“Papa titip anak-anak ya. Jaga baik-baik. Kalau papa ada salah, papa minta maaf.”
Deg..
Aku menangis secara spontan mendengar ucapan suami malam itu. Meskipun bercanda, tapi kata-katanya terdengar serius di telingaku. Buat apa ngomongin soal perpisahan seperti itu. Bikin jantung seakan berhenti berdetak saja.
Aku pukuli suamiku sambil menangis. Sementara dia dengan tersenyum malah memelukku erat. Tatapannya melekat penuh sayang. Sama sayangnya ketika tatapannya tertuju ke anak-anak.
“Jangan ngomong begitu lagi pa. Gak baik. Kata-kata itu adalah doa. Papa kan cuman sakit gigi. Ngomongnya kok kayak sakit parah banget.”
“Loh ini sakitnya parah. Gigiku lubang banyak dan harus dicabut. Sakit beneran ini ma.”
Obrolan malam itu berakhir jadi pukul-pukulan manja yang membuat anak-anak penasaran dengan tingkah kami. Attha dan Alia, kedua buah hati kami jadi ikut masuk kamar dan bercanda bersama.
Entah kenapa aku menangis melihat tawa suami dan anak-anak malam itu. Rasanya tak ingin kehilangan momen bahagia seperti ini.
Suami memang hanya sakit gigi dan sempat menangis karena tak tahan dengan sakitnya. Baru kali ni aku melihat suamiku mengeluarkan air mata karena menangis. Biasanya aku yang menangis karena aku yang cengeng. Suami juga bermanja-manja di pangkuanku setiap kali giginya terasa ngilu dan sakit.
Aku tahu suamiku memang sering mengatakan kalimat bercandaan yang membuatku ngambek seperti tadi. Sakit gigi kok ngasih pesan layaknya pesan terakhir sebelum mati. Haduh bikin takut saja. Kalau ditinggal pergi selamanya gimana? Apa aku sudah siap? Huaaaaaa….
Daftar Isi
Suamiku Ternyata adalah Segalanya
Jujur aku ternyata belum siap jika ditinggal suami. Bukan berarti hubunganku dengan suami selalu mulus bak pengantin baru. Kami pernah bertengkar dan aku pun pernah mengajukan cerai karena permasalahan rumah tangga yang sudah klimaks.
Saat ingin pisah, aku sok yakin dengan mengatakan jika aku bisa hidup tanpa dirinya. Aku bisa menghidupi kedua anakku tanpa dia. Cintaku sudah habis oleh luka yang pernah ditorehkan olehnya.
Tentu saja belakangan aku sadar jika ucapanku itu keluar karena emosi yang menguasaiku. Bisa-bisanya aku bilang bisa hidup tanpa dirinya. Kenyataannnya, dialah yang selalu hadir di saat aku rapuh.
Suamiku tak pernah mau berpisah denganku. Berapa banyak aku meminta pisah, jawabannya tetap sama. Aku miliknya dan sampai kapanpun tidak akan pernah dipisahkan darinya. Dia ingin tetap bersamaku sampai tua. Melihat anak-anak dewasa dan kita menua bersama.
Aku yang terlalu melankolis tentu saja menangis mendengar kata-katanya. Dia bukan tipe orang yang suka merayu dengan kata-kata. Rasa cintanya lebih banyak ditunjukkan dengan perbuatan. Kalaupun dia mengatakan sesuatu yang manis, itu artinya aku kurang peka dengan sikapnya. Sehingga dia mengatakan lewat kalimat.
Apa aku terhanyut? Iya. Karena aku tahu ketulusannya dalam berucap. Kata-kata itu keluar dari hatinya yang terdalam. Aku melihatnya juga dalam banyak sikapnya yang selalu melindungiku dan anak-anak. Sudah terlalu banyak kebaikannya yang tak pernah dilewatkan melalui kata-kata.
Lalu bagaimana bisa aku meminta pisah karena pertengkaran yang sebenarnya bisa dicarikan solusi terbaik. Aku emosi dan dibutakan oleh keadaan. Saat seorang teman berkata apakah aku bisa hidup sendiri tanpa suami, aku berkata bisa ketika hatiku sedang dikuasai ego. Tapi setelah aku melihat wajah suami saat dia tertidur, ego itu lenyap begitu saja.
