Hmm, kalau ingat menstruasi pertamaku rasanya berjuta-juta. Bingung, kaget, takut, mau nangis. Pokoknya campur aduk deh. Maklum, saat itu aku baru memasuki kelas 1 SMP. Umur berapa ya, aku lupa. Bisa dibilang aku terlambat juga, karena teman sebayaku kebanyakan sudah menstruasi kelas 6 SD.
Panik. Benar banget. Aku sampai nangis karena aku pikir kemaluanku luka, karena keluar darahnya. Anehnya gak sakit sama sekali. Mamaku hanya tersenyum ketika aku mengadu kepadanya. Katanya, aku udah baligh. Karena sudah keluar darah menstruasi.
Apa itu darah menstruasi?
Sumpah, aku ingat banget betapa polosnya aku waktu itu. Antara panik dan takut, aku menanyakan ini itu ke mamaku. Tapi bukannya dijawab langsung, mamaku justru memberiku pembalut dan mengajariku cara memakainya.
Aduh, aneh banget rasanya. Mana salah lagi cara pakai pembalutnya. Diketawain iya, dan aku cemberut dong. Untunglah, mamaku dengan sabar membimbingku sampai bisa memakai pembalut dengan benar.
Daftar Isi
Apa sih menstruasi itu?
Sekarang aku sudah dewasa. Sudah menikah dan punya anak dua. Salah satunya perempuan. Masih kecil sih, baru 4 tahun. Tapi suatu saat nanti, anakku pasti mengalami masa-masa menstruasi pertama. Seperti yang pernah aku alami. Makanya aku harus mempersiapkan jawaban yang pas, ketika anakku nanti bertanya tentang menstruasi.
Jadi secara sederhanya, menstruasi adalah proses keluarnya darah dari vagina yang berasal dari meluruhnya dinding rahim perempuan.
Pertanyaannya, kenapa dinding rahim bisa meluruh? Jawabannya adalah karena hormon. Penjabarannya seperti ini.
Perempuan punya sel kelamin yang disebut ovum. Pembentukannya di ovarium yang keluar setiap 28 hari sekali atau setelah ovum matang dan siap dibuahi. Ovum ini akan berjalan menuju rahim melalui tuba fallopi dan menunggu untuk dibuahi oleh sel sperma.
Jika tidak terjadi pembuahan, maka ovum akan mati dan jatuh ke rahim. Nah, di dalam rahim sudah ada penebalan dinding yang dipersiapkan untuk menopang janin. Jika tidak ada pembuahan, dinding rahim akan pecah dan meluruh bersama ovum. Luruhan inilah yang keluar melalui vagina dan disebut menstruasi.
Lamanya proses menstruasi setiap perempuan bisa berbeda tergantung jumlah hormone yang mempengaruhinya.
Hormon Perempuan
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan tubuh secara alami oleh kelenjar endokrin. Hormon sendiri bertugas menjaga agar organ tubuh bisa bekerja sesuai fungsinya. Jumlahnya bisa naik turun bergantung dari kondisi tubuh loh.
Mekanisme perubahannya adalah sebagai berikut :
Pada hari kedua ketika dimulainya siklus menstruasi, hormone perangsang folikel akan aktif. Hal ini menyebabkan hormone estrogen meningkat jumlahnya pada hari ke 10, disusul peningkatan jumlah hormone pelutein. Setelah naik, maka jumlah hormone akan menurun. Saat itulah hormone progesterone muncul sebagai tanda masa subur pada hari ke 16 sampai 28.
Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa hormone perempuan itu secara garis besar ada dua, yaitu:
Hormon Estrogen
Hormon estrogen adalah hormone yang bertugas mengatur system reproduksi perempuan. Misalnya tumbuhnya payudara pada anak yang memasuki masa akil baligh, kulit perempuan yang menjadi lebih halus, munculnya gairah seksual dan suka dengan lawan jenis, dan tanda-tanda akil baligh lainnya.
Selain itu juga munculnya rambut pada kemaluan, rambut pada ketiak dan menstruasi.
Hormon Progesteron
Hormon progesterone berperan besar pada persiapan kehamilan perempuan. Karena tugasnya adalah mempertebal dinding rahim (endometrium) untuk tempat menopang janin yang terbentuk dari hasil pembuahan. Selain itu, hormone progesterone juga berfungsi untuk membentuk sel telur baru dan merangsang pembentukan air susu ibu.
Produksi hormone estrogen dan progesterone harus seimbang satu sama lain, agar kerja organ tubuh bisa maksimal. Namun jika tidak, tentu akan mengakibatkan gangguan fungsi organ.
Apa yang terjadi jika hormone estrogen tidak seimbang
Apapun kebutuhan tubuh, memang harus seimbang jumlahnya. Agar metabolisme tubuh bekerja dengan baik. Begitu juga dengan produksi hormone estrogen dan progesterone. Jika kekurangan atau kelebihan hormone. Tentu berdampak tidak baik bagi tubuh.
