Bagaimana rasanya jika kamu berada di penjara yang tak terjamah. Tak tahu dimana letaknya, tak bisa dipastikan siapa pembuatnya dan berisi orang-orang yang dinyatakan hilang dari dunia. Kebanyakan para kriminal.
Escape Plan adalah film yang berhasil mencuri perhatian saya sejak adegan pertama. Selanjutnya berisi adegan yang hanya tidak mengandalkan aksi saja. Tapi juga otak. yah, kita diajak berpikir juga sampai ending. Karena banyak twish yang ditemui hampir di sepanjang cerita.
Daftar Isi
Ada Apa dengan Escape Plan 2 HADES
Sebelum kita menjelajah Escape Plan 2 HADES, berarti kita harus tahu bagaimana seri pertamanya. Escape Plan 1. Tapi saya memilih mereview Escape Plan yang kedua. Kenapa? Ini alasannya.
1. Saya sudah cinta dengan serial pertamanya. ESCAPE PLAN 1 (rilis tahun 2013), yang menampilkan aksi cerdas Ray Breslin yang diperankan oleh Sylvester Stallone dalam memecahkan teka teki keamanan penjara. Jadi saya ingin melihat lagi aksinya di ESCAPE PLAN yang kedua.
2. Di beberapa review, ada yang mengatakan kalau film ini termasuk gagal. Saya awalnya tidak percaya. Maka saya pun ingin membuktikannya dengan menontonnya langsung dan mereviewnya.
Benarkah film keren ini termasuk film yang gagal. yuk kita lihat bagaimana ceritanya.
Cerita Escape Plan 2 Hades
Secara alur, cerita kurang lebih seperti ini. (maaf ya bukan bermaksud spoiler)
Cerita diawali dengan aksi para tim Ray Breslin untuk menyelamatkan anak buah Ray Breslin dari sebuah peculikan. Aksi ini tidak melibatkan Ray, tapi timnya yang bekerja. Diantaranya Shu Ren (Xiaoming), Luke (Jesse), Jaspar Kimbral (Wes), Alice (Baylee Curran). Aksi tersebut tidak berjalan mulus, karena Kimbral sibuk memecahkan algoritma dan mengabaikan kerja sama tim. Akibat ulahnya tersebut, salah satu tim terbunuh.
Kimbral disalahkan dan akhirnya dipecat oleh Ray. Sementara itu Shu ditugaskan untuk menjaga keamanan adiknya, Yusheng (Chen) yang diincar oleh beberapa orang dari perusahaan kompetitor, Ruscho.
Di suatu malam, mereka terlibat perkelahian dengan orang-orang tersebut. Yusheng yang tak bisa berkelahi dan sedang mabuk hanya bisa berdiam diri. Sehingga Shu yang jago silatlah yang bertarung sendirian. Namun sayangnya Shu kalah. Saat matanya terbuka, ternyata Shu sudah berada di sebuah tempat tak dikenalnya yang tak lain adalah sebuah penjara.
Shu bertemu dengan Yusheng di sana. Keduanya nampak kebingungan. Hingga akhirnya mereka melihat Kimbral diantara para napi di sana.
Dari Kimbral lah akhirnya diketahui kalau mereka berada di sebuah penjara bernama HADES. Dimana semua napi di sana dianggap sebagai binatang dan setiap hari harus bertarung. Bagi yang menang akan mendapatkan waktu kebebasan selama dua jam di tempat yang tenang.
Tentu saja tempat tersebut berada di suatu ruangan dengan kamuflase di setiap dindingnya. Seolah mereka berada di tempat alam terbuka dengan pemandangan indah. Ada peralatan melukis atau menulis di dalamnya. Sehingga napi yang menang bisa merasakan sedikit ketenangan tanpa siksaan yang didapat di dalam penjara.
Hilangnya Shu rupanya membuat Ray dan timnya kebingungan. Mereka berusaha mencari tahu keberadaan Shu dan Yusheng. Hingga Luke turun tangan sendiri. Tapi Luke juga bernasib sama dengan Shu. Kalah dalam perkelahian dan berakhir di penjara HADES bersama dengan Shu dan yang lainnya. Di sinilah aksi Shu dipertontonkan. Dengan berbekal ilmu dari Ray Breslin, Shu berusaha memecahkan teka-teki untuk lolos dari dalam penjara.
Pendapat Saya Tentang Film Escape Plan 2 HADES
Saya akan menjawab dari alasan pertama saya memilih film ini untuk direview. Jika saya menunggu aksi heroik dan cerdas dari Ray Breslin, maka di film ini saya tidak melihatnya. Peran heroik itu sudah diambil alih oleh Shu Ren. Anak buah Ray Breslin yang paling jago beladiri.
