Dari terpaksa menjadi terbiasa. Pepatah seperti itu sepertinya mengena pada diri saya sendiri.
Jangankan bicara di depan umum. Bicara dengan lawan jenis saja membuat saya panas dingin tak karuan. Takut. Itu terjadi saat saya duduk di bangku SMP. Tiga tahun lamanya, saya tidak berani bicara dengan cowok. Kalau disapa, saya pasti langsung kabur dan sembunyi di dalam kelas.
Teman saya waktu itu hanya teman yang duduk satu bangku dengan saya. Teman satu kelas saja, saya tidak terlalu kenal. Saya benar-benar seorang melankolis sempurna yang tidak memiliki teman. Meskipun demikian, saya tetap masuk kelas favorit waktu itu dan Alhamdulillah berprestasi di bidang akademik.
Pintar tapi tak punya teman, itu sama saja bohong dong. Makanya saya bertekad dalam hati untuk mengubah nasib. Saya tidak mau menjadi introvert parah lagi. Saya harus bisa bicara dengan orang lain. Makanya saat masuk SMU, saya mengikuti banyak kegiatan ekstrakurikuler agar bisa membuat saya bicara dengan orang lain.
Daftar Isi
- 1 Melatih Diri Bicara di Depan Umum
- 2 Tips Bicara di Depan Umum dengan Lancar
- 2.1 Atasi Rasa Cemas Ketika Akan Bicara
- 2.2 Ketahui Siapa Pendengarmu
- 2.3 Kuasai Materi yang Ingin Disampaikan
- 2.4 Evaluasi Diri dari Timbal Balik yang Diberikan
- 2.5 Tetaplah Menjadi Diri Sendiri
- 2.6 Sisipkan Humor dan Gunakan Bahasa yang Efektif
- 2.7 Jangan Terlalu Sering Membaca Saat Menyampaikan Materi
- 3 Kesimpulan
Melatih Diri Bicara di Depan Umum
Bicara di depan umum menjadi sesuatu yang mustahil bagi saya. Itu dulu. Sekarang berbeda lagi. Saya punya rasa percaya diri sekarang dan berani bicara di depan umum. Saya bahkan bisa dengan leluasa menyampaikan pendapat saya sekalipun pendapat saya bertentangan dengan orang lain di dalam forum.
Singkat kata, saya dijadikan pengurus di sekolah SD anak saya. Bahkan saya dijadikan komite di sekolah. Katanya kemampuan saya untuk berani menyampaikan pendapat di depan umum itulah yang membuat saya dipilih oleh ketua komite sekolah. Alhamdulillah.
Saya juga pernah menjadi pemateri dalam sebuah workshop penulisan bersama hamparan rintik dan omah gembira. Menyampaikan materi tentang penulisan naskah skenario dan berbagi cerita tentang pengalaman menjadi script writer.
Keberanian ini tidak datang begitu saja. Saya butuh proses dan waktu yang tidak sebentar untuk mengumpulkan kepercayaan diri dan mengatakan bahwa saya bisa. Tak heran jika teman saya dulu sering pangling ketika melihat saya sekarang. Beneran ini Indah. Kok beda ya. Dulu pendiam dan pemalu banget. Sekarang malu-maluin. Wkwkwkwk…
Tips Bicara di Depan Umum dengan Lancar
Bagi yang punya permasalahan seperti saya, susah bicara di depan umum dan selalu grogi. Bisa loh menggunakan tips yang saya bagikan ini.
-
Atasi Rasa Cemas Ketika Akan Bicara
Rasa cemas dan grogi biasa dialami oleh orang yang baru pertama kali bicara di depan umum. Tak perlu khawatir, itu normal terjadi dan bisa dialami oleh siapa saja. Termasuk saya. Untuk mengatasi rasa cemas, cobalah latihan bicara sendiri sebelum tampil. Misal bicara di depan cermin sambil menghafalkan materi yang akan disampaikan.
Minum air putih yang banyak dan banyak berdoa. Jangan lupa untuk tarik napas dan buang napas secara teratur untuk menghilangkan kecemasan yang dialami. Setelah tenang, baru deh siap untuk bisa bicara di depan umum.
-
Ketahui Siapa Pendengarmu
Bicara di depan teman seangkatan beda loh rasanya dengan bicara di depan gubernur dan para bawahannya. Tingkat groginya lebih tinggi karena takut salah. Hal ini juga wajar dan bisa dialami semua orang. Makanya kita perlu mempersiapkan diri lebih baik sebelum bicara di depan banyak orang.