Kekurangan hormone estrogen akan mengakibatkan :
Periode menstruasi yang berantakan
Aku banget nih. Karena sejak menstruasi pertama sampai usia sekarang yang kepala 3, menstruasiku tidak pernah teratur. Kadang 3 bulan baru menstruasi, tapi pernah juga satu bulan menstruasi lebih dari 17 hari. Parah.
Siklus menstruasi yang berantakan inilah yang mengakibatkan aku terlambat punya momongan. Setelah menikah, 4 tahun kemudian baru hamil. Itu pun setelah konsultasi dan diberi vitamin untuk merangsang hormone menstruasi agar lancar dulu.
Perlu diketahui, bahwa periode menstruasi pada perempuan yang normal itu adalah 28 hari sekali. Jika tidak, berarti menstruasi kamu mengalami gangguan. Coba cek deh, lalu konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang terbaik.
Organ intim yang kering
Masalah organ intim kering juga sempat menganggu pikiranku. Karena setelah menikah, hal semacam ini baru aku ketahui. Rupanya hormone estrogenku memang kurang. Perlu terapi untuk membuat organ intimku basah. Salah satunya dengan mendapatkan rangsangan dari pasangan.
Itu kalau sekarang. Kalau saat menstruasi pertama bagaimana. Saat itu kan usia masih sangat remaja. Belum paham betul mengenai seks. Itu tugas kita para ibu untuk memberikan edukasi sejak dini kepada anak perempuan kita. Tentunya disertai makan makanan bergizi dan pola hidup sehat.
Suasana hati yang tidak menentu
Sering merasa moody. Sebentar senang, eh sedetik kemudian uring-uringan. Suasana hatinya mudah berubah dan kalau sudah bad mood, nyebelin banget.
Hati-hati, bisa jadi itu karena hormone estrogen kamu kurang. Sehingga suasana hati kamu gampang banget berubah. Tenangkan pikiran, lalu mulai belajar mengatur ritme aktivitas sehari-hari. Bisa jadi penyebabnya adalah karena aktivitas yang overload. Terlalu capek sehingga kurang istirahat.
Menopause
Setiap perempuan punya masanya untuk berhenti menghasilkan sel telur. Artinya sudah tidak bisa lagi punya anak. Umumnya adalah usia 40 tahun ke atas. Pada usia ini, rahim sudah tidak sekuat dulu. Tanda – tanda penuaan pun sudah bermunculan di sana sini. Menyebabkan semuanya serba longgar. Itulah masa menopause.
Pada masa ini, ovarium sudah tidak bisa menghasilkan sel telur lagi. Jadi meskipun sel sperma datang untuk membuahi, tetap tidak akan terjadi pembuahan. Karena sel telur tak kunjung datang.
Kerontokan
Hal yang paling menyebalkan adalah rambut rontok dengan tiba-tiba. Bisa karena stress, depresi atau sebab lainnya. Satu yang pasti, kerontokan semacam ini disebabkan oleh kurangnya hormone estrogen dalam tubuh.
Coba management waktu dan ubah pola hidup sehat. Sehingga kerontokan dapat dikurangi. Cobalah untuk bahagia dan nikmati hidup dengan maksimal.
Osteoporosis
Masa tua adalah masa dimana organ tubuh ikut menua. Salah satunya adalah tulang. Osteoporosis merupakan penyakit tulang keropos yang kerap menyerang kaum perempuan. Penyebabnya karena kolagen atau pelumas tulang berkurang produksinya. Kekurangan ini dipengaruhi oleh sedikitnya produksi hormone estrogen dalam tubuh.
Selain itu jika kelebihan juga berdampak tidak baik, seperti munculnya penyakit kanker payudara, kanker rahim dan juga depresi.
Apa yang terjadi jika hormone progesterone tidak seimbang
Selain hormone estrogen, produksi hormone progesterone yang sedikit juga akan mempengaruhi kerja organ tubuh. Seperti :
Gangguan siklus menstruasi diiringi nyeri berlebihan
Jika kekurangan hormone estrogen menyebabkan siklus menstruasi berantakan dan tidak teratur, maka kekurangan hormone progesterone akan membuat nyeri pada bagian uterus. Karena hormone progesterone diperlukan untuk penumbuhan dinding uterus. Jika kekurangan hormone, tentu saja membuat pertumbuhan dinding rahim terganggu.
Inilah yang menyebabkan nyeri.
Pendarahan uterus yang tidak wajar
Dinding uterus atau rahim akan menebal sempurna ketika masa ovulasi tiba. Namun jika hormone pembentuk dinding uterus berkurang jumlahnya, pembentukannya tidak akan sempurna. Sehingga ketika terjadi menstruasi, akan membentuk pendarahan hebat yang tidak wajar.
Hal tersebut diakibatkan dari luka yang terjadi akibat kurangnya hormone progesterone. Kasihan kan kalau lihat teman setiap kali menstruasi, selalu pucat karena mengalami pendarahan yang parah.
Fleks selama kehamilan
Saat terjadi kehamilan, hormone progesterone berperan dalam menjaga dinding rahim agar dapat menopang janin dengan sempurna. Jika produksi hormone progesterone berkurang, tentu saja akan mengganggu fungsi utamanya. Seperti terjadi luka, akibatnya adalah munculnya fleks selama masa kehamilan.
