Kenali Bahaya Ruam Popok pada Bayi. Ibu Wajib Tahu!

Bunda punya bayi dan sering rewel. Pusing gak bund. Kalau saya dulu pusing banget. Kerjaan di rumah belum kelar, anak rewel pula. Sebagai ibu muda yang baru pertama kali punya anak bayi, tentu saja saya kebingungan dan stress. Saya tidak punya pengalaman merawat bayi karena waktu itu masih anak pertama.

Stress saya makin bertambah ketika saya melihat kulit bayi saya kemerahan di bagian selangkangannya dan juga pada bagian bokong. Bukan hanya memerah. Tapi juga seperti terkelupas dan terbakar. Ngeri saya melihatnya. Pantas saja anak saya rewel. Ternyata ini penyebabnya. Saya jadi menangis melihat kondisi anak saya waktu itu.

Kata ibu saya, anak saya mengalami ruam popok. Maklum, saya masih jadi ibu muda waktu itu. Jadi tidak begitu mengerti apa yang bisa terjadi dengan anak pertama saya. Panik, cemas dan menangis adalah tindakan yang bisa saya lakukan saat itu karena saya memang tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Kasihan melihat anak saya menangis tiap kali kulitnya disentuh tangan. Pasti sakit banget.

Apa sih Ruam Popok itu?

Ruam popok ternyata adalah iritasi yang bisa terjadi pada kulit yang tertutup oleh popok. Dalam hal ini adalah daerah alat kelamin, lipatan paha dan juga bokong. Iritasi ini bisa terjadi karena gesekan kulit dengan popok, sehingga membuat kulit bayi yang masih tipis jadi terluka dan iritasi.

Selain itu ruam popok juga dapat terjadi akibat paparan zat ammonia yang terdapat pada urine bayi dan juga feses bayi. Jika bersentuhan dengan kulit bayi yang masih tipis, zat ammonia ini bisa menyebabkan iritasi karena zat ammonia dapat mengundang bakteri untuk tumbuh dan berkembang di sana.

S.T. Andreas Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A, dokter spesialis anak menjelaskan, “Pada umumnya, bayi perlu mengganti popok setiap 3-4 jam sekali. Hal ini untuk menghindari kontak yang terlalu lama dengan urin dan feses yang dapat meningkatkan pH basa pada kulit.”

Itulah kenapa bunda disarankan untuk sesering mungkin mengganti popok bayi setidaknya setiap 3 sampai 4 jam sekali atau saat popok bayi sudah penuh dengan urine dan feses. Jangan menunggu lama untuk menggantinya karena akan membuat bakteri semakin mengiritasi kulit bayi. Kasihan kan bund. Bayinya pasti kesakitan itu. Saya gak tega lihatnya.

Penyebab Ruam Popok

Bayi terutama bayi baru lahir memiliki aktivitas tidur lebih banyak daripada usia di atasnya. Kualitas tidur ini justru bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi di masa depan.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa kualitas tidur bayi hingga 1 tahun idealnya adalah 14 jam sampai 15 jam sehari. Sementara usia 1 sampai 3 tahun memiliki kualitas tidur 12 jam sehari. Meskipun demikian waktu tidur di malam hari tetap 8 jam sehari.

Kualitas tidur yang baik terlihat dari nyenyak tidaknya tidur si kecil. Jika tidak nyenyak dan terbangun di malam hari, akan membuat tumbuh kembang bayi terhambat. Salah satu penyebab bayi rewel di malam hari adalah popoknya yang sudah penuh dan tidak segera diganti sehingga menyebabkan kulit bayi iritasi.

Ruam popok memiliki tanda yang sudah jelas, yaitu kulit bayi nampak kemerahan seperti melepuh dan si kecil menangis tiada henti seolah kesakitan setiap kali kulitnya disentuh. Kasihan bund. Saya pasti ikutan nangis kalau anak saya menangis seperti itu. Gak tega.

Meskipun terlihat tidak berbahaya, tapi ruam popok yang dibiarkan saja membuat bayi rewel dan kesakitan. Makanya sebagai ibu, kita harus bisa mencegah terjadinya ruam popok dengan mencari tahu penyebabnya, seperti :

1. Tidak Rajin Mengganti Popok

Namanya juga ruam popok. Artinya peradangan kulit yang terjadi akibat penggunaan popok. Untuk menghindarinya, bunda harus sering mengganti popok bayi agar kulit bayi tidak iritasi.

