Anak belajar Daring setiap hari. Mamanya yang pusing tujuh keliling. Begitu juga sih mom? Saya sih iya, karena anak saya tidak bisa kalau tidak didampingi selama belajar daring. Otomatis saya harus menyediakan waktu khusus untuk mendampingi anak, di sela urusan rumah tangga dan pekerjaan menulis.
Nah kalau pekerjaan sedang banyak-banyaknya seperti sekarang, bagaimana? Apa masih bisa mendampingi anak daring?
Daftar Isi
Persiapan Anak Daring
Belajar secara daring artinya belajar secara online dengan jarak jauh. Guru di sokolah akan memberikan tugas setiap harinya kepada anak melalui handphone orang tua. Anak harus mengerjakan tugas yang diberikan dan dikumpulkan melalui whatsapp.
Kalau sekarang tugas sekolah anak saya sudah dikirim melalui classroom, lumayan bisa mengurangi memori hp yang penuh karena tugas anak yang menumpuk di sana. Selama mengerjakan tugas, anak memakai seragam sekolah dan difoto. Jadi tugas anak yang sudah ditulis di buku, harus dikumpulkan bersama foto anak saat memakai seragam sekolah dan terlihat sedang menulis.
Tugas harus dikolase agar bu gurunya tidak bingung saat harus memeriksanya. Selain itu bukunya harus diberi identitas anak seperti nama, kelas dan nomor absen, serta tanggal tugas diberikan.
Untuk tugas berbentuk video, anak juga tetap memakai seragam sekolah seperti yang ditentukan dan divideokan oleh orang tua. Lalu dikirimkan ke gurunya.
Oh iya, sebelum kelas dimulai. Bu gurunya anak-anak sudah mengirimkan presensi melalui classroom pada pukul 06.30 dan harus diisi sebelum pukul 07.30. Kalau tidak akan dianggap tidak hadir di kelas. Jadi meskipun anak saya belum bangun, saya tetap mengisi presensi tepat waktu.
Tips Mendampingi Anak Belajar Daring
Belajar daring memang melelahkan. Orang tua yang dulunya tidak tahu proses belajar anak, karena anak berada di sekolah. Sekarang jadi lebih tahu dan ikut merasakan prosesnya. Tugas mengajari anak, bukan hanya terletak pada gurunya di sekolah. Tapi orang tua di rumah juga turut membentuk anak.
Saya sempat mengeluh karena tugas anak-anak sekarang lebih sulit untuk ukuran anak kelas dua SD. Saya jadi ingat, saat saya SD dulu, pelajarannya masih ringan. Anak saya jelas tidak bisa dilepas sendirian untuk mengerjakan soal yang menurut saya cukup sulit untuk anak saya.
Pertanyaan yang sering diajukan dalam tugas tematik anak saya yang kelas dua, bukan lagi satu ditambah satu sama dengan berapa. Tapi ceritakan apa yang ada di dalam mangkok, ketika ada 5 donat diambil dua oleh adik. Berapa sisanya.
Bagi orang tua, soal seperti itu memang sangat mudah. Tapi bagi anak saya yang masih belum bisa mencerna soal cerita sepenuhnya, tentu saja mengalami kesulitan. Mau tak mau saya jadi ikut menjawabnya.
Stress mendampingi anak daring, ini tips yang saya lakukan yang mungkin bisa membantu mama mama semua dalam mendampingi anak belajar daring di rumah.
Pesiapkan Kebutuhan Sekolah Anak Lebih Awal
Meskipun di dalam rumah, anak-anak yang belajar daring tetap memakai seragam sekolah saat mengerjakan tugas. Anak harus difoto saat sedang menulis mengerjakan tugasnya.
Nah tips yang saya pakai adalah tak perlu memakaikan seragam sekolah sepanjang hari. Cukup ketika menulis saja. Setelah itu seragam bisa dilepas dan menggantikan baju anak dengan baju sehari-hari. Dengan begitu, anak bisa tetap ceria.
Tapi ingat ya mom, seragam sekolah tetap harus bersih dan rapi. Persiapkan juga tas dan buku sekolahnya di atas meja. Sehingga anak tetap seperti belajar di kelas.
Ajak Anak untuk Ikut Membaca Tugas Sekolahnya
Anak-anak harus dilibatkan langsung dalam memahami tugas sekolah yang diberikan bu gurunya di sekolah. Ajaklah anak ikut membaca, meskipun bacaannya kurang lancar. Lakukan dengan cara yang menyenangkan dan luwes, agar anak merasa tenang dan senang.
Tuntun Anak untuk Mengerjakan Tugas Secara Mandiri
Orang tua bisa saja menjawab soal yang dibeirkan untuk anak-anaknya dengan mudah. Tapi itu sama sekali tidak mendidik dan tidak mengajarkan anak untuk mandiri. Tuntunnya anak agar bisa menjawab sendiri soal yang diberikan gurunya. Kalau salah biarkan atau bisa diperbarui dengan meminta anak mencari sendiri kesalahannya dimana dan membetulkannya sendiri.
Cara ini memang membutuhkan kesabaran dan waktu yang tidak sebentar. Pelan-pelan saja dan nikmati proses menemani belajar anak sampai selesai.
Jangan Membentak Anak. Jika Anak Belum Bisa, Bantulah
Kesalahan kebanyakan orang tua dalam menemani anak belajar adalah membentaknya ketika anak melakukan kesalahan. Jangan ya mom. Anak-anak wajar kalau tidak bisa menjawab soal dengan benar, atau susah menghafal atau tidak bisa menulis dengan cepat.
Bimbinglah dengan sabar dan penuh kasih sayang. Kalau anak belum bisa menulis cepat, jangan dipaksa. Biarkan saja anak menulisnya lama. Orang tua bisa mengkomunikasikan kepada gurunya di sekolah dengan memberitahu kalau anaknya memang menulis lama dan sampaikan permintaan maaf. Bu guru di sekolah pasti mengerti dan memberikan kelonggaran kok. Seperti yang terjadi dengan anak saya.
Selalu Tersenyum Selama Mendampingi Anak Daring
Menemani belajar anak harus dalam suasana hati yang senang. Kalaupun mom sedang stress atau sedang banyak masalah, jangan tunjukkan di depan anak. Tetaplah tersenyum dan menemaninya selama belajar. Keberadaan mom bisa meningkatkan kepercayaan diri anak dan membantunya untuk belajar lebih giat.
Persiapan Orang Tua Selama Meneman Daring
Kalau anak sudah dipersiapkan, orang tua juga perlu persiapan juga ya mom. Pastikan saat mendampingi anak, mom sedang tidak diburu pekerjaan. Kalaupun sedang ada pekerjaan yang mendesak, kesampingkan dulu dan luangkan waktu untuk menemani anak belajar.
Bagaimana kalau pekerjaan tidak bisa diganggu gugat? Saya sih menyiasatinya dengan bekerja menulis di samping anak saya. Jadi saya tetap bisa bekerja, dan anak saya tetap bisa belajar di dekat saya. Kalau anak mengalami kesulitan, anak bisa langsung bertanya kepada saya. Dan saya pun bisa mengalihkan perhatian ke anak terlebih dahulu.
Semua bisa diatur mom. Baik anak maupun orang tua bisa sama-sama belajar dalam daring ini. Anak belajar untuk mandiri dan orang tua belajar untuk sabar. Bukankah tugas mengajar bukan hanya tugas guru di sekolah saja. Tapi juga tugas orang tua di rumah. Setuju kan mom? Yes..
Yuk damping anak belajar dengan cara yang menyenangkan. Semoga tipsnya bermanfaat ya mom.
**