
kampung iklim. foto : dok. Agung Triono
Apa sih arti lingkungan bagi kamu?. Atau bagi diri kita yang secara tidak langsung terlibat dalam perubahan lingkungan di sekitar kita.
Sebagian orang ada yang cuek, tapi tidak sedikit loh yang ternyata masih peduli dengan lingkungan. Bahkan dengan sangat sukarela bersedia berjuang demi menjaga lingkungan tempat tinggalnya tetap terpelihara dan terhindar dari ancaman ulah manusia.
Sebut saja kebakaran hutan di Bromo yang saat ini masih menjadi berita terhangat tentang rusaknya lingkungan akibat ulah manusia. Gemes dan gregetan tentunya. Meskipun pelakunya mengaku tidak sengaja membakar hutan, tapi tetap saja api sudah melahap habis sebagian besar pepohonan dan merugikan banyak pihak.
Atau kejadian di Desa Lenggoksono, ketika penduduk setempat menangkap orang yang ketahuan meracuni ikan menggunakan potas, sehingga banyak ikan yang mati. Pelaku hampir saja dipukuli sebelum akhirnya meminta maaf dan bersedia mengganti kerugian.
Aku mungkin salah satu dari sekian banyak orang yang rasanya ingin menghakimi sendiri para pelaku yang merusak alam. Tapi kita juga tidak bisa memungkiri, jika alam turut memberikan sumbangsih dalam melatar belakangi perbuatan manusia sehingga terpicu untuk merusaknya.
Iklim. Ya benar. Iklim di Indonesia yang saat ini kurang menentu dan cenderung panas bisa menjadi salah satu penyebabnya. Iklim panas membiarkan api merambat dengan cepat membakar hutan di Bromo. Iklim ekstrem juga yang membuat air di laut surut, sehingga banyak ikan nampak di permukaan dan mudah ditangkap. Apa artinya ini?
Artinya kerusakan alam bukan hanya terletak pada ulah manusia saja. Perubahan iklim yang sempat ekstrim juga mengambil peran penting. Meskipun pada dasarnya apa yang terjadi pada alam juga tak luput dari ulah manusia juga. Banyak peran yang terlibat. Jadi kita tidak bisa menghakimi satu pihak saja.
Dari banyak kejadian yang melibatkan perubahan iklim sebagai penyebab bencana di negeri kita inilah, pak Jokowi akhirnya mengambil langkah kebijakan untuk melindungi lingkungan dari dampak perubahan iklim. Salah satunya yaitu dengan membentuk program kampung iklim di Indonesia.
Seperti namanya, kampung iklim adalah kampung yang dibentuk untuk menaggulangi perubahan iklim yang terus melanda negeri dengan meningkatkan keterlibatan masyarakat sekitar, terutama dalam menjalani kehidupan yang lebih ramah lingkungan.
Keterlibatan masyarakat di sini ditekankan pada gaya hidup masyarakat yang mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan seperti kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, pengolahan hasil sampah menjadi produk yang tepat guna, cara mengolah makanan, cara menggunakan air bersih dan lain sebagainya.
Gaya hidup masyarakat yang peduli lingkungan ini harus terlihat nyata di lapangan, sehingga hasilnya benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Berpeganan pada mulianya visi misi kampung iklim yang diharapkan pemerintah dapat mencakup lebih dari 20 ribu desa di Indonesia inilah yang melatar belakangi munculnya visi dan misi mulia dari kampung bahari di ujung Kabupaten Malang. Lenggoksono.

Asrinya Desa Lenggoksono. Foto by Arai Amelya
Ya benar. Lenggoksono menjadi salah satu dari puluhan desa wisata di Indonesia yang saat ini sedang bergerak menuju terciptanya kampung iklim untuk mewujudkan program pemerintah dalam penanggulangan perubahan iklim di Indonesia.
Lenggoksono itu istimewa karena dikenal sebagai Kampung Berseri Astra yang digerakkan oleh pemuda tangguh bernama Agung Triono. Berkat perjuangannya yang gigih, pria yang lahir di Malang, tanggal 19 Juni 1988 ini bangun dari mimpinya untuk membangun desa tempatnya tinggal dan terus bergerak memajukan desanya hingga berdaya bagi masyarakat sekitar.