Normalnya memang 3 sampai 4 jam sekali untuk bayi baru lahir. Tapi jika popok sudah penuh dengan urine karena pipis bayi banyak, harus segera diganti meskipun belum sampai 3 jam. Begitu juga ketika bayi sudah buang air besar. Langsung diganti ya bund. Tidak perlu menunggu 4 jam baru diganti. Kasihan bayinya.

Kotoran yang menempel terlalu lama di popok dan mengenai kulit bayi, justru akan memicu iritasi pada kulit bayi yang masih tipis dan mudah terluka.

2. Tidak Membersihkan Area Sensitif Bayi dengan Benar

Apakah bunda sudah membersihkan pipis atau feses bayi dengan benar hingga bersih. Pastikan semua kotoran tersebut hilang ya bund. Jangan sampai ada yang bersisa dan menempel di kulit bayi. Bakteri yang ada pada kotoran bisa berkembang biak loh dan dapat mengiritasi kulit bayi jika tetap menempel pada kulit bayi yang masih sensitive.

Bersihkan pipis bayi atau feses bayi menggunakan tisu basah yang tidak mengandung alkohol. Lalu keringkan dengan benar sebelum diberi popok lagi. Pastikan tidak ada kotoran yang tertinggal ya agar bayi tetap nyaman beraktivitas.

3. Gonta Ganti Merek Popok

Gonta ganti merek popok memang hal wajar yang dilakukan oleh ibu. Apalagi ibu yang menginginkan popok terbaik untuk anaknya. Namun kebiasaan ini ternyata bisa menyebabkan iritasi pada kulit bayi loh bund. Apalagi jika bunda masih dalam taraf mencoba berbagai merek popok.

Makanya penting bagi bunda untuk mempelajari popok bayi mana yang nyaman untuk si buah hati. Cari tahu dulu mana merek popok yang terbaik dan tidak menyebabkan ruam popok pada bayi. Jangan jadikan bayi seperti kelinci percobaan ya bund. Kasihan bayinya.

Edukasi tentang popok bayi ini sangat penting dikuasai bunda agar cermat dalam memilih popok bayi terbaik untuk si kecil. Carilah popok bayi yang terbuat dari bahan lembut dan aman untuk kulit sensitive si kecil, perekat yang elastis dan tidak menyebabkan ruam popok. Popok bayi seperti itu bisa didapatkan di MAKUKU SAP Diapers Slim.

Mengenal MAKUKU SAP Diapers Slim

MAKUKU SAP Diapers Slim adalah merek popok bayi yang sedang populer saat ini. Terbuat dari bahan dasar inti struktur SAP yang anti gumpal. Sebanyak apapun pipis bayi, tidak akan membuat MAKUKU SAP Diapers Slim ini menggumpal. Si kecil pun tetap nyaman beraktivitas dan tidur dengan nyenyak meskipun pipisnya sedang banyak.

Tahu gak bund, jika SAP ini adalah sejenis polymer hidrophilik yang mampu menyerap cairan hingga 100 kali lipat dari penyerapan pada SAP itu sendiri.

Kelebihan MAKUKU SAP Diapers Slim

Popok MAKUKU sudah terbukti berkualitas tinggi dalam mengatasi ruam popok pada bayi. Kelebihan yang dimiliki MAKUKU Diapers membuatnya sangat pantas direkomendasikan untuk menjaga si kecil dan membuatnya nyaman. Beberapa kelebihan tersebut diantaranya :

1. Anti Gumpal

Pernah melihat popok bayi melorot karena pipisnya sudah penuh. Bayi pasti merasa tidak nyaman karena popoknya jadi berat dan menggumpal. Hal ini tidak akan terjadi jika memakai MAKUKU SAP Diampers Slim.

Teknologi anti gumpalnya membuat popok dapat mengunci cairan dengan cepat dan merata ke seluruh sisi popok. Cairan pun tidak sampai bocor dan bayi merasa nyaman karena permukaan popok selalu kering meskipun pipisnya sedang banyak.

2. Tipis dan Ringan

Ukuran popok MAKUKU SAP Diapers Slim ini cukup tipis loh. Untuk yang ukuran NB, ketebalannya hanya 1,6 mm. Ringan seperti tidak memakai popok. Bayi pun bebas bergerak dan nyaman seharian.