Ternyata aku mencintainya dan tidak bisa hidup tanpa dirinya. Bagaimana jika suami benar-benar pergi meninggalkan aku dan anak-anak lebih dulu. Apa aku siap menjalani hidup sendirian tanpa pasangan?
Aku belum siap ya Allah. Aku membutuhkannya. Anak-anak juga sangat membutuhkannya. Aku pun bersujud dan memohon ampun pada Allah karena pernah beberapa kali ingin pisah dari orang yang mencintaiku dan anak-anak melebihi cintanya pada dirinya sendiri.
Aku tak mau dikuasai rasa ego lagi. Suami adalah segalanya bagiku dan anak-anak. Sudah sepatutnya dia diberikan perlindungan maksimal agar tetap dapat menemani kami sampai akhir hayat nanti.
Saat itulah aku terpikir untuk memberikan produk asuransi untuk suami. Tapi kalau bisa yang berbasis syariah agar dapat menjadi tabungan akherat bagi kami. Beruntung aku menemukan asuransi Astra Life Syariah yang sudah sesuai dengan prinsip Islam. Sudah jelas halal tidaknya. Asuransi syariah halal dan diperbolehkan dalam Islam karena di dalamnya ada sistem tabarru yang mengusung tema saling tolong menolong.
Perlindungan Keluarga Melalui Asuransi Syariah
Banyak hal yang sudah aku dan suami lewati hingga tak terasa kami sudah hidup bersama selama kurang lebih 13 tahun. Anak pertama berusia 9 tahun dan anak kedua 6 tahun. Selama itu aku dan suami berusaha untuk terus memperbaiki diri agar rumah tangga kami selalu awet.
Tak bisa dibayangkan jika aku memutuskan untuk menyerah pada masalah rumah tangga. Mau jadi apa anak-anak kami nanti. Masa depan mereka masih panjang. Attha si kakak yang saat ini sedang giat-giatnya belajar dan suka sekolah, sementara adik yang ingin jadi dokter saat dewasa nanti adalah semangat bagiku dan suami untuk mengantarkan mereka ke gerbang kesuksesan.
Aku dan suami harus kuat agar cita-cita anak kami terwujud. Aaamin. Karena itulah aku membutuhkan perlindungan agar kebutuhan anak-anak tetap tercukupi dalam jangka waktu yang panjang.
Ini bukan soal materi saja. Tapi juga ada tabungan akherat yang nantinya dibawa mati. Terpikirlah akhirnya bagi kami untuk ikut asuransi syariah. Kenapa syariah? Karena lebih tenang mengingat asuransi syariah sudah sesuai dengan prinsip Islam dan halal. Ada unsur tabarru di dalamnya yang membuat hubungan sosial semakin erat.
Di dalam asuransi syariah ada istilah dana tabarru dan akad tabarru. Pengertiannya berbeda tapi saling bersinggungan.
Jadi dana tabarru diartikan sebagai dana yang berasal dari semua peserta asuransi syariah untuk diberikan kepada peserta lain yang mengalami masalah atau musibah. Dana tabarru ini tidak bisa diambil oleh peserta asuransi lainnya. Niatnya memang untuk infaq atau sedekah bagi peserta yang memang membutuhkan.
Sementara akad tabarru adalah perjanjian yang terjadi antara para peserta asuransi dengan peserta yang diberikan dana tabarru. Prinsip tabarru inilah yang membuat asuransi syariah diperbolehkan dalam Islam dan halal karena ada unsur saling tolong menolong di dalamnya. Asuransi syariah sudah mendapatkan fatwa dari DSN-MUI.
Perkembangan Asuransi Syariah di Indonesia
Masyarakat Indonesia terkenal memiliki toleransi yang tinggi dan sifat saling tolong menolong. SIfat ini tentu saja sesuai dengan misi asuansi syariah yang mengedepankan sikap saling tolong menolong kepada peserta asuransi syariah yang membutuhkan.
Potensi ini sangat menjanjikan bagi perusahaan asuransi syariah untuk berkembang di Indonesia.
Berdasarkan data statistik dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November tahun 2019 menyebutkan bahwa kontribusi tabarru Tanahudl Ujarhi Alokasi dari investasi asuransi syariah di Indonesia sudah mencapai Rp. 11,98 trilliun atau sebesar 7,1% dari total premi bruto asuransi jiwa Rp. 169,86 trilliun.
