Kamu masih penasaran seperti apa sih format naskah skenario itu. Katanya beda dengan format penulisan untuk cerpen, novel atau karya fiksi lainnya ya.
Kamu benar. Format naskah skenario memang berbeda dengan cerpen, novel, artikel dan karya tulis lainya. Bedanya dimana?
Ya dimana-mana. Semuanya beda. Mulai dari urutan ceritanya, bagaimana cara menulisnya, bagian-bagian atau elemen di dalamnya sampai font yang dipakai untuk menulis skenario.
Perbedaan itulah yang membuat skenario menjadi karya yang khas dan patut untuk diapreasiasi. Mempelajarinya seperti mempelajari tentang hidup.
Apakah skenario seistimewa itu? Bagiku iya. Butuh konsisten, ketekunan dan kerja keras untuk dapat membuat skenario yang benar-benar bernyawa. Nah biar kamu gak bingung seperti apa sih penampakan skenario itu. Yuk kita intip.
Daftar Isi
Penampakan Format Naskah Skenario
Bagi yang belum pernah melihat penampakan naskah skenario seperti apa, sekarang sudah bisa melihatnya. Iya benar. Contohnya sudah bisa kalian lihat di atas. Gimana gimana?
Bagi yang sudah pernah menulis skenario, format skenario di atas mungkin sesuatu yang biasa karena sering membuatnya. Tapi bagi yang belum pernah membuat skenario, mungkin akan kaget. Aku dulu juga kaget. Kok beda ya sama novel atau cerpen. Ada aturanya sendiri penulisan naskah skenario.
Naskah skenario yang aku tunjukkan di atas adalah salah satu naskah skenario FTV yang pernah aku kerjakan. Judulnya Jodoh Give Away Sang Kuliwati. Sebuah FTV yang ditayangkan oleh Starvision Plus di SCTV.
Bagi yang biasa menulis cerpen, novel, resensi buku atau karya fiksi lainnya mungkin kaget dengan penampakan format naskah skenario yang memang berbeda dari karya fiksi lainnya. Aku pun merasakan hal yang sama dan untuk mempelajarinya membutuhkan komitmen dan tekad yang kuat untuk terus berkembang.
Format naskah skenario yang aku tunjukkan ini sudah paten ya. Bentukannya memang seperti itu. Ada elemen-elemen yang membentuk naskah skenario menjadi naskah yang utuh. Elemen-elemen itu harus ada dan tidak boleh berkurang di dalam skenario. Agar lebih paham, kita pelajari sebentar yuk.
Baca juga : Perbedaan Naskah dan Skenario
Elemen dalam Format Naskah Skenario
Sebuah naskah skenario akan dikatakan utuh jika terbangun dari elemen-elemen yang membentuk format naskah skenario. Elemen tersebut terdapat dalam bagian yang dinamakan scene atau adegan.
Jadi kalau teman-teman membaca ada penomoran di dalam naskah skenario, itu bukan sekadar nomor. Tapi urutan scene atau adegan yang harus dilewati oleh para actor dalam memainkan karakter mereka. Nah di dalam satu scene itulah terdapat elemen-elemen skenario yang membentuk format naskah yang baku sampai sekarang.
Elemen-elemen tersebut yaitu :
-
Heading Scene
Bagian yang berada di samping penomoran dinamakan heading scene atau kepala scene atau slug line. Heading scene ini harus ada di setiap scene karena menggambarkan latar tempat, dan latar waktu kejadian.
Urutannya adalah nomor – INT/EXT – Nama Lokasi – Keterangan waktu (DAY/NIGHT)
INT maksudnya adalah interior. Ditujukan untuk adegan yang berlangsung di dalam ruangan. Sementara EXT yaitu exterior untuk menggambarkan adegan yang berlangsung di luar ruangan.
Nama lokasi bisa dispesifikkan lagi dengan lebih umum. Misal Rumah Danu – Ruang Tamu. Tapi jika lokasinya tidak memilki spesifikasi bisa dituliskan satu saja. Misal EXT – Persawahan.
Nah untuk keterangan waktunya ada dua pilihan. Yaitu day atau siang dan night atau malam. Jadi misal kejadiannya di pagi hari, siang atau sore, tetap ditulis day. Urutan menulis secara lengkap yaitu
- INT – Rumah Danu – Ruang Tamu – Day
Berarti adegan pertama ada di dalam ruangan, lokasinya ada di rumah Danu di bagian ruang tamu dan berlangsung pada siang hari.
