Gaptek sekarang sudah gak jaman. Teknologi informasi sudah hadir di tengah arus digitalisasi yang terus mengalir deras. Fakta ini membuat kita mau tak mau harus bisa mengikuti jaman agar tidak ketinggalan.
Transaksi dan digitalisasi BRI saat ini semakin dibutuhkan dan berkembang. Coba saja tengok, apa yang saat ini tidak menggunakan teknologi digital.
Meskipun transaksi konvensional seperti jual beli di pasar tradisional masih dilakukan, tapi transaksi digital merajai hampir semua kegiatan pemindahan uang. Sebut saja bayar listrik, bayar air, transfer uang, belanja online, bahkan buka rekening bank pun sekarang sudah bisa online loh. Canggih ya.
Masalahnya secanggih apapun teknologi digital, nyatanya tidak semua orang bisa menggunakannya. Miris sih. Di tengah arus digitalisasi yang semakin deras, masih ada golongan masyarakat kita yang gaptek alias gagap teknologi atau tidak mengerti cara menggunakan teknologi melalui perangkat digital seperti laptop, tablet, sampai hp. Adikku misalnya.
Percaya gak percaya, adikku tidak tahu bagaimana caranya membuka rekening bank. Bahkan membuat email pun tidak bisa. Padahal pembelajaran anaknya menggunakan email untuk bisa membuka google classroom. Begitu juga pembayaran iuran sekolah juga seringnya lewat transfer.
“Bisa gak sih bayarnya gak pake transfer. Ribet tau!”
Protes adikku yang sering kesal karena banyak pembayaran di sekolah anaknya yang harus melalui transfer. Aku skak saja langsung.
Bukannya kalau bayar gak pake transfer itu lebih ribet ya. Soalnya harus janjian ketemu dulu sama orangnya. Harus nyamain waktu ketemuan, ngurus anak dulu untuk memastikan gak rewel saat ditinggal pergi sebentar dan keribetan lainnya.
Kalau transaksi lewat digital, gak perlu bingung janjian karena bisa transfer uang kapan saja. Bahkan bisa sambil rebahan loh. No ribet-ribet club.
Daftar Isi
Transaksi dan Digitalisasi BRI Bantu Kaum Gaptek Melek Teknologi
Menghadapi kaum gaptek memang sedikit nyebelin. Lagi-lagi aku mencontohkan adikku. Karena diberitahu apapun, susah nyambungnya. Nyebelinnya lagi, dia tuh mau jualan online dan gak punya rekening bank. Gimana mau laris kalau masih mengandalkan jual beli offline. Makanya aku bantu buka rekening bank agar usahanya laris manis.
Pilihannya jatuh ke BRI karena usahanya termasuk UMKM. Tahu sendiri kan, kebanyakan UMKM mempercayakan penyimpanan uang dan transaksi digitalnya kepada Bank Rakyat Indonesia. Jadilah aku mengantarkannya ke bank BRI untuk membuka rekening.
Setelah membuka rekening, adikku disarankan membuka aplikasi BRImo lewat ponsel untuk memudahkan transaksi digital yang akan dilakukannya. Aplikasinya cukup mudah dipahami. Jadi adikku yang gaptek pun bisa langsung mengerti.
Sekarang adikku bisa mengecek saldo, bayar tagihan sampai transfer dimanapun dan kapanpun melalui BRImo. Bisa dibilang transaksi digital yang dilakukan adikku masuk ke dalam 99 persen transaksi BRI yang dilakukan secara digital. Angka ini didapat sepanjang tahun 2023 kemaren loh.
Apa kabar dengan tahun 2024 yang akan segera berakhir ini? Tentunya makin luas dan makin menjangkau setiap lapisan masyarakat dong. Hal ini termasuk salah satu bukti bahwa transaksi dan digitalisasi BRI semakin maju dan berkembang.
BRImo termasuk salah satu konsep hybrid yang disediakan BRI untuk memastikan setiap nasabahnya yang tidak familiar dengan digitalisasi dapat tetap terlayani.
Baca juga : Pemberdayaan UMKM Perempuan Kota Malang
Pedoman BRI dalam Meningkatkan Transformasi Digital untuk Semua Kalangan
Tahu gak sih, jika transaksi BRImo saat ini sudah tercatat sebanyak 27,8 juta dengan nilai transaksi yang tumbuh sebanyak 76,3%. Artinya apa?
Artinya transaksi digital yang dilakukan melalui BRImo sudah memiliki nomimal yang cukup fantastik, yaitu 1.896 triliun rupiah. Banyak ya.
Gak heran sih karena fitur yang ada di dalam aplikasi BRImo memang mudah dipahami, sehinga memudahkan masyarakat untuk bisa melek teknologi. Cocok buat kaum gaptek deh biar gak makin ketinggalan jaman.