Meskipun tipis, tapi daya tampung urine dari Makuku SAP Diepers Slim ini cukup besar loh karena menggunakan teknologi Super Absorbent Polymer (SAP) yang merupakan upgrade dari versi sebelumnya. Jika sebelumnya daya tampung urine Makuku ini 400 ml, sekarang penyerapannya mencapai 500 ml. Daya serap pada inti struktur MAKUKU SAP Diepers Slim meningkat 9% untuk mengurangi kebocoran. Penyerapannya lebih maksimal.

3. Desain U Shape

Desain MAKUKU unik banget. Untuk NB yang saya beli, desainya model huruf U shape untuk melindungi pusar bayi. Permukaan popok pun halus dan lembut. Cocok dipakaikan ke kulit bayi yang sensitive. Perekat dikanan kiri popok juga kuat. Memastikan popok terpasang dengan kuat pada bayi dan tidak mudah lepas.

4. Struktur 3D

Struktur bagian dalam popok MAKUKU memiliki struktur 3D. Hal ini ditujukan agar urine atau kotoran tidak langsung berinteraksi dengan kulit, sehingga mengurangi risiko iritasi yang terjadi. Struktur 3D ini merata terdapat di bagian dalam popok, sehingga semua bagian ikut melindungi kulit bayi.

5. Permukaan Rongga Udara

Sirkulasi udara di dalam popok juga terbuka lebar agar kulit bayi bisa bernapas. Ada sirkulasi dua arah pada permukaan rongga udaranya. Jadi ketika popok terpasang erat di tubuh bayi, kulit bayi tetap bisa bernapas dan bergerak bebas karena elastis mengikuti bentuk tubuh bayi.

6. Indikator Urine

Ingin tahu urine bayi sudah penuh atau belum di dalam popok. MAKUKU SAP Diapers Slim ini sudah dilengkapi dengan indikator urine berwarna kuning. Warna ini akan berubah menjadi biru ketika urine sudah mengisi penuh popok. Sehingga bunda bisa segera mengganti popok dengan cepat. Canggih kan.

Bagaimana Mengatasi Ruam Popok yang Terlanjur Terjadi pada Kulit Bayi dan Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Sebuah fakta menunjukkan bahwa ada lebih dari 50% bayi yang mengalami dermatitis popok iritan setidaknya satu kali selama pemakaian popok. Beranjak dari fakta inilah, MAKUKU berkomitmen untuk melakukan pendampingan kepada para ibu agar tidak panik ketika anaknya terkena ruam popok.

Lucky Zheng, Branding Director MAKUKU menyampaikan berita menggembirakan bagi para ibu tentang adanya kosultasi gratis yang diadakan oleh MAKUKU untuk para ibu di Indonesia. Konsultasi ini sudah berlangsung sejak Agustus 2022 dan terus berlanjut hingga saat ini. Manfaatkan yuk bund.

Sudah ada dua dokter yang siap sedia mendampingi para ibu untuk mengatasi masalah si buah hati, yaitu dr Scorpicanrus Tumpal Andreas Christian Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A dan dr. Muhammad Yusuf, Sp.OG (K) Onk. Keduanya sudah berkomitmen bersama MAKUKU untuk memberikan edukasi positif tentang kesehatan ibu dan anak melalui MAKUKU Private Consultasion.

Konsultasi ibu dan anak ini bisa dilakukan di 10 rumah sakit yang sudah berkolaborasi dengan MAKUKU loh. Rumah sakit kolaborasi yang dimaksud yaitu :

1. RS St. Carolus di Jakarta
2. RSIA Bina Medika di Tangerang
3. RS Lira Medika di Karawang
4. RS Hermina Pasteur di Bandung
5. RS Hermina Pandanaran di Semarang
6. RSIA Putri di Surabaya
7. RS Mitra Medika Premiere di Medan
8. RSIA Azzahra di Palembang
9. RSIA Bunda Asy Syifa di Lampung
10. RSIA Ananda di Makassar

Sekarang bunda tak perlu panik lagi kan. Bahaya ruam popok memang bisa mengakibatkan kulit bayi iritasi dan terluka. Jika dibiarkan bisa membuat bayi rewel dan tidak nyaman. Agar bayi bebas ruam popok, konsultasikan saja langsung ke dokter yang ada di 10 rumah sakit kolaborasi dengan MAKUKU di atas.

