“Ma, aku boleh main keluar rumah gak?”
“Ma, Kiki loh habis dorong aku sampai jatuh. Tanganku berdarah ma. Huaaaaa…”
“Ma, aku diajak Kiki ke masjid. Mau sholat maghrib berjamaah. Boleh gak?”
Bagi sebagian besar anak, pertanyaan seperti di atas mungkin tidak akan ditanyakan karena sang mama pasti memperbolehkan anaknya main di rumah, pergi ke masjid atau menenangkan anak yang baru saja jatuh saat bermain tanpa memarahinya.
Sedihnya, pertanyaan seperti itu justru keluar dari mulut anak saya. Ada perasaan takut di matanya yang tertangkap bola mata saya, ketika ingin minta ijin keluar rumah dan bermain dengan teman sebayanya. Bukan karena saya melarang. Bukan. Saya tidak pernah melarang anak saya main di luar rumah. Tapi neneknya yang melarang.
Tinggal bersama dengan mertua memang ada baiknya. Selain lebih hemat, saya juga bisa menjaga mertua dan membentuk keluarga yang utuh bersama anak-anak. Tapi di sisi lain ada kekhawatiran di hati saya, mengingat orang tua yang mengontrol pola asuh anak-anak saya.
Sejak balita, anak saya dilarang main keluar rumah, tidak boleh main kotor-kotoran seperti main tanah, mainan air atau lari-larian. Anak saya harus jadi anak baik yang duduk manis ketika disuruh duduk, bersih, rapi. Tidak boleh menyentuh air nanti basah, tidak boleh mainan tanah nanti kotor, bahkan tidak boleh lari-larian, nanti bisa jatuh. Kalau sudah jatuh, anak saya akan dikapokkan. Tuh kan jatuh. Gak nurut sama nenek sih. Itu akibatnya kalau gak nurut sama orang tua.
Saya menangis dalam hati. Tidak berani membayangkan bagaimana tumbuh kembang anak saya, jika anak saya tidak diberikan kebebasan bereskplorasi dan bersosialisasi. Anak saya jadi penakut dan cengeng. Anak saya juga tidak bisa mandiri karena untuk urusan mandi, makan, ganti baju semuanya dilakukan sama neneknya. Anak saya tidak dibiarkan melakukannya sendiri. Padahal di usia anak saya, seharusnya sudah dikenalkan sifat mandiri dengan belajar makan sendiri, pakai baju sendiri dan melakukan apapun yang disukainya sendiri.
Tidak. Anak saya diperlakukan seperti anak raja. Makan disuapin, tidak pernah dibiarkan pakai baju sendiri, bahkan bermain pun tidak disuruh membereskan maiannya sendiri. Apakah saya senang?
Di satu sisi sayang senang karena anak saya mendapatkan kasih sayang yang luar biasa dari neneknya. Tapi di sisi lain, hati kecil saya menangis. Saya sebagai ibunya tidak bisa leluasa mendidik anak saya karena semua dikontrol orangtua. Ada ketakutan dalam hati saya tentang bagaimana tumbuh kembang anak saya ke depannya jika pola asuh anak saya tidak diubah.
Saya ingin anak saya bisa makan sendiri tanpa disuapin, belajar pakai baju sendiri, membereskan mainannya sendiri, dan berteman dengan teman sebayanya. Saya ingin anak saya tumbuh sesuai dengan usianya, 8 tahun.
Jika saya tidak bertindak sesegera mungkin, anak saya akan terbelakang dari teman-temannya. Di sekolah pendiam, tidak berani bergaul karena memang di rumah dilarang bergaul dengan teman sebaya, minder dan sifat lainnya. Saya tidak tahu apa bakat dan minatnya. Begitu juga potensi apa yang dimiliki anak saya ke depannya nanti.
Sudah cukup. Saya tidak bisa membiarkan anak saya dijajah kebebesannya. Apalagi di usia 7 sampai 12 tahun adalah saat dimana anak ingin bereksplorasi dan menunjukkan bakat serta minatnya. Anak saya harus tumbuh sesuai usianya, sehingga saya bisa melihat segala kebaikan dari dalam yang dimiliki anak saya.
Apakah anak saya sudah mandiri, sudah punya rasa percaya diri, berani kotor, bisa memilih mana yang disukai dan tidak disukai, tangguh dan tidak mudah cengeng ketika jatuh saat bermain dengan temannya dan kekuatan dalam diri lainnya yang muncul pada anak-anak seusia anak saya.
