Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.” –Ir. Soekarno (Bapak Presiden Republik Indonesia yang pertama)
Ketika saya kecil, saya pernah ditanya oleh guru saya. Apa cita-citamu ketika sudah besar nanti. Saya langsung menjawab penulis. Padahal waktu itu saya masih sekolah dasar dan belum pernah membaca novel. Ketika saya ditanya siapa penulis favorit saya, dengan tegas saya bilang tidak tahu. Ketika ditanya apa buku favorit saya, sekali lagi saya bilang tidak tahu.
Guru saya pun tertawa. Bagaimana kamu bisa menjadi penulis jika kamu tidak pernah membaca buku. Bahkan sosok penulis yang sudah terkenal saja tidak tahu. Saya pun berguman pada diri sendiri. Heran juga kenapa saya bercita-cita ingin jadi penulis. Tidak seperti teman-teman saya yang ingin menjadi dokter, polisi atau karyawan bank.
Satu hal yang saya sadari sejak kecil adalah saya suka menulis. Bacaan favorit saya adalah buku pelajaran sekolah. Jadi sebelum guru membahas bab dalam buku pelajaran, malamnya saya sudah melahap habis semua buku dan merangkumnya.
Saya tidak pernah membeli buku pelajaran sejak sekolah. Selain karena buku paket dipinjamkan pihak sekolah, saya pun gemar membaca buku di perpustakaan dan merangkum apa saja yang saya baca. Jadinya saya punya catatan sendiri yang sumbernya berasal dari banyak buku. Mungkin karena itulah saya terpikir untuk menjadi penulis.
Bagi saya penulis itu sesuatu banget. Untuk menghasilkan sebuah tulisan, penulis butuh waktu untuk melakukan riset, membaca banyak sumber berita sebagai bahan bacaan, serta latihan menulis berkali-kali sampai bisa menghasilkan kata-kata yang mampu membuat pembaca paham dengan apa yang ditulisnya.
Sebelum membuat rangkuman, saya terbiasa membuat mind map yang hanya bisa dimengerti saya sendiri. Ketika teman saya membaca mind map saya, mereka kurang paham karena isinya tanda panah dan lingkaran yang saling terhubung. Dari sanalah saya mengembangkannya menjadi rangkuman berupa kata dan narasi. Ketika teman saya mulai paham dengan apa yang saya tulis, rasanya bahagia sekali. Saya berpikir mungkin seperti itulah perasaan penulis ketika pembacanya paham dengan apa yang dia tulis.
Daftar Isi
- 1 Menulis Menjadi Jalan Menuju Sukses
- 2 Arti Kesuksesan Tiap Orang Berbeda
- 3 Mengolah Bahagia Lewat Berkarya
- 4 Menjemput Impian Bersama Laptop Asus VivoBook 15 A516
- 4.1 Asus VivoBook 15 A516 Punya Layar Lebar yang Membuat Pandangan jadi Lega
- 4.2 Asus VivoBook 15 A516 Punya Memori Banyak dan Performa juara
- 4.3 Asus VivoBook 15 A516 Ringan dan Stylist
- 4.4 Asus VivoBook 15 A516 Punya Tingkat Keamanan yang Tinggi
- 4.5 Asus VivoBook 15 A516 Punya Keyboard Full Size
- 4.6 Asus VivoBook 15 A516 Bisa Transfer Data Super Cepat
- 4.7 Asus VivoBook 15 A516 Kuat dan Kokoh
- 4.8 Asus VivoBook 15 A516 Punya Aplikasi Pengetikan Seumur Hidup
- 5 Impian Bisa Menjadi Nyata dengan Asus VivoBook 15 A516
Menulis Menjadi Jalan Menuju Sukses
Pramoedya Ananta Toer pernah berkata,
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Jujur saja, saya termenung cukup lama dengan kalimat pak Pramoedya. Penulis buku Bumi Manusia ini memang terkenal sebagai salah satu tokoh inspiratif di tanah air. Apapun yang keluar dari pola pikirnya, menjadi sejarah yang tak terlupakan.
Sebagai salah satu murid yang bisa dibilang bagus dalam bidang akademik selama sekolah (bacanya pernah rangking di kelas), saya merasa tertampar. Menjadi pintar dalam pelajaran itu ternyata tak cukup. Tapi menularkan kepintarannya melalui tulisan sehingga bisa dibaca orang lain, barulah lebih dari cukup.
Almarhum ayah saya juga pernah memberikan nasehat. Janganlah menjadi orang pintar, karena akan tumbuh menjadi orang yang sombong karena kepintarannya. Tapi jadilah orang yang mengerti, karena orang yang mengerti akan lebih menghormati orang yang belum mengerti dan menjadi lebih rendah hati untuk mau mengajarinya dan berbagi kebaikan.
