Pencegahan stroke apakah perlu dilakukan di usia muda? Jawabannya tentu saja perlu karena stroke tidak hanya menyerang usia senja.
Usia produktif pun juga memiliki potensi terkena stroke loh. Apalagi jika gaya hidup penderitanya memungkinkan untuk memicu munculnya gejala stroke. Jadi waspadalah.
Eh ini tidak menakut-nakuti ya. Faktanya sudah banyak di lapangan. Teman saya sendiri juga mengalami stroke di usianya yang masih 30 tahunan.
Anaknya baru satu dan satu kelas dengan anak saya, kelas 5 SD. Meskipun keadaannya sekarang sudah lebih baik, tapi pengalaman mendapatkan serangan stroke di usia muda tentunya membuat was-was.
Kalau teman saya saja yang masih aktif dan energik bisa terkena stroke, apalagi saya yang juga masih ada di usia produktif. Ngeri kan. Makanya perlu adanya pencegahan stroke sedini mungkin. Jangan menunggu tua atau keburu stroke menyerang badan.
Daftar Isi
Apa sih Stroke itu?
Stroke adalah kondisi tubuh dimana pembuluh darah yang membawa oksigen ke otak mengalami gangguan. Mulai dari adanya penyumbatan pembuluh darah sampai pecahnya pembuluh darah. Akibatnya sel-sel otak bisa mati karena kekurangan darah dan oksigen.
Matinya sel otak ini akan berpengaruh pada kinerja organ tubuh karena otak merupakan pusat gerakan motorik dan sensorik yang mengontrol pergerakan tubuh. Biasanya otak bagian kanan akan mengontrol pergerakan tubuh bagian kiri dari atas sampai bawah. Begitu pula sebaliknya.
Makanya kalau saraf otaknya mati, kemungkinan besar anggota tubuh akan lumpuh karena sel-selnya juga ikutan mati. Penderita stroke yang akut juga dapat mengakibatkan kematian loh jika tidak ditangani dengan baik.
Gejala Stroke
Pernah melihat orang yang bibirnya maaf “perot” dengan ciri miring sebelah. Biasanya bibir perot ini disertai dengan gerakan tangan kaku dan tidak bisa digerakkan.
Nah ciri-ciri tersebut termasuk bagian dari gejala stroke. Ingat ya, hanya sebagian. Masih banyak lagi gejala stroke lainnya yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Salah satu sisi wajah penderita akan terlihat lebih menurun dengan mulut atau mata yang tampak terkulai. Sehingga penderita tidak dapat tersenyum dengan jelas.
- Selain lengan yang tidak dapat diangkat karena mati rasa, tungkai yang berada pada posisi yang sama dengan lengan yang lemas tadi juga dapat ikut mati rasa. Sehingga penderita merasa lumpuh.
- Ucapan tidak jelas dan kacau meskipun penderita dalam keadaan sadar.
- Mengalami gangguan kesadaran dan komunikasi
- Sulit menelan sehingga penderita mudah tersedak
- Penderita tiba-tiba mengalami gangguan penglihatan atau mengalami penglihatan ganda.
Tandai ya teman-teman gejalanya. Bila sudah terlihat, harap waspada dan langsung konsultasikan ke dokter spesialis bedah saraf untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Tapi kita tidak harus menunggu gejala stroke muncul kan untuk ingat menjaga kesehatan badan. Lakukan pencegahan stroke sejak dini sebelum gejala stroke seperti di atas muncul. Kalau bisa jangan sampai muncul deh.
Cara Pencegahan Stroke Sejak Usia Muda
Stroke umumnya dialami oleh usia 40 sampai 60 tahun. Penyebabnya karena gaya hidup di usia muda yang tidak sehat, sehingga masa tuanya langsung mengalami stroke.
Masalahnya gaya hidup anak muda sekarang sudah banyak yang tidak sehat. Jadi tidak sampai menginjak usia 60 tahun, sudah banyak yang terkena stroke.
Miris kan kalau sampai ada orang yang masih usia 20 tahunan, tiba-tiba kena stroke. Makanya kenali yuk pencegahan stroke sejak dini yang bisa dilakukan oleh kaum muda mudi kita.
-
Turunkan Tekanan Darah
Tahukah kamu jika tekanan darah tinggi termasuk salah satu penyakit yang meningkatkan risiko stroke. Hal ini dikarenakan tekanan darah tinggi berhubungan dengan tersumbatnya pembuluh darah, sehingga asupan oksigen dan darah ke otak jadi berkurang.
Jika tekanan darah kamu tinggi, segera turunkan sampai normal. Caranya bisa dengan mengurangi asupan garam atau tidak lebih dari 1500 mg per hari, menghindari makanan tinggi lemak jenuh seperti daging merah, rutin berolahraga dan makan buah serta sayur yang sehat setiap hari.