Kekuatan dari dalam atau inner strength ini sangat penting bagi anak saya, agar anak saya tumbuh menjadi anak yang cerdas, tangguh dan penuh percaya diri.
Daftar Isi
Pentingnya Inner Strength Bagi Tumbuh Kembang Anak
Inner Strength merupakan kekuatan dari dalam diri setiap anak yang bersifat positif dan membangun. Inner strength ini akan muncul dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia yang sesuai dengan tumbuh kembang anak.
Dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang, Soedjatmiko mengatakan bahwa anak-anak di usia 7 sampai 12 tahun mengalami masa transformasi yang paling intens dalam hidupnya. Pada usia tersebut, anak-anak berada dalam tahap mengembangkan kemampuan dan pengetahuan baru seiring dengan pertumbuhan fisik mereka.
Hal senada juga diungkapkan oleh Psikolog pendidikan Dr. Lucia RM Royanto yang mengatakan bahwa anak usia 7 sampai 12 tahun memiliki minat dan bakat yang besar dalam aspek kognitif, sosial, emosional serta fisiknya. Kemampuan berpikir mereka tumbuh dari adanya stimulasi serta pengaruh lingkungan sekitar.
(sumber : cnnindonesia.com)
Mengingat anak-anak masih dalam tahap belajar membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang benar dan salah, maka sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mengenalkan lingkungan yang baik pada anak-anak, agar mereka tumbuh menjadi anak yang baik juga.
Tak bisa dipungkiri jika pola asuh menjadi faktor penentu kekuatan baik yang ada dalam diri anak. Jika masih menggunakan pola asuh tradisional seperti yang dilakukan mertua saya, dimana anak dipaksa untuk mengikuti kehendak orang yang lebih tua, maka mustahil kekuatan baik dalam diri anak akan muncul dengan maksimal. Ini yang membuat saya sedih dan ngeri.
Guru saya dulu pernah bilang, jika ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya dan ayah adalah cinta pertama anak perempuannya. Saya berusaha menerapkan itu dan memberikan pola asuh terbaik untuk anak-anak. Saya tidak ingin mengekang anak-anak dan memberikan kebebasan kepada mereka untuk bereskplorasi dan bersosialisasi.
Silahkan mainan air, mainan tanah dan mainan yang menyebabkan baju kotor. Mama tidak akan marah. Silahkan lari-larian bersama teman-teman dan bergaul dengan baik bersama temannya. Jika jatuh dan menangis, ada mama atau papa yang akan mengobati luka. Setelah itu boleh mainan lagi. Tapi ada batasannya.
Tidak boleh mainan seharian. Ada saatnya belajar di rumah, pergi mengaji ke masjid, les, dan bermain bersama teman. Semua ada jadwalnya dan sebisa mungkin dipatuhi untuk membiasakan anak hidup disiplin, mandiri dan bertanggung jawab.
Cara Membangkitkan Inner Strength pada Anak
Saya akui, sebagai orang tua saya masih punya banyak kekurangan. Karena itu saya tidak malu untuk bertanya dan belajar banyak dari orangtua, mertua atau orang lain yang lebih berpengalaman dalam mendidik anak. Saya dan suami masih berproses dan berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak.
Psikolog anak, Seto Mulyadi atau akrab disapa kak Seto mengungkapkan jika mendidik anak di jaman milenial ini membutuhkan kebijaksanaan dari orang tua ataupun guru di sekolah. Setiap anak memiliki potensi yang sudah ada sejak lahir. Tugas kita adalah memunculkan potensi tersebut lewat kekuatan baik dalam diri anak dengan cara yang kreatif dan penuh kasih sayang.
Kalau kata kek Seto sih, menghadapi anak itu perlu 5 S yaitu Sangat Sabar Sekali Selalu Senyum. Kedengarannya mudah ya mam. Tapi kalau anak sudah bikin berantakan rumah, terlalu lama main gadget, gak mau mandi, malas sekolah. Rasanya kok tanduk di kepala kita mau keluar ya.
