Tak terasa sudah dua kali Ramadhan kita lewati dalam suasana pandemi. Di tengah kebiasaan baru dan kenormalan baru. Jika sebelum pandemi, Ramadhan membawa cerita yang suka cita. Selama pandemi, tak sedikit cerita duka yang kita dengar.
Disadari atau tidak, pandemi membawa dampak yang berat. Terutama bagi sektor perekonomian di Negara kita. Banyak restorant tutup, perusahaan melakukan pengurangan karyawan besar-besaran karena mengalami defisit, pariwisata sepi pengunjung, usaha UMKM goyah hingga akhirnya tumbang, dan masih banyak lagi cerita menyedihkan lainnya.
Seperti cerita menyedihkan dari teman-teman UMKM. Tidak sedikit yang terdampak pandemi. Ada yang penjualannya sepi, stok menumpuk hingga merugi, sampai akhirnya terpaksa tutup. Berhenti jualan. Sementara dapur harus tetap ngebul kan..
Akhirnya ngojek, kerja serabutan. Apapun akan dilakukan agar keluarga tetap bisa makan. Sedihnya lagi, nasib usaha yang dirintis dari nol jadi tak jelas. Apakah akan tetap berlanjut atau benar-benar bangkrut.
Saya memang bukan pelaku usaha UMKM. Saya hanya penulis yang Alhamdulillah masih mendapatkan rejeki dari tulisan-tulisan saya. Selain itu saya juga berkesempatan untuk mendatangi seminar atau acara tertentu untuk menambah wawasan saya. Inilah yang membuat cerita Ramadhan saya tahun ini berkesan.
Kenapa? Karena saya berkesempatan untuk ikut berkumpul dengan para komunitas kreatif di Jawa Timur. Tepatnya di acara roadshow perwira atau pemuda wirausaha yang didatangi langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Pak Emil Dardak.
Daftar Isi
Mengenal Pemuda Wirausaha (Perwira)
Sebenarnya saya waktu itu belum mengetahui apa itu Perwira. Satu hal yang membuat saya tertarik untuk ikut kegiatannya adalah adanya pak Emil Dardak selaku wakil Gubernur Jawa Timur di acara tersebut.
Rasanya Wow banget ketika bisa melihat secara dekat sosok pemimpin Jawa Timur tersebut. Perasaan saya menjadi lebih Wow lagi ketika menyadari bahwa pemilik nama lengkap Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B. Bus., MSc tersebut membawa pesan berharga dalam rangkaian acara roadshow Perwira yang diadakan di beberapa kota di Jawa Timur.
Pesannya adalah peluang terbukanya jalan bagi para pemuda wirausaha untuk bangkit di masa pandemi. Caranya adalah dengan menggali lebih dalam potensi yang ada di dalam diri pemuda. Lalu bersinergi dengan perusahaan lewat jejaring sosial yang ada.
Pak Emil tidak sendiri dalam acara roadshow Perwira di kota Malang tersebut. Ada Bu Belinda Tanoko yang merupakan CEO of Tanrise Property and Debuty CEOof Tanoko Group, Mas Zulham Mubarak yang merupakan ketua umum Milenial Utas Kabupaten Malang, serta pak Rio Imam Sendjojo selaku Direktur Jatim Park yang hadir via zoom.
Dalam acara yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut, Pak Emil berinteraksi dengan para perwakilan komunitas kreatif di beberapa kota di Jawa Timur. Ada yang dari Malang, Surabaya, Pasuruan dan beberapa kota lainnya.
Pak Emil yang mewakili pemerintah, dalam hal ini mencoba menjembatasi permasalahan ekonomi rakyat agar masyarakat kita bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Benar saja, kami bebas bertanya mengenai masalah kami. Sementara pak Emil mencarikan solusinya.
Lewat apa? Lewat Perwira atau pemuda wirausaha. Artinya diharapkan bahwa yang memulai geliat berwirausaha adalah para pemuda. Karena pemuda ini berada pada usia produktif. Dimana masa productive adalah masa munculnya berbagai kreativitas kita. Sehingga diharapkan bisa membangun usaha lebih maju.