Apakah saya kecewa?
Ya. Saya sedikit kecewa. Karena menurut saya, ESCAPE PLAN adalah wajah dari RAY BRESLIN. Karena perancang utama teori keamanan paling solid adalah RAY. Jadi seharusnya fokus utama dalam film ini yaitu Ray Breslin. Bukan anak buahnya. Namun di HADES ini, justru Shu yang mengambil peran utama tersebut. Sementara Ray baru beraksi di akhir film sebagai alternatif bantuan dari luar.
Apakah film ini termasuk gagal?
Menurut saya tidak terlalu gagal. Meskipun bisa dibilang tidak terlalu berhasil juga. Kenapa?
Karena aksi pintar yang ditunjukkan Shu cukup menyita perhatian di sepanjang cerita. Shu berhasil memerankan anak buah Ray yang berhasil menerapkan semua ilmunya. Apapun yang dilakukan dan dipikirkan Shu adalah ilmu yang didapatkan dari Ray.
Mungkin penulis skenarionya berharap, dengan begitu sosok Ray masih dianggap kiblat dari setiap aksi Shu. Sehingga perannya sebagai bintang utama di film ini tidak bergeser. Namun harapan Shu menjadi kacau ketika ditampilkan dalam bentuk adegan. Karena plot yang loncat-loncat ternyata membingungkan penonton yang melihatnya.
Saya sendiri sempat kebingungan, dan harus menonton lebih dari satu kali untuk bisa memahami jalan pikiran Shu dan flashback dari ajaran Ray yang diberikan kepadanya. Karena cukup rumit juga untuk menemukan kejutan yang dihadirkan dalam film ini.
Oh iya, bicara tentang kejutan. Saya kurang setuju kalau ada yang bilang film ini minim kejutan. Bagi saya kejutannya cukup menarik. Terutama ketika mengetahui bahwa yang menjalankan HADES ternyata adalah Kimbral, sebagai balas dendam kepada Ray karena sudah dipecat. Kimbral juga dalang di balik penculikan Shu, Yasheng dan juga Luke. Kimbral ingin membuktikan bahwa algoritma lebih penting daripada kerja sama tim.
Kejutan lainnya disembunyikan oleh Ray yang ternyata lebih pintar dari Kimbral. Melalui plan A dan plan B yang sudah dikuasainya, Ray turun tangan sendiri untuk memecahkan keberadaan HADES. Kimbral kalah, dan Ray tetap jadi pahlawannya.
Apakah Escape Plan 2 HADES recommended ?
Ya. Saya sangat merekomendasikan film ini. Terlepas dari sisi buruk mengenai jalan cerita dan aksi heroik pemainnya, film ini tetap patut untuk ditonton. Terutama bagi mereka yang suka film yang menguras otak dengan ikut berpikir.
Menurut saya film ini cukup berhasil membuat penontonnya tetap stay di tempat sampai ending. Karena banyak adegan yang menuntut penonton ikut berpikir. Ini kenapa ya, kok bisa begini. Bagaimana caranya mereka bisa keluar. Dan pertanyaan lainnya yang membuat saya penasaran.
Jadi kalau pun saya harus tiga kali menonton ulang, baru bisa paham dengan jalan ceritanya. Bagi saya tidak masalah. Karena aksi yang dipertontonkan bukan hanya soal fisik. Melainkan juga permainan otak. Penonton seakan diajak untuk ikut berpikir memecahkan teka-teki tentang penjara HADES. Jadi saya seakan berada di antara para napi itu dan sama-sama frustasinya.
Oh iya, film ini dirilis di Indonesia tanggal 29 Juni 2018 lalu. Disutradarai oleh Steven C. Miller dan penulis skenario Miles Chapman. Produsernya Mark Canton, Randall Emmett, George Furla, Robbie Brenner, Zack Schiller, dan Su Xing. Film yang berdurasi 1 jam 36 menit ini diproduksi oleh Grindstone Entertainment, Leomus Pictures. Pemain-pemainnya antara lain : Sylvester Stallone, Dave Bautista, Xiaoming Huang, Jesse Metcalfe, 50 Cent, Wes Chatham dan Chen Tang.
So buat kamu yang belum menonton film ini, buruan deh cari di channel youtube, atau di aplikasi movie lainnya untuk mendowloadnya. Dijamin gak bakalan nyesel.
Kalau sudah nonton, ditunggu komentarnya ya. Sama tidak dengan pendapat saya?
**