Daftar Isi
- 1 Perjuangan itu Membuahkan Hasil. Mimpi Kini Jadi Nyata
- 2 Kampung Berseri Astra adalah Pijakan Awal untuk Melesat Lebih Jauh
- 3 4 Pilar Kampung Berseri Astra yang Menggerakkan Mimpi Jadi Nyata
- 4 Hati yang Bersih Wujudkan Niat jadi Bukti Nyata yang Hakiki
- 5 Dari Kampung Berseri Astra Menuju Kampung Iklim yang Memiliki Potensi Lebih Menjaga Alam Tetap Lestari
Perjuangan itu Membuahkan Hasil. Mimpi Kini Jadi Nyata

Agung Triono (baju hijau) Pelindung bahari di Desa Lenggoksono. Foto by Agung Triono
Perjuangan biasanya berawal dari mimpi. Namun hasilnya akan nyata ketika kita tidak terlena dengan mimpi saja, tapi bangun dan bergerak untuk mewujdukannya. Itulah yang dikatakan oleh mas Agung melalui telpon pada Minggu malam sekitar pukul 19.15 WIB. 17 September 2023 kemaren.
“Jadilah Pemimpi yang tidak hanya bermimpi. Tapi bangun dan berlari.”
Aku tentu saja terhenyak dengan perkataan mas Agung yang mengandung semangat itu. Begitu dalam maknanya dan langsung merasuk ke jiwa. Tentu saja karena aku juga seorang pemimpi yang bisa dibilang masih mencari aman dengan hanya bermimpi. Aku belum bangun dan berlari seperti yang dilakukan mas Agung. Sapaan akrabnya.
Aku belum pernah bertemu dengan mas Agung. Meskipun demikian, semangatnya dalam bercerita membuatku terinspirasi dan berkeinginan untuk segera mewujdukan mimpiku juga.
Ya. Malam itu aku akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai mas Agung via telpon setelah sehari sebelumnya mas Agung disibukkan dengan kegiatan di desanya.
Maklum kesibukannya sebagai icon champion Kampung Berseri Astra kini kian bertambah setelah Desa Lenggoksono kembali menerima penghargaan sebagai juara 4 Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 yang belum lama ini digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.
Bertambah lagi nih gelar kehormatan yang didapatkan oleh Desa Lenggoksono. Semuanya tak lepas dari perjuangan mas Agung bersama penduduk Desa Lenggoksono yang gigih melestarikan keindahan alam setempat.

Agung Triono (baju putih paling kanan) bersama pengunjung. Foto by Agung Triono
Berkat kemitraannya bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Desa Lenggoksono terus melenggang menapakkan prestasinya hingga memperoleh bintang 3 dari KLHK. Berita menggembirakan ini didapatkan mas Agung setelah Lenggoksono diverikfikasi menuju kampung iklim pada bulan ketujuh tahun 2023.
Proses verifikasi tersebut tidak serta merta terjadi. Sebelumnya ada pendampingan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang untuk mengindentifikasi dan memaksimalkan potensi daerah di Desa Lenggoksono, Kabupaten Malang pada bulan Maret 2023.
Menurut mas Agung, penilaian predikat kampung iklim tidaklah mudah. Semuanya tergantung dari 3 hal yaitu : Kelembagaan, adaptasi dan mitigasi.
Kelembagaan merupakan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilakukan untuk desa disertai bukti berupa foto kegiatan, tanggal pelaksanaan dan data administrasi lainnya. Semua data yang terkumpul dimasukkan ke dalam excel untuk kemudian dilaporkan ke dinas.
Maksud dari kelembagaan ini adalah untuk melihat sejauh mana sepak terjang penggerak desa wisata dalam menerapkan program kampung iklim, seperti cara mengolah sampah, cara mengolah makanan dan kegiatan menjaga lingkungan yang lain.
Mas Agung tentu saja terlibat langsung. Tidak asal menyuruh orang saja, tapi ikut terlibat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan tempat tinggalnya. Bahkan untuk memasukkan data ke komputer, dilakukan sendiri oleh mas Agung karena tidak semua penduduk desa Lenggoksono paham akan digitalisasi.
“Semua saya lakukan sendiri, mbak. Tidak apa-apa selama saya bisa dan mampu, saya akan lakukan dengan maksimal. Saya sudah bersyukur orang desa mau membantu secara fisik. Masalah komputer, biar saya saja yang mengerjakan.” Begitu kata mas Agung dengan rendah hatinya. Tidak ada paksaaan. Semua dilakukan dengan ikhlas dan sukarela.
Setelah kelembagaan, ada poin Adaptasi yang dinilai dari perubahan sikap masyarakat dengan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Butuh kesadaran diri untuk membuang sampah pada tempatnya, atau membersihkan sampah di pinggir laut agar lingkungan nampak lebih bersih.
Dalam hal ini, mas Agung punya trik tersendiri hingga mampu mengajak orang lain untuk ikut bergerak membangun desa tanpa bayaran. Mereka sukarela karena tumbuh kesadaran dalam diri untuk ikut serta membangun desa.