Nah masih menurut kak Seto, cara mengatasinya adalah dengan keteladanan orang tua. Anak yang masih dalam tahap tumbuh kembang, akan cenderung meniru apapun yang dilakukan oleh orangtuanya. Inilah saat yang baik bagi orang tua untuk menjadi role model yang baik untuk anak-anak kita. Biasakan untuk bicara baik dan sopan pada anak, minta maaf jika salah, memberikan apresiasi jika anak berprestasi dan sikap baik lainnya akan membentuk karakter baik pula pada anak.
Karakter baik inilah yang terlihat dari inner strength pada anak. University of Michigan Health membagi cara untuk membangkitkan inner strength pada anak, yaitu :
-
Tumbuhkan Keselamatan dan Keamanan
Inner strength akan tumbuh ketika anak merasa dicintai dan dilindungi. Karenanya dibutuhkan peran orangtua dalam menemani tumbuh kembang anak. Anak – anak membutuhkan perhatian penuh dari kedua orangtuanya. Dengan demikian, mereka punya tempat berlindung yang baik, sehingga anak-anak merasa nyaman dan aman.
Rasa aman ini yang akan membangkitkan kekuatan dalam diri anak seperti memberikan kasih sayang kepada temannya, rukun bersama saudara, suka berbagi, bahagia dan selalu ceria. Limpahan kasih sayang yang diberikan orang tuanya akan membuat anak juga bisa memberikan kasih sayang kepada orang lain.
Bukan hanya itu, anak juga akan lebih kreatif dalam melakukan sesuatu karena diberikan kebebasan bereksplorasi oleh orang tuanya. Mencoba hal-hal baru tanpa perlu rasa takut karena ada orang tua yang siap melindungi dan menemani.
Anak jadi tidak mudah takut melakukan kesalahan karena ada orangtua yang membimbing dengan sabar dan menjadikan kesalahan sebagai proses menuju kreativitas yang lebih baik. Serta masih banyak lagi kekuatan dari dalam diri yang bisa terbentuk.
-
Tingkatkan Kemampuan Bersosialisasi
Sosialisai itu penting untuk membentuk karakter anak dalam bermasyarakat. Dengan bersosialisasi, anak akan belajar bagaimana bergaul dengan temannya, menghadapi konflik dan menyelesaikannya. Anak juga akan merasa nyaman ketika bermain dengan teman sebayanya, dibandingkan bermain sendirian di rumah atau bermain bersama orang tua.
Ada keterikatan dan kebebasan melakukan sesuatu ketika anak bermain dengan teman sebaya. Misalnya bisa berlarian saat bermain permaian gobak sodor, saling menggeliti teman, berebut mainan, jatuh, menangis, saling meminta maaf, dan sebagainya. Anak belajar bagaimana menghadapi teman yang bermain curang misalnya, atau meminta maaf ketika anak berbuat salah.
Semakin anak mengerti pentingnya bermain dengan teman sebaya, semakin aktif dan creative anak, sehingga tumbuh menjadi anak yang percaya diri, mandiri dan tangguh.
-
Ajarkan Anak Percaya Diri dan Mandiri
Rasa percaya diri anak muncul ketika ada yang memberinya dukungan atas apa yang dilakukannya. Disinilah peran orang tua untuk mendukung kegiatan positif yang dilakukan anak. Misalnya anak saya yang ingin pergi ke masjid sendirian, tanpa perlu diantar.
Awalnya saya khawatir karena letak masjid di kompleks perumahan saya lumayan jauh dari rumah. Tapi setelah melihat anak saya berani berangkat ke masjid sendiri karena ditemani oleh temannya, saya pun mencoba untuk membiarkannya. Adiknya yang masih TK juga mau ikutan kakaknya. Bedanya adik tidak ditemani temannya. Jadi adik yang perempuan harus berada di shaf perempuan sendirian tanpa teman.
Saya menawarkan diri untuk menemani adik. Tapi adik tidak mau, katanya di masjid banyak teman sebayanya yang juga ikut sholat. Mereka tumbuh menjadi anak yang mandiri dan percaya diri. Senangnya.
Saya juga mengajarkan anak-anak untuk membereskan mainannya sendiri setelah mereka bermain dan membuat rumah berantakan, menyiapkan buku pelajaran sekolahnya sendiri, makan sendiri dan melakukan apapun sendirian. Tentunya dengan pengawasan dari saya selaku orang tuanya.
-
Ajarkan Anak Peduli degan Orang lain
Saya paling tidak suka ketika anak sulung saya memaksakan kehendaknya kepada adiknya untuk bermain, sementara adiknya sedang tidak ingn bermain. Biasanya karena adiknya mengantuk atau ingin berbaring saja sambil nonton TV. Anak sulung saya yang sudah SD langsung marah bahkan menangis.
