Cinta adalah sesuatu yang amat rumit. Bahasanya sederhana, tapi justru dengan kesederhanaannya itulah cinta mampu membuat pecintanya hilang akal, membenci dunia hingga tak percaya lagi dengan yang namanya cinta.
Mungkin itu yang ingin dikatakan oleh Binta kepada senja yang sudah kehilangan langitnya. Penulisnya Rintik Sedu, penulis muda yang pawai merangkai kata-kata sederhana menjadi sesuatu yang punya banyak makna.
Aku tersihir. Ya benar. Untaian kata Tsana, nama asli dari Rintik Sedu ini berhasil membuatku hanyut. Gak heran sih, Tsana termasuk salah satu penulis muda berbakat yang menulis banyak buku lewat wattpad. Kalimat yang lahir dari pikirannya seolah benar-benar hadir untuk mewakili perasaan banyak manusia.
Novel “Kata” termasuk salah satu novelnya yang diadaptasi dari wattpad. Ceritanya yang menggigit berhasil membuat penggemarnya menggaungkan nama Rintik Sedu setelah sebelumnya Tsana berhasil dengan Gezz dan Ann. Novelnya yang tak kalah boomingnya dengan novel “Kata”
Daftar Isi
Ada Apa dengan Kata
Jujur, aku membeli novel “Kata” ini karena sudah tahu lebih dulu kalau novel karya Nadhifa Allya Tsana yang lahir tanggal 4 Mei 1998 ini sudah booming di pasaran. Saking tenarnya, muncul jargon untuk mewakili para tokoh dalam novel ini, yaitu Paus. tim Nug atau tim biru. Persaingan keras, kawan.
Novel kata karya Rintik Sedu memang sangat pantas jadi teman bacaan untuk menemani hari-hari yang sendu. Alasannya karena beberapa hal berikut ini:
Top Ten di Toko Buku Gramedia
Novel KATA menjadi top ten di beberapa toko buku gramedia di Indonesia. Artinya nih novel sudah jadi jawara di beberapa kota. Wah pasti bagus ceritanya nih sampai masuk 10 besar novel paling laris.
Cetak ulang berulang kali
Terhitung bulan Januari 2019, novel KATA sudah cetak ulang ke 7. Kalau gak salah sih. Cek ricek. Hehe..Kalau sekarang sudah berapa kali cetak ya? Mungkin puluhan. Ada yang bisa menghitung tidak, sudah berapa kali cetak tubuh kisah Binta, Nug dan Biru
Selaris itu memang karena ceritanya yang menarik dan gaya penceritaan Tsana yang mengalir apik. Siapa aja yang membacanya pasti kebawa suasana. Termasuk aku.
Promonya dimana-mana
Promonya heboh di beberapa media sosial. Bahkan acara meet and greetnya juga tak kalah heboh. Kalau sudah dikenal dimana-mana dan dicari keberadaannya, sudah pasti nih buku keren kan.
Banyak Peminatnya.
Otomatis nih. Karena banyak promonya dimana-mana, terpampang di toko buku sebagai top ten di deretan buku laris manis. Jelas banyak dong yang penasaran, termasuk aku. Seperti apa sih nih novel sampai banyak yang suka.
Nah, tak perlu berlama-lama lagi ya. Yuk kita mulai saja reviewnya.
Kisah Binta yang Tak Terwakilkan Kata
Secara garis besar, Novel “Kata” memang menceritakan tentang kisahnya Binta. Tokoh utama perempuan dalam novel remaja ini. Binta yang pada akhirnya terjebak dalam cinta segitiga yang amat rumit. Perlu kata-kata untuk dapat mengulurkan benang merah yang sudah terlanjur terbentuk.
ya benar. Ini Cerita cinta. Cinta antara Binta, Nugraha dan Biru.
“Nugraha, Biru dan Binta saling membelakangi dan saling pergi. Mereka butuh kata-kata untuk menjelaskan perasaan. Mereka harus bicara dan berhenti menyembunyikan kata hati serta mencari jawaban dari sebuah perasaan.”
Aku langsung setuju dengan kalimat inti cerita di atas. Perasaan itu memang awal dari munculnya kata cinta. Perasaan juga yang kadang membuat kita kebingungan, salah mengartikan, berbunga-bunga, merasa jatuh dan beribu rasa lainnya yang sulit diungkapkan.
CINTA itu ribet dan butuh kata-kata untuk bisa mengungkapkannya. Tidak cukup dengan memainkan perasaan saja. Novel ini wujud dari permainan perasaan yang saling mengingkari kata hati.