-
Turunkan Berat Badan Berlebih
Obesitas atau kegemukan juga meningkatkan risiko penyakit stroke loh. Untuk itulah penting untuk menurunkan berat badan yang gemuk sampai menjadi ideal. Boleh saja melakukan diet. Tapi jangan terlalu memaksa, apalagi sampai mengurangi asupan makanan terlalu banyak.
Lakukan diet sehat agar berat badan berlebih tidak sampai menganggu kesehatan. Selingi dengan olahraga agar makanan yang sudah dikonsumsi menjadi energi positif yang baik untuk metabolisme tubuh.
-
Obati Diabetes
Gula darah yang tinggi juga dapat menyumbat pembuluh darah karena gula darah dapat menggumpalkan darah. Gumpalan darah inilah yang dapat merusak pembuluh darah secara perlahan, sehingga penyakit stroke pun dapat terjadi setiap saat.
Untuk itulah penting untuk mengontrol gula darah dalam tubuh, sehingga penyakit diabetes yang diakibatkan oleh tingginya kadar gula dalam darah tidak sampai terjadi.
-
Batasi Konsumsi Alkohol
Sebuah studi genetik yang diterbitkan di The Lancet menyebutkan bahwa mengkonsumsi satu atau dua gelas minuman beralkohol setiap hari akan meningkatkan risiko stroke 10 sampai 15%. Sementara ika mengkonsumsi 4 gelas atau lebih minuman beralkohol setiap hari, prosentasinya meningkat jadi 35%.
Artinya semakin banyak kita mengkonsumsi alkohol setiap harinya, maka kemungkinan kita akan mengalami stroke lebih awal akan semakin tinggi. Makanya batasi minum alkohol ya. Kalau bisa gak usah minum deh. Selain membuat mabuk, alkohol juga dapat merusak organ dalam tubuh.
-
Hentikan Kebiasaan Merokok
Tahu gak jika merokok ternyata dapat mempercepat terjadinya gumpalan darah di pembuluh darah loh karena banyaknya racun yang ada di dalam rokok. Gumpalan darah inilah yang dapat menghambat peredarah darah sampai ke otak. Sehingga perokok aktif rawan terkena stroke.
Berhenti merokok yuk. Karena merokok sangat merusak kesehatan badan dan menganggu kesehatan orang-orang di sekitarnya.
-
Konsumsi Makanan Sehat
Makan makanan sehat terbukti dapat menyehatkan organ dalam tubuh terutama pembuluh darah. Hindari makanan yang memicu terjadinya penyumbatan pembuluh darah seperti makanan cepat saji. Makanan tersebut dibuat dengan pengolahan yang cepat, sehingga mengandung banyak kolesterol.
Makanya jaga pola makan ya. Konsumi makanan yang banyak mengandung vitamin, mineral dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
Konsultasikan Kesehatan Tubuh di Dokter Spesialis Bedah Saraf Terpercaya
Siapa yang mau mengalami stroke di usia yang masih muda. Pasti banyak yang bilang tidak mau. Saya juga tidak mau. Melihat teman seusia saya yang masih muda tapi sudah kena stroke saja membuat saya mawas diri. Seolah mengingatkan saya untuk lebih aware terhadap kesehatan badan.
Usut punya usut ternyata teman saya yang terkena stroke itu ternyata suka makanan berlemak dan memiliki kolesterol tinggi. Sejak itu, teman saya disarankan dokter untuk menjaga pola makan dan tidak sembarangan makan lagi.
Makanya sebelum kejadian terkena stroke di usia muda, sebaiknya kita lakukan 6 usaha pencegahan stroke seperti yang saya share di atas. Tapi kalau sudah terlanjur kena, langsung konsultasi ke dokter spesialis bedah saraf terpercaya untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat dan terbaik, seperti yang ada di RS EMC.
Berada di 8 lokasi yang berbeda, Rumah Sakit EMC hadir dengan kualitas tenaga medis yang terpercaya. Salah satunya yaitu dokter spesialis bedah saraf yang sudah kompeten di bidangnya, terpercaya dan selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasiennya.
Dokter spesialis bedah saraf di RS EMC sudah memiliki keahlian tinggi dalam memberikan diagnosis medis dan tindakan pembedahan terhadap pasien dengan gangguan sistem saraf, baik saraf pusat maupun saraf tepi. Termasuk di dalamnya gejala penyakit stroke yang menyerang sistem saraf di otak.
Tunggu apalagi. Segera konsultasikan kesehatan badan kamu ke dokter spesialis bedah saraf terpercaya, terutama untuk kamu yang masih muda tapi sudah mendapatkan serangan penyakit stroke. Sayang kan jika masih muda tapi sudah kena stroke.
Jaga kesehatan badan ya dan salam sehat.
**