Hasta karya warga Desa Lenggoksono. Foto by Agung Triono
Triknya adalah jangan hanya mengandalkan audio saja. Atau menyuruh saja. Tapi tunjukkan juga dengan visual. Mas Agung melakukannya dengan mengumpulkan warga dan memutar video lewat proyektor tentang keindahan desa Lenggoksono dan potensi alam apa yang ada di dalamnya.
Tidak mudah sih. Tapi dengan kita ikut bergerak, lama-lama orang akan sadar dengan sendirinya dan akhirnya ikut bergerak membangun desa dengan sukarela. Toh semuanya juga untuk kepentingan masyarakat juga kan.
Nah, hal ketiga yang jadi penilaian kampung iklim yaitu mitigasi. Artinya masyarakat sudah melakukan apa saja untuk menanggulangi perubahan iklim yang terjadi.
Dalam hal ini, mas Agung menjelaskan bahwa Lenggoksono sudah melakukan banyak hal, seperti membangun sekolah alam, menjaga lingkungan laut, membersihkan desa, membuat ecobrick dan lain sebagainya. Semuanya terekam dalam kegiatan 4 pilar Kampung Berseri Astra.
Kampung Berseri Astra adalah Pijakan Awal untuk Melesat Lebih Jauh

Agung Triono saat menerima penghargaan Astra 2017 Foto by : dok. Agung Triono
Melalui wawancara online via telpon denganku, mas Agung tak memungkiri jika pergerakan Desa Lenggoksono yang sebentar lagi menuju kampung iklim tak lepas dari kegiatan Kampung Berseri Astra yang didapatkannya tahun 2017 lalu.
Sebagai penggerak Kampung Berseri Astra (KBA) 2017, mas Agung merasa punya tanggung jawab lebih untuk mengajak masyarakat tempatnya tinggal agar lebih berdaya dengan membangun desa agar lebih maju.
“Itu nggak mudah mbak. Banyak pro dan kontra selama saya melakukan kegiatan menjaga lingkungan di Lenggoksono.” Ujar mas Agung ketika menceritakan perjalanannya menjadi icon champion Kampung Berseri Astra.
“Icon champion itu sebutan bagi ketua. Di Astra, kami menyebutnya icon champion. Tugasnya banyak dan harus laporan satu bulan sekali untuk melihat sejauh mana kegiatan yang dilakukan sudah berdampak pada masyarakat. Jadi dalam satu minggu, kita biasanya menyusun target. Mau bikin apa nih selanjutnya.”
Aku mungkin tidak berada di dekat mas Agung saat itu. Tapi aku bisa membayangkan aura perjuangan yang terpancar dari kata-katanya yang penuh rasa optimis.
Pulang dari Jakarta membawa penghargaan Kampung Berseri Astra, nyatanya tidak membuat mas Agung duduk manis menikmati kemenangan. Belum. Kemenangan masih jauh. Justru tugas dan tanggung jawab besar sedang disematkan di pundak mas Agung.
Lewat KBA, mas Agung harus membuktikan bahwa Desa Lenggoksono memang memiliki potensi alam yang banyak dan bisa mendukung perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Kampung Berseri Astra menjadi pijakan awalnya untuk melesat lebih jauh lagi.
Beruntung mas Agung dikelilingi orang-orang yang mendukung perjuangannya. Terutama keluarganya yang sangat pro dengan kegiatannya yang sangat positif tersebut. Tidak semua sih, karena ada saja oknum tertentu yang tidak suka karena merasa iri atau sebab lainnya.
Dalam hal ini, mas Agung berusaha tetap tenang dan tidak membalas perbuatan tidak menyenangkan orang lain terhadapnya. Mas Agung tetap fokus pada tujuannya untuk menjaga lingkungan tempat tinggalnya dari kerusakan alam.
4 Pilar Kampung Berseri Astra yang Menggerakkan Mimpi Jadi Nyata

Agung Triono Sebagai Coral Nany di Desa Lenggoksono. Foto by Agung Triono
Terus terang aku terinspirasi mas Agung yang dengan semangatnya menceritakan perjuangannya dalam membawa desanya menjadi Kampung Berseri Astra. Rupanya kecintaannya terhadap lingkungan dan kepeduliaannya pada alam tempatnya tinggal sudah tercermin jauh sebelum desanya menjadi Kampung Berseri Astra.
Kepedulian mas Agung terhadap lingkungannya tersebut menurun dari peran ayahnya, Hari Budi Ono yang sebelumnya sudah sangat mencintai laut. Pak Budi bahkan menjaga karang laut dengan sukarela, jabatan yang pada akhirnya diturunkan ke mas Agung dengan julukan Coral Nanny, atau orang yang dipercaya untuk menjaga ekosistem terumpu karang di Lenggoksono.