Mengetahui siapa pendengar kita akan memudahkan kita untuk beradaptasi dan mempersiapkan diri dengan lebih maksimal. Kalau bicara di depan teman sendiri, tak masalah jika salah. Tapi kalau di depan gubernur atau presiden, bisa malu dong. Iya kan.
-
Kuasai Materi yang Ingin Disampaikan
Ini yang terpenting. Penguasaan materi untuk disampaikan di banyak orang haruslah sudah seratus persen. Artinya kita sudah benar-benar hapal di luar kepala, tentang apa yang ingin kita sampaikan. Menguasai materi juga akan memudahkan kita untuk lebih menguasai audiens, karena kita bisa menjawab pertanyaan yang nantinya diajukan kepada kita.
Aturlah materi dengan sebaik mungkin agar pendengar tertarik untuk mendengarkan kita sampai selesai.
-
Evaluasi Diri dari Timbal Balik yang Diberikan
Sedih dan kecewa kan jika materi yang kita sampaikan di depan banyak orang ternyata tidak mendapat respon yang baik dari pendengar. Ada yang bosan, ada yang pergi, bahkan ada yang bicara sendiri. evaluasi setiap respon pendengar agar kita tahu letak kesalahan kita.
Pemateri yang baik pasti akan mendapat perhatian penuh dari pendengarnya. Bahkan antusias pendengar untuk mengajukan pertanyaan juga tinggi. Makanya pelajari lagi teknik penyampaian materi agar kita bisa terus memperbaiki diri.
Siapa tahu sekarang kita dicuekin, besoknya kita malah diminta untuk mengisi materi lagi. Artinya ada peningkatan dari cara kita menyampaikan materi, sehingga disukai oleh pendengar.
-
Tetaplah Menjadi Diri Sendiri
Terinspirasi oleh tokoh lain boleh-boleh saja saat menyampaikan materi. Tapi lebih baik lagi jika kita bisa menjadi diri kita sendiri saat berada di atas panggung. Banyaklah berlatih mengenai cara bicara di depan umum dengan penguasaan materi yang baik. Gunakan bahasa yang enak didengar dan mudah dimengerti.
Ciri khas akan muncul dengan sendirinya jika sudah banyak tampil dan meningkatkan kemampuan diri. Makanya jangan mencoba untuk jadi orang lain ya, apalagi jika tujuannya ingin dipuji. Jangan. Jadi diri sendiri saja lebih nyaman. Ada saatnya kok kita dikenal. Apalagi jika kita terus mengevaluasi diri dan memperbaiki diri dengan maksimal.
-
Sisipkan Humor dan Gunakan Bahasa yang Efektif
Pembawaan yang kaku kebanyakan membuat pendengar jadi bosan karena monoton dan terkenal formal. Tak ada salahnya menyisipkan humor di sela-sela penyampaian materi kita. Perlu latihan sih, tapi tidak akan sulit jika kita terus berlatih.
Coba dulu bicara di lingkungan yang lebih kecil. Seperti teman sekomunitas. Perhatikan juga bagaimana mereka menyampaikan pendapat. Jika ada yang humoris dan disukai oleh teman yang lain, bisa kamu tiru dan kamu terapkan dalam pidato kamu. Perbanyak interaksi juga dengan orang lain agar metode belajar kamu terlihat mengalir dan terbiasa. Tidak kaku. Gunakan bahasa sehari-hari yang enak didengar ya.
-
Jangan Terlalu Sering Membaca Saat Menyampaikan Materi
Saya kok tidak nyaman ya melihat orang bicara di depan umum sambil sesekali melirik kertas contekan yang diambil dari dalam saku. Anggapan seperti ini juga yang bisa dirasakan pendengar kita ketika kita membuat contekan.
Tak masalah jika kita punya contekan di kertas. Tapi jangan satu full paragraf. Kesannya kita membaca teks, bukan menyampaikan materi dengan baik dan terkesan tidak menguasai materi. Bacalah seperlunya saja, misal ada nama orang dan gelarnya yang tidak boleh salah sebut. Atau rumus suatu senyawa yang tidak kita hapal.
Selebihnya, kita bicara mengalir saja tanpa teks. Yakin deh penonton lebih suka jika kita menguasai materi dengan baik daripada melirik contekan.
Kesimpulan
Itu dia rahasia saya bisa bicara di depan umum. Akhirnya. Kalau mengingat flashback ke belakang, sepertinya saya tidak pernah bermimpi untuk bisa secerewet ini. Makan di depan orang saja saya malu. Apalagi ngomong. Saya sudah berubah 180 derajat.
Nah kalau saya bisa, kamu juga pasti bisa. Cobain yuk dan praktekin ya. Semoga berhasil.
**
Referensi :