ANAK adalah anugerah tak terhingga yang dimiliki setiap orang tua. Apalagi bagi orang tua yang sangat ingin mendambakan kehadiran buah hati. Pastilah akan sangat menyanyangi anak melebihi menyanyangi pasangan. Benar kan?
Sebelum saya membahas postingan kali ini, saya ingin berkisah dulu kepada bunda-bunda sekalian. Mengenai tragedi yang sempat saya alami ketika saya mengandung anak pertama saya. Tragedi yang tidak akan pernah saya lupa itu, membuat saya sangat menyanyangi anak saya melebihi apapun di dunia ini.
TRAGEDI KETIKA HAMIL ANAK PERTAMA
Menikah di usia 26 tahun tidak membuat saya lantas langsung diberikan anugerah momongan. Saya harus menunggu 4 tahun, baru diberi kesempatan hamil. Bersyukur tidak terkira saya panjatkan kepada ALLAH SWT atas titipannya yang maha dasyat tersebut. Saya dan suami pun sangat menjaga buah hati kami saat itu. apapun kami lakukan agar tumbuh kembangnya optimal.
Tidak heran jika saya dan suami sangat shock ketika saya sempat mengalami kecelakaan di saat usia kandungan saya empat bulan. Saya yang saat itu dibonceng suami naik motor dengan kecepatan rendah, sekitar 40 km / jam, sedang mencari buah mangga karena saya ngidam mangga. Anehnya seluruh kota dicari, penjualnya seakan lenyap ditelan bumi. Bagaimana mungkin satu kota tidak kami temukan penjual mangga satu pun.
Suami pun tidak menyerah. Demi bisa memenuhi ngidam saya, suami berkeliling kota Malang untuk mendapatkan buah mangga. Suami bertekad tidak akan pulang sebelum kami mendapatkannya. Saya bersyukur sekali dengan sikap suami saya yang perhatian itu. Hingga akhirnya saya melihat penjual buah kupasan di dekat pom bensin. Akhirnya nongol juga satu penjual. Gak apa-apa meskipun hanya penjual buah kupasan, yang penting ada mangganya.
Singkat cerita, kami pun membeli magga kupasan itu dan dibawa pulang. Saat perjalanan pulang itulah insiden yang menggetarkan itu terjadi. Saya dan suami ditabrak sebuah mobil dari belakang, hingga saya terpental beberapa meter di jalanan. Sepeda motor suami jatuh kemana, kaminya kemana. Saya tidak ingat apa-apa selain sakit di bagian perut. Yang saya ingat saat itu, suami sudaah marah dan menyuruh polisi yang saat itu ada di dekat jalan raya menghentikan mobil yang sudah menabrak kami. Saat itu seingat saya hari minggu, tanggal 25 agustus tahun 2014. Tepatnya hampir 5 tahun yang lalu.
HIKMAH SEBUAH TRAGEDI
Tragedi yang menimpa saya itu membuat saya sadar bahwa anak adalah nyawa bagi saya. untung saja orang yang menabrak saya mau bertanggung jawab dengan membawa saya ke rumah sakit. Dan untungnya juga, janin dalam kandungan saya selamat. Padahal kalau dilihat secara logika, sulit dibayangkan bagaimana saya dan bayi saya bisa selamat. Karena saya terlempar ke aspal jalanan dengan motor yang terperosok ke selokan. Bayangan saya, pastilah saya sudah keguguran.
ALLAH MAHA pemberi hidup. Anak saya kini sudah tumbuh menjadi anak yang tampan dan cerdas. Meskipun anak saya mewarisi keadaan saya waktu kecil yaitu sakit-sakitan, tapi saya sangat menyanyanginya. Kami menamainya ATTHARIZZ ALTAFIO ZAIDAN RAHMAN. Dengan panggilan ATTHA yang artinya kuat. Karena saya yakin anak saya akan menjadi anak yang kuat sebagaimana anak saya kuat di dalam kandungan. Tetap bertahan ketika ditabrak dengan begitu hebatnya oleh sebuah mobil. Subhanallah… Terima kasih ya ALLAH…
Saya mendapatkan hikmah dari kejadian yang menimpa saya tersebut. Yaitu saya tidak bisa lepas dari anak saya. Cinta saya kepadanya, melebihi apapun di dunia ini.