Mas Agung bahkan yang meletakkan batu karang dan menjaganya dari kerusakan lingkungan. Kecintaannya pada lingkungan juga ditunjukkan dengan semangatnya untuk mengajak warga desa agar mau membersihkan sampah di pinggir pantai, menjaga kebersihan rumah, mengolah limbah sampah dan lain sebagainya.
Bahkan setelah ayahnya meninggal karena sakit tahun 2015, mas Agung tetap mendengungkan semangatnya dalam membangun Desa Lenggoksono agar semakin berkembang.
Aksi nyatanya inilah yang pada akhirnya membuat desa Lenggoksono merubah wujud dari desa tak terawat menjadi desa bersih dan asri, hingga akhirnya mendapatkan gelar tunas Kampung Berseri Astra.

Desa Lenggoksono sebelum jadi KBA. Nampak kotor dan banyak sampah. Foto by Agung Triono

Kampung Berseri Astra Desa Lenggoksono sekarang. Nampak bersih dan asri. Foto by Agung Triono
Dari Kampung Berseri Astra inilah, mas Agung dituntut untuk dapat mengimplementasikan ilmu dan kepeduliannya pada 4 pilar yang diperlukan dalam membangun desa, yaitu lingkungan, UMKM, kesehatan dan pendidikan.
Nah dari sinilah mas Agung mulai berpiki keras. JIka masalah lingkungan, mas Agung bisa paham karena terjun langsung sejak kecil. Sementara UMKM, kesehatan dan pendidikan, sama sekali hal baru baginya. Untung saja mas Agung mendapatkan dukungan dari masyarakat untuk sama-sama menerapkan keempat pilar untuk kepentingan bersama.
-
Pilar Lingkungan

Warga Desa Lenggoksono gotong royong membersihkan desa.
Foto by Agung Triono
Mas Agung sudah melakukan banyak hal untuk menjaga lingkungan tempat tinggalnya. Seperti membersihkan sampah di pinggir pantai dan di lingkungan tempat tinggalnya, menjaga terumbu karang, gotong royong bersih desa, dan masih banyak lagi lainnya.
Semuanya dicatat, difoto dan dilaporkan ke Astra sebagai bukti bahwa apa yang dilakukannya benar-benar nyata.
-
Pilar Kewirausahaan

Warga membuat hasta karya untuk dijual. Foto by Agung Triono
Mengajak orang untuk berwirausaha memang tidak mudah. Untuk memulainya, mas Agung mengaku mengajak masyarakat melakuukan hal ringan terlebih dulu, seperti menanam tanaman toga dan obat-obatan di depan rumah, hasilnya bisa dibuat jamu dan dijual.
Selain itu ada pembinaan membuat ecobrick dari limbah sampah plastik menjadi barang yang bisa digunakan kembali atau hiasan dinding. Ada juga yang membuat tas atau dompet dari hasil ecobrick ini loh. Kreatif sekali.
-
Pilar Kesehatan

Posyandu. Foto by Agung Triono
Jika sebelumnya pelayanan kesehatan hanya menunggu pasien datang berobat ke puskesmas saat sakit, maka mas Agung menambah kegiatan menjadi penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, timbang bayi dan kegiatan kesehatan lainnya yang menarik.
-
Pilar Pendidikan

Sekolah alam. Foto by Agung Triono
Mas Agung punya anak didik di sekolah alam yang dibuatnya. Targetnya memang anak-anak usia dini yang masih memiliki wawasan luas dan imajinasi luar biasa.
Untuk meningkatkan kemampuan anak didiknya, mas Agung bahkan bekerja sama dengan pihak lain untuk mengadakan kegiatan yang memacu kreativitas anak-anak, seperti lomba mewarnai, pembuatan soal untuk assessment nasional dan lain sebagainya.
Dalam pilar pendidikan ini, mas Agung tentu mencari tahu dan berguru pada orang lain yang punya pendidikan lebih baik dan pengetahuan yang lebih banyak. Apakah sekolah di Lenggoksono sudah memiliki kriteria assessment yang sesuai. Jika belum, mas Agung akan melaporkannya ke Astra untuk ditindak lanjuti dan diberi bantuan.
Keren ya kegiatan mas Agung ini. Lebih keren lagi ketika aku diberi tahu bahwa mas Agung tidak mendapatkan bayaran sama sekali dalam menggerakkan Kampung Berseri Astra di Lenggoksono.
Semuanya murni dilakukannya dengan hati dan untuk kepentingan masyarakat sekitar di tempatnya tinggal. Keren banget kan. Jarang loh ada orang yang berjiwa sosial tinggi seperti mas Agung ini di jaman sekarang.
