“Ma, adik mau lihat embek.”
“Kakak juga. Ayo ma, lihat embek sama sapi.”
Saya tersenyum senang melihat antusias kedua anak saya untuk melihat kambing dan sapi di lapangan dekat masjid. Jumlahnya banyak, ada 44 ekor kambing dan 4 sapi yang dikumpulkan di sana.
Keberadaan kambing dan sapi itu jelas bukan hanya untuk tontonan, melainkan sebagai hewan yang nantinya akan dikurbankan.
Ya benar. Kambing dan sapi adalah hewan qurban yang siap disembelih setelah pelaksanaan sholat idul adha. Melihat keadaan hewan qurban sebelum disembelih sudah menjadi tradisi tak tertulis yang dilakoni banyak orang.
Kebanyakan anak kecil yang penasaran ingin melihat hewan qurban dari dekat. Tapi tak jarang juga orang tua yang menemani anak-anak mereka menonton hewan qurban. Seperti saya.
Daftar Isi
Cerita di balik Hari Raya Idul Adha
Hari raya Idul Adha dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijah di kalender Islam. Sebagai tahun terakhir kalender Islam, bulan Dzulhijah juga disebut sebagai tahun haji. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan haji yang berlangsung di akhir bulan kalender Islam, yang ditutup dengan pelaksanaan Idul Adha.
Kisah yang terkenal di balik Idul Adha adalah kisahnya Nabi Ibrahim AS. Semua sudah tahu tentang kisah ini karena selalu dibacakan pada ceramah sebelum sholat Idul Adha dimulai.
Intinya Idul Adha dikaitkan dengan pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang hendak menyembelih putranya, Nabi Ismail AS atas perintah Allah SWT. Nabi Ibrahim yang baru saja dikarunia anak setelah lama tidak memiliki anak, tentu saja kaget dengan perintah Allah tersebut.
Usut punya usut, perintah Allah tersebut dimaksudkan untuk menguji keimanan dan ketaqwaan Nabi Ibrahim AS kepada Allah. Terutama perihal kepemilikan harta benda yang dimiliki Nabi Ibrahim.
Menurut sejarah Islam, Nabi Ibrahim AS adalah seorang yang kaya raya karena memiliki 1000 ekor domba, 300 ekor lembu dan 100 ekor unta. Riwayat lainnya bahkan menyebut bahwa kekayaan Nabi Ibrahim mencapai 12.000 ekor ternak.
Kalau sekarang satu ekor lembu atau sapi dihargai 50 juta misalnya. Berapa rupiah harta yang dimiliki Nabi Ibrahim. Tentu saja sangat banyak. Miliader.
Ketika seorang sahabat bertanya milik siapa semua kekayaan Nabi Ibrahim tersebut, Nabi Ibrahim mengatakan kalau semuanya milik Allah. Harta bendanya itu hanyalah titipan yang bisa saja diambil kapan saja. Bahkan nyawanya juga titipan, termasuk nyawa anaknya yang masih kecil, Nabi Ismail.
Mendengar pernyataan Nabi Ibrahim AS tersebut, Allah pun menguji Nabi yang mendapatkan gelar bapaknya para nabi tersebut dengan perintah untuk menyembelih Ismail. Usianya masih 7 tahun saat itu. Tentu saja Nabi Ibrahim ragu.
Namun ketika perintah Allah tersebut disampaikan kepada Nabi Ismail, tanpa diduga Nabi Ismail mengiyakan perintah Allah tersebut tanpa keraguan sedikitpun.
Ada banyak makna yang bisa diambil dari kisah Nabi Ibrahim. Termasuk perjalanan Nabi Ibrahim dalam meminta petunjuk kepada Allah perihal perintah menyembelih Ismail. Di perjalanan, banyak setan yang menghasut Nabi Ibrahim untuk tidak mengindahkan perintah Allah.