Saya akan memberikan penjelasan padanya bahwa anak saya tidak bisa memaksakan kehendaknya begitu saja. Jika adiknya tidak mau bermain, kakak kan bisa bermain sendiri atau bermain bersama temannya di luar rumah. Atau belajar saja, mengalihkan perhatian dari bermain. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kepada orang lain, karena kita pun tidak suka jika dipaksa melakukan sesuatu yang kita tidak mau.
Belajar menghargai orang lain itu penting karena kita akan dihargai ketika kita pun menghargai orang lain. Begitu juga peduli dengan orang lain. Seperti ketika adik menangis karena jatuh dari sepeda. Kakaknya akan menghibur adik dan membantu memberikan obat untuk menutupi lukanya.
Peduli kepada orang lain akan memupuk rasa empati pada diri anak, sehingga jiwa sosialnya muncul. Anak jadi suka membantu dan rukun dengan temannya. Jika dipupuk sejak kecil, anak pun akan tumbuh menjadi anak yang suka menolong sampai dewasa nanti.
-
Ajarkan Etika dan Kontrol Diri
Etika dan sopan santun juga penting untuk menumbuhkan sifat baik pada diri anak. Jangan sampai anak lepas kendali ketika marah, sampai mengeluarkan kata-kata kotor atau kata tidak pantas. Etika dan adab ini perlu ditekankan sejak dini agar anak tumbuh menjadi anak yang tahu etika dan sopan.
Apalah gunanya kepintaran jika anak tidak tahu sopan santun. Karena karakter anak yang baik dilihat dari tutur katanya yang lembut dan perbuatannya yang baik. Ajarkan anak untuk mengontrol diri saat marah, bosan atau stress.
Caranya dengan mengajak anak melakukan kegiatan lain yang dapat menurunkan tingkat emosinya. Misalnya melakukan permaianan yang menyenangkan, memasak bersama, berkebun, olaharaga atau kegiatan menyenangkan lainnya.
Orang tua perlu aktif membimbing anak dan mengarahkannya agar melakukan perbuatan yang baik dan tidak sampai salah jalan. Tentunya dengan etika dan control diri yang baik.
Kegiatan Positif Menumbuhkan Inner Strength pada Anak
Inner strength dapat muncul dan tumbuh dengan baik ketika anak sudah bisa bersosialisasi dan berinteraksi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya. Peran orangtua sangat mendominasi di sini. Makanya anak perlu didampingi orang tua agar kekuatan dalam dirinya dapat bangkit dengan maksimal.
Saya sendiri melakukan berbagai hal untuk membuat inner strength anak saya keluar, yaitu dengan memberikan kegiatan positif pada anak. Seperti mengaji di TPQ, les untuk membantu anak-anak belajar, memberikan ijin anak sholat jamaah di masjid sampai mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolahannya, yaitu marching band.
Melalui berbagai kegiatan positif tersebut, anak saya belajar berbaur dan mengenal lingkungannya. Kekuatan dalam diri anak pun makin terasah. Anak saya sekarang bahkan sudah berani mengungkapkan keinginannya dan menceritakan kegiatan yang ada di sekolah.
“Tadi di sekolah, kakak diajari main sepak bola sama bu Fitri, ma.”
Kata anak sulung saya suatu ketika. Saya pun bertanya balik padanya.
“Memangnya kakak suka sepak bola?”
“Suka ma. Sepak bola itu asyik. Kakak suka menendang bola dan lari-larian. Gak boleh rebutan dan gak boleh nangis kalau jatuh. Kakak mau sepak bola lagi ma.”
Saya lega mendengar penjelasan anak saya. Secara tidak langsung, anak saya sudah menunjukkan inner strength dengan mengatakan bahwa bermain sepak bola itu tidak boleh saling berebut bola dengan kasar dan tidak boleh menangis saat jatuh. Ada kekuatan dalam diri anak saya yang mulai tumbuh.
Saya mendukung ketertarikan anak saya terhadap kegiatannya yang bersifat positif. Seperti mengaji, ikut marching band dan juga bermain sepak bola. Semua kegiatan tersebut terbukti dapat memunculkan kekuatan dalam diri anak secara berkesinambungan.