Hati yang Bersih Wujudkan Niat jadi Bukti Nyata yang Hakiki

Warga Desa Lenggoksono bersih bersih lingkungan. Foto by Agung Triono
Aku salut dengan semangat mas Agung yang selalu membara. Semangat yang tak pernah surut meskipun dirinya hanya lulusan SMP dan harus bersaing dengan puluhan orang yang berpendidikan lebih tinggi.
Nyatanya, berkat perjuangannya yang tak kenal lelah dan kemurnian hatinya dalam bertindak tanduk membawanya masuk menjadi 2 besar nasional dalam program lingkungan, yaitu konservasi dan ekosistem bahari yang mengedepankan pada pemberdayaan potensi laut. Padahal laut menempati 20 persen saja dari mata pencaharian penduduk Lenggoksono. Sisanya adalah petani cengkeh yang berhasil.
Berkat Kampung Berseri Astra, ragil dari 3 bersaudara ini menjadi terpacu untuk ikut bergerak di darat. Membantu para petani cengkeh untuk berdaya lewat kreativitas dan UMKM.
Selama menjadi penggerak Kampung Berseri Astra, mas Agung harus mengikuti kelas satu minggu sekali untuk mendapatkan ilmu. Nah ilmu tadi harus bisa diimplemetasikan kepada masyarakat. Ini kerja sosial loh. Gak ada bayarannya. Kalaupun mas Agung ada undangan ke kota lain, yang didapat biasanya hanya uang saku. Bahkan jika kurang, mas Agung tak ragu menggunakan uang pribadi.
Dalam menggerakkan Desa Lenggoksono, mas Agung bahkan menyediakan tanah milik keluarganya untuk kegiatan warga loh. Pokoknya semua dilakukannya tanpa pamrih deh. Ada gak jaman sekarang yang mau melakukan sesuatu tanpa pamrih. Ada sih, tapi tidak banyak. Salah satunya ya mas Agung ini.
Makanya untuk menjadi penggerak Kampung Berseri Astra itu sebenarnya tidak mudah dan kelihatannya capek. Butuh kesungguhan dari hati untuk memajukan masyarakat. Toh dari laporan kegiatan yang dilakukan mas Agung dan penggerak Kampung Berseri Astra yang lain, pemerintah dapat melihat apa yang sebetulnya dibutuhkan masyarakat dan segera memberikan bantuan. Lebih tepat sasaran kan.
Dari Kampung Berseri Astra Menuju Kampung Iklim yang Memiliki Potensi Lebih Menjaga Alam Tetap Lestari

Kunjungan tamu di Desa Lenggoksono. Foto by Agung Triono
Obrolan lewat telpon whatsapp itu tak terasa berlangsung selama satu jam lebih. Sempat terputus karena mendadak suaraku tak didengar mas Agung. Aku pun menelponnya ulang dan menanyainya mengenai harapan mas Agung dari perannya sebagai penggerak Kampung Berseri Astra selama ini.
Sekali lagi aku tertegun dong. Harapannya cukup sederhana. Mas Agung rupanya hanya ingin agar apa yang dilakukanya berdampak positif bagi masyarakat. Aku tak mendengar ada materi atau uang yang diinginkannya. Semuanya dilakukan murni dari hati dan rasa cintanya pada lingkungan tempat tinggalnya.
Mas Agung hanya ingin orang mengenal Lenggksono dan berkunjung ke sana. Berkat Mas Agung Lenggoksono kini dikenal banyak orang. Bahkan Lenggoksono lebih terkenal daripada nama aslinya, yaitu Desa Purwadadi.
Lewat kegiatan 4 pilar yang dilakukan mas Agung, Lenggoksono kini menjelma menjadi desa wisata yang sibuk dan siap menerima kunjungan dari para tamu yang kata mas Agung, termasuk tamu high class. Soalnya rata-rata tamunya adalah murid SMK di kota Malang atau Perguruan tinggi yang ingin mengeksplor alam Lenggoksono.
Kunjungan dari para petinggi daerah juga ada. Blogger, jurnalis, bahkan wisatawan lokal yang ingin menikmati keindahan alam Desa Lenggoksono. Tenang, mas Agung pasti akan menyambut para tamunya dan menemani mereka berkeliling. Mas Agung bahkan tak segan menunjukkan potensi desanya yang semakin beragam.
Bagi yang ingin menginap, ada home stay juga yang dikelola warga sekitar. Harganya tentu saja terjangkau. Cukup hanya Rp 150.000 per rumah, kamu bisa menginap di rumah warga bersama keluarga per harinya. Bebas eksplor Desa deh dan menikmati indahnya alam di Desa Lenggoksono. Ada 19 paket wisata yang ditawarkan Desa Lenggoksono yang bisa diambil para pengunjungnya.