Nabi Ibrahim yang taat, melempari setan tersebut dengan batu kerikil. Dalam haji, kegiatan melempar kerikil tersebut dijadikan rukun haji, yait melempar jumroh. Ada lagi perintah Allah untuk meletakkan istri Nabi Ibrahim, Siti Hajar bersama Ismail di tanah gersang. Hingga Siti Hajar kesulitan mencari air untuk minum.
Siti Hajar berlari dari Bukit Shafa ke Marwah yang diabadikan dalam rukun haji lainnya yaitu Sa’i. Singkat kata, rukun haji dan umroh itulah yang menggambarkan perjalanan Nabi Ibrahim dalam menerima wahyu dari Allah. Semua perjalanan tersebut diakhiri dengan penyembelihan Nabi Ismail yang digantikan dengan domba.
Reaksi Anak Melihat Hewan Qurban
Anak-anak mungkin belum memaknai kisah di balik Idul Adha secara mendalam. Dunianya masih dalam taraf bermain dan belajar. Jadi moment yang dilhatnya adalah kesenangan karena melihat banyak kambing dan sapi yang diletakkan di satu tempat, bangun pagi untuk sholat Id berjamaah di masjid dan bagi-bagi daging.
Anak saya juga seperti itu bund. Tapi ada perbedaan antara anak pertama dan anak kedua. Anak pertama yang laki-laki lebih penakut daripada anak kedua saya yang perempuan.
Attha, anak laki-laki saya yang berusia 8 tahun hanya berani melihat kambing dari jauh. Berbeda dengan adiknya yang masih berusia 5 tahun. Sudah berani mendekat, bahkan minta foto sama si embek.
Bagaimana saat penyembelihan hewan qurban dimulai?
Anak laki-laki saya tentu saja kabur bunda. Takut dan minta diantar pulang. Apalagi waktu melihat tubuh kambing yang sudah tanpa kepala dibawa melewati anak saya. Ngeri dan pucat langsung mukanya.
Anak kedua saya yang perempuan beda lagi dong. Saya pikir anak saya yang bungsu ini takut seperti kakaknya. Tapi nyata tidak loh. Adik bahkan mendekati tempat penyembelihan kambing dan menyaksikan langsung leher kambing yang digorok pakai pisau.
Saya saja ngeri melihatnya dan langsung memalingkan muka. Tidak berani menyaksikan langsung. Berbeda dengan adik yang sama sekali tidak takut. Adik benar-benar menyaksikan penyembelihan hewan qurban dari awal sampai selesai. Bahkan melihat sendiri bagaimana tubuh si kambing dikuliti dan dipotong-potong. Hii…
“Adik gak takut?” tanya saya.
“Enggak ma. Adik kan berani. Kasihan ya embeknya, lehernya di potong.”
“Mama takut dek, gak berani lihat.”
“Mama lihat adik aja kalau takut, gak usah lihat embeknya. Atau sembunyi di dada adik.”
Alia, nama anak perempuan saya itu bisa dengan santai mengatakan apa yang dilihatnya dengan mata terbuka. Waktu saya bilang kalau saya tidak berani melihat penyembelihan kambing, Alia justru memberikan tangannya untuk menutupi mata saya. Kadang juga bahunya agar saya tidak melihat darah si kambing. Masya Allah adik.
Memaknai Idul Adha di Mata Anak-anak
Anak-anak punya dunia tersendiri yang lebih imajinatif. Kita sebagai orang tua kadang tak bisa menebak sampai dimana imajinasi anak-anak tentang apa yang mereka lihat dengan mata sendiri. Sama seperti halnya memaknai idul Adha.
Bagi saya selaku orang tua, idul Adha merupakan moment yang pas untuk mengajarkan banyak kebaikan kepada anak, seperti :
-
Bangun Lebih Pagi
Anak susah bangun pagi, moment idul Adha bisa dijadikan saat yang tepat untuk mengajari anak bangun lebih pagi. Terutama kalau anak kita ingin melihat hewan qurban.