Dengan olahraga sepak bola, anak saya jadi belajar untuk berani berinteraksi dengan orang lain, mau menolong teman saat jatuh, percaya diri dengan tampil menggiring bola serta tangguh. Kekuatan dalam diri anak melalui sepak bola dapat lebih diasah melalui sekolah bola online di Biskuat Academy 2022.
Biskuat Academy 2022 Bantu Bangkitkan Inner Strength pada Anak
Anak-anak memiliki potensi tak terbatas di luar apa yang terlihat oleh mata. Artinya setiap anak memiliki jalan suksesnya masing-masing karena kesuksesan anak bukan diukur dari berapa banyak hafalan yang dikuasainya atau seberapa tinggi nilai akademiknya di sekolah.
Pernyataan tersebut diutarakan oleh Head of Corporate Communication and Government Affairs Mondelez Indonesia, Khrisma Fitriasari dalam acara Virtual diskusi panel Biskuat Generasi Tiger pada tahun 2021 lalu.
Sebagai makanan bergizi, Biskuat mendukung dan mengembangkan anak-anak Indonesia yang memiliki kekuatan baik dalam dirinya sehingga anak-anak tumbuh menjadi anak yang berkarakter kuat dan positif. Salah satunya yaitu melalui biskuat academy 2022.
Perjalanan biskuat academy 2022 dimulai tahun 2019 yang sudah mendukung kekuatan baik dalam diri anak bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Dilanjutkan tahun 2020 dan di tahun 2021, dukungan bertambah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Perjalanan Biskuat Academy dari tahun ke tahun diantaranya :
-
Biskuat Academy 2019
Tahun 2019 belum ada kasus Corona, sehingga anak anak masih bisa bermain bersama di lapangan sepak bola. Biskuat Academy pun dilakukan secara laring dengan mengadakan lomba sepak bola dan latihan bersama pemain nasional. Jumlah peserta yang mengikuti biskuat academy 2019 yaitu sekitar 9,6 ribu peserta.
-
Biskuat Academy 2020
Tahun 2020 sudah ada Corona yang mengharuskan segala kegiatan dilakukan secara daring. Begitu juga dengan kegiatan Biskuat Academy yang terpaksa dilangsungkan secara daring. Namun demikian, kegiatan yang sudah melekat pada diri anak-anak pecinta bola ini tak menyurutkan peserta untuk ikut. Terbukti dari jumlah peserta yang bertambah dari tahun sebelumnya, yaitu lebih dari 12 ribu peserta.
Kegiatan yang dilangsungkan pada Biskuat Academy tahun 2020 ini diantaranya yaitu sekolah bola online, press conference serta pemilihan 3 bintang garuda sebagai ambassador Biskuat Acedemy.
-
Biskuat Academy 2021
Biskuat Academy tahun 2021 menunjukkan peningkatan dalam hal jumlah peserta. Yaitu lebih dari 27 ribu peserta. Wow banget ya. Meskipun masih suasana daring. Namun, peminat peserta tidak pernah surut. Jumlah pesertanya justru bertambah dari tahun sebelumnya.
Masih ada sekolah bola online di tahun 2021, school visitation, dengan hadiah utama berupa latihan bersama bintang garuda yaitu Evan Dimas.
-
Biskuat Academy 2022
Ini yang ditunggu-tunggu. Hadiah yang disediakan dalam Biskuat Academy 2022 semakin meningkat. Selain sekolah bola online dan school visitation, ada juga workshop guru olahraga dan hadiah utama berupa international soccer stadium tour. Wow banget kan.
Tak heran jika jumlah peserta Biskuat Academy tahun 2022 ini semakin meningkat yaitu 50 ribu peserta. Bukan hanya tour keliling ke stadion sepak bola di Eropa, tapi juga ada kegiatan belajar teknik sepak bola yang diperolah langsung dari pelatih bersertifikasi UEFA A, belajar langsung dari pemain nasional Indonesia serta ratusan hadiah menarik lainnya.
Setiap peserta Biskuat Academy 2022 akan mendapatkan sertifikat fisik dan e sertifikat yang ditanda tangani langsung oleh Kemendikbud dan Kemenpora untuk para finalis. Keren kan.