Gimana? Tertarik untuk berwisata di Desa Lenggoksono. Datang yuk ramai-ramai bersama keluarga atau teman. Tenang, udaranya sejuk loh dan desanya asri. Dari Kampung Berseri Astra, Lenggoksono akan menjelma kembali menjadi kampung iklim yang bersih, asri dan menyumbang peran dalam pencegahan perubahan iklim bersama puluhan ribu kampung iklim lainnya di Indonesia. Doain ya.
Sukses terus buat mas Agung dan semoga apa yang dicita-citakan segera terwujud. Aaaamiiin. Desa Lenggoksono, wujudkan semangat untuk hari ini dan masa depan Indonesia.
**
Referensi :
Hasil wawancara langsung dengan mas Agung Triono via telpon
http://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/5868/kampung-iklim-akan-diperluas-serta-berjejaring
66 Comments. Leave new
Pokoknya kalau niat baik maka ada jalan untuk mencapainya .mas agung memang jempolan apalagi cerita ini akan ada wawancara sehingga dapat soulnya
Bener banget. wawancara via telpon aja bikin semangat. apalagi ketemu langsung ya mbak
keren Pak Agung Triono ini sebagai penggerak di sana, bisa terus produktif untuk sekitar. sehingga masyarakat di sana pun turut berdaya sambil menjaga lingkungan lestari juga ya kak
Iya keren. butuh perjuangan yang berat juga mbak. Jadi perjuangannya juga berat dan keren. salut deh
Inspiratif sekali ini. Mas Agung yang melakukan semua murni dari hati dan rasa cintanya pada lingkungan tempat tinggalnya, yang menjadikan Lenggoksono tak hanya Kampung Berseri Astra tapi juga kampung iklim yang bersih, asri, berperan dalam pencegahan perubahan iklim di Indonesia. Salut!
Aku juga salut sama mas Agung mbak. Inspiratif dan menyenangkan orangnya
wah ada kampung iklim ini bagus juga ya, apalagi utk mengatasi efek perubahan iklim ekstrem yg sekarang ini melanda dimana-mana di setiap belahan dunia
Bakalan ada ribuan kampung iklim di Indonesia mbak. Program dari Pak Presiden Jokowi nih. nah Lenggoksono salah satunya. Keren kan
Indonesia butuh banyak sosok Mas Agung agar kita siap menghadapi perubahan iklim
Serem banget jika kita gak siap, bakal berdampak pada ketersediaan pangan dan air minum
Setuju. Hadirkan mas Agung mas Agung yang lain yuk di seluruh penjuru Negeri
MasayaAllaah, semoga lelahnya mas Agung Triono berbalas dengan beribu kebaikan.
Beliau udah membantu menyelamatkan bumi dan isinya dengan membangun desa bestari sampe menyabet banyak prestasi.
Memang rasanya semua berasal dari desa, ya. Kalau desanya selamat, alamat seluruh alam ikut selamat.
Begitu juga sebaliknya.
Apapun itu, patut kita dukung dengan menjaga lingkungan masing-masing.
Thx sharingnya, Mbak
Sama – sama. Semoga jadi renungan buat kita semua ya mbak agar ikut menjaga alam lingkungan seperti yang dilakukan mas Agung
Bikin aku berdecak kagum nih Desa Lenggoksono… Kepedulian masyarakatnya akan pelestarian alam, juga para pemimpin desa yang bersinergi menjadikan Desa Lenggoksono menjadi kampung iklim…
Semoga orang-orang seperti Mas Agung selalu diberi kesehatan dan tetap semangat membangun desa…
Aaamiiin. sukses terus ya buat mas Agung
Mengajak 1 atau segelintir orang untuk berubah terkadang sulit. Apalagi ini mengajak orang sekampung. Makanya saya salut dengan sosok seperti Mas Agung. Karena butuh kesabaran dan ketekunan yang tinggi. Gak bisa berharap hasil instan. Tapi, begitu hasilnya mulai terasa memang bakal sangat bikin bahagia.
Aku juga salut dan menanyakan langsung rahasia suksesnya mengajak banyak orang untuk ikut menjaga alam sekitar. Jawabannya keren ya mbak. udah aku tulis di blog
semoga dengan adanya kampung iklim ini bisa menjadi sarana dan tempat untuk berdiskusi, berbagi pengalaman dan meningkatkan perekonomian warga sekitar. Ayo angkat kearifan lokal di daerah kita.
Aaamiin. Makasih doanya mas. Ke Lenggoksono yuk
Tidak heran kalau Desa Lenggoksono sekarang sangat asri ya, Mbak. Ini bisa terlihat dari foto-fotonya. Mas Agung memang total. dan saya kagum dengan caranya mewujudkan Desa Lenggoksono agar asri. Pertama mimpi harus segera dilaksanakan agar segera terwujud. Harus terjun langsung mewujudkan mimpi. Tidak hanya bersuara, tapi juga dengan tindakan nyata. Keren, mas Agung.