Ini yang saya lakukan kepada anak saya. Kalau mau lihat embek dan sapi, harus bangun pagi lalu sholat id. Kalau kesiangan, embeknya keburu disembelih. Anak saya yang selalu antusias ingin melihat hewan qurban, pasti akan berusaha tidur lebih awal agar besoknya bisa bangun pagi dan ikut sholat id.
-
Sholat Berjamaah
Anak saya masih belajar sholat. Usianya 8 tahun dan 5 tahun. Saat-saat seperti inilah saat yang tepat untuk mengajarkan anak sholat berjamaah ke masjid. Apalagi kalau ternyata ada banyak anak kecil yang seusia anak saya ikut sholat id berjmaah di masid. Anak-anak pasti suka.
-
Menyanyangi Hewan
Berusahalah untuk sayang kepada hewan karena hewan juga makhluk Allah yang butuh kasih sayang. Pertanyaannya, kalau sayang kepada hewan kenapa hewannya disembelih. Anak sulung saya yang mengajukan pertanyaan ini. Kalau adiknya belum sampai ke sana. Hanya sebatas senang melihat banyak hewan di lapangan.
Saya pun menjelaskan kalau hewan qurban akan langsung masuk ke surga setelah disembelih. Keikhlasan hewan qurban saat disembelih menandakan keikhlasan dari orang yang berqurban. Kalau tidak ikhlas, hewannya ngamuk. Jadi semuanya tergantung kebersihan hati.
Dengan berqurban, berarti kita menyangi mereka karena langsung mendapatkan tempat terbaik di surganya Allah. Alhamdulillah anak saya mengerti dan senang mendengarkan penjelasan saya.
-
Belajar Berbagi
Idul adha dekat dengan makna saling berbagi. Ini sudah umum untuk diketahui, karena daging qurban yang sudah dipotong-potong akan dibagikan kepada orang lain yang kurang mampu dan membutuhkan.
Dalam hal ini, anak saya angkat tangan. Apalagi anak sulung saya yang takut melihat hewan qurban disembelih. Membayangkan memakan daging hewan yang tadi disembelih membuatnya ngeri. Makanya kakak gak mau makan daging kambing atau sapi, maunya daging ayam saja.
Lah, ayam kan juga disembelih dulu sebelum dimasak dan dimakan sama kakak. Eh si kakak gak mau tahu. Pokoknya kalau daging ayam dia mau. Kalau kambing dan sapi gak mau.
Ah si kakak. Belum lihat ayam disembelih aja nih. Kalau lihat sendiri, pasti langsung gak mau makan daging ayam.
-
Belajar Ikhlas
Setiap yang kita miliki di dunia ini adalah milik Allah. Termasuk harta dan juga nyawa. Allah hanya menitipkannya kepada kita dan bisa mengambilnya kapan saja Allah mau. Itulah makna sebenarnya peristiwa idul Adha.
Saya juga mengajari anak saya untuk belajar ikhlas. Hewan qurban itu dibeli dengan harga yang mahal, lalu disembelih dan dagingnya dibagi-bagikan ke orang lain. Apa tidak rugi. Tentu saja tidak. Karena orang yang berqurban sama saja dengan membersihkan hatinya dari sifat buruk manusia dan ikhlas melepas sesuatu yang hanya titipan Allah.
Kakak, sebutan untuk mas Attha mencoba memahami makna ikhlas yang saya jelaskan. Sama seperti kakak yang punya uang banyak, terus dibelikan kue dan dibagikan ke teman-teman dan juga ke adik.
Kakak tidak boleh meminta lagi kue yang sudah diberikan ke teman. Ikhlaskan karena Allah. InsyaAllah akan diganti sama Allah dengan sesuatu yang lebih baik. Misalnya kakak jadi lebih pintar dan punya banyak teman.
IndhiHome Bantu Pahami Makna Ikhlas Berbagi di Hari Raya Idul Adha
Mengajarkan nilai-nilai positif dari idul Adha kepada anak memang harus lebih digali lagi. Apalagi jalan pikiran anak-anak masih polos dan rasa ingin tahunya tinggi. Kemampuan memfilter informasi juga tidak sebagus orang dewasa.