Cara Mengikuti Biskuat Academy 2022
Ingin mengembangkan kekuatan baik dalam diri anak melalui kegiatan positif. Ikut saja Biskuat Academy 2022 yang mendukung bangkitnya inner strength pada anak. Caranya mudah kok, yaitu :
-
Beli Biskuat kemasan khusus
Biskuat dengan kemasan khusus tentang Biskuat Academy sudah tersedia di indomaret, alfamart dan berbagai swalayan terdekat. Temukan dan beli yang ukuran jumbo B5000 1 pc, B500, B1000 2 pc.
-
Daftar via whatsapp
Temukan kode unik dalam kemasan dan kirim via whatsapp ke Biskuat Academy seperti yang tertera dalam kemasan.
-
Hadiah langsung ke Akses Sekolah
Peserta akan mendapatkan langsung akses ke sekolah bola online begitu pendaftaran berhasil. Peserta dapat berinteraksi dengan peserta lainnya selama menjalani sekolah bola online dan belajar banyak tentang teknik bola.
-
Upload Video Teknik Bola di Instagram
Peserta dapat mengupload teknik bola yang sudah dipelajari ke instagram agar panitia dapat melihat perkembangan proses belajar bola selama di sekolah bola online. Panitia akan menilai peserta yang aktif dan memiliki teknik bola terbaik.
-
Grand Final
Saatnya memilih pemenang. Finalis akan dipilih berdasarkan penguasaan bola yang dipelajari selama belajar di sekolah bola online dan menangkan tour ke stadion bola di Eropa untuk pemenang utamanya.
Gimana, mudah kan cara ikutannya. Ikutan yuk. Biskuat Academy 2022 bisa banget menjadi wadah untuk mendukung potensi anak dan mengembangkan inner strength anak di bidang non akademik, terutama olahraga sepak bola.
Kesimpulan
Biskuat Academy mengatakan jika satu pelatih saja dapat mengembangkan sekelompok anak, maka dukungan penuh dari berbagai pihak seperti guru, orang tua dan masyarakat sekitar dapat menghasilkan perubahan maksimal dalam pengembangan olahraga sepak bola. Sekaligus mengembangkan karakter positif pada anak.
Makna yang lebih luas lagi, orang tua dapat melihat potensi luar biasa pada anak dengan mengikuti Biskuat Academy 2022. Karena kegiatan yang berlangsung di dalamnya mampu membangkitkan kekuatan baik dalam diri anak, sehingga anak tumbuh menjadi anak yang berani, baik hari, tangguh, dan penuh rasa percaya diri.
Ingat bunda, kesuksesan anak tidak terpaku pada hafalan dan nilai akademik di sekolah. Anak juga bisa sukses dari kegiatan non akademik yang disukainya. Terutama melalui bakat dan minat yang diasah dengan maksimal. Anak menjalani kegiatannya dengan menyenangkan dan berprestasi. Orang tua juga kan yang akhirnya bangga.
Yuk ikutan Biskuat Academy 2022 dan bangkitkan bersama inner strength pada anak demi kesuksesan anak di masa depan. Setiap anak punya mimpi dan mimpi itu bisa terwujud lewat Biskuat Academy 2022 seperti video inspiratif Biskuat Academy 2022 berikut ini:
“Artikel ini diikutkan dalam lomba KEBxBiskuat Academy 2022”
**
Referensi :
https://www.detik.com/edu/edutainment/d-5742266/ini-tips-gali-inner-strength-pada-anak-dari-kak-seto
39 Comments. Leave new
Sejak SD dulu (sekarang sudah SMA kelas 2 dan selalu masuk tim inti futsal di sekolahnya), anak saya paling favorite kudapan Biskuat ini. Buat bekal sekolah juga bagus karena nilai gizinya tinggi. Sampai sekarang kalau pesan snack (anak saya mondok dan biasa minta kirim snack dua minggu sekali) selalu ada biskuat dalam wishlist nya
Wah jadi camilan favorit ya. Anak saya juga suka. begitu juga dengan saya yang sudah emak emak ini. enak sih. hehe
Inner strength ini krusial bgt. Apalagi utk anak yg masa depannya semoga makin baik dan lebih cerah ya
Thanks sharing nya mba
Keluarga sangat mendukung berarti ya kak buat meningkatkan inner strength pada anak. Jadinya mau daku pacukan juga pada ponakan daku biar kekuatan baik dalam dirinya muncul dan terasah
Kalau saya dan suami, alhamdulillah selalu mendukung kegiatan anak saya yang positif. Dengan demikian, inner strengthnya keluar dengan sendirinya
keren Biskuat, karena tau banget bahwa anak-anak butuh ajang ini
andai anak2 saya gak kecepetan lahir, pasti ikut mendaftar
Wah anaknya prematur ya mbak. Anak istimewa tuh biasanya.
