Libur telah tiba… libur telah tiba… horeee horee horeeee….
Siapa yang tidak mengenal lagu libur telah tiba yang dinyayikan artis cilik Tasya Kamila ini. Liriknya yang menyenangkan tentu saja membuat siapa yang mendengarkan ikut berdendang. Lagunya yang ceria pun menginspirasi siapa saja untuk mengisi liburan dengan hal-hal yang menyenangkan.
Yah, setelah menjalankan rutinitas padat setiap harinya. Belum lagi kalau ada lemburan di kantor. Pasti tubuh dan jiwa kita membutuhkan refresing dan penyegaran otak. Gunanya untuk mengembalikan tenaga dan otak kita agar bisa kembali bekerja dengan optimal. Ibarat otot, ada kontraksi dan ada juga relaksasi. Ada maju, ada juga mundur. Relaksasi yang paling sederhana dan menyenangkan adalah dengan berlibur.
Banyak hal bisa dilakukan seseorang untuk berlibur. Baik di hari libur atau meliburkan diri. Tapi dari kedua kata itu tentu saja beda suasananya. Meliburkan diri lebih terkesan memaksakan dan dilakukan dalam keadaan darurat. Sakit misalnya. Atau ada keperluan lainnya yang mendesak sehingga kita terpaksa meninggalkan pekerjaan. Konteksnya pun sudah berbeda. Bukan lagi menyenangkan, tapi hanya mengganti suasana kantor dengan suasana lain yang tidak kalah penatnya.
Berlibur di hari libur beda lagi. Di hari itu, dikhususkan untuk merenggangkan semua otot-otot yang dibuat bekerja selama ini. Sudah waktunya otak diajak kompromi untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan. Bukan lagi diperas untuk urusan pekerjaan. Nah, apa saja yang bisa kita lakukan di hari libur agar otak merasa refresh kembali. Saya dan keluarga biasanya melakukan 5 hal ini sehingga liburan terasa menyenangkan.
1. FAMILY TIME – KUMPUL BERSAMA KELUARGA
Hari libur adalah hari keluarga. Jadi tidak boleh ada pekerjaan yang membuat hari libur tidak menyenangkan. Ini yang sering ditegur suami karena saya kerap menulis naskah di hari libur. Itu karena pekerjaan saya sebagai penulis naskah tidak mengenal hari libur atau tanggal merah di kalender. Belum lagi kalau perlu stok tayang. Bisa-bisa satu minggu itu kerja terus. Suami juga kadang lembur dengan pergi ke kantor hari minggu. Bahkan tanggal merah juga kadang kerja. Kalau begitu saya suka membalikkan kata-kata kalau suami juga tidak memaksimalkan hari libur sebagai hari keluarga.
Sebagai koreksi diri, kami pun akhirnya sepakat untuk menerapkan hari minggu dan tanggal merah sebagai hari keluarga nasional. Tidak boleh menerima job di hari itu. karena hari libur adalah milik anak-anak. Waktunya berkumpul dengan anak-anak dan menghabiskan waktu bersama. Tak perlu harus keluar rumah kan kalau butuh waktu bersama. Melakukan kegiatan apa saja di rumah pun bisa jadi menyenangkan kalau dilakukan bersama keluarga. Biasanya kalau kami tidak bisa keluar rumah, kami main bersama di dalam rumah. Mengajari mas ATTA belajar dan adek ALIA mewarnai, main petak umpet. Kuda-kudaan sampai membuat banyak permainan dari lego milik mas ATTA. Pokoknya seru deh.
Sayangnya kadang-kadang saya masih saja disuruh nulis kalau hari libur. Untuk menyiasatinya, saya bikin stok tulisan sendiri di hari efektif kerja. Jadi kalau ada kerjaan mendadak di hari libur, saya tidak terlalu ngoyoh. Alhamdulillah suami mengerti apa yang saya kerjakan dan tidak banyak protes lagi. Peace!!
2. BERSIH-BERSIH RUMAH DAN KAMAR
Bersih-bersih rumah paling pas dilakukan kalau hari libur. Karena waktunya lebih banyak dan lebih leluasa. Biasanya kalau sedang bongkar kamar, atau membetulkan meja yang rusak, memasang atap plaform di dapur yang bocor atau memasang jemuran baru, dilakukan hari minggu atau pas libur. Waktunya bisa seharian. Anak-anak suka bantu bersih-bersih rumah. Meskipun kenyataannya bukan bantuin tapi malah berantakin. Hihi… ya iyalah. Mau bantuin nyapu, malah main pedang-pedangan memakai gagang sapu. Atau mau ngepel malah mainan air. Mau marah tapi susah, karena melihat anak-anak happy dan tertawa. Jadi suasana bersih-bersih rumah pun jadi menyenangkan. Kalaupun tidak ada anak-anak, kami pus sering bersih-bersih rumah kalau hari libur. Agar rumah kembali refresh dan segar. Jadi nyaman di rumah sendiri.