-
Narasi
Narasi yaitu penggambaran adegan yang dimainkan oleh tokoh. Penulisannya jelas berbeda dengan penulisan novel atau cerpen ya. Narasi dalam skenario harus bisa digambarkan secara visual atau didengarkan.
Jadi dalam menulis narasi, tidak boleh ditulis “Angin melambai-lambai tertiup angin seolah mendengar suara jeritan hatiku”. Kalau ditulis seperti itu, bagaimana penggambaran adegannya.
Penulisan skenario itu berbeda dengan penulisan cerpen atau novel. Penulisan skenario lebih menggambarkan atau mendeskripsikan kejadian yang sedang berlangsung dan dapat diadegankan. Misalnya
FARAH terus saja berjalan dengan wajah merah padam dan mata yang berkaca-kaca. Tak dihiraukannya suara DONI yang memanggilnya dari belakang, sampai laki-laki itu menghadangnya tepat di depan wajah FARAH.
Dari narasi di atas, sutradara dapat membayangkan bagaimana mimik wajah pemainnya dan bagaimana blocking pemain atau penempatan pemain, yaitu Farah berjalan sementara Doni di belakangnya berlari menyusul Farah, lalu berhenti memutar tepat di depan Farah.
Bagaimana? Sudah bisa membayangkan?
-
Bahasa Kamera
Bahasa kamera diperlukan untuk membantu cameramen mengatur dimana letak kamera harus diarahkan. Bahasa kamera biasanya disatukan dengan narasi dan penulisannya pun harus bisa menyesuaikan dengan adegan yang sedang berlangsung.
Beberapa bahasa kamera yang ada dalam skenario misalnya Establish shoot, kamera panning around, tilt up, tilt down, Knee shoot, Cut to, insert, insert cut to, parallel cut to, dissolve to, dan masih banyak lagi lainnya.
-
Karakter
Karakter ditulis di atas dialog untuk menunjukkan dialog yang harus dibaca oleh pemain. Karakter di sini yaitu nama pemain atau tokoh yang ada dalam cerita. Penulisannya ada yang menggunakan huruf besar semua dan ada yang huruf pertama saja yang besar.
Penulisannya juga berbeda dengan narasi. Karakter ditulis dengan bagian agak ke tengah agar lebih jelas dibaca oleh pemain dan tim produksi.
Di sebelah karakter ini biasanya juga diselipin bahasa kamera lain untuk kejadian tertentu. Misal karakter yang bicara dalam hati, maka diberi tanda kurung V.O. atau Voice Over. Sementara untuk tokoh yang hanya terdengar suaranya saja tapi orangnya tidak muncul di kamera, diberi keterangan O.S atau Off Screen.
Contoh
Danu (V.O)
Cakep juga ya nih cewek. Solehah lagi, jadi pengen deketin nih. Penasaran gue.
Artinya Danu bicara dalam hati dan dialognya seperti di atas. Nanti saat syuting, Danu hanya senyum senyum sendiri dan ada suaranya yang muncul yang hanya bisa didengar oleh penonton.
-
Dialog
Dialog merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam film. Meskipun ada film yang tetap bisa dinikmati tanpa dialog, tapi tetap saja dialog penting dan perlu untuk memverbalkan adegan yang dimainkan.
Dialog biasanya disesuaikan dengan tema film. Jika temanya adalah ftv percintaan dengan latar orang Jakarta, dialognya bisa menggunakan bahasa sehari-hari ala orang Jakarta (elo-gue) atau jika filmnya adalah tentang kerajaan. Bahasanya juga disesuaikan dengan latar.
Makanya penulis juga harus bisa meriset tentang perilaku masyarakat sebelum membuat sebuah tayangan. Akan menjadi lucu kan jika film tentang kerajaan pada jaman dulu, dimana bahasanya pakai bahasa Jawa halus, lalu kita menulis dialog pakai bahasa elo gue khas anak Jakarta jaman sekarang.
Dialog disesuaikan dengan latar tempat dan waktu. Jadi penulis pun harus dan wajib riset dulu sebelum membuat dialog yang mengena. Begitu juga dialog antar teman harus beda dong dengan dialog antara anak dan orang tua. Antar majikan dan pembantu atau dialog saat kita bertemu dengan orang asing. Harus beda ya dan disesuaikan.
Kesimpulan
Nah itu dia elemen yang ada dalam format naskah skenario. Terlihat rumit tidak? Jika terbiasa menulis cerita atau novel, mungkin kerumitan itu bisa sedikit berkurang. Tinggal menyesuaikan saja dengan gaya bahasa atau gaya penceritaannya.