Itulah kenapa almarhum ayah saya tidak pernah memuji saya ketika saya juara satu di kelas atau menang lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional semasa SMU atau menenangkan olimpiade kimia se Indonesia dengan predikat High Distiction (HD), peringkat kedua setelah Excellent.
Ada timbul perasaan iri di hati saya, ketika teman-teman saya begitu dibanggakan orangtuanya karena menang lomba atau juara kedua di kelas. Sementara saya, tak pernah diberikan ucapan selamat. Awalnya saya mengira ayah saya tidak senang anaknya menjadi anak yang pintar. Sampai beliau mengucapkan nasehat yang saya sebutkan di atas.
Orang pintar ketika dipuji berlebihan, akan menjadi sombong. Tetapi orang yang mengerti, akan menganggap kepintaran itu tak ada. Yang ada adalah mengerti dan kurang mengerti. Bukan pintar dan bodoh. Tidak ada anak yang bodoh, yang ada adalah anak yang kurang mengerti.
Otak manusia itu sama. Orang yang lebih mengerti, berarti menggunakan otaknya lebih maksimal dibandingkan dengan mereka yang kurang mengerti. Tugas orang yang mengerti lebih dululah untuk membimbing temannya yang kurang mengerti untuk bisa lebih mengerti daripada sebelumnya.
Karena saya merasa lebih mengerti dari teman saya, maka saya terpikir untuk membuat rangkuman dan mengajari teman saya agar lebih mengerti dengan pelajaran. Saya pun berorganisasi dan belajar banyak dari senior yang lebih dulu mengerti. Lalu menuliskan semua pengalaman itu dalam sebuah buku.
Ada perasaan tenang dan bangga ketika saya membaca kembali buku saya sewaktu SMU dulu. Sejarah hidup saya tercatat dan itu melalui tulisan. Makin mantaplah saya berkeinginan untuk menjadi penulis. Bukan hanya satu jenis tulisan saja yang akhirnya saya pelajari. Tapi semuanya. Mulai dari menulis berita saat menjadi wartawan kampus, menulis artikel, buku, novel, sampai naskah skenario.
Arti Kesuksesan Tiap Orang Berbeda
Saya menganggap kesuksesan adalah ketika saya bisa menikmati apa yang saya kerjakan karena saya menyukainya, bukan karena dipaksa melakukannya. Ada perasaan tenang dan damai dalam hidup saya sehingga bahagia itu datang.
Apakah saya munafik karena tidak menyebut uang sebagai starndart sebuah kesuksesan? Karena ada yang bilang uang memang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang.
Oke, saya setuju dengan itu. Lalu apakah dengan punya uang, rasa tenang dan damai dalam hati itu bisa datang. Kalau iya, berarti mata duitan dong. kalau tidak punya uang dan tiba-tiba jatuh miskin, bisa mati karena serangan jantung dong.
Saya memang tidak memungkiri bahwa punya uang memang memudahkan dalam segala hal. Tapi saya diajarkan oleh almarhum ayah saya untuk tidak mendewakan uang. Rejeki itu bukan hanya dalam bentuk uang. Banyak wujudnya. Makanya setiap kali berdoa, bilangnya minta dimudahkan rejeki sama Allah. Bukan minta uang sama Allah.
Saya jadi ingat ketika saya SMP dan berhasil masuk sekolah Islam favorit di kota saya. Banyak orang yang tak percaya jika saya masuk sekolah itu, karena terkenal mahal tapi bagus. Orang yang cukup berada dengan dua anak saja tak mampu memasukkan anaknya ke sekolah itu, bagaimana mungkin saya yang lima bersaudara dan saya anak pertama bisa masuk sekolah mahal tersebut. Sementara ayah saya hanya seorang pedagang.
Ayah membuka rahasianya kepada saya. Bahwa ayah tak pernah lepas sholat lima waktu dan sholat malam serta sholat sunnah lainnya. Meminta kepada Allah agar anaknya bisa masuk sekolah favorit pilihan ayah itu. Hasilnya, saya tidak diminta uang gedung banyak. Kalau yang lain dimintai uang 5 juta waktu itu, ayah saya cukup membayar 500 ribu. Pihak sekolah bilang sudah lunas. Siapa yang membayar. Wallahu alam.
Saya masuk kampus pun juga sama. Biaya yang dikeluarkan ayah cukup ringan dan saya melalui semua proses dengan sangat mudah. Tidak banyak drama seperti teman-teman saya yang kurang beruntung. Ayah bilang itu adalah rejeki dalam bentuk kemudahan. Kalau bayar, berapa uang yang harus dikeluarkan ayah untuk biaya sekolah saya. Masya Allah.