Waduuuh Mbak, memang kalau pola asuh nenek dengan orang tua berseberangan bisa gawat ya, Mbak. Sang nenek yang pengin terbaik bagi cucunya, bisa jadi orang tua yang gak setuju ataupun sebaliknya.
Ngomongin pola asuh, yang jelas tidak hanya akademik saja yang harus diunggulkan kan ya, Mbak. Bidang non akademik juga donk. Biskuat dengan Biskuat Academynya memfasilitasi anak Indonesia untuk bisa mengembangkan minat dalam bidang sepak bolanya. Ayo dukung anak Indonesia meraih mimpinya dan mengembangkan inner strengthnya
Kita yang harus mengalah mbak. Meskipun kita benar, tetap saja diposisikan yang bersalah. Memang seperti itu dan kitanya yang harus pintar mengatur pola pengasuhan yang terbaik untuk anak kita.
Semoga dengan adanya biskuat academy semakin banyak anak-anak yang terasah inner strength-nya. Sehingga nanti jauh lebih siap menghadapi kehidupan usia dewasa. Semangat bunda dan ananda.
Terima kasih kak.
Ikuti saja pengasuhan ala Ali bin Abi Thalib ya Mba Wahyu. Usia 7 tahun memang waktu tepat bagi anak laki-laki menjadi tawanan. Mereka diterapkan serangkaian aturan berisi kewajiban dan larangan, tetapi anak juga mendapatkan haknya secara proporsional. Kita sebagai orang tua tinggal menerapkannya secara seimbang.
Keren si abang ikutan Biskuat Academy tahun ini. Semoga bisa ke Eropa bareng bunda.
Siap. Terima kasih rekomendasinya mbak Muthia. Langsung pelajari pengasuhan ala Ali bin Abi Thalib deh. kalau sahabat Nabi, pastinya yang terbaik ya.
Tinggal bersama mertua atau orangtua kadang menjadi masalah sekaligus menjadi solusi, ada sisi positif dan sisi negatif nya. Terlebih lagi terkadang neneknya suka melarang anak untuk melakukan kegiatan yang menurutnya berbahaya. Btw Biskuat Academy ini bagus juga ya programnya, mendidik anak-anak untuk sukses di bidang non akademik, karena kesuksesan bukan hanya didapat dari nilai akademik
suksesnya anak juga dipengaruhi oleh kegiatan non akademik ya mbak. Anak jadi terpacu untuk mengeluarkan potensinya. DIperlukan dukungan orang tua untuk mewujudkannya.
Alhamdulillah kemandirian anak²ku tumbuh dengan baik, disekolah berprestasi dan membanggakan. Bagus nih program Biskuat Academy semoga kontinyu ya
Aaaamiin. kita dukung bersama ya kak
sertifikat fisik dan e sertifikat yang ditanda tangani langsung oleh Kemendikbud dan Kemenpora itu menggiurkan ya Mbak.
Secara sekarang banyak yang minta pembuktian prestasi melalui sertifikat begitu. Tanda tangannya ituloh mahal, hehee
Seneng ya bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Anak jadi meningkat percaya dirinya dan berkembang pastinya
Bukti fisik yang harus dimiliki ya mbak. Karena lahir dari pengalaman berharga yang tidak semua orang mendapatkannya.
Anak yang diajak eksplorasi bakat dan minatnya bisa bikin mereka makin pede juga ya. Jadi kalau ada masalah, mereka inisiatif cari solusi dan menyelesaikannya sendiri. Ortu hanya bantu untuk arahkan hal2 yang diperlukan. Btw, Biskuat Academy ini event yang keren mba. Semoga makin banyak anak yang ikutan ya
Peran orang tua perlu aktif mbak. Tidak hanya sekadar mengarahkan. Tapi juga terlibat dalam diskusi bersama anak atau melakukan kegiatan bersama.
Seneng banget baca artikel ini. Banyak insight dan refreshing knowledge tentang pengasuhan yang saya dapatkan. Mulai dari apa dan bagaimana anak melewati masa keemasan tumbuh kembang mereka, peran orang tua pada saat terlibat dengan masa-masa itu, apa dan bagaimana tentang inner strength, hingga akhirnya berlabuh pada kegiatan CSR DANONE lewat BISKUAT untuk generasi kuat di tanah air.