3. JALAN-JALAN DENGAN KELUARGA KECIL
Kalau mau shopping, atau bermain air dan lari-larian lebih enak perginya di hari libur. Kalau di hari biasa kan terbatas waktunya. Jadi lebih terkesan buru-buru. Sementara di hari libur, anak-anak lebih punya banyak waktu. Kami biasanya pergi ke mall sekedar makan di foodcourtnya dan beli mainan. Atau naik mobil mainan yang dibayar per putaran. Mas ATTA masih suka takut kalau itu, tapi saya paksa untuk memberanikan diri. Akhirnya lama-lama mau juga kan dia.
Jalan – jalan bersama keluarga kecil juga bisa mengakrabkan diri loh. Hubungan suami istri lebih romantis karena kebersamaan yang dijalninya bersama. Hubungan orang tua dengan anak juga lebih baik karena anak merasa disenangkan dan dilindungi oleh ayah ibunya. Anak-anak juga diberi kesempatan untuk mengeksplor kemampuan diri mereka dan belajar untuk berani. Bahwa di luar rumah, ada loh kehidupan dan suasana yang menyenangkan. Misalnya anak pertama saya, ATTA. Dulu sangat takut melihat patung di mall. Tapi setelah saya sering mengajaknya ke mall, dan mengatakan kepadanya kalau patung itu tidak menggigit, lama-lama dia berani juga memegang dan sekarang tidak takut lagi. Anak-anak saya yang tidak bisa berlarian dengan bebas ke sana-kemari juga punya tempat untuk bergerak. Meskipun tetap saja saya membimbing dan mengawasi mereka. Juga menunjukkan berbagai hal baru kepada mereka.
4. BERKEBUN
Kegiatan seru lainnya yang bisa dilakukan di hari libur adalah berkebun. Kebetulan suami suka berkebun dan suka menanam bibit yang dibelinya di pasar kembang. Kadang kami juga diajak beli bibit dan pupuk. Jadi anak tahu apa itu bibit, apa itu tanaman. Mereka jadi banyak tanya dan membuat perkembangan otak mereka meningkat. Keingintahuan mereka itulah yang menstimulasi tumbuh kembang mereka menjadi lebih baik.
Awalnya suami suka melarang anak saya ikut memberi pupuk, atau menyiram tanaman. Tapi setelah tahu anak saya sangat ingin tahu banyak hal, akhirnya diberilah kesempatan itu. Apalagi ketika suami sedang giatnya membuat tanaman hidroponik. Pasti kualitas memberi air lebih banyak dari biasanya. Kalau sudah begitu, mas ATTA dengan senang hati akan menawarkan diri untuk membantu menyiram tanamannya. Adek juga begitu. Belepotan tanah tidak masalah deh. Karena secara tidak langsung kita sebagai orang tuanya mengajarkan ilmu baru kepada mereka. Ini juga melatih kemandirian mereka juga loh.
5. BERKUNJUNG KE RUMAH NENEK ATAU SAUDARA
Saya memang masih tinggal di rumah mertua bersama suami dan anak-anak. Tapi ketika libur tiba, kami pulang ke rumah orang tua saya untuk berkunjung. Bahkan saya sering menginap lama untuk melepas kangen. Silaturrahmi harus tetap dijaga kan. Anak juga dikenalkan dengan anggota keluarga yang lain. Sehingga hubungan sosial anak jadi berkembang dan anak jadi tidak kuper. Bukankah kalau bertemu dengan keluarga lain, anak jadi mengenal apa itu nenek, kakek, paman, bibi, tante, dan saudra lainnya. Jadi gak minder.
Nah, itu dia 5 kegiatan menyenangkan yang saya lakukan bersama keluarga kecil saya. Dengan berlibur, kita secara tidak langsung mempererat hubungan individu dengan individu, yaitu suami istri, hubungan orang tua dengan anak, hubungan anak pertama dengan anak kedua atau kakak adik, hubungan dengan kerabat dekat dan masyarakay sekitar. Banyak hal yang bisa kita ajarkan dengan kegiatan yang kita lakukan. Dengan banyaknya waktu yang bisa kita sisihkan di hari libur, maka lebih banyak hal baru dan ilmu yang bisa kita ajarkan. Bagaimana dengan liburan kamu?
Salam sayang,
Wahyuindah
DAY20#BPN30dayChallenge2018