Dari pengalaman itulah akhirnya tumbuh dalam mindset saya, bahwa uang bukan segalanya. Ada banyak pintu rejeki yang wujudnya bukan uang. Itulah yang saya kejar hingga sekarang. Menjemput rejeki melalui apa yang saya senangi dengan penuh totalitas. Apa saja yang saya senangi? ini dia :
Menulis
Saya tidak bisa menjawab ketika ditanya kenapa saya begitu suka menulis. Rasanya mengalir begitu saja. Kalau orang membaca dulu baru bisa menulis. Maka saya menulis dulu baru mencari referensi bacaaan. Mungkin karena dari kecil saya suka berimajinasi. Membayangkan sebuah kejadian lalu menuliskannya, setelah itu baru mencari tahu lewat bacaan apakah apa yang saya bayangkan tadi ada di dunia nyata.
Saya menulis di buku harian, menulis surat di sahabat pena, menulis cerpen, buku, novel hingga naskah skenario. Sampai sekarang masih saya jalankan kecuali buku harian. Pengganti buku harian adalah blog https://wahyuindah.com. Catatan perjalanan menulis saya ada semua di sana. Belum terlalu aktif seperti teman-teman blogger lainnya sih, tapi setidaknya ada usaha untuk mengisi blog dan menuliskan kisah saya di sana.
Saya juga sedang menulis novel di nevelme dengan target setiap hari upload minimal satu bab dengan jumlah kata minimal 1000. Sementara saya menargetkan bisa dua bab satu hari. Artinya saya butuh laptop dengan performa bagus agar saya bisa menyelesaikan tulisan saya di novelme tersebut. Belum lagi deadline tulisan di blog, yang membuat saya harus memutar otak agar bisa mengatur waktu sebaik-baiknya.
Menonton Film
Saya suka drama korea dan film action dari Hollywood. Tapi semakin ke sini, saya lebih suka film yang menantang, mengandung pemikiran seperti thriller. Tapi tidak horror ya. Melainkan ketegangan yang mengonyak psikologi. Seperti kasus pembunuhan, psikopat dan sejenisnya.
Misteri dalam film tersebut yang membuat imajinasi saya tumbuh liar. Hingga akhirnya saya menerapkannya ketika saya menulis naskah skenario.
Serial pintu berkah, azab, dan kisah nyata adalah contoh dari pemikiran saya dalam bentuk naskah skenario. Saya bisa berimajinasi dengan membayangkan adegan demi adegan sesuai alur cerita yang saya buat.
Saya masih harus lebih banyak menonton film lagi untuk memperbanyak referensi cerita yang ingin saya buat. Artinya saya harus punya sarana untuk menonton film. Tidak bisa kan kalau saya harus ke bioskop setiap hari. Hal yang paling mudahnya ya lewat laptop. Bisa nonton di rumah sepuasnya. Gratis lagi.
Membuat Video
Saya suka membuat video sejak saya mencoba membuat video tutorial make up. Awalnya iseng saja untuk menguji kemampuan setelah belajar makeup dari menonton video tutorial make up di youtube. Tak disangka jika saya jadi ketagihan dan akhirnya membuat channel youtube sendiri di wahyu indahr.
Isinya memang masih gado-gado alias campiur aduk. Tapi kebanyakan tentang make up dan review produk skincare. Saya sebenarnya tergolong baru mengenal dunia kecantikan. Kalau bukan karena suami yang menginginkan saya belajar dandan, mungkin sampai sekarang saya tidak bisa dandan.
Berawal dari niat menyenangkan hati suami, sekarang saya bisa mendapatkan manfaat lebih besar. Yaitu menang lomba membuat video di adu konten oreon kategori beauty. Awalnya saya mengenal oreon lewat job blogger. Tapi karena menang mingguan, akhirnya saya ikut terus sampai adu konten session ketiga. Alhamdulillah di setiap session saya mendapatkan juara.
Apresiasi yang paling menyenangkan adalah ketika saya menenangkan juara satu adu konten dengan kategori beauty di akhir periode. Jika hadiah mingguannya berupa uang senilai 100 ribu per kategori. Maka hadiah akhir periode ini adalah handphone. Pas banget handphone saya sedang rusak.
Sebelumnya saya stress karena banyak whatsapp penting di handphone saya. Kalau rusak, bagaimana nasib kerjaan saya. Sempat berpikir untuk mengumpulkan uang untuk beli handphone, tapi menunggu berapa lama. Keuangan sedang pas-pasan saat itu.