Mungkin apa yang pernah saya alami, juga pernah dialami oleh bunda-bunda sekalian. Atau jangan sampai kejadian ditabrak ya. Karena sakit rasanya jika terjadi apa-apa dengan anak kita.
Kalau kita menengok ke dalam hati nurani kita, sering tidak sih kita sebagai orang tua bertanya pada diri sendiri. kenapa kita bisa sangat menyanyangi buah hati kita. Mungkin 5 alasan berikut ini bisa membantu bunda-bunda untuk bisa membuka diri dan lebih sadar diri.
1. ANAK ADALAH BUAH CINTA KITA DENGAN PASANGAN
Cinta adalah kunci dari semua kasih sayang yang kita berikan kepada anak. Karena sejatinya anak terbentuk dari cinta kasih yang dimiliki pasangan suami istri. Tanpa cinta antara pasangan, mustahil kita bisa mencintai anak kita.
Dengan memandang anak sebagai buah cinta kita dengan pasangan, menjadikan kita selalu menyanyanginya juga. Bahkan bisa menyanyangi lebih dari rasa sayang kepada pasangan. Bandingkan jika kita tidak menyanyangi pasangan, yang ada kita jadi benci kepada anak kita sendiri. Karena yang terbayang adalah kebencian kita kepada pasangan. Benar kan? Jadi sayangilah anak kita sebagaimana kita menyanyangi pasangan kita. Karena anak yang tumbuh dari kasih sayang kedua orangtuanya akan menjadi anak yang penuh kasih sayang juga kepada orang lain.
2. TAWA ANAK MELURUHKAN SEGALA MASALAH
Benar sekali. Ketika kita sedang ditimpa banyak masalah, lihatlah anak-anak kecil yang sedang tertawa. Seakan mereka tak punya beban hidup yang berat. Bebas, dan terlihat sangat bahagia. Karena itu, disadari atau tidak kita akan lebih rileks dari masalah ketika kita melihat tawa anak-anak kita.
Cobalah untuk selalu meluangkan waktu dengan anak-anak kita, membuat mereka selalu tertawa secara tidak langsung akan memberikan terapi stress kepada kita, pikiran perlahan akan lebih tenang sehingga jika bisa berpikir lebih jernih. Tidak percaya, coba saja! ^^
3. ANAK MEMILIKI CINTA YANG TULUS DAN POLOS
Kalau ada yang bilang anak adalah lembaran kertas putih yang diisi oleh orang tuanya, maka saya akan sependapat dengannya. Namun saya bukan melihat kertas putih sebagai hamparan otak kosong yang diartikan sebagian bersar orang. Melainkan kepolosan yang dibawa anak sejak lahir.
Otak anak masih sangat berkembang dengan pesat seiring pertumbuhannya. Karena itu setiap informasi baru yang sampai kepadanya akan ditanggapi dengan sempurna. Penyaringan akan diberikan ketika otak sudah bisa memilih mana yang baik dan buruk. Sementara pada anak-anak, penyaringan ini belum bekerja dengan optimal. Itulah kenapa saya mengatakan anak itu sangat polos. Yang dibaca anak adalah ekspresi wajah orang yang dilihatnya. Bukan pikiran buruk orang lain.
Menanggapi masalah ini, saya jadi paham satu hal. Kenapa anak mau saja ketika dibawa pergi orang tak dikenal misalnya. Mungkin karena orang itu tersenyum ramah kepadanya dan memberikan hadiah-hadiah yang menarik hatinya. Sehingga anak senang dan menuruti apapun yang diinginkan. Kesimpulan ini saya sadari ketika saya melihat berita tentang penculikan anak kecil. Dimana anak-anak kecil itu mau saja dibawa pergi penculiknya, tanpa pernah menyadari akan hal buruk yang akan menimpanya. Pintar sekali ya penculiknya. Serigala berbulu domba.
