Saya punya seorang teman yang sangat menjaga pola makan. Tidak makan nasi dalam porsi besar, tidak makan gorengan, makan buah juga harus pilih-pilih dan semua makanan yang masuk ke tubuhnya dihitung kalorinya. Pikir saya, ribet amat sih mau makan sampai menghitung kalori segala.
Usut punya usut, ternyata apa yang dilakukan teman saya itu untuk menjaga kadar gula dalam tubuhnya agar tidak naik. Ya benar. Teman saya punya penyakit diabetes mellitus tipe 2 yang mengharuskannya menjaga pola makan agar gula darah tidak naik. Kalau sampai gula darah naik, teman saya bisa ngamar di rumah sakit. Sedih ya.
“Bersyukurlah kamu punya tubuh yang sehat, tidak seperti aku yang dari luar terlihat sehat. Tapi dari dalam tubuhku rusak dan sakit-sakitan.” Katanya menasehati saya.
Benar saja. Saya jadi malu sendiri karena kadang pilih-pilih makanan. Sementara di luar sana, ada orang yang tidak bisa sembarangan makan karena mengidap penyakit diabetes mellitus tipe 2. Jadi penasaran apa saja sih kemungkinan terburuk yang terjadi bila mengabaikan penyakit yang satu ini.
Daftar Isi
Diabetes Melitus Tipe 2 Berawal dari Resistensi Insulin
Diabetes mellitus tipe 2 memang termasuk penyakit yang terjadi karena tubuh tidak mampu menghasilkan insulin. Akibatnya kadar gula dalam darah naik atau disebut hiperglikemia.
Kenaikan kadar gula dalam darah ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat memicu gangguan serius pada organ tubuh lainnya seperti mata, jantung dan saraf-saraf dalam tubuh. Itulah kenapa glukosa atau gula tidak boleh ada di dalam darah. Tempatnya adalah di dalam sel tubuh.
Pertanyaannya, kenapa gula menumpuk di dalam sel darah dan tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh? Jawabannya adalah karena sel tubuh tidak mengenali insulin atau disebut sebagai resistensi insulin. Sehingga insulin tidak masuk ke dalam sel tubuh dan terbawa sel darah sampai ke pembuangan.
Padahal gula atau glukosa itu tidak boleh ada di dalam aliran darah loh karena dapat menyebabkan luka sulit kering. Selain itu glukosa yang tidak berada pada tempatnya juga akan mengakibatkan fungsi organ tubuh lainnya jadi terganggu.
Sebagai informasi nih, fungsi utama glukosa itu adalah untuk menghasilkan energi. Glukosa dihasilkan dan disimpan di dalam hati dan akan dipecah menjadi energi yang membuat kita bisa bergerak dan punya tenaga dalam beraktivitas.
Nah proses memasukkan glukosa ke dalam sel tubuh ini dibantu oleh insulin yang dihasilkan oleh sel pankreas yang letaknya dekat dengan lambung. Pada diabetes mellitus 2, sel pankreas memang bisa menghasilkan insulin. Tapi insulin yang dihasilkan tidak dikenali oleh sel tubuh, sehingga glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh.
Ada lagi keadaan dimana sel pankreas memang benar-benar mengalami kerusakan sehingga tidak bisa menghasilkan insulin. Keadaan ini disebut diabetes mellitus tipe 1. Ketidak hadiran insulin dalam membantu glukosa agar tidak masuk aliran darah, tentu saja membuat kerja sistem tubuh ikutan terganggu sehingga muncul penyakit lainnya.
Penyebab Diabetes Melitus Tipe 2
Diabetes mellitus termasuk penyakit keturunan yang bisa berlangsung sepanjang hidup. Selain karena faktor genetik, penyakit yang sering disebut kencing manis ini juga dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti :
-
Gaya Hidup Tidak Sehat
Gaya hidup sehat membantu kita untuk selalu ceria, akitif dan energik. Gaya hidup sehat dapat dilakukan dengan makan teratur dengan makanan yang sehat dan bergizi, istirahat yang cukup, rutin berolahraga, tidak merokok, tidak minum minuman keras dan menjaga pola makan.
Tidak melakukan gaya hidup sehat akan memperbesar kemungkinan tubuh terkena diabetes mellitus 2. Terutama jika kita terlalu banyak makan makanan manis atau yang mengandung gula berlebih. Karena itulah sebisa mungkin kurangi mengkonsumsi gula dalam jumlah banyak dan terapkan pola hidup sehat.