Allah Maha Baik. Saya tak perlu mengeluarkan uang untuk membeli handphone, tapi langsung diberi handphone secara cuma-cuma dari menang lomba. Itu artinya rejeki bagi saya kan. Bukan berupa uang, melainkan barang yang memang saat itu sedang saya butuhkan.
Adu konten kedua saya tidak menang di akhir periode, tapi di adu konten yang ketiga saya kembali diberikan juara, kali ini juara kedua dengan hadiah gimbal. Saat itu saya berpikir kalau saya diberi juara satu, saya dapat handphone lagi dong. Maunya yang hadiahnya berbeda. Mungkin Allah mendengar ucapan saya dan memberikan saya gimbal untuk melengkapi handphone yang lebih dulu saya punya. Masya Allah. Bahagia rasanya.
Mengolah Bahagia Lewat Berkarya
Saya mensyukuri apapun yang diberikan Allah kepada saya. Di sinilah saya semakin yakin, bahwa Allah memberikan rejeki hamba-Nya itu ada saatnya. Seperti seorang teman yang mengaku terselamatkan olah uang hasil menang lomba. Saat itu, teman saya tidak punya uang untuk biaya rumah sakit anaknya. Lakok dilalah, teman saya menang lomba dengan jumlah uang sama persis dengan jumlah yang sedang dibutuhkannya. Masya Allah. Rahasia Allah kita tak pernah tahu.
Saya jadi yakin jika Allah pasti mempersipkan hadiah terbaik bagi saya dan akan diberikan disaat saya benar-benar membutuhkannya. Karenanya saya berusaha fokus untuk memperdalam kegiatan menulis saya, membuat video dan juga menontin film. Karena lewat ketiga hal itulah saya bisa berkarya.
Masalahnya, semua karya saya membutuhkan alat tempur yang bisa merangkum semuanya. Maksudnya bisa digunakan untuk menulis, membuat video dan mengeditnya, serta bisa untuk menonton film di rumah. Jawabannya adalah laptop.
Saya memang mengandalkan laptop untuk bisa menghasilkan karya. Alhamdulillah meskipun laptop saya masih apa adanya, tapi bisa dipakai untuk berkarya. Meskipun lemot dan terkadang harus diservis karena eror.
Saya membutuhkan laptop yang performanya bagus, punya data penyimpanan yang banyak karena saya membutuhkannya untuk menyimpan video dan foto dalam jumlah banyak, tapi tetap stylish sehingga membuat saya percaya diri ketika memakainya. Saya senang sekali karena jawaban saya itu ada pada Laptop Asus VivoBook 15 A516.
Menjemput Impian Bersama Laptop Asus VivoBook 15 A516
Laptop Asus memang terkenal memiliki performa yang menggila. Kualitasnya bagus, memori banyak, baterai tahan lama serta berbagai keunggulan lainnya. Karena itulah saya berharap sekali bisa memiliki laptop Asus untuk menjemput semua impian saya.
Asus VivoBook 15 A516 Punya Layar Lebar yang Membuat Pandangan jadi Lega
Saya termasuk orang yang bisa menghabiskan banyak waktu dengan laptop selama berjam-jam, bahkan seharian. Kalau layar laptopnya kecil, mata saya pasti menyipit sambil berkerut dahi. Rasanya pandangan jadi terbatas. Belum lagi cahaya pantulan dari layar laptop membuat mata saya jadi minus, karena radiasinya membuat mata jadi rusak jika terlalu lelah memandang layar laptop.
Laptop Asus VivoBook 15 A1516 termasuk laptop level entri dengan kinerja yang bertenaga dan visual imersif. Layarnya NanoEdge memberikan sudut pandang yang luas yaitu sejauh 178 derajat dengan rasio screen to body 83% dan lebar layar 15,6 inchi. Luas kan.
Selain itu ada lapisan anti-glare atau anti silau yang membuat pengalaman memandangi layar laptop jadi menarik dan menyenangkan. Pantulan cahaya dari layar laptop dapat diminimalisir, sehingga saya bisa fokus dengan apa yang ada di depan mata tanpa menyipitkan mata lagi.
Asus VivoBook 15 A516 Punya Memori Banyak dan Performa juara
Ini yang saya idamkan. Laptop dengan memori banyak yang berguna untuk menyimpan data penting saya berupa tulisan dan video. Ditambah koleksi film kesukaan yang pastinya menambah nyaman ketika berlaptop ria.