Bu Belinda Tanoko menambahkan, tidak semua pemuda yang pintar memiliki attitude yang baik. Seperti misalnya karyawan baru ketika diinterview bisa menjadi sangat pintar dan loyal. Namun setelah sudah diterima di perusahaan, karakternya bisa berbeda dengan saat interview. Karena itulah, pemuda wirausaha mencari sosok yang benar dengan karakter yang benar pula. Seperti logonya. Right person, right idea, right journey.
Artinya apa? Ada karakter yang harus dibina dan digembleng dulu menjadi karakter yang baik. Ada mental yang harus diuji dulu agar mampu bertahan dalam kondisi apapun. Sehingga lahir para wirausaha handal yang masih muda, lewat pemilihan orang yang tepat, ide yang tepat dan perjalanan yang tepat pula.
UMKM Sebagai Hasil Karya Anak Bangsa yang Harus Dibina
Saya pernah mencoba memulai usaha. Tapi tidak langsung menjadi ownernya. Melainkan merangkak dulu menjadi reseller sebuah brand pakaian ternama. Niat awalnya sih bukan berdagang. Melainkan membeli baju dengan harga reseller yang lebih terjangkau. Tapi dari sana, saya terus dibina agar bisa menjadi reseller.
Saya tidak bisa jualan. Itu yang terlintas dalam benak saya. Benar saja, saya tidak menjual satu pun baju yang waktu itu saya beli. Alasannya, karena saya takut ditolak. Saya malu menawarkan dagangan ke tetangga dan bingung bagaimana cara mengirimkan barang kalau ada pesanan dari luar kota.
Saya pun jadi berpikir. Ternyata memulai usaha itu susah juga ya. Karena kata teman saya yang sudah punya bisnis, wirausaha itu harus punya 3 hal berikut :
Menguasai Produk Knowledge
Kenali produkmu, maka konsumen akan datang kepadamu. Itu quote yang saya buat sendiri, setelah sekian purnama saya hanya menjadi pengawas bisnis orang lain. Saya belum berani bergerak, karena ketakutan yang menghambat saya. Namun dari sepak terjang teman-teman UMKM, saya jadi bisa menyimpulkan bahwa produk knowledge itu memang penting.
Seorang teman bilang kepada saya, bagaimana kamu bisa menjual barang dagangan kamu kalau kamu tidak bisa menjelaskan kepada pelangganmu tentang merek baju A, baju B, kalau ada varian warna untuk model baju C misalnya. Pelanggan pasti lari dong kalau penjualnya saja tidak tahu barang yang dijualnya sendiri.
Mengerti dan Menguasai Pasar
Ini yang belum saya kuasai. Karena rupanya pasar itu sangat menentukan kita tepat sasaran atau tidak. Misal kita jualan baju ke pasar kembang. Ya tidak ngena. Atau jualan kue ke toko sepatu. Ibarat kata, bukan lapaknya di sana.
Pantas saja, pakaian saya kurang laku di tempat saya tinggal. Karena saya menjual pakaian bermerek yang mahal. Sementara para tetangga sukanya pakaian murah yang bisa langsung dipakai. Mereka tak peduli merk.
Bagaimana caranya agar produk kita laku di pasaran. Ya kenali pasarmu, saya mungkin harus membuat toko online dan menawarkannya lewat media sosial yang saya punya. Atau bisa dimasukkan ke perwira. Karena perwira mewadahi segala masalah yang dimiiki para wirausaha.
Caranya buat saja video singkat selama 3 menit tentang bisnis yang sedang dijalani. Utarakan apa saja masalah teman-teman dan daftarkan ke website perwira di https://menjadiperwira.id
Teman-teman akan mendapatkan bimbingan di sana, dan tentu saja dicarikan solusi terbaik untuk bisnis yang sedang dijalankan.
Melayani Pelanggan atau Konsumen dengan Baik.
Pelayanan yang baik biasanya berpatokan pada sampainya produk dengan selamat sampai tujuan. Dalam hal ini diperlukan jasa pengiriman yang cepat dan handal. Satu hal yang terlihat sepele, tapi berdampak sangat besar pada usaha kita. Ketika ada orderan masuk, bagaimana cara mengirimkannya ke pelanggan.