Angka yang cukup besar juga ya untuk sebuah investasi syariah. Apalagi kontribusi tabarru dari asuransi syariah terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020 saja, kontribusi premi bruto dari asuansi syariah yang dikeluarkan oleh Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) meningkat jadi 10% dari total premi bruto asuransi jiwa. Pertumbuhan ini terus meningkat di tahun-tahun kedepannya, sehingga potensinya pun semakin besar.
Fakta tersebut menyadarkan pada kita bahwa masyarakat Indonesia masih banyak loh yang memiliki toleransi saling tolong menolong yang tinggi. Kesadaran ini #LengkapiCintadanKebaikan karena tumbuh dari pribadi yang memang tidak hanya mengedepankan materi duniawi, melainkan juga tabungan akherat.
Astra Life Dukung Perkembangan Asuransi Syariah di Indonesia
Astra Life adalah perusahaan asuransi yang turut mengembangkan asuransi syariah dalam programnya. Asuransi syariah yang dikembangkan oleh perusahaan asuransi yang memiliki nama PT Astra Aviva Life ini semakin melengkapi unit bisnis yang sebelumnya sudah berkembang dengan pesat.
Astra Life sebagai bagian dari group Astra selalu berusaha untuk melayani dengan hati, sehingga dekat dengan penerima asuransi, sehingga kepercayaan masyarakat pun meningkat.
Ke depannya, asuransi #AstraLifeSyariah melakukan banyak inovasi dengan meluncurkan 3 produk unggulannya yang membuat nasabah semakin tenang dan tenteram menjalankan kehidupannya, yaitu Asuransi Flexi Life Syariah, ASLI Asya Proteksi Syariah dan AVA iFamily Protection Syariah
-
Flexi Life Syariah
Flexi life syariah adalah salah satu produk asuransi jiwa berjangka dengan prinsip syariah milik #AstraLife yang memberikan manfaat meninggal dunia kepada nasabahnya berupa santunan hingga 2 milliar rupiah. Banyak kan.
Flexi Life Syariah ini tanpa cek medis, sehingga memudahkan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk mengurus klaim asuransi. Jangka waktunya sendiri mulai dari satu tahun dan bisa diperpanjang sampai batas usia peserta yang diasuransikan yaitu 85 tahun. Cukup lama kan.
Keunggulan dari Flexi Life Syariah ini adalah dua manfaat yang diberikan langsung saat nasabah meninggal dunia. Yaitu santunan kepada keluarga sebesar 100 persen dan tambahan 100 persen jika nasabah meninggal karena kecelakaan. Jadi selain asuransi jiwa, Flexi life syariah juga berperan sebagai asuransi kecelakaan bagi peserta asuransi.
Nah besarnya santunan yang diberikan pun didasarkan pada usia pendaftar saat mulai memakai asuransi flexi life syariah, yaitu : 2 miliar jika peserta asuransi berusia 18 sampai 45 tahun, 1 miliar jika usia peserta asuransi 46-55 tahun dan maksimal 500 juta jika usia peserta asuransi 56-60 tahun.
Flexi Life Syariah ini juga mencakup perlindungan terhadap covid 19 loh dan dijalankan sesuai dengan prinsip syariah yaitu akad tabarru.
Produk asuransi flexi life syariah ini dapat dibeli secara online melalui webiste #LoveLife https://ilovelife.co.id/products/product-life-syariah/6448
-
ASLI Asya Proteksi Syariah
ASLI Asya proteksi syariah adalah produk asuransi jiwa #AstraLife yang memberikan manfaat perlindungan menyeluruh kepada pesertanya. Mulai dari perlindungan jiwa dengan manfaat meninggal dunia, terminal illness, cacat total, hingga risiko cacat permanen.
Produk asuransi ASLI asya proteksi syariah ini juga memberikan perlindungan saat mudik lebaran, alokasi investasi yang optimal sejak peserta memulai jadi peserta asuransi Asya proteksi syariah, bonus loyalitas, booster investasi serta manfaat nilai dana sebesar 100% yang bisa diambil di akhir masa polis.
Bonus loyalitas pada Asta Proteksi Syariah ini bisa didapatkan pada awal tahun polis ke 11 dan ke 16. Masing-masing sebesar 25 persen. Lumayan kan. Sementara tambahan booster investasi diberikan sebanyak 3% sejak awal tahun polis ke 11 sampai masa polis berakhir.