Menurut Bapak Arga M. Nugraha selaku Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, saat ini BRI memang sedang menerapkan 3 fokus utama dalam mengimplementasikan visi misinya, yaitu :
-
Open Banking
Pembukaan rekening bank saat ini bisa dilakukan secara online. Jadi kita tidak perlu antri di kantor bank BRI untuk bisa membuka rekening. Aku sudah menjelaskan hal ini kepada adiku, tapi adikku sepertinya termasuk kaum yang tidak akan puas kalau tidak datang ke Bank untuk buka rekening.
Semacam kita ketika membeli baju online. Tidak puas rasanya kalau tidak datang ke tokonya dan memegang sendiri seperti apa kain dari baju yang akan kita beli. Semacam itulah kira-kira.
Jadi lebih amannya, aku turutin saja. Sekalian mengenalkan adikku yang ingin tahu seperti apa sih dalamnya kantor BANK. Kudet ya, tapi ya begitulah memang dirinya. Maafkan.
Kemudahan pembukaan rekening online ini tentu saja memudahkan kaum sibuk yang tidak punya waktu ke Bank untuk tetap bisa membuka rekening tanpa ribet. Setuju kan. Apalagi Bank Indonesia melaporkan tingkat transaksi dan digitalisasi BRI sudah mencapai Rp 2.774,5 triliun per Desember 2020.
Sementara kabar lain menyebutkan tingkat pertumbuhan ekonomi melalui transaksi digital terus meningkat dari tahun ke tahun. Artinya angkanya terus bertambah di tahun 2024 ini. Jadi kita sedang berkejaran dengan pertumbuhan digitalisasi nih.
Jika kita tidak belajar mengimbangi, bisa-bisa kita tidak tahu apa-apa. Makanya aku mengenalkan adikku tentang dunia digital. Mulai dari membantunya buka rekening sampai sesederhana membuat email. Digitalisasi itu penting guys. Jadi jangan gaptek lagi ya.
-
Memperkuat Pemanfaatan AI
Pernah kenal Sabrina? Ini bukan nama orang ya. Tapi nama sebuah asisten virtual milik BRI yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi digital di BRI.
Bentuknya memang seperti sosok perempuan cantik bernama Sabrina. Tapi ini bukan manusia ya dek ya. Tapi teknologi AI berupa Smart BRI New Asistant yang disingkat Sabrina.
Fitur yang sudah menjadi garda terdepan dalam setiap transaksi digital di BRI ini sudah melayani kurang lebih 55,6 juta pesan yang masuk ke contact center BRI sepanjang tahun 2023 loh.
Tentunya angkanya akan terus bertambah di tahun 2024 ini dan akan bertambah lagi di tahun-tahun mendatang. Jadi makin canggih saja nih BRI.
-
Pembelajaran Mesin
Visi BRI adalah memberikan pengetahuan digital kepada masyarakat agar mereka yang melek teknologi maupun yang belum tetap dapat terlayani dengan baik. Bank yang terkenal dekat dengan rakyat dan termasuk Bank terbesar di Indonesia ini benar-benar serius mengembangkan inovasi untuk meningkatkan pelayanannya.
Dari segi operasional dan infrastruktur misalnya. Pengenalan mesin diajarkan kepada pegawai bank maupun nasabah. Lagi-lagi seperti adikku ya yang akhirnya tidak gaptek lagi sekarang.
Meskipun tidak mahir, tapi adikku sekarang sudah tahu bagaimana caranya transfer uang, bagaimana caranya bayar tagihan lewat aplikasi BRImo, belanja online dan masih banyak lagi transaksi digital yang dilakukannya.
Fitur di BRImo sudah tersertifikasi loh. Ada Tier Certification of Design Documents, Tier Certification of Construction Facilities serta Tier Certification of Operational Sustainnability.
Ketiga sertifikat tersebut merupakan bukti adanya inovasi BRI yang terus berkembang untuk memberikan fasilitas terbaik kepada nasabahnya.
Jadi ingat nih pengalaman adikku yang panik karena lupa PIN ATM yang dimilikinya. Uangnya tidak bisa diambil, sehingga dia harus ke bank untuk mengubah PIN. Untung petugasnya bisa memandu dengan menggunakan mesin ATM untuk mengubah PIN.
Padahal mengubah PIN bisa dilakukan onine juga loh. Setelah bolak balik lupa PIN, akhirnya adikku sekarang lebih suka melakukan pengubahan lewat transaksi digital saja. Nah kan lebih praktis dan gak ribet.
Suka deh dengan inovasi yang terus ditingkatkan oleh BRI. Bentuk teknologi digital yang dikembangkan pun tidak hanya satu. Tapi beragam. Mulai dari BRImo, BRIAPI, BRILink, dan lainnya. Transaksi digital juga semakin mudah, sehingga mereka yang gaptek pun tetap bisa mengikuti jaman. Terima kasih BRI.
“Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI”
**