Binta, Nugraha dan Biru
Novel KATA bercerita tentang tokoh Binta Dineschara Pranadipta, atau yang biasa disapa BINTA. Si anak jurusan ilmu komunikasi di kampusnya. Sosok gadis yang tidak mau menampakkan diri sehingga tak dikenal di kampusnya. Tapi justru itu yang membuatnya nyaman.
Maaf ya kalau ini spoiler. kalau yang gak suka spoiler bisa diskip. hehe. Lanjut
Binta tak ingin dikenal. Karena itu hanya Cahyo yang menjadi teman baiknya. Sampai suatu ketika muncul Nugraha. Anak arsitektur tingkat 5, teman Cahyo yang begitu penasaran dengan Binta. Padahal Nugraha adalah cowok karismatik yang diincar banyak teman perempuan di kampusnya. Tapi Nugraha sama sekali tidak peduli dan malah mengincar Binta.
Binta rupanya tidak mudah ditaklukkan. Gadis itu justru lebih sering mengusir Nugraha agar tidak mengenal dunianya. Binta menganggap dunianya terlalu kelam. Ayahnya pergi meninggalkan dirinya dan mamanya bersama perempuan lain. Sementara mamanya menderita skizofrenia yang membuatnya seolah hidup di alam lain.
Tak banyak yang bisa diperbuat mamanya selain duduk di atas kursi roda dalam tatapan mata kosong. Kadang-kadang juga mengamuk tak tentu arah. Tapi Binta merawatnya dengan penuh kasing sayang. Bik Suti yang membantunya selama ini.
Binta mengira dengan menunjukkan dunianya kepada Nugraha, membuat laki-laki itu membenci Binta dan pergi. Tapi dugaan Binta salah. Nugraha justru semakin ingin mengenal Binta. Bahkan Nugraha ikut mengasuh mamanya Binta. Nugraha tidak akan menyerah sebelum Binta mengizinkannya untuk mencintainya.
Masalahnya, Binta hanya mencintai satu laki-laki. Biru namanya. Teman masa kecil yang berada jauh entah di mana. Hingga pertemuan mereka di Banda Neira, membuat semuanya serba sulit.
Biru membiarkan Binta kembali ke Jakarta dan mengingkari perasaannya sendiri yang melebihi sahabat. Biru sibuk merantau dari satu pulau ke pulau lain tanpa tujuan. Biru mengaku terpaksa melakukan itu demi kebaikan Binta.
Kisah yang seru, saya sampai geregetan berkali-kali dengan Binta. Kenapa keras kepala sekali sampai tidak mau menerima Nug. Padahal Nug sudah melakukan berbagai cara untuknya. Nug mencintainya tulus. Tanpa alasan.
Singkat cerita, ini tentang cinta yang terjebak di masa lalu. Sesuai dengan quote-nya.
“Untuk yang terjebak di masa lalu, untuk yang sedang melangkah ragu, buku ini akan membantumu beranjak dari kata yang lalu, ke kata yang baru.”
Ini dialog Nug yang aku suka.
“Sudah belum, Ta?”
“Sudah apa?”
“Menyanyangiku.”
Ih, so sweet… ^^
Ada lagi dialog Nug yang memberikan kotak kesabaran kepada Binta. Katanya, “Kalau kamu sudah membaca satu kertas, itu tandanya kamu setuju dengan semua alasan yang aku buat. Dengan kata lain, kamu harus sabar denganku.”
“Deal!” Ucap Binta semangat.
“Oke, jadi … alasan pertama Binta harus sabar menghadapi Nugraha adalah…”
Binta membuka kertas itu kemudian membacanya. “Karena Nugraha cuma ingin buat Binta bahagia.”
(hal 101)
Aku tentang “Kata”
Aku suka ceritanya. Sederhana. Tapi menyentuh. Kadang bicara soal cinta, tidak harus hiperbola. Tentang bagaimana mengolah perasaan saja, sudah bisa mewakili bagaimana cinta bisa membuat kita mabuk kepayang.
Aku memang sempat kacau saat membuka bab satu. Karena terlalu banyak kata dan dialog. Itu cukup mengganggu. Karena suasana pembangunan di awal bab tidak terasa bagiku.
Tapi begitu aku baca bab demi bab, kekacauan tadi berangsur memudar dengan sendirinya. AKu suka dialog Nug yang membuatku senyum-senyum sendiri. Duh, romantis bener sih. Jadi kebayang dengan seseorang yang pernah mencintaiku dulu. ups.