-
Jarang Bergerak
Pemecahan glukosa menjadi energi terjadi jika tubuh aktif bergerak. Jika kita jarang sekali bergerak, energi tidak akan terjadi sehingga sel tubuh akan sulit mengenali insulin. Jika hal ini berlangsung terus menerus, besar kemungkinan diabetes mellitus tipe 2 akan menimpa kita.
Makanya yuk terus bergerak dan beraktifitas sehari-hari. Kamu bisa melakukan banyak hal di rumah, seperti melakukan pekerjaan rumah tangga, atau berjalan di halaman rumah, jogging, bekerja di kantor dan banyak lagi akitivitas harian yang bisa membuat tubuh kamu lebih sehat.
-
Obesitas
Kegemukan atau obestitas memang tidak baik untuk kesehatan tubuh. Tumpukan lemak di dalam tubuh akan menghambat kerja sel tubuh dalam melakukan metabolisme.
Tubuh jadi susah bergerak karena kelebihan berat badan. Akibatnya kemungkinan terkena diabetes mellitus tipe 2 jadi lebih besar.
Makanya turunkan berat badan kamu sampai ideal ya. Minimal mendekati ideal. Jangan terlalu obestitas karena tidak baik untuk kesehatan.
-
Memiliki Riwayat Keluarga dengan Kondisi yang Sama
Orang tua yang memiliki riwayat diabetes mellitus 2, biasanya akan menurunkan penyakitnya kepada keturunannya.
Tenang, kamu yang memilki orang tua dengan riwayat diabetes mellitus tipe 2, bisa tetap sehat dengan mengurangi konsumsi gula dan menerapkan pola hidup sehat.
Baca juga : Penyebab Jantung Koroner dan Cara Mengatasinya
Gejala dan Diagnosis Diabetes Melitus Tipe 2
Sebagian besar penderita diabetes mellitus tipe 2 tidak menyadari jika sedang mengidap penyakit gula ini jika tidak memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam.
Meskipun demikian, gejalanya dapat diamati secara langsung kok, seperti sering lapar secara berlebihan, sering buang air kecil terutama di malam hari, sering merasa haus yang berlebihan dan berat badan turun drastis tanpa sebab.
Selain gejala di atas, ada juga gejala lain yang tampak yaitu sering kesemutan, gatal, penglihatan berkurang, gatal di daerah kemaluan wanita, merasa sangat lelah, luka sulit sembuh.
Gejala diabetes mellitus tipe 2 di atas akan lebih terlihat, jika melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis penyakit dalam. Biasanya dokter akan melakukan beberapa tes uji coba untuk memastikan pasiennya terkena diabetes mellitus tipe 2 atau tidak.
Beberapa tes gula darah yang dilakukan yaitu :
-
Tes Gula Darah Acak
Tes gula acak maksudnya yaitu tes gula darah tanpa memperhatikan kapan terakhir kita makan. Jika hasil yang keluar dari tes ini adalah 200 mg/dL (11,1 mmol/L atau lebih tinggi, artinya kita terkena diabetes mellitus tipe 2.
-
Tes Gula Darah Puasa
Tes gula darah puasa dilakukan dengan puasa tidak makan semalaman. Setelah itu hasilnya dapat dilihat setelah puasa semalaman tadi.
Jika hasilnya menunjukkan angka 100 mg/dL (5,6 mmol/L) maka tandanya kamu normal. Jika 100 hingga 125 mg/dL (5,6 hingga 6,9 mmol/L) maka tandanya pra diabetes. Sedangkan angka 126 mg/dL (7 mmol/L) atau lebih tinggai maka dipastikan kamu mengidap diabetes mellitus.
-
Tes Toleransi Glukosa Oral
Tes toleransi glukosa oral ini dilakukan kepada perempuan hamil dengan syarat harus puasa tidak makan semalam dan minum cairan yang manis.
Kadar gula diperiksa dalam dua jam ke depan dengan hasil normal jika kadar gulanya 140 mg/dL (7,8 mmol/L), pra diabetes jika kadar gulanya antara 140 – 199 mg/dL (7,8 – 11,0 mmol/L) dan diabetes mellitus jika hasilnya 200 mg/dL (11,1 mmol/L) atau lebih.
-
Tes Hemoglobin Terglikasi
Pemeriksaan tes hemoglobin tergliksai ini dilakukan untuk memeriksa kadar gula darah dalam dua sampai tiga bulan terakhir. Hasilnya akan normal jika prosentasinya dibawah 5,7%, pra diabetes jika 5,7% – 6,4% dan diabetes mellitus jika prosentasinya 6,5% ke atas.
Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 2
Meksipun kelihatanya penyakit diabetes mellitus ini sulit sembuh, tapi penderitanya tetap dapat melakukan pengobatan untuk mengurangi gejala yang muncul. Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan yaitu :
-
Mengatur Pola Makan
Penderita diabetes mellitus wajib mengatur pola makan agar lebih terkontrol asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh.
Usahakan makan makanan yang berserat tinggi, kurangi makanan yang kalorinya banyak, makan dalam porsi sedikit tapi sering, hindari makanan sayuran yang mengandung tepung, biji-bijian dan permen.
Selain itu gunakan minyak goreng sehat jika memasak dan lebih baik mengkonsumsi susu rendah lemak, daging dan ikan rendah lemak.
-
Melakukan Latihan Fisik Secara Rutin
Latihan fisik yang perlu dilakukan penderita diabetes mellitus tidak harus berat. Kamu bisa melakukan latihan aerobik seperti berjalan, berenang atau berlari. Latihan ketahanan seperti yoga, angkat besi atau senam juga bisa membantu tubuh bergerak lebih aktif.
Lakukan aktivitas fisik secara rutin minimal setiap 30 menit sekali agar kalori tubuh terbakar dan energi muncul. Gerakan aktif ini dapat memicu tubuh menghasilkan insulin sehingga gejala diabetes mellitus dapat diminimalisir.
-
Memantau Kadar Gula Secara Berkala
Jangan lupa untuk selalu cek kadar gula dalam darah untuk memastikan kadar gula dalam keadaan normal. Lakukan setiap hari atau sebelum dan sesuah olahraga.
Jika saat dicek, ternyata kadar gula dalam darah meningkat. Segera konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat ya.
-
Terapi Insulin dengan Rutin Mengkonsumsi Obat
Jika poin di atas belum juga membawa hasil, dokter biasanya akan memberikan obat diabetes untuk mengatasi gejala yang muncul. Jadi jangan lupa untuk selalu konsultasikan keadaan kamu ke dokter spesialis penyakit dalam ya agar kondisi diabetes mellitus 2 yang kamu derita dapat ditangani secara medis dan tepat.
Pastikan kamu konsulitasinya ke dokter spesialis penyakit dalam yang mengerti tentang penanganan penyakit diabetes mellitus tipe 2. Rekomendasi dokter spesialis penyakit dalam yang profesional ada di RS EMC.
Rumah Sakit EMC memiliki banyak dokter spesialis penyakit dalam yang profesinal, memiliki pengetahuan klinis yang terbaik, keahlian yang terpercaya dan tentunya pengalaman dalam menangani berbagai macam penyakit dalam termasuk diabetes mellitus tipe 2.
Tunggu apalagi. Segera konsulitasikan diabetes mellitus kamu ke dokter spesislias penyakit dalam di RS EMC yang tidak hanya memberikan pengobatan terbaik, tapi juga memberikan langkah-langkah pencegahan demi hidup sehat yang lebih baik.
**
Referensi :
https://www.klikdokter.com/penyakit/masalah-metabolik/gula-darah-tinggi-atau-diabetes-melitus-tipe-2
2 Comments. Leave new
Ngeriiii diabetes ini. Kayak silent killer jadinya.
Aku sendiri sbnrnya lumayan bersyukur dengan pandemi covid kemarin mbak. Mungkin kalo ga ada itu, sampe skr pun aku ga bakal rutin olahraga. Gara2 banyak temen2 kantor ku yg meninggal karena covid setelah ada komplikasi. Baru ketahuan gula mereka tinggi, darah tinggi dll. Padahal selama ini kliatan sehat.
Dari situ aku lgs rutin workout. Dan alhamdulillah malah kayak addict sampe sekarang. Seminggu jadi 4x workout (gym, pilates dan cardio) .
Semua demi jangan sampe kena diabetes.
Aku yg suka bgt kopi, lama2 belajar minum kopi hitam . Pahit memang, ga kuat awalnya. Tp utk ganti gula aku pakai gula tumbuhan, Stevia cair. Cukup 1 tetes.
Jd udh pake gula pasir lagi. Lama2 malah bisa enjoy menikmati kopi hitam. Ga terlalu kuatir ke diabetes kalo minum kopi hitam.
Wah aku penggemar kopi manis kayak cappucino dan vanilla latte. Gak berani minum kopi hitam karena jantung gak kuat. mending ngurangi makanan gula daripada ganti kopi. hiks. sehat sehat ya mbak, jangan sampai kena diabetes deh karena endingnya selalu menyedihkan. kayak penyakit seumur hidup yang bikin penderitanya kayak capek sendiri. banyak pantangannya biar tubuh tetap sehat