Produk asuransi jenis Asya Proteksi Syariah ini cocok buat kamu yang tidak hanya membutuhkan perlindungan jiwa saja, tapi juga perlindungan keuangan dengan berbagai manfaat keuangan yang diterima. Ada investasi yang bisa jadi tabungan untuk keluarga yang ditinggalkan.
Tertarik untuk membeli ASLI Asya Proteksi Syariah. Langsung saja kunjungi https://www.astralife.co.id/product-syariah-asuransi-dasar/asli-asya-syariah-protection/
-
AVA iFamily Protection Syariah
Pernah dengar ada orang yang umroh atau haji dan meninggal dunia di tanah suci. AVA iFamily Protection Syariah dapat digunakan saat menghadapi situasi yang terduga seperti itu.
Produk asuransi AVA iFamily Protection Syariah ini merupakan produk asuransi jiwa Astra life syariah yang memberikan manfaat meninggal dunia kepada peserta asuransi. Baik meninggal karena sakit ataupun kecelakaan.
Keunggulannya, produk AVA iFamily protection syariah ini juga memberikan perlindungan terhadap sakit dan membayar biaya rawat inap harian dan rawat inap ICU. Selain itu juga ada perlindungan meninggal dunia saat haji atau umroh dan saat mudik lebaran.
Manfaat pertanggungan yang diterima peserta asuransi maksimal 750 juta rupiah dengan premi yang cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp 90.000 per bulan. Lebih mahalan SPP anak sekolah kan bund.
Jika ada keluarga inti yang ditambahkan dalam satu polis sebagai penerima asuransi syariah iFamily, maka hanya dikenakan biaya kontribusi hingga 20 persen saja. Tidak memberatkan kan.
AVA iFamily protection syariah ini dapat dibeli secara online melalui link https://astralife.co.id/product-syariah-asuransi-dasar/ava-ifamily-protection-syariah/
Suamiku dan anak-anak pasti bakalan lebih terlindungi jika memakai asuransi AVA iFamily Protection Syariah ini. Benar-benar bisa #LengkapiCintadanKebaikan dalam keluarga.
Coba Kalkulator Kontribusi Asuransi Syariah Astra Life
Tidak afdol rasanya jika tidak mencoba simulasi asuransi syariah Astra life melalui kalkulator kontribusi dan manfaat dari asuransi astra life ini, terutama pada Flexi Life Syariah.
Caranya mudah loh. Masuk saja ke websitenya di ilovelife.co.id dan temukan kalkulator kontribusi yang bisa diisi sesuai usia dan besarnya manfaat pertanggungan yang diterima.
Aku mencobanya dengan memasukkan usiaku 40 tahun dengan manfaat pertanggungan 500 juta rupiah. Setelah dihitung, muncullah sejumlah angka 221.000 sebagai kontribusi yang harus aku bayarkan per bulan. Praktis kan perhitungannya.
Kamu juga bisa mencoba kalkulator kontribusi ini dengan memasukkan jenis kelamin, usia dan jumlah manfaat pertanggungan yang diinginkan. Seru loh dan tak perlu capek menghitung. Dari sini kita bisa memperkirakan berapa banyak pengeluaran yang bisa kita sisihkan untuk membeli produk asuransi jiwa Astra Life. Coba yuk.
Kesimpulan
Perlindungan maksimal terhadap jiwa seseorang memang sangat diperlukan. Terutama pada suami yang notabene kepala keluarga yang mempunyai tugas dan tanggung jawab besar kepada istri dan anak-anaknya.
Seorang istri pun juga punya tanggung jawab sama besarnya dengan suami terhadap anak-anak. Karena itu pilihan asuransi syariah Astra Life sangat cocok untuk memberikan ketenangan dan ketenteraman jiwa bagi keluarga.
kalaupun terjadi hal buruk pada orang tua, anak-anak tetap terlindungi sampai dewasa. Bikin tenang kan jadinya. Aku dan suami bisa menjalani hari-hari dengan lebih tenag dan tenteram nih jadinya karena anak-anak sudah ada yang melindungi. Meskipun tetap ya kita serahkan semuanya kepada Allah. Setidaknya kita punya usaha nyata yang memastikan anak-anak tetap aman dan bahagia.
Astra Life Syariah asuransi syariah bikin tenteram. Kalau bunda di rumah bagaimana? Sudah memakai perlindungan dari Astra Life belum? Recomended loh. Astra Life becoming life insurer of the future.
Info selengkapnya bisa didapatkan di astralife.co.id ya.
**