Laptop Asus VivoBook 15 A516 sudah memiliki desain penyimpanan ganda dengan kapasitas super besar, yaitu SSD PCIe® dengan memori hingga 256 GB yang bisa digunakan untuk loading yang lebih cepat dan HDD dengan memori hingga 1TB yang bisa digunakan untuk menyimpan video atau foto atau file besar lainnya. Kombinasi yang komplit kan.
Kapasitas memori besar dan loading yang cepat sangat pas ketika saya gunakan untuk riset pustaka dulu di internet sekaligus mengupload video ke youtube atau oreon. Wuzz wuzz wuzz, gak perlu menunggu berjam-jam lagi untuk proses loading.
Laptop dengan prosesor Intel® Core™ 10th Gen series ke atas didesain untuk performa dan mobilitas. Dengan efisiensi yang tinggi serta dimensi thin and light, laptop menawarkan peningkatan performa dan produktivitas untuk penggunanya. Konektivitas WiFi generasi terbaru juga memungkinkan transfer data 3x lebih cepat dibanding generasi sebelumnya.
Asus VivoBook 15 A516 Ringan dan Stylist
Saya suka membawa laptop kemana-mana. Terlebih jika saya membutuhkan suasana berbeda untuk menulis naskah atau mengerjakan video. Karenanya saya butuh laptop yang ringan dan bisa masuk ke dalam tas tanpa terbebani berat laptop.
Asus VivoBook 15 A516 punya bobot hanya 1,8 kg. Ringan kan. Penampilannya pun stylist, sehingga nyaman ketika harus menampakkannya ke semua orang. Ada lapisan transparent Silver atau Slate Grey yang membuat tampilan laptop Asus VivoBook 15 A516 terlihat elegan.
Pakai Asus VivoBook 15 A516, pasti sangat percaya diri dan menyenangkan. Saya bisa duduk di café kesayangan atau mengikuti workshop yang mengharuskan membawa laptop dengan penuh keyakinan. Kenyamanan inilah yang membuat saya bisa fokus dalam melakukan pekerjaan menulis
Asus VivoBook 15 A516 Punya Tingkat Keamanan yang Tinggi
Rasanya pasti was-was ketika meninggalkan laptop dalam keadaan menyala di suatu tempat. Bagaimana kalau anak-anak tiba-tiba memencet tombol sembarangan. Atau ada orang lain yang tiba-tiba membuka laptop dan mencuri dokumen penting saya.
Saya memang belum pernah mengalami kecurian dokumen penting. Tapi kalau anak-anak yang tiba-tiba membuka laptop dan memencet tombol sembarangan, sering sekali terjadi. Bahkan laptop saya pernah rusak karena anak saya main tunjuk layar laptop pakai jari tangannya yang masih belepotan makanan. Atau memencet keyboard sembarangan, sampai keyboarnya tak berfungsi dengan baik. Saking kasarnya anak saya memencet keyboard.
Menangis dong saya. Untunglah saya masih diberi rejeki untuk membeli laptop baru. Sejak itu saya jadi super hati-hati dan memberi peringatan anak-anak untuk tidak sembarangan membuka laptop saya. Hingga akhirnya saya memberi password ke laptop saya agar hanya saya saja yang bisa membukanya. Tapi rupanya itu membuat pusing juga karena saya kadang lupa password.
VivoBook 15 A516 punya sensor sidik jari bawaan3 di touchpad dan Windows Hello. Jadi tak perlu mengetik password atau kata sandi untuk membuka laptop. Cukup dengan satu sentuhan jari saja, layar laptop sudah bisa mengenali pemiliknya dan memberikan akses masuk. Cara ini tentu saja memberikan tingkat keamanan yang tinggi bagi saya. Was-was pun jadi hilang karena kecuali saya, tak ada yang bisa membuka laptop saya.
Asus VivoBook 15 A516 Punya Keyboard Full Size
Keyboard menjadi kunci kenyamanan mengetik. Saya jadi ingat ketika mengetik menggunakan laptop lama, dimana keyboardnya lepas sehingga beberapa huruf tidak bisa muncul. Saya pun terpaksa membeli keyboard eksternal agar bisa mengetik lagi.
VivoBook 15 A516 dari Asus sungguh berbeda. Keyboardnya full size dan dilengkapi backlit yang bisa menyala. Mengetik saat mati lampu atau berada di tempat yang minim cahaya, bukan masalah lagi.
Desain laptop Asus VivoBook 15 A516 ergonomis konstruksi satu bagian yang kokoh. Dimana key trabelnya 1,4 mm sehingga nyaman sekali dipakai untuk mengetik. Jari jemari seolah melayang dengan cepat dan sempurna ketika memencet keyboard dari Asus ini.