Totalitas banget orangnya mbak. Sadar kalau Lenggoksono adalah tanah kelahirannya. Jadi sekuat tenaga dia berjuang untuk kelestarian alam tempat tinggalnya
Bergerak bersama membangun Desa Lenggoksono.
Ini inspiratif sekali. Dan dengan semangat bersama, Desa Lenggoksono bisa menjadi Kampung Berseri Astra. Dan akan terus meningkatkan kreatifitasnya dalam mengolah SDA dan SDM yang ada untuk sama-sama saling menjaga lingkungan.
Jadi ikut semangat ya mbak
“Jadilah Pemimpi yang tidak hanya bermimpi. Tapi bangun dan berlari.” Suka sekali saya sama quote yang satu ini. Pada kenyataannya jangan biarkan mimpi hanya jadi lip services aja, berhenti hanya di mulut tanpa ada tindakan nyata. Harus mau dan berusaha mewujudkan, mengusahakannya, dengan berbagai cara.
Salut buat Mas Agung. Semoga apa yang sudah, sedang atau akan dilakukannya akan memberikan pengaruh dan manfaat yang jauh lebih besar lagi. Tak hanya bagi desa Lenggoksono, tapi juga untuk daerah-daerah lain yang kecipratan semangat Mas Agung dalam memperdulikan lingkungan.
Itu quotenya mas Agung mbak. Aku tulis persis. Inspiratif sekali ya. jadi pemicu buat aku juga supaya bangun dari mimpi dan berlari
Astta daebaakkk
bisa memberikan support utk KBA atau Kampung berseri Astra.
ulasannya lengkaapp, padat, komprehensif bgt mbaaa
Wah terima kasih banyak mbak Nurul
Keren banget ini
Kampungnya kece
Nggak heran jadi salah satu penerima SATU Indonesia Awards ya
Bener,
Waah ada homestaynya di Desa Lenggoksono? Pastinya asri banget ya berlibur di sana, sudah ditata rapi berkat tangan mas Agung dan masyarakat setempat, keren banget perjuangannya, penuh berkah dan membawa kebaikan buat semua
Ada mbak. Makanya ke sana yuk. Pasti seru
Semoga kegiatan di desa Lenggoksono dan semangat mas Agung tidak memudar ya untuk terus mewujudkan kampung iklim. Dan bisa menularkan ke desa lainnya di Indonesia jadi lingkungan lebih lestari.
Aaamiin. butuh banyak mas Agung biar makin banyak desa yang maju dan berkembang seperti Lenggoksono ya mbak
Sesuai namanya kampung iklim pasti Asri tempatya ya karena ditujukan untuk melindungi kampung dari perubahan iklim
Asri banget mbak. Bersih dan bebas sampah. Jadi cantik deh sekarang desanya
jadi penasaran pengen juga main-main ke Lenggoksono yang ternyata ada di Malang ini. Mas Agung ini masih muda, tapi punya kepedulian besar untuk membangun desanya. Salut. Tidak hanya bermimpi, tapi bergerak dan menggerakkan orang di sekitarnya untuk mewujudkan mimpi tersebut
Ayok mbak ke Lenggoksono. Ajakin aku ya Melooook.wkkwk
Semoga kedepannya makin banyak lagi Agung Lenggoksono berikutnya yang akan bantu masyarakat Indonesia semakin sejahtera dan dimulai dari hal-hal kecil terutama di daerah pedesaan. Dengan adanya kampung iklim ini pasti bumi kita juga makin terjaga, terima kasih Mas Agung Lenggoksono untuk kontribusinya meningkatkan kehidupan yang lebih baik lagi masyarakat di sekitar Mas Agung Lenggoksono
Terima kasih kak. Datang yuk ke Lenggoksono dan berbincang langsung dengan mas Agung
Keren sekali yang dilakukan Mas Agung ini yang jadi pelopor dan penggerak untuk mewujudkan desa wisata Lenggoksono. Dan memang, kuncinya itu pada peran aktif seluruh warganya ya, Mbak. Akhirnya apa yang sekarang ada di desa wisata Lenggoksono adalah cerminan kehidupan masayarat sekitar juga.
Bener. Untuk menggerakkan masyarakat untuk sadar lingkungan itu butuh perjuangan juga pak. Gak mudah kata mas Agung. Banyak yang sirik soalnya. Tapi mas Agung mau berjuang demi desanya.
Kereeen! Jadi pengen berkunjung kesana iniii..