Semakin lama berlatih, kemampuan menulis naskah skenario akan meningkat karena menulis naskah skenario itu butuh ketelatetan dan keinginan untuk terus belajar. Karena di dalam penulisan skenario, kita tidak hanya sekadar menulis sebuah adegan. Tapi juga mempelajari bagaimana adegan itu bisa terjadi.
Begitu juga dengan pemilihan dialog. Sebagai penulis skenario, sepertinya haram membuat dialog sebelum kita tahu latar cerita yang akan dibuat. Jangan sampai kita keliru membuat dialog tokoh anak Papua yang lama tinggal di Jakarta, dimana anak ini bertemu dengan teman di kampung halamannya.
Kita riset dulu dong, bagaimana sih tingkah laku orang yang merantau, lalu bertemu dengan teman yang berasal dari kampung halaman yang sama dengan dirinya. Biasanya mereka kan bakalan langsung akrab dan bicara dengan bahasa daerah mereka sendiri.
Sama juga dengan orang Madura atau Sunda yang bertemu dengan teman satu kampung halaman. Biasanya mereka spontan saling bicara pakai bahasa mereka sendiri dan itu seolah menjadi suatu kebanggaan.
Nah tingkah laku seperti ini harus penulis terapkan di dalam naskahnya. Jangan sampai kita menulis sesuatu yang tidak sama dengan kejadian sesungguhnya karena akan terlihat aneh dan tak masuk akal.
Latar tempat kejadian juga harus penulis pelajari. Seperti orang Jakarta yang terbiasa bicara elo gue. Lalu ada teman asal Malang yang tiba tiba dikasih dialog elo gue. Akan terdengar aneh karena bukan logatnya. Pokoknya penulis harus banyak riset deh.
Bagaimana? Tertantang untuk belajar menulis naskah skenario? Pelajari format naskah skenarionya dulu yuk. Lalu pelan-pelan berlatih menulis narasi dan adegan. Ingat, nulis adegannya jangan seperti novel ya. Harus bisa digambarkan dan didengarkan. Yuk konsisten menulis, nanti lama-lama juga bisa kok. Bisa yuk bisa.
**
68 Comments. Leave new
wah ternyata skenario bentuknya seperti itu ya. berarti harus hapal istilah-istilahnya juga ya. eh iya, ada aplikasinya gak sih, biar nulisnya lebih gampang?
Ada kak. Biasanya aku pakai yang final draft
Oh, ada ya aplikasi buat nulis skenario? Sangat membantu ya mestinya. Jadi pengen nyobain juga, sekadar buat belajar.
Ada banyak kak. Salah satunya ya final draft itu. sangat membantu sih biar cepat selesai nulisnya.
Rumitnya karena masih terasa asing sama istilah yang dipakai dalam penulisan naskah kali ya, Kak. Semisal kayak nomor urutan scene dan latar adegannya, bahasa kameranya.
Buat yang mau bikin naskah skenario, nggak hanya harus riset biar ceritanya nyambung dan masuk akal. Tapi juga belajar tentang elemennya juga.
Menarik sih. Tapi butuh usaha dan kemauan juga untuk belajar.
bagi pemula kelihatannya rumit karena banyak istilah asing yang baru didengar. tapi kalau sudah dijalani dan suka,semua akan menjadi mudah dan malah ketagihan untuk bikin naskah. kembali ke niat mbak
Saya pernah punya teman yang selain bekerja juga sering main sinetron, Mbak. Walau figuran dan sebagai bapak-bapak. Dia kalau istirahat, kadang membaca naskah skenario.
Dan saya senang Blog Mbak Indah ini membahas skenario dengan detail dan mendalam. Jadi bisa belajar.
wah temannnya pak Bambang rajin juga ya. Semoga suatu saat perannnya bisa naik. gak cumcn figuran tapi juga peran yang lebih tinggi
Wah, sudah pernah bikin naskah skenario FTV ya..itu keren banget! Bikin naskah skenario pasti butuh skill ya, dan harus teliti biar filmnya juga bagus.
Alhamdulillah kak. pernah bikin naskah skenario FTV, sinetron, series azab di Indosiar, Pintu berkah dan kisah nyata di Indosiar, juga film pendek. yang belum keturutan bikin web series di netflix. doain ya supaya bisa tembus OTT dan bikin film layar lebar. impian sih itu.