Saya sempat berpikir sempit ketika berjualan baju dan hijab dulu. Kalau yang pesan tetangga, saya bisa mengantarkannya langsung ke rumahnya. Tapi kalau yang pesan orang dari luar kota, bagaimana cara mengirimkannya.
Di sinilah pentingnya jasa pengiriman paket. Karena merupakan bagian dari pelayanan kita sebagai pemilik usaha kepada konsumen. Harus cepat, rapi, sampai dengan selamat di alamat tujuan dan tentuanya memuaskan. Jasa pengiriman yang saya maksud itu adalah JNE
JNE Memberikan Pelayanan Jasa Kirim Tepat Guna
Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) didirikan tahun 1990, visinya adalah melayani masyarakat berupa jasa kepabeanan dengan kiriman tepat waktu melalui gudang “Rush Handling”.
Sebagai jasa pengiriman paket yang tersebar di seluruh Indonesia, JNE terbukti telah melayani berbagai UMKM dan usahawan dalam menjalankan bisnisnya. Beberapa alasan yang menjadikan JNE makin dipercaya diantaranya :
JNE Cepat dan Handal
JNE mengedepankan kecepatan barang sampai ke alamat tujuan dengan baik. Sistemnya pun dipantau dengan teliti, sehingga kita bisa melihat sampai mana barang kita dan kapan sampainya. Pemantauan tersebut dilakukan secara online, dan memberikan kepercayaan tinggi bagi wirausaha.
Kiriman paket JNE semakin beragam
Paket yang bisa dikirimkan lewat JNE pun makin beragam. Mulai dari dokumen kecil, logistic, sampai pelayanan transportasi. Usahawan jadi terbantu dengan keberagaman tersebut. Mau kirim paket kecil, sampai ukuran besar, JNE bisa.
Titik jaringan JNE luas
JNE mudah ditemukan di aplikasi online, ketika kita memilih jasa pengiriman barang. Itu karena JNE sudah menjangkau daerah yang kecil sekalipun. Sehingga barang tetap bisa sampai tujuan, meskipun letaknya di pelosok. Saat ini, titik lokasi JNE mencapai 6000 titik dan terus bertambah.
Karyawan JNE Semakin Bertambah
Semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat akan jasa pengiriman JNE, membuat perusahaan makin berkembang. Sehingga dibutuhkan karyawan yang makin banyak. Hal ini tentu saja menguntungkan bagi para wirausaha, karena kantor JNE makin diperbanyak. Saat ini jumlah karyawan JNE lebih dari 40.000 orang.
JNE Menggabungkan Sumber Daya Manusia dan Teknologi
Sudah ada 150 lokasi JNE yang semuanya terhubung secara online. System yang dipakai pun berasal dari mesin X-Ray, GPS hingga alat komunikasi satelit. Hal ini menjelaskan bahwa JNE memang menerapkan teknologi dalam operasionalnya. Dibantu tenaga dari sumber daya manusianya, JNE tumbuh menjadi rekan bisnis terpercaya para wirausaha.
JNE Terpercaya dengan adanya penghargaan dari pemerintah
Sebuah pengakuan itu rupanya sangat mempengaruhi kepercayaan masyarakat. Seperti JNE yang rupanya sudah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 dari pemerintah atas system management mutu yang diterapkan perusahaan. Juga beberapa penghargaan yang makin meningkatkan loyalitas masyarakat.
Kesimpulan
Perwira sebenarnya sudah hadir sebelum Ramadan datang. Namun didengungkan kembali saat Ramadan datang tahun ini. Gunanya agar para pemuda wirausaha semakin banyak yang bermunculan. Berkah Ramadhan bagi para pelaku UMKM. Karena Ramadhan tahun ini, peluang UMKM makin berkembang.
Perwira benar-benar memberi wadah bagi UMKM untuk bangkit kembali dengan hasil karya anak bangsa yang lebih baik. Tentunya dengan JNE sebagai rekan bisnis yang mumpuni. Yuk bangkit bersama di bulan Ramadan ini.
**
Sumber referensi :