Anak-anak akan menyerap semua informasi yang diterima otaknya. Itulah penting bagi kita sebagai orang tua untuk memberikan informasi yang benar-benar baik agar dicontoh dengan baik pula oleh anak-anak.
Kalau kita kesulitan untuk memberikan penjelasan kepada anak-anak, kita bisa memakai cara lain yaitu lewat akses internet.
Manfaat internet berperan besar dalam membantu para orang tua memberikan pemahaman tentang pengetahuan apapun kepada anak-anak. Tak terkecuali kisah idul adha dan berbagai penjelasan di dalamnya.
Manfaat tak terbatas dari internet ini bisa didapatkan lewat IndiHome, yaitu layanan fixed broadband milik PT Telkom Indonesia yang menyediakan berbagai layanan internet cepat dalam bentuk internet rumah, telepon rumah dan juga TV interaktif (IndiHome TV).
IndiHome hadir dengan beragam paket pilihan dengan jaringan yang sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Tepatnya di 496 kota atau kabupaten dari total 514 kota atau kabupaten yang ada d Indonesia.
Jika dipresentasikan, sebanyak 96,5% kota atau kabupaten di Indonesia sudah terjangkau oleh IndiHome. Termasuk pulau terluar Indonesia seperti Bintan, karimun, Kei, Alor, Sumeulue, Weh, Sebatik, Rote serta Nusa Penida. (sumber : merdeka.com)
Sementara itu dari segi pasar dunia, IndiHome berhasil menguasai 87% market share. Tak heran kan jika IndiHome disebut sebagai internetnya Indonesia. Kabar bahagianya, IndiHome bahkan memperoleh gelar sebagai The Most Innovative Home Internet Services dalam ajang Indonesia Gadget Award 2021 dari Gizmologi.
Penghargaan yang diperoleh oleh provider milik Telkom Indonesia ini tak lepas dari manfaat tak terbatas yang dimilikinya, sehingga membantu banyak pelanggan untuk mengakses internet dengan cepat dan mudah. Seperti saya yang membutuhkan internet untuk memberikan tayangan edukasi kepada anak saya.
Selain tayangan dalam bentuk film maupun documenter, saya juga membutuhkan informasi berupa tulisan dan gambar yang dapat membantu saya dalam hal memberikan pemahaman kepada anak anak tentang makna idul adha.
Beruntung di rumah ada smart TV yang dapat digunakan untuk live streaming youtube, sehingga bisa ditonton bersama keluarga. Saya carikan kisah Nabi Ibrahim di youtube dan ditonton bersama lewat smart TV.
Selain layanan streaming, IndiHome juga menambahkan kanal Neptune TV, documenter, kehidupan laut dan juga Disney + Hotstar. Pokoknya lengkap deh. Belajar tentang apapun, pakai IndiHome bisa lancar dan menyenangkan.
Kesimpulan
Memaknai Idul Adha saat ini tak terlalu sulit. Anak-anak pun bisa memahaminya dengan mudah lewat berbagai media yang menyenangkan, seperti film, gambar, tulisan atau bahkan menyaksikan langsung hewan qurban sambil kita menjelaskan secara perlahan.
Sebagai internetnya Indonesia, IndiHome sukses memberikan manfaat tak terbatas kepada pelanggannya. Sehingga informasi apapun dapat tersampaikan dengan cepat dan mudah.
Lewat manfaat internet dari IndiHome, pelanggan jadi teredukasi dengan lebih baik. Terutama anak-anak yang lebih mudah memahami sesuatu lewat gambar bergerak.
Terima kasih IndiHome karena sudah membantu saya memberikan pemahaman tentang makna idul adha kepada anak-anak. Akses internet cepat dari IndiHome sangat bermanfaat untuk mencari sumber referensi apapun.
Semoga tulisan ini bermanfaat ya dan semakin banyak orang tua yang terbantu oleh manfaat internet cepat dari IndiHome. Sukses selalu.