Asus VivoBook 15 A516 Bisa Transfer Data Super Cepat
Keunggulan yang dimiliki Asus 15 A1516 lainnya adalah adanya port USB-C® 3.2 yang didesain untuk dapat diputar balik, sehingga memudahkan penghubungan perangkat lainnya. Ada juga port USB 3.2 Tipe-A dan USB 2.0, output HDMI dan microSD reader yang memberikan kemudahan dalam memindahkan dan menghubungkan satu perangkat ke perangkat lainnya.
Kecepatan koneksi dari Asus 15 A516 ini juga super cepat, yaitu 10 kali lebih cepat dibandingkan koneksi USB 2.0. Saya tidak perlu lagi menungu lama ketika harus memindahkan foto atau video ke laptop dan juga sebaliknya. Habis edit vdeo bisa langsung posting nih.
Asus VivoBook 15 A516 Kuat dan Kokoh
Meskipun ringan dan tipis, laptop Asus 15 A516 rupanya sangat kuat dan kokoh loh. Bagian internalnya dilengkapi dengan fitur peredam guncangan E-A-R® HDD yang berfungsi untuk melindungi data penting dari benturan. Perlindungan hard drive aktifnya secara otomatis mendeteksi adanya getaran dan benturan halus, sehingga bisa digunakan mengetik di dalam kendaraan.
Selain E-A-R® HDD protection, ada juga sasis yang berguna untuk memperkuat pengetikan serta memungkinkan kita untuk membuka dan menutup laptop dengan gerakan yang halus. Lalu ada Reinforced chasis yaitu penahan logam yang berada di bawah keyboard. Perlindungan ini membuat gerakan mengetik menjadi stabil, karena adanya kekakuan structural yang bisa memperkuat engsel dan melindungi komponen internal lainnya.
Perlindungan lainnya terdapat bagian penutupnya. Ada reinforced lid yang fungsinya seperti pelindung benturan pada bagian sisi mobil, sehingga cover, layar dan engsel laptop aman dan tetap kokoh.
Komputer masa kini memiliki tampilan berbeda karena mereka memang berbeda. Dengan solid-state drive (SSD) dan teknologi terkini, Anda mendapatkan kecepatan, keamanan, ketahanan, dan desain yang cantik. Kami telah melakukan jajak pendapat, dan hasilnya, orang-orang lebih senang saat bepergian dengan PC modern.
Asus VivoBook 15 A516 Punya Aplikasi Pengetikan Seumur Hidup
Siapa yang tak senang jika diberikan aplikasi yang menunjang pekerjaan menulis secara cuma-cuma. Selain itu dapat digunakan seumur hidup dan ada jaminan pembaruan keamaan secara rutin. Data penting dalam laptop pun terlindungi dengan sempurna.
Asus 15 A516 punya aplikasi seperti itu. Di dalamnya sudah terpasang aplikasi Office yang resmi dan dapat dipakai seumur hidup. Bahagia sekali rasanya para penulis yang memakai laptop Asus 15 A516 ini. Menulis naskah di word atau menulis catatan di excel, bisa nyaman dan lancar jaya.
Nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2019. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya. Penggunaan aplikasi Office seumur hidup dapat memastikan Anda untuk selalu memiliki akses ke fitur yang Anda kenal dan sukai. Dilengkapi dengan 100% aplikasi Office asli, software juga akan terus mendapatkan pembaruan keamanan yang rutin untuk melindungi perangkat, program dan data Anda.
Adapun spesifikasi ASUS VivoBook 15 A516 antara lain :
Impian Bisa Menjadi Nyata dengan Asus VivoBook 15 A516
Laptop Asus VivoBook 15 A516 memang tak ada duanya. Semua fiturnya menjawab semua kebutuhan saya untuk bisa totalitas membuat video, menulis naskah ataupun menonton film drama korea lewat laptop. Layarnya yang luas membuat pandangan menjadi lega, kenyamana mengetik membuat menulis menjadi menyenangkan, dan keamanan terjaga. Tak perlu khawatir laptop rusak. Tahan benturan gitu loh.
Kalau saya punya laptop VivoBook 15 A516, saya pasti bisa menyelesaikan novel saya secepat kilat, menulis naskah skenario juga bisa cepat. Lalu membuat video dan mengeditnya. Lancar jaya dong. Duh laptop impian banget nih.
Oh iya, semua manfaat dari laptop Asus 15 A516 ini bisa dilihat lewat aplikasi My Asus loh. Aplikasi ini sudah bisa diunduh lewat iOS maupun Android. Jadi kalau ada masalah apa dengan laptop Asusmu, langsung saja kunjungi MyAsus untuk mendapatkan solusinya. Daebak bukan. Terbaik.