Aku pernah mengalami ini dan rasanya tidak nyaman banget. Tubuh terasa cepat lelah dan wajah terlihat lebih pucat.
Gangguan tidur
Sering bedagang dan susah tidur. Bisa jadi karena hormone progesterone kamu berkurang produksinya. Coba atur pola tidur menjadi lebih teratur. Hindari begadang dan jadikan tidur kamu berkualitas. Artinya, tidur kamu benar-benar nyenyak.
Ini penting karena saat tidur, organ tubuh kita melakukan relaksasi. Sehingga otot bisa kembali sehat dan siap bekerja ketika kita sudah bangun keesokan harinya.
Menurunnya daya tahan tubuh
Gampang sakit bisa jadi karena daya tahan tubuh kita berkurang. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya produksi hormone progesterone dalam tubuh kita.
Coba atur aktivitas kamu dengan menerapkan pola hidup sehat, istirahat yang cukup terutama ketika tubuh sakit. Karena ketika kita sakit, itu sinyal agar kita menghentikan aktivitas berat.
Kesimpulan
Hormon sangat berpengaruh dalam metabolisme tubuh kita. Sebagai perempuan, kita harus paham betul hormone apa yang ada dalam tubuh kita. Agar kita dapat mengatur hidup lebih baik lagi. Salah satunya adalah soal menstruasi.
Percaya atau tidak, menstruasi pertama menentukan bagaimana kondisi tubuh kita ke depannya. Jika menstruasi pertama lancar, maka kondisi tubuh kita sehat. Repoduksi kita pun subur. Ini penting untuk menentukan kita bisa punya anak atau tidak setelah menikah nanti.
Sebaliknya, jika dari menstruasi pertama saja sudah mengalami berbagai gangguan. Bisa dipastikan hormone kita bermasalah. Seperti yang aku alami. Sejak menstruasi pertama, tak pernah teratur. Itu pun hanya fleks biasa selama 3 hari. 3 bulan kemudian, baru menstruasi lagi dan berlangsung satu minggu dengan darah yang sangat banyak.
Akibat dari menstruasi yang tidak teratur itulah, aku jadi pribadi yang moody, gampang depresi dan lelah. Aku pun kesulitan mendapatkan momongan setelah menikah. Setelah konsultasi dengan dokter, barulah aku mendapatkan siklus menstruasi yang lancar. Itu karena dokter kandungan memberikan aku vitamin untuk melancarkan haid.
Makanya buat kaum perempuan, sangat penting menjaga hormone dalam tubuhnya. Karena hidup perempuan itu menentukan bagaimana dia ke depannya. Setuju tidak? Setuju ya. Alhamdulillah.
**
sumber referensi :
https://charmgirlstalk.com/artikel/64/mempelajari-lebih-dalam-tentang-hormon-perempuan
10 Comments. Leave new
Menstruasi pertamaku baik2 saja. Punya anak hanya sebulan kosong setelah menikah.
Mulai berantakan sejak tinggal di Malang. Hormonku nggak seimbang dengan kondisi hormon estrogen lebih tinggi karena faktor stres dan berakhir pendarahan hebat berujung operasi kuret karena penebalan dinding rahim di usia 43 tahun. Malah curcol aku ya. N I’m more happier now. Semoga mba Indah sehatttt
ya Allah mbak Dyah. sampai dikiret segala. ngeri ih
Aku baru tahu jika menstruasi pertama menentukan masa depan wanita, pengetahuan yang harus aku tahu juga karena punya anak perempuan.
Makasih Mbak sharingnya, ilmunya berguna banget. Selama ini sih aku tahunya kalau wanita mau mens itu jadi sensi dan gampang marah hehehe
wah bapak teladan. mau tahu urusan perempuan. keren mas. memang harusnya seperti itu biar tahu kalau perempuan itu makhluk istimewa. salah satunya mudah ngambek tiap kali mens. namanya PMS. itu yang mempengaruhi hormon mas. jadi harap maklum ya. udah pembawaan perempuan. hehe.
wahhh.. jadi ingat pas saat anak pertama saya mengalami menstruasi, dia begitu panik gimana gitu.. untungnya bisa ditenangkan oleh ibunya setelah diberikan pengertian dan pemahaman yang mudah diterima…
kayak saya dong pak. saya dulu juga panik waktu pertama kali mens. sampai nangis segala karena ada darahyang keluar dari kemaluan. jadi malu kalau ingat. hehe
Alhamdulillah, mens pertama aku kelas dua SMP baik baik saja. Dan sampai sekarang selalu rutin meskipun siklusnya enggak sampai 30 hari semenjak IUD. Tapi itu normal kata dokternya…
Alhamdulillah mbak normal. seneng dengernya. aku yang gak bisa normal. hiks
Jadi nostalgia dulu mens pertama pas SMP baru tau kalau dampaknya bisa berlanjut sampe gede……. Terima kasih infonya, mbak!
sama sama mbak. semoga bermanfaat.