Seberapa besar keinginan kamu untuk mengenal skenario?. Kalau aku sih besar sekali. Dunia skenario bukan hal baru buatku. Berawal dari keresahan ketika melihat tayangan di televisi yang kurang mendidik, aku sempat berkeinginan membuat sebuah program di televisi yang memberikan informasi penting bagi penontonnya. Kalaupun lewat film, ya harus yang edukatif.
Keinginan itu muncul begitu saja ketika aku masih kuliah. Apalagi ibuku adalah penggemar berat sinetron yang kadang bikin gemes karena mendadak marah-marah sendiri ketika melihat tokoh utama kesayangannya dijahati sama pemeran antagonis. Atau ikut menangis ketika melihat tokoh kesayangannya jatuh atau bersedih.
Aduh ma. Itu kan cuman sinetron. Kenapa ikutan marah. Mereka hanya acting. Ya begitulah, emak-emak susah dibilanginnya. Mungkin karena cerita dalam sinetronnya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, jadi banyak yang merasa terpanggil atau terwakili.
Berawal dari kesenangan ibuku pada sinetron itulah, aku akhirnya berkeinginan untuk bisa menulis naskah skenario. Tapi bagaimana caranya? Aku buta soal skenario dan belum mengenal apapun mengenai naskah skenario. Hingga suatu ketika aku mengenal seorang penulis naskah skenario di instagram dan akhirnya aku DM.
Daftar Isi
Ceritaku Mengenal Skenario
Kak Puguh P.S Atmaja adalah penulis naskah skenario pertama yang aku kenal. Dari beliaulah aku dikenalkan dengan sinopsis skenario dan format skenario. Baru dikenalkan ya. Belum dalam taraf memahami apalagi membuatnya. Masih nol besar.
Aku dan kak Puguh hanya berkomunikasi lewat handphone dalam jangka waktu yang lama. Kak Puguh sendiri bersedia mengajariku belajar menulis sinopsis FTV.
Aku punya bekal menulis sinopsis buku atau novel. Ternyata sinopsis film berbeda jauh dengan menulis novel. Belajar jarak jauh dan konsisten ternyata membuat kak Puguh melihat kesungguhanku. Hingga aku akhirnya diajak bertemu di Jakarta.
Singkat cerita, berangkatlah aku ke Jakarta untuk menemui Kak Puguh ditemani oleh budeku. Alhamdulillah kak Puguh orang yang baik dan ramah. Bahkan kak Puguh mengenalkanku dengan mbak Mia Amalia yang saat itu bekerja di FrameRitz. Sebuah PH milik mbak Rita Amalia. Ibunya Nagita Slavina.
Gayung bersambut, mbak Mia menerimaku untuk belajar menulis naskah skenario. Dari mbak Mialah aku belajar tekun mengenal apa itu naskah skenario sekaligus mengerjakan project naskah untuk ditayangkan ke FTV.
Mengenal Skenario dengan Memahami Pengertian Skenario
Pernah dengar gak ada orang yang bilang “semua tergantung skenario Tuhan. Kita hanya bisa merencanakan. Tetap Tuhan yang memberi keputusan.”
Artinya apa?
Bahwa kehidupan kita ini sudah ditentukan oleh Tuhan. Kapan kita lahir ke dunia, apa yang terjadi dengan kita sepanjang hidup, bagaimana kita mati nanti dan segala sesuatu yang terjadi pada kita sudah diatur oleh Allah SWT. Sang pemberi hidup.
Seperti itulah yang terjadi pada drama yang ada di sinetron atau film. Ada tokoh yang bermain sepanjang cerita dengan alur yang sudah ditentukan sejak awal oleh penulis skenario.
Jadi skenario di sini dapat diartikan sebagai dokumen tertulis yang berisi narasi, urutan cerita yang digambarkan dalam adegan per adegan, dialog serta instruksi lainnya secara rinci sehingga cerita dapat bergulir membentuk sebuah kisah yang dieksekusi dalam bentuk cerita bergerak atau film.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skenario adalah rencana lakon sandiwara atau film berupa adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci
Sementara pengertian skenario menurut Wikipedia adalah cetak biru yang ditulis untuk film atau acara televisi. Skenario dapat ditulis dalam bentuk olahan asli atau adaptasi dari penulisan yang sudah ada sebelumnya seperti novel, cerpen atau hasil sastra lainnya.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa skenario adalah sebuah naskah cerita yang berisi urutan adegan per adegan, tempat serta kejadian yang diselingi dengan narasi dan dialog antar tokohnya.
Skenario ini penting dalam pembuatan sebuah film atau tayangan di televisi atau layar lebar. Tanpa skenario, sebuah film atau tayangan tidak akan mungkin bisa berjalan dengan baik. Karena sebuah tayangan yang baik harus bisa disusun dengan matang mulai dari awal sampai akhir. Semua itu bisa dilakukan lewat skenario.
Mengenal Skenario dengan Memahami Fungsi Skenario di Industri Perfilman
Mengenal skenario dapat dilakukan dengan memahami fungsinya di industri perfilman. Seperti yang aku katakan tadi, sebuah film tidak akan bisa tayang tanpa skenario yang baik. Karena itu dibutuhkan skenario yang matang untuk bisa membangun karakter tokoh dan mengurai kejadian demi kejadian di dalam cerita.
