita habis tanpa tahu kemana saja habisnya.
Mbak Liswanti memberikan contoh pembagian pos keuangan versinya sendiri. yaitu :
Zakat 5 %
Dana darurat 10 %
Asuransi dan investasi 40 %
Tabungan 40 %
Gaya hidup 5 %
Besarnya persentase dan pos apa saja yang digunakan tentu akan berbeda untuk tiap individu. Semuanya tergantung dari kebutuhan masing-masing. Namun contoh yang dibuat oleh mbak Liswanti di atas tentu saja bisa kita jadikan acuan tentang pos – pos apa saja yang penting dan membutuhkan kontribusi lebih besar. Seperti pos gaya hidup dan biaya hidup.
Biaya hidup tentu saja menjadi kebutuhan pokok dan gaya hidup jadi kebutuhan sekunder bahkan bisa jadi tersier. Karena itu presentasi kontribusinya jangan sampai lebih banyak ke gaya hidup. Karena itu membuat kita boros. Pastikan dulu kebutuhan pokok kita terpenuhi, baru kebutuhan sekunder dan tersier.
Oh iya, mbak Liswanti juga memberikan kertas kepada masing-masing peserta. Gunanya untuk mengisi 3 keinginan yang harus kita penuhi dalam 3 bulan ke depan. Keinginan tersebut tentunya dijadikan pemicu agar kita semangat menulis dan akhirnya bisa mewujudkan keinginan kita tersebut.
Saya menulis 3 impian saya di kertas biru tersebut, yaitu
1. Kontrak rumah sendiri bersama suami
2. Beli kamera
3. Beli emas murni untuk investasi sebesar 2 gram
Mudah-mudahan tercapai ya ALLAH…
Materi penutup dari mbak Liswanti ini tentu saja memberikan banyak pengharapan kepada para peserta. Termasuk saya sendiri untuk lebih terpacu menulis artikel dengan konten yang berkualitas.
Harapannya blog peserta semakin bagus tampilannya, isi artikelnya semakin berbobot dan tentunya semakin banyak job yang mengalir untuk para peserta. Amin… ya robbal alamin.
Keseruan Acara Blog Bareng ISB
Acara tidak berhenti sampai di sini loh. Karena setelah sesi materi, masih ada sesi tanya jawab yang disusul dengan pemberian kuis. Masing – masing pemateri memberikan 3 pertanyaan kepada para peserta. Bagi yang bisa menjawab dengan baik, akan diberikan hadiah doorprice yang sudah disiapkan mbak Ani Berta.
Sayagnya dalam kuis ini saya kurang beruntung. Karena tidak bisa menjawab satu pun pertanyaan dari pemateri. Kalau ada yang bisa saya jawab, saya kurang cepat angkat tangan. Ya sudahlah, gak dapat juga tidak masalah. Yang penting dapat ilmunya yang sangat bermanfaat.
Terima kasih mbak-mbak pemateri yang hebat. Oh iya, semua peserta dapat merchandise berupa kaos loh. Ini sudah kebanggan buat saya. dan pastinya saya pakai di rumah. Kaosnya bagus dan tidak dijual di pasaran. Hehe..
Acara workshop yang dijadwalkan selesai jam dua ini akhirnya molor ke pukul setengah tiga sore. Itu belum terpotong waktu istirahat sholat dan makan siang yang disediakan pemateri.
Makan siangnya juga gak main-main loh. Satu kotak nasi dari hoka-hoka bento untuk setiap peserta. Di dalamnya ada sumpit. Saya yang tidak bisa makan pakai sumpit, langsung saja makan pakai tangan. Cuek bebek. Maafkan ya…
Senangnya ikutan belajar ngeblog dengan komunitas dari ISB. Pulang-pulang bawa ilmu yang banyak. Belum lagi sesi foto-foto kece dengan semua peserta di tangga. Seru.
Terima kasih mbak-mbak pemateri yang cantik dan hebat-hebat. Saya benar-benar terinspirasi dengan semua pematerinya. Jadi semangat ngeblog lagi nih. Berikut ini beberapa foto kegiatannya.
Sekian dulu sharing saya di acara workshop monotize blog bersama komunitas ISB. Semoga bermanfaat.
**
6 Comments. Leave new
Seru banget acara ini ya mbak, semoga akan ada acara serupa yang gak kalah seru
iya mbak seru banget. bermanfaat juga. karena aku dapat ilmu ngeblog dan kenalan sama blogger malang. termasuk mbak Eni. senengnya. semoga bisa ikutan lagi kalau ada acara beginian ya mbak.
Tambah kreatif aja blognya
hehe… iya pak…
Sangat bermanfaat dan sangat membantu.
terimakasih kak atas ilmunya , semogah dapat berguna
perkenalkan nama saya irfandi amanda putra dari ISB Atma Luhur
salam kenal kak Irfandi. terima kasih sudah berkunjung