Berita tersebut seakan menjadi pukulan telak bagi saya selaku orang tua dari dua buah hati saya. Dimana saya kadang masih suka marah dan menunjukkan wajah garang kepada anak ketika mereka melakukan kesalahan. Pantas saja anak saya tidak mau saya dekati. Kalau sudah begitu, saya sering menangis sendiri. Kenapa anak saya tidak mau dengan saya. Tapi setelah saya sadar, saya pun merubah ekspresi wajah saya menjadi selalu menyenangkan. Sehingga anak akan datang sendiri kepada kita. Tuh, mereka tulus kan?
4. ANAK ADALAH CERMINAN DIRI KITA SENDIRI
Betul sekali. Jika bunda mengamati anak-anak bunda, terbayang tidak kalau perilaku anak bunda adalah perilaku bunda pada saat bunda masih kecil dulu. Kalau anak kita nakal, terbesit tidak bayangan kenakalan kita di masa sesuai anak kita sekarang. Kalau iya, berarti anak bunda adalah cerminan bunda di masa bunda masih kecil.
Karena itu janganlah terlalu memarahi dan membenci anak kalau anak sedang melakukan kesalahan. Karena itu berarti bunda sedang memarahi dan membenci diri bunda sendiri. Bukankah dalam agama, kita juga dilarang untuk menyakiti diri sendiri.
Jadi belajarlah untuk selalu menghargai anak dan tempatkan anak seperti diri bunda sendiri. Percaya deh, perlahan tapi pasti kita akan semakin sayang dan cinta kepada anak kita. Sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri. Bahkan mungkin lebih. Bukan begitu bunda?
5. DOA ANAK MENYELAMATKAN KITA DARI SIKSA API NERAKA
Poin ini yang paling mengena. Mengingat anak adalah titipan ALLAH yang diberikan kepada kita. Maka sudah menjadi kewajiban kita sebagai orang tua untuk mendidiknya dengan taudalan yang baik. Karena dengan begitu, secara tidak langsung kita menolong diri kita sendiri di akherat kelak.
Ingatlah apa kata hadits Nabi. Perkara yang tidak putus setelah orang meninggal dunia ada 3 yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak soleh yang mendoakan kita.
Jadi buat bunda-bunda yang mengharapan kehidupan sakinah, mawadah dan warohmah dengan impian surga di akherat kelak, didiklah anak-anak kita dengan ilmu agama dan ilmu lainnya yang baik. Ketika anak kita tumbuh menjadi anak yang soleh dan solekhah, merekalah yang kelak menjadi penolong kita dari siksa api neraka. Karena anak soleh dan solekhah tidak akan pernah putus mendoakan kedua orang tuanya meskipun kedua orang tuanya sudah tiada.
Nah, para bunda dan ayah yang baik hati. Alasan apalagi yang bisa kita pungkiri untuk tidak mencintai anak-anak kita. Mereka adalah surga dunia dan surga di akherak kelak. Jadikanlah mereka pegangan dan tumpuan hidup kita untuk meraih bahagia yang hakiki.
Saya sedih ketika melihat ada orang tua yang menyakiti anak mereka. Atau berita miris di media yang memberitakan kelakuan orang tua yang bahkan membunuh anak mereka. Naudzubillahi mindzalik. Semoga kita semua dihindarkan dari sikap yang demikian ya. Amin.
Ingatlah bunda-bunda, anak memang berkewajiban untuk hormat dan patuh kepada kita sebagai orang tuanya. Dilarang untuk durhaka kepada orang tua. Tapi bukan berarti kita bisa semena-mena kepada mereka. Karena sekali lagi, merekalah penolong kita di saat kita merasa susah. Baik di dunia maupun di akherat kelak. Setuju tidak bunda?
Bagaimana dengan pengalaman bunda? Apakah ada alasan lain yang bunda rasakan untuk mencintai anak bunda sepenuh jiwa? Share yuk di kolom komentar. Saya tunggu ya…
Salam sayang,
Wahyuindah
2 Comments. Leave new
Hai Kakak…
Wah perjalanan hamil anak pertama ternyata sempat terjadi kecelakaan ya karena ngidam Mangga.
Tapi, syukurlah sehat ya…
Semoga anaknya tumbuh mejadi pribadi yang sehat dan selalu berbakti kepada orang tua…
Amin… makasih din. doa terbaik untuk anak tercinta. hehe