Wuih beneran saya jadi mau belajar juga dong Kak Indah
Harus hafal.dulu istilahnya ya sampai di luar kepala supaya saat nulis tidak bingung lagi bolak balik lihat catatan
kalau sering latihan, nanti lama-lama hafal kok kak istilah istilah dalam naskah skenario. cuzz belajar
Berarti penulisan skenario itu sudah seperti program terstruktur ya. Elemen-elemennya jelas dan harus ada. Terbayang oleh saya ketika seorang penulis skenario seolah menonton film sembari menuangkannya ke dalam naskah/tulisan.
Benar kak. Terstruktur dan jelas.
Dulu pernah lihat nih cuplikan naskah skenario kayaknya di twitter deh, cuma dulu hanya fokus di isinya aja. Ternyata isinya terbentuk dari banyak element, sampai di pengaturan kamera juga. Kirain dulu kameramen atau sutradaranya yang atur
Dalam satu scene gak hanya dialog saja kak. Isinya banyak. ada narasi dan lain-lain. semua adegan yang ngatur itu penulis. sutradara hanya mengikuti arahan dari naskah skenario.
Knowledge baru nih untuk orang yang mau belajar buat naskah skenario. Kan kadang kepo banget nih kalau lihat dialog rang orang di film atau sinetron. Ternyata langkah-langkahnya cukup menantang ya mbak.
sekarang sudah tau kan kak. Jadi gak kepo lagi. hehehe
Wuah kudu detail juga nih ya dalam pembuatan skenario, gak hanya siapa yang ngomong, tetapi lokasinya, dan perintilian lainnya
Iya. detail dan lengkap
Waktu kuliah dulu, untuk mata kuliah program TV kebetulan aku yang menulis sekenarionya.. agak challenging sih memang tapi seru sekali karena semua berdasarkan pertimbangan teknis. Jadi kangen masa-masa itu…
kuliah jurusan apa kak? kok ada mata kuliah program TV
Wah, ternyata seperti ini format naskah skenario
Banyak juga istilah-istilahnya ya
Selamat datang di dunia skenario kak.
Pengen banget bisa nulis cerita atau Novel, mungkin perlu banyak latihan dan menerapkan format nafkah dan elementnya
sering baca novel juga kak sebagai referensi. terus latihan menulis secara konsisten. nanti akan ketemu sendiri gaya bercerita versi kakak. semangat
Aku baru pertama kali lihat naskah skenario yang beneran asli nih. Ternyata sampai ada elemen pengambilan sudut pandang kamera ya.
benar kak
Wahh baru kali ini saya liat format naskah skenario, ternyata sedetail itu yaa bentukan formatnya. Pantaslah naskah skenario ini sangat membantu si artis buat memerankan perannya.
Sudah gak penasaran lagi ya kak. Alhamdulillah
Kalo dalam naskah skenario memang ya semuanya harus didetailkan, mulai dari keterangan waktu, setting atau latar belakang tempat, sampai posisi kamera.
Betul
Dulu pernah banget punya impian bisa nulis skenario dari cerpen atau cerbung yg aku bikin, hehe.. Ternyata memang harus detail ditulis. Catet dulu poin² format naskahnya buat dipelajari lebih lanjut, hehe..
Semangat kak
Sebagai pencinta film atau ingin mendalami dunia perfilman, memahami format naskah skenario adalah hal yang penting. Naskah skenario merupakan blueprint bagi seluruh proses pembuatan film, mulai dari pra-produksi hingga pasca-produksi.
benar kak.
saya pikir skenario itu semacam karangan dalam bentuk dialog gitu, ternyata ada formatnya ya.
Terima kasih kak ilmunya, pengen suatu hari nanti bisa nulis skenario
Aku biasanya buka kelas naskah skenario kak. Kalau mau belajar boleh gabung.
Busyeettt utk adegan bbrp detik aja harus bikin berapa lembar skenario ya mbak? Mknya dulu sempat lihat naskah skenario di FTV, lgsg mumet gw. Padahal kan aktingnya ya biasa2 aja. Tp prosesnya itu luar biasa melelahkan. Mknya kita hrs menjunjung tggi profesi penulis skenario. Ga gampang loh itu.
kalau FTV 75 halaman kak. itu untuk tayang 1 jam. proses syutingnya bisa seharian atau beberapa hari. tergantung scene siang dan malamnya ada berapa. belum kalau salah-salah. wkwkwk.