Disclaimer :
“Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS – 15 Inch Modern PC. Bigger Dream, Wider Screen Writing Competition bersama dewirieka.com”.
40 Comments. Leave new
Wkwkwk ngekek banget bacanya mbak, udah pede, tegas pas ditanya siapa penulis favorit nggak tau, buku apa paling favorit juga nggak tau. Ya kali emang pas SD juga aku taunya bukan penulisnya, tapi penerbit bukunya yang dipake waktu itu, intan pariwara, dll (yang inget cuma itu:)) mana tau ada buku novel yang ternyata keren-keren banget isi ceritanya 🙂
Etapi, cita-cita kita pas SD meskipun waktu itu kita belum sadar bilangnya (belum tau maksudnya) sama Allah tetep dikabulkan, meski hanya nyerempet2, aku dulu cita2 SD pengin jadi dokter gigi (karena gigi nggak rapi) Alhamdulillah sama Allah dikasi dokter umum 🙂 gpp nyerempet dikit hihi
Hebat bu dokter. Salut deh, saya dulu gak lolos masuk jurusan kedokteran. ketinggian pilih jurusannya. wkwkk… jatuhnya di MIPA doang. tapi syukur deh, wong aku takut disuntik. tapi sekarang anakku yang pengen jadi dokter. padahal dia takut lihat perawat karena trauma. sejak bayi ngamar terus di rumah sakit. hmmm, kita lihat nanti gedenya jadi apa.
Saat ditanya cita-cita sewaktu kecil, saya selalu jawab ngasal. Saya jawab mau jadi dokter, padahal nggak kepikiran banget bisa jadi dokter. Apalagi saat itu saya sekolah di SMK, nggak nyambung banget kan?? Hahahaha,…
Wah keren ini, rajin baca buku sekolah. Jadi pas ditanya di sekolah, langsung bisa menjawabnya.
Mantap betul Mbanya multitalenta sekali. Semua dilahap. Sekarang sih memang harus serba bisa, biar mampu bersaing dengan yang lainnya.
Good luck Mba
wkwkwkwk…. waktu kecil tahunya cita cita cuman dokter, guru dan polisi ya mas. profesi lainnya kayaknya gak ada. kalau saya sih jalani yang saya suka. wes gitu aja. gak perlu muluk, yang penting happy dan senang.
Penulis keren. Memanfaatkan peluang Digital yang sekarang ini menjadi pilihan. Setiap hari upload minimal satu bab dengan jumlah kata minimal 1000 kata…wow… Angkat topi. Semoga sukses ya Mbak. Apalagi didukung oleh ASUS VivoBook 15 A516…. tentu makin besar ya peluang suksesnya
Penulis keren. Memanfaatkan peluang Digital yang sekarang ini menjadi pilihan. Setiap hari upload minimal satu bab dengan jumlah kata minimal 1000 kata…wow… Angkat topi. Semoga sukses ya Mbak. Apalagi didukung oleh ASUS VivoBook 15 A516…. tentu makin besar ya peluang suksesnya.
Makasih pak. belajar konsisten diri.
Dulu saya waktu masih sekolah pernah menjabat jadi tukang tulis di papan tulis. Istilahnya sekretaris karena tulisan tangan saya dulu cukup bagus dan rapi. Entah kenapa atau mungkin dari situlah, sekarang saya berprofesi jadi penulis juga. Semua emang punya cerita masing-masing ya.
wah keren nih. biasanya yang bagian nulis di papan itu cewek. ternyata ada cowok yang tulisannya bagus juga. saya kalah dong. tulisan saya kayak cengger ayam. wkwkwk…
Kalau kata nidji, mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia.
Meski tidak tahu persis apa buku favorit, penulis yang disukai, tidak ada salahnya bermimpi menjadi penulis. Yang penting kitanya suka menulis. Itu saja sudah menjadi bekal.
Apalagi kalau dikasih laptop yang mumpuni seperti ASUS 15 A516. Pasti menulis dan mengedit video jadi lebih asyik lagi.
setuju. hidup nidji. eh
Keren nih .. sebagai kobte. Kreator memang harus produktif. Dan ada targetan ya kan. Semoga impiannya tercapai ya. Btw ASUS emang top hehe
Aaamin mbak. makasih doanya
Saya selalu ingin jadi penulis tapi waktu kecil pasti juga ga bisa jawab penulis dan buku favorit saya siapa. Yang saya tahu sobekan kertas nasi bungkus yang selalu saya makan sangat menarik untuk dibaca dan perpustakaan adalah tempat saya selalu datang. Semua saya baca.