Itulah fungsi skenario dalam membuat sebuah cerita yang bisa ditonton. Secara detailnya, fungsi skenario dalam industri perfilman yaitu :
-
Panduan Kreatif
Skenario menjadi panduan dari tim kreatif kepada tim produksi sebelum mengeksekusi adegan per adegan di lapangan. Seluruh tim produksi termasuk sutradara, cameramen dan pemain harus mengikuti panduan yang tertulis di dalam skenario agar cerita dapat terbentuk sesuai yang diharapkan.
Panduan untuk sutradara berkaitan dengan adegan yang dinarasikan di dalam skenario. Sehingga sutradara dapat merancang adegan seperti apa yang akan dibuat untuk menggambarkan adegan yang dimaksud.
Kameramen juga mendapatkan panduan mengenai pengambilan gambar yang diarahkan di dalam skenario melalui bahasa kamera, seperti tilt up, tilt down, knee shot, insert dan bahasa kamera lainnya. Begitu juga dengan pemain yang harus melihat alur adegan dan menghafalkan dialog.
-
Pemahaman Cerita
Skenario membantu pemain dan tim produksi untuk memahami keseluruhan cerita. Sehingga seluruh tim harus dan wajib untuk membaca skenario dan memahaminya terlebih dulu sebelum dilakukan proses syuting.
Tujuannya agar pemain dan tim produksi mengerti kemana arah cerita bergerak, sehingga chemistry pemain pun dapat terjadi dan cerita menjadi hidup.
-
Koordinasi Tim
Koordinasi tim sangat penting dilakukan agar proses syuting dapat berjalan dengan baik. Koordinasi tim yang dimaksud adalah koordinasi seluruh tim, baik sutradara, penulis naskah skenario, cameramen, pemain sampai tim editor.
Sutradara perlu membicarakan mengenai adegan yang dinarasikan penulis di naskah skenarionya apakah sesuai dengan yang diharapkan penulis. Jika sudah sesuai, sutradara dapat mengarahkan pemain untuk memerankan adegan sesuai naskah dan menghafalkan dialog sesuai arahan.
Tim cameramen juga harus berkoordinasi dengan sutradara mengenai sudut pengambilan gambar, apakah sesuai yang yang diinginkan di dalam naskah atau belum. Setelah itu, tim lapangan harus koordinasi dengan tim editing mengenai apa saja adegan yang perlu ditayangkan atau yang dihapus.
Semua tim dihubungkan oleh skenario. Tanpa ada skenario, mustahil sebuah film dapat tayang dengan baik dan sesuai harapan. Kadangkala, penulis juga perlu dilibatkan untuk melihat hasil editing untuk melihat apakah adegan yang sudah diperankan sudah sesuai atau belum dengan isi naskah.
Biasanya penulis naskah akan memberikan saran mengenai adegan yang harus dipotong atau tidak jika memang ada adegan salah selama proses syuting.
-
Pengambilan Keputusan
Skenario juga menjadi alat pengambilan keputusan di dalam proses produksi sebuah tayangan. Karena di dalam skenario akan digambarkan dimana lokasi syuting, bagaimana pakaian yang harus dikenakan para pemain, dimana pengambilan gambar yang tepat untuk menghasilkan transisi dramatis dan keputusan lainnya berkenaan dengan pengadeganan.
Produser juga berpegang pada skenario untuk melihat sejauh mana lokasi syuting dan perijinan diberikan untuk melakukan proses syuting. Jika ada perubahan misalnya tidak mendapatkan ijin syuting di lokasi yang sudah ditentukan, maka produser dapat meminta penulis untuk mengubah lokasi atau mengkondisikan situasi tanpa mengubah keseluruhan isi cerita.
-
Menjaga Konsistensi Cerita
Dalam sebuah film pasti ada adegan siang dan malam, kostum yang dipakai pemain pun harus diperhatikan. Jangan sampai pemain salah kostum hanya karena sutradara tidak membaca script dengan benar dan tepat.
Makanya di dalam proses syuting dibutuhkan asisten sutradara yang bertugas menjaga konsistensi cerita untuk menjaga keutuhan seluruh cerita.
Aneh kan jika tokoh utama memakai baju kantor warna biru di adegan pertama pada pagi hari, lalu di adegan selanjutnya warna bajunya berubah kuning padahal masih adegan lanjutan. Lalu di adegan ketiga, warnanya kembali ke warna biru.
Kelihatannya seperti sepele. Tapi jika terjadi di lokasi syuting, kesalahan sepele ini bisa menjadi fatal yang mengakibatkan adegan harusi diulang di lokasi yang sama. Artinya waktu bertambah, budget bertambah dan tenaga pun bertambah.
Gak heran kan jika sutradara marah-marah kalau ada kesalahan dalam proses syuting. Karena semua yang sudah dipersiapkan bisa membengkak termasuk biaya membengkak dan tenaga terkuras. Makanya semua tim harus membaca skenario dengan baik agar tidak terjadi kesalahan.
-
Panduan Teknis Tim Produksi
Benar sekali. Skenario menjadi panduan teknis tim produksi selama syuting. Tanpa skenario, mustahil syuting dapat dilakukan dengan baik. Tugas penulis adalah menyerahkan naskah ke tim produksi untuk dibaca dan dipelajari.
Setelah itu, tim produksi akan mencari talent dengan membuka casting. Tim casting akan mengambil salah satu cuplikan naskah untuk mengetes kemampuan acting calon pemainnya.
Panduannya tetap skenario cerita. Pemain bahkan harus melakukan reading sebelum syuting untuk memahami jalannya cerita, sehingga bukan hanya dialog saja yang