Aku suka ending ceritanya. Happy ending. Rintik Sedu berhasil menuntaskan keinginan pembaca (baca : aku, hehe) yang berharap Binta bersatu dengan Nugraha.
Yah, akhirnya mereka bersatu juga. Tapi cerita cinta mereka perlu dikenang dan menjadi kenangan dalam novel ini. Sejatinya novel kata adalah cerita Binta dan Nugraha. Ini kisah mereka, dan aku senang bisa mengetahuinya.
Oh iya, kalau banyak yang bilang novel ini bagus. Aku rupanya harus sependapat dengan yang lain. Novel ini rekomended sekali. Bintang lima deh. Kamu wajib punya.
Kelebihan Novel “Kata” Karya Rintik Sedu
Sepopuler apapun karyanya tetap mempunyai kelebihan dan kekurangan. Begitu juga dengan novel “Kata” karya Rindik Sedu ini. Untungnya menurutku kelebihannya banyak, seperti :
- Bahasa peyampaiannya natural dan mengalir. Gaya anak mudah banget. Tidak ada bahasa berat dengan istilah yang sulit. Semuanya mudah dicerna dan mewakili perasaan anak muda, terutama mereka yang sedang berada di posisi Binta maupun tokoh lainnya dalam novel.
- Tebal bukunya tak terlalu tebal dan tak terlalu tipis. Cukuplah untuk menceritakan kisah cinta yang merasuk ke relung hati. Cocok dijadikan teman saat ingin me time.
- Konfliknya sederhana, tapi Tsana berhasil membuatnya naik turun seiring emosi para tokohnya. Aku ikut terbawa suasana.
- Banyak kejutan di setiap adegan yang diperankan tokohnya. Aku yakin kejutan yang dihadirkan bisa membuat pembacanya senyum-senyum sendri. Seperti yang aku rasakan.
Kekurangan Novel “Kata” Karya Rintik Sedu
Kekurangannnya menurut aku ada pada dialog di awal bab. Pembangunan tokohnya dilakukan Tsana lewat dialog yang panjang. Aku pribadi jadi kurang meresapi konflik yang dialami Binta. Tapi setelah bab awal terlewati, masalah ini jadi mengabur dengan sendirinya.
Itu saja sih kekurangan yang aku rasakan. Selebihnya tidak ada lagi. Aku suka gaya penceritaan Rintik Sedu. Selalu meremaja dan mewakili perasaan banyak pembacanya.
RINTIK SEDU
Ikan paus yang tersesat di antara cerita-cerita pilu demi mencari kunang-kunangnya yang hilang. Kamu bisa temukan ia di Instagram dan Wattpad ; Rintik Sedu
Judul : KATA
Penulis : Rintik Sedu
Penerbit : Gagasmedia
Tahun terbit : 2018
Jumlah halaman : 389 halaman
ISBN : 978-979-780-932-4
Harga P. Jawa : Rp.99.000
Nah, bagaimana? Sudah tertarik belum? Buruan beli di toko buku gramedia di kotamu… biar kita bisa sharing pengalaman kamu setelah membaca novel ini. Kalau sudah baca, mau tahu dong. Kamu tim Nug atau tim biru nih?
12 Comments. Leave new
duh jadi baper ginih ya hehehe… ke gramedia ah buat beli novelnya
beli mbak. kalau sudah baca, sharing sama aku yuk soal isinya.
Salam kenal bu Indah, saya lagi pingin nulis tentang review buku, kebetulan banget ini, sangat enak dibaca. Ijin terinspirasi ya.
Salam kenal juga. Alhamdulillah jika review saya bisa membantu.
Setelah liat review nya jadi pengen ke gramedia buat beli, ada yg jual onlne gak ya mba?
Saya ada nih mas kalo mau download yang gratisnya, lumayan buat review sebelum membeli
nah boleh tuh ada yang kasih gratis. hehe
saya gak tau mas. tapi kayaknya ada yang menawari tuh. berangkaaaat…
First time I hear about this novel, though, I already fell in love with the cover of this book. Does anybody know, where I can buy it?
in bookstore anywhere is ready, I feel
Jujur novelnya bagus bgt. Klo bisa si ada foto dari seorang tokoh yang namanya nugraha pranadipta sama bintang dineschara.
wah coba tanya penulisnya mbak. mungkin bisa dibuatkan.hehe