**
Referensi :
https://amalqurban.com/sejarah-dan-makna-idul-adha/
34 Comments. Leave new
Samaa…anak sulungku dulu saat kecil juga ga seberani adiknya saat lihat hewan kurban, keduanya laki-laki sih. Tapi mungkin tiap anak memang berbeda pemahamannnya. Maka terbantu sekali kini lewat berbagai media yang menyenangkan, seperti film, gambar, tulisan dan menyaksikan langsung hewan kurban kita bisa menjelaskan secara perlahan. Apalagi sudah ada internet IndiHome yang menyediakan koneksi dengan cepat dan manfaat
wkwkwkw… ada temennya kalau gitu ya. biar berani memang harus dicarikan media lain untuk mengenalkan hewan qurban ya mbak. tontonan di tv atau youtube tentang hewan qurban bisa jadi salah satu contohnya. kalau internetnya ngebut semua pasti beres ya mbak
Banyak maknanya ya mom Idul Adha bagi anak-anak. Terutama menyayangi hewan. Saya juga di rumah memakai IndiHome, sangat membantu sekali. Internetnya lancar tanpa kendala
Alhamdulillah. IndiHome jarang ada kendala. internetnya selalu stabil dan kenceng.
hihihi saya ingat sewaktu anak2 saya masih kecil pasti bolak balik ke area sapi/kambing kurban
trus sibuk cari daun untuk makanan hewan kurban
sekarang? Asyik main hape! 😀
Wah kalau itu saya mbak. Waktu kecil suka kasih makan kambing dan kasihan waktu melihat ada kambing yang nangis. wkwkwk. kalau sekarang anak anak gak suka kasih makan kambing. sukanya liatin aja dari jauh sambil foto selfie sama si kambing. wkwkwk
Karakter setiap anak berbeda-beda yaa bunda. Menjadi seni untuk kita bagaimana mengedukasi anak sesuai karakternya.
Kemudahan mengakses digital berkat hadirnya indihome dirumah jadi mempermudah kita mengenalkan anak pada hal-hal baru termasuk semangat dan makna idul adha lewat visualisasi lebih dulu. Teknologi memang sangat membantu belajar anak saat ini.
Benar. dalam hal ini orang tua yang harus sadar sepenuhnya untuk memberikan perhatian lebih kepada dua anak dengan karakter berbeda, agar masing masing tidak merasa dilebihkan dari yang lain. Pelajaran baru dan butuh kerjasama orang tua nih
Waah, samaan ngga tahan liat darah, hehee.
Beberapa kali qurban, belum pernah menyaksikan langsung hewan disembelih.
Tapi memang harus diberanikan sejak dini ya mbk, biar terbiasa.
Begitupun sejak dini udah diajarin berbagi, diajarin makna idul adha biar ikhlas saat tabungannya dipakai untuk qurban.
Ini anakku tanpa disuruh dan tanpa diberanikan melihat penyembelihan hewan qurban sudah berani sendiri mbak. mamanya yang justru gak berani. wkwkwk. Alhamdulillah sih anak saya jadi pperlahan mulai paham apa itu hewan qurban dan untuk apa mereka disembelih.
IndiHome melalui jaringan internet Indonesia memberi makna, Idul Adha adalah momen berbagi sesama melalui qurban sebagaimana risalah nabi Ibrahim Alaihis Salam
iya kak. Akses internet cepat dari IndiHome mempermudah orangtua untuk mencarikan channel dan beragam pembelajaran bagi anak.