serumit itu ya ternyata hihi.. keren sih yang biasa nulis skenario gitu, jadi pengen belajar ih 🙂 jadi kalau film diangkat dari novel gitu, tetep ditulis ulang ya untuk skenarionya 🙂
tetap ditulis ulang dong kak. Tapi penulis naskah skenario harus konsultasi dulu sama penulis novel tentang adegan film. Biasanya ada penulis novel yang tidak setuju dengan perubahan dan ada yang setuju. tapi format penulisannya ya harus sesuai format naskah skenario. bukan bahasa novel lagi
Aku pernah nih ngebayangin bikin naskah kek gini, apalagi waktu sekolah dulu. Ternyata setelah baca artikel ini formatnya cukup mudah diikuti yahhh, boleh nih jadi referensi kalau ingin bikin film hehe.
kalau sudah pernah bikin naskah skenario bakalan lebih mudah kak. Tinggal latihan menulis saja yang ditingkatkan biar makin mahir
Yeaayyy… akhirnya bisa lihat contoh langsung dari skenario film meski hanya lewat 1 foto dan 1 lembar saha. Tapi sudah cukup, setidaknya sudah mengobati 70% rasa penasaranku.
Hahahaha. Semangat kak. Itu baru setengah scene. dialog yang bang brewok juga kepotong itu. scene 1 biasanya panjang. punyaku itu 2 halaman sendiri.
saya baru sekali ini lihat naskah skenario, harus detail banget ya penggambarannya..keren mbaa, semangat terus berkarya dan memajukan perfilman Indonesia
Aaamiin. Terima kasih kak
Ga ngebayangin aktor dana etis pas baca skenario. Itu bukan kayak novel tapi per scene haha. Pantes aja dunia seni mahal ,ternyata sesukit itu tampilan skenario film
bayanginnya sinetron aja kak. itu aktornya harus hafalin dialog yang panjang bener. bisa pagi ketemu pagi itu syutingnya. belum kalau salah. bisa ulang adegan berkali kali sampai hafal.
Untuk ngirim naskah biasanya gimana kak? lewat mana?
tergantung jenis naskah skenarionya kak. biasanya ke ph atau bisa dikirimkan lewat kompetisi
Cara ikut kelas belajar nulis naskah nya gimana kak?
Bisa ke aku. Aku juga buka kelas menulis naskah skenario kok kak
Keren banget mbk, sudah pengalaman membuat naskah skenario diberbagai drama dan sinetron tv. Pengen banget bikin naskah skenario gini. Untuk sistem pengiriman dan seleksinya sampai diterima stasiun tv itu bagaimana ya mbk?
tergantung tv dan phnya kak. Aku ada yang lewat head writer. ada yang langsung ke beberapa ph. intinya sering sering kirim aja biar namanya dikenal. nanti bakalan ketemu sendiri jalannya.
Asyik juga nih belajar menulis skenario. Baru kali ini juga lihat naskah skenario asli. Harus paham banget elemen pengambilan sudut pandang kamera ya Mbak, sebelum menulis naskahnya…
pengambilan sudut pandag kamera itu hanya pelengkap mbak. yang penting bagaimana membuat narasi yang bisa diadegankan. Nanti kalau sudah sering latihan, bakalan bisa menyesuaikan bahasa kameranya
Waaaa setelah liat tampilannya, bener2 beda banget tampilan naskah skenario sama novel atau cerpen. Urutan cerita, cara menulis, terus bagian-bagian atau elemen di dalamnya sampai fontnya juga beda ya kak untuk menulis naskah skenario.
benar kak. Beda semua
jadi inget dulu pernah dapet gratisan ikut kelas skenario sama penulis skenario dari starvision. cuma sinopsisnya ga tembus-tembus, ditambah kelasnya selesai jadi gak coba-coba nulis lagi haha.
mau ikut kelas skenario lagi kak? next aku buka lagi rencananya. siapa tahu mau ikut kelasku.hehe
alah bisa karena biasa ya, kalau belum pernah praktek kaya aku gini kelihatannya kok susah dan ribet banget. Tapi kalau sudah punya jam terbang seperti Mbak Indah akan menganggap itu sebagai hal yang mudah
bagian tersulitnya justru ada pada pencarian ide cerita dan pengembangannya sih mbak. Kalau format bisa terbiasa karena sering menulis.
Artikelnya menarik banget nih, Kak. Apalagi ada contoh aplikasi teori ke dalam apilkasinya. Selama ini juga suka berpikir gimana caranya bikin naskah skenario.
Alhamdulillah, semoga membaantu
Wah baru tahu, ternyata ada aplikasi buat nulis skenario. Tentunya ini sangat membantu para sutradara. Asyik banget, aku jadi penasaran.
Ada banyak mbak aplikasinya. saya biasanya pakai yang final draft