Berharap agar kegiatan-kegiatan positif seperti ini dapat diikuti oleh institusi-institusi lainnya. Tentu saja lewat kegiatan-kegiatan sosial yang berkualitas dengan konsep masa depan plus tindakan-tindakan nyata yang lebih terancang dan tersusun dengan baik.
Terima kasih kak. Semua bertumbuh melalui proses dan proses itu yang menumbuhkan inner strength pada anak dengan sendirinya. Kita perlu mendukung dengan memberikan anak kegiatan postif yang membangun tumbuh kembangnya.
Biskuat memang mengajarkan anak punya mimpi dan merasakan jadi pesapakbola profesional dengan ikutan coaching clinic
keren, jadi kebayang nanti anak anak jadi makin hebat setelah ikutan Biskuat Academy ini
Salut ih sama komitmen Biskuat lewat gelaran Biskuat Academy yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2019. Semoga apa yang dilakukan Biskuat ini bisa menjadi jalan untuk menciptakan generasi muda Indonesia yang tangguh lewat inner strengthnya.
Benar mbak. komitmen yang tetap seperti ini yang bikin Biskuat Academy dari tahun ke tahun banyak peminatnya. Bahkan semakin bertambah
Inner strength perlu diasah dan di gali agar bisa tahu potensinya di masa depan
benar. Kalau gak diasah bisa tumpul. eman
Sabar sabaaaarrrr sekaliiii dan selalu senyum hahha. EMang nih kalau mendidik anak kudu banyak sabar emaknya.
Inner strength ini salah satu modal supaya kita bisa membantu anak untuk menggali potensinya yaaa.
Wah keren nih ada Biskuat Academy, anak2 yang jago bola kudu ikutan supaya dapat kesempatan belajar bola dengan lebih baik lagi.
Harus banyak sabar dan ngelus dada mbak. hihihi… insya Allah anak kita akan tahu bagaimana kita membesarkan mereka dengan penuh kasih sayang. Suatu saat apa yang kita lakukan akan dibalas anak dengan lebih baik lagi. Aaamiin
Kayaknya memang banyak nenek-nenek begitu ya. Terlalu membatasi pergerakan cucu. Meski atas dasar sayang. Tetap saja harusnya nggak begitu kan ya.
Itulah yang bikin dilema mbak. Kita tidak bisa melawan orang tua meskipun orang tua itu salah karena mereka selalu ingin dibenarkan. jalan satu satunya ya kita yang mengalah dan membicarakan dengan suami bagaimana cara mengatur pola asuh anak kita. karena kita yang dimintai pertanggung jawaban nanti di akherat. bukan kakek neneknya.
Setuju bnget nih Inner strength akan tumbuh ketika anak merasa dicintai dan dilindungi.. dan lebih percaya diri pastinya..
Samaan nih mba biskuat k
Juga jadi cemilan di rumah…
Goodluck y
Saya percaya jika anak dicintai, dia akan mencintai orang lain. Bukankah semua ada timbal baliknya ya. maka ajarkan yang baik agar kebaikan itu yang kembali kepada kita.
Alhamdulillah, kak Indah sadar banget ada yang kudu ditumbuhkan bila berada di lingkungan yang serba mudah dan penuh kasih sayang, yakni Inner Strength.
Semoga dengan bergabung di Biskuat Academy, anak-anak bisa lebih struggling dan belajar banyak hal dari berbagai sisi.
Aaamiin. terima kasih kak. Semua butuh pengamatan dan proses, semoga anak anak kita menjadi anak yang tangguh dan mandiri ya
Dilema pola didik kalau bareng ortu ya mbak, aku pun pernah merasakan, semoga mertuanya tidak banyak melarang ini itu lagi ya. Memang sebaiknya kita banyak dukung dan pancing inner strength anak agar jadi semangat meraih sesuatu. Keren banget nih ada Biskuat Academy, impian anak-anak untuk menjadi pemain sepakbola handal bisa tercapai
Benar mbak. Makanya saya akhirnya kontrak sendiri. Agar dapat memberikan pola asuh yang lebih baik. Tapi tetap hormat sama mertua dan anak anak tetap dekat dengan neneknya. jika demikian inner strength anak bisa lebih terasah kan