Aslii, soalnyaa jarang yaa sekarang ada kampung ramah iklim, yang ada malah berlomba2 dijadikan tempat wisata :))
Itulah bedanya Lenggoksono. Peduli lingkungan. YUk ke sana mbak Ji. AKu ikut ya
Menarik banget nih Desa Lenggoksono yang jadi cantik dengan masyarakatnya yang lebih berdaya. Wajib banget bisa dikunjungi, apalagi bisa nginap di sana ya
Yuk Ke Lenggoksono mbak. Ada homestay juga loh yang bisa disewa. Harganya merakyat
Keren banget ini mah, pemberdayaan masyarakat sekitar juga, dampak yang ditimbulkan luas banget, perekonomian masyarakatpun membaik, perjalanan yang luar biasa, Sukses mas Agung
Aaamiin. Makasih mbak. Yuk main ke Lenggoksono
Boleh juga ini sambil berwisata ke sana sambil juga melihat kampung yang ditata dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat
Yuk mbak ke Lenggoksono. Pasti langsung disambut sama mas Agung dan diajak jalan jalan. Orangnya baik dan ramah loh
Dedikasi yang luar biasa mbak dari beliau. Jadi inget beberapa kali nulis tentang lingkungan dan yang paling miris dengan kondisi hutan maupun laut kita. Potensi sadar menjaga lingkungan memang bisa dimulai dari kampung semacam ini. Salut banget.
Perjuanganya mas Agung yang perlu diapresiasi mbak. Soalnya gak mudah menggerakkan banyak orang seperti itu.
Terlepas dari perubahan iklim yg ekstrem, tetep aja ya sebagai manusia harus jaga kelestarian lingkungan. Semoga Mas Agung bisa terus konsisten dan kita pun bisa turut berpartisipasi.
Ayo mbak menyumbang ide buat keleastarian Lenggoksono. Datang ke sana aja udah bikin mas Agung senang loh. Ikut melestarikan Lenggoksono juga tuh namanya.
Sebagai orang yang tinggal di kampung. Terasa betul perjuangan Mas Agung ini. Pasti tidak mudah menyadarkan masyarakat. Tapi Alhamdulillah, Mas Agung tidak berputus asa sehingga berhasil membangun desanya menjadi desa yang peduli lingkungan.
Pantang menyerah orangnya mbak. dan penuh semangat. Baik lagi. Paket komplit deh
Melakukan hal baik utk lingkungan pasti bnyk bgt yg melarang. Apalagi bertentangan dgn kebiasaan masyarakat setempat.
Butuh kesabaran tingkat dewa utk bs sampe ke tahap ini. Dan emg hasilnya yg hrs ditunjukkan sih.
Smg mkn bnyk mas Agung lainnya yg mau berkiprah menjaga lingkungan termasuk baharinya agar masa depan laut/pantai kita msh aman lestari sampe nanti.
Mas Agung memang sabar dan baik mas. Kalau ada yang jahatin dia, mas Agung gak pernah balas. dan tetap berjuang meleastarikan desanya. Nanti orang orang yang sirik bakalan diam juga kalau lihat hasilnya yang luar biasa.
sebel banget kenapa kok bisa-bisanya meracuni ikan pake potas!!! motivasinya apa cobaaa! tapi ini keren banget yaa perjuangan Dan ke berlanjut an program2 kampung iklim lenggoksono ini, masyarakat nya juga gotong royong Jalanin program2 jaga lingkungan
kata mas Agung sih buat dijual lagi mbak. Kan mayan hasilnya. Tapi merugikan karena ikannya kan sudah diracun. kalau dimakan manusia gimana. Kena racun juga kan kita. Makanya mas Agung gregetan banget. kalau gak ada hukum, pengen nonjok katanya. wkkwk
Sosok inspiratif yang membangun desa degan harapan bahwa lingkungannya harus berubah menjadi lebih baik. Kagum sekali dengan sosok mas Agung atas keberhasilannya mengubah Desa Lenggoksono menjadi Kampung Iklim pelindun Bahari.
AKu juga kagum mbak. Orangnya juga baik dan ramah. Jadi pengen ketemu langsung
keren banget sih kak kampung iklim ini, desanya beneran hijau segar gitu tanpa polusi ya, tinggal disana seminggu saja rasanya bisa memperpanjang umur ya saking fresh banget udaranya
Wah iya, kalau udaranya bersih bikin betah. pikiran tenang dan kerutan memudar. Aiiiih impian perempuan matang nih bisa awet muda dan memperpanjang usia karena lihat yang segar segar
Dana2 dari pihak lain dan digunakan semestinya apalagi unyuk kelestarian alam memang keren
bener mbak. Jadi dananya memang dialokasikan ke tempat yang tepat
benar-benar inspiratif yaa Mas Agung ini. keren banget deh. semoga akan semakin banyak muncul sosok-sosok yang menginspirasi seperti ini
Iya mbak. Aaamiin