Dan sampai sekarang saya melakukannya. Siapa penulis favorit saya? Entahlah. Semua yang enak dibaca saya suka.
Malah curcol. wkwkwk.
Semoga impian yang sudah dituliskan akan terwujud ya. Sebuah impian harus selalu diingat dan jadi fokus pilihan utama.
wah inspiratif mbak. saya juga suka nulis di sobekan kertas. wkwkwkw… kenangan yang tak terlupakan ya
Juara olimpiade kimia nasional ternyata. Wah, keren Mbak. Pengalaman menang lombanya sangat memotivasi nih. Lomba-lomba serupa akan lebih meyakinkan jika ditopang alat tempur yang mumpuni ya mbak. Salah satunya ASUS VivoBook 15 A516
Iya pak guru. makin produktive kalau laptopnya sebagus asus
Dalam membuat konten kreatif, kita sudah seharusnya fokus pada imajinasi saat membuat konten supaya menarik dan keren. Sudah bukan jamannya lagi senewen karena laptop lemot atau hang ya Kak… Asus vivobook ini pas,
Bener mas Ari. Duuh jadi pengen punya laptop asus ini deh
Mbak Indah ternyata multitalenan ya eh multitalenta, banyak prestasinya di berbagai bidang. Semoga laptop ASUS Vivobook 15 A516 bisa menjadi jalan bagi terciptanya prestasi-prestasi yang lain.
Aaamin. Makasih bang
Saya juga suka menulis dari kecil, tapi gak pernah bercita-cita jadi penulis saat SD. Cuma saat lulus SMA waktu itu pengen masuk sastra, tapi akhirnya jadi masuk teknik. Walaupun begitu, saya tidak berputus asa dengan hobi saya menulis sampai sekarang.
Omong-omong, laptop ASUS VivoBook 15 A516 ini cocok banget buat penulis nih Mbak, layarnya lebar, performanya bagus
uda jadi penulis beken kok. buktinya menang lomba nulis berkali kali. jadi dosen pula. keren itu
Ajarin nulis fiksi dong mba sayyy,,, aku nggak bisa berimajinasii eh,gimana mancingnyaa yaa?
latihan ngelamun mbak. wkwkwkw..
Produk asus emang paling oke punya ya. Jika punya laptop ini pastinya akan lebih gampang ya kak menghandle banyak kerjaan kantor, sebagai blogger dll.
bener. top banget asus
Wah mbak indah keren sekali kisahnya menginspirasi banget lho, apalagi dengan laptop Asus pasti lebih kereen ya
makasih mbak. setiap orang bisa meninginspirasi orang lain kok
Lucu juga ya cita-citanya mau jadi penulis tapi gak punya penulis dan buku favorit. Heheh ..jadi dapat inspirasi buat jadi penulis dari mana Mba?
Tapi Alhamdulillah sekarang udah kejadian ya..gak cuma nulis tapi juga buat video. Kereenn….semoga makin sukses ya Mba.
Seperti suksesnya ASUS yang terus berinovasi dari waktu ke waktu.
Baca ulasan tentang ASUS ini benar-benar bikin mupeng. Pengen banget punya. Spesifikasi nya juara…
Dari merangkum buku pelajaran. wkwkwwk… gak tahu juga kenapa dulu ngomongnya pengen jadi penulis. kayak keluar aja dari mulutku.
mantap
wah keren bikin video tutorial make up di youtube, produktif nih mba 🙂 Semoga impian jadi penulis terijabah, apalagi kalo pakai laptop ASUS, 😀 makin semangat deh. Kalo aku sekarang lagi seneng sama penulis Seno Gumira mba, bahasa sastranya unik tapi mudah dimengerti.
Wah harus belajar sama bang Seno Gumira juga dong saya. thanks mbak
Aku salah satu yang pengen ngikutin jejakmu mbak, ngerasa masih belum maksimal dalam dunia menulis. Sejauh ini nulis cuma demi cuan, ingin rasanya kembali berani ngejar mimpi, doakan aku nggak terlalu telat. Semoga kita makin sukses di jalan nulisnya masing-masing ya mbak!
Aaamin, semangat Arai… tinggal konsisten diri dan selalu belajar. sukses terus ya
Mantap mba cita-citanya dan semoga yang diharapkan kenyataan
Aaamin, makasih kak
Akhirnya impian itu sekarang terwujud kan. Menjadi penulis itu memang butuh alat seperti laptop asus tapi yah yg spek secukupnya.
Alhamdulillah, iya koh. gak pernah nyangka. dulu waktu kecil asal ngomong aja loh itu. padahal gak tahu penulis itu kayak apa. wkwkwk