IndiHome ternyata juga bisa membantu edukasi dalam menjelaskan makna idul adha pada anak ya kak . Senang mendengarnya . Semoga IndiHome tetap berjaya dan sukses selalul
Aaamin. Makin besar nih IndhiHome dan makin banyak yang mempercayainya. Ya karena layanannya yang selalu memudahkan pengguna dalam mengakses internet cepat dan ngebut
Masya Allah dengan adanya internet bisa memberikan kemudahan pada proses pengasuhan anak oleh orang tua kepada anak. Nilai-nilai agama bisa diajarkan dengan mudah kepada anak dengan adanya internet ya, kak
Benar. jadi tidak sulit bagi ayah bunda yang ingin memberikan pemahaman kepada anaknya. terutama soal idul adha dan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
Memberikan pendidikan agama yang sesuai kaidah tentunya jadi tanggung jawab orang tua. Mengajak mereka melihat proses penyembelihan kurban, tentunya akan membantu melekatkan pemahaman Idul Adha. Tentu saja dengan didampingi orang tua. Dan karena sekarang adalah dunia digital dan anak-anak sudah mengerti, memberikan ilmu via internet pastinya bakal menambah pengetahuan mereka ya Mbak. Senang bahwa INDIHOME ada untuk membantu kita untuk kepentingan ini.
Alhamdulillah, IndiHome mempermudah pekerjaan emak emak untuk mengedukasi anak anak. Jadi bersyukur sudah langganan IndiHome
iya, aku pun saat qurban kemarin nonton penyembelihan sapi di channel Youtube Irfan Hakim
Jadi ikut merasa memiliki, jadi terharu, jadi sedih, dan ikutan belajar melepaskan (padahal tidak ikut memiliki)
SAya gak berani lihat. Ngeri sekaligus takut mbak. Leher sapi digorong sampai darahnya keluar gitu bikin merinding. Tapi anakku gak takut loh. heran saya. padahal mamanya takut.
Memaknai Iduladha dengan teladan kisah yang bisa kita pelajari untuk anak usia dini ini sungguh baik sekali. Dengan begitu anak-anak akan bisa belajar makna penting dari sebuah pengorbanan dan keikhlasan kepada Allah.
Dibantu internet cepat indiHome, maka informasi pun mudah didapat dan menjadi media belajar anak-anak usia dini yang menyenangkan.
Senangnya bisa belajar banyak tentang idul adha dari internet. kalau gak berani lihat langsung bisa dialihkan ke hal lain lewat internet ya mbak
keren pembelajarannya, meski kalau aku di posisi mamak, sudah pasti bingung. secara ngga tegaan sama binatang. pendekatannya kudu pelan-pelan ya. dan ya itu, bisa lewat saluran pembelajaran yang familier buat mereka.
Benar. harus tepat sasaran dan mengena untuk anak.
Makna hari raya qurban memang demikian besar.
Banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dan dijadikan teladan untuk anak-anak
Benar bunda. tugas kita mengenalkan makna tersebut dengan bahasa yang ringan dan menyenangkan bagi anak.
Generasi saat ini memang generasi internet yaa Mbak. Mengenalkan sesuatu sisa buka internet, apalagi memakai indihome yang memiliki akses yg cepat.
yup, tul. generasi internet yang gak bisa jauh dari internet. apa apa internet. makanya kuota jadi kebutuhan pokok sekarang. bukan nasi lagi. wkwkw
Kok sama kayak saya ya mbak, anak kedua (perempuan) juga lebih berani di banding anak pertama (laki-laki) saat melihat pemotongan hewan qurban.
Indihome memang bisa diandalkan ya, untuk mendapatkan berbagai materi untuk mengajarkan hal baru pada anak-anak, termasuk soal berqurban
Ternyata saya gak sendiri. wkwkwk. apa memang begitu ya kodratnya. Laki laki jadi lebih kalem sekarang, sementara perempuan jadi jagoan. wkkwk
Iya sih bener. Ada banyak informasi yg bisa digali dari internet dan itu memudahkan pekerjaan orang tua dlm mengasuh anak
baru sadar sekarang ya bund. hehe. internet punya segala informasi yang kita butuhkan. jadi manfaatkan dengan bijak
menurut saya, internet memang perlu dikenalkan kepada anak sejak dini dan sejak anak-anak masih di rumah, jadi orang tua bisa mengawasi dan mengenalkan positifnya berinternet.
Benar mbak. Internet gak selamanya buruk kok. banyak segi positifnya juga untuk tumbuh kembang anak