Selain dapat ilmu dan penanganan yang tepat, bunda juga akan mendapatkan bonus popok MAKUKU selama masa konsultasi pada tanggal 16 sampai 18 Desembert 2022 loh. Asyik kan. Setelah konsultasi, bunda dapat mengatasi sendiri ruam popok pada bayi di rumah. Caranya yaitu :

1. Usahakan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti popok si kecil.
2. Segera ganti popok bayi yang sudah terkena urine atau feses bayi
3. Bersihkan area sensitive bayi dengan bersih menggunakan tisu basah yang tidak mengandung alkohol. Bisa juga menggunakan sabun bayi dan waslap yang sudah diberi sabun. Usap perlahan dan pastikan semua kotoran terangkat.
4. Keringkan kulit bayi menggunakan handuk kecil yang bersih dan kering. Hindari menambahkan bedak karena akan memicu iritasi kulit.
5. Oleskan krim atau salep pada bagian kulit bayi yang terkena ruam popok. Krim ini biasanya didapat dari resep dokter yang didapatkan setelah konsultasi. Di dalamnya biasanya terdapat kandungan zinc oxide yang dapat mengatasi peradangan pada ruam popok.
6. Tunggu krim sampai mengering, setelah itu baru kenakan popok MAKUKU yang baru pada si kecil.

Bagaimana? Mudah kan. Lakukan secara konsisten ya bunda untuk meghilangkan ruam popok pada bayi. Jika ada kesulitan tinggal hubungi dokter yang bertugas deh. Pastikan juga untuk memakai popok MAKUKU agar ruam popok pada bayi tidak terjadi lagi.

Varian MAKUKU untuk Perlindungan Kulit Bayi yang Sensitif

Popok MAKUKU tersedia untuk semua ukuran tubuh bayi loh. Tidak hanya New Born (NB) saja. Tapi ada juga ukuran S, M, L, XL hingga XXL. Semuanya tersedia dalam bentuk popok perekat dan celana.

Type perekat terdapat pada ukuran NB, S dan M. Sementara type celana terdapat pada ukuran M, L, XL dan XXL. Masing-masing disesuaikan dengan ukuran berat badan bayi.

Saya sendiri mencoba popok MAKUKU SAP Diapers Slim yang new born. Di awal perkenalan saya, MAKUKU SAP Diapers Slim ini sudah membuat saya jatuh cinta. Permukaannya halus banget dan bentuknya lucu. Popoknya juga ringan dan tipis. Saat dikenakan ke bayi, rasanya seperti tidak pakai popok.

Oh iya, permukaan bagian dalamnya juga kering dan ada tonjolan berbentuk 3D. Saya penasaran dong dengan kekuatan daya serapnya. Jadi saya tes dengan memasukkan air ke dalam popok. Ajaib, permukaannya benar-benar kering dan tidak menempel di tisu yang saya usapkan ke atas permukaannya. Pantas saja bayi merasa nyaman.

Popoknya juga tidak menggumpal meskipun diisi cairan yang super banyak. Bayi tetap bisa bebas beraktivitas tanpa merasa terganggu karena iritasi kulit. Semuanya dijaga oleh rekatan yang ada di bagian selangkangan yang lembut. Popoknya juga memiliki sirkulasi udara yang baik. Recommended deh pokoknya.

Penutup

MAKUKU SAP Diepers Slim memang cocok untuk bayi. Berbagai keunggulannya dapat membuat bayi merasa nyaman saat memakai popok. Permukannya lembut, anti bocor dan anti menggumpal. Ruam popok pada bayi pun tidak sampai terjadi. Solusi banget deh buat meminimalisir terjadinya ruam popok.

Buat bunda yang sayang sama bayinya, pakai saja popok MAKUKU yang terbukti melindungi kulit bayi dari ruam popok yang menganggu. Kulit bayi sehat, bayi pun ceria. Popok MAKUKU ini sudah tersedia di berbagai e-commerce di Indonesia loh. Bunda bisa beli di toko online offline MAKUKU yang bisa diakses secara digital dimana saja.

Tunggu apalagi, yuk beli MAKUKU untuk kesehatan kulit bayi dan keceriaannya. Keterangan lebih lanjut kunjungi website MAKUKU ya bund. Lengkap. Yuk beli.

**

Referensi :

https://www.halodoc.com/artikel/ini-gejala-dan-pengobatan-ruam-popok-bayi

https://www.halodoc.com/artikel/3-kebiasaan-pemicu-ruam-popok

https://www.alodokter.com/bunda-lakukan-hal-ini-jika-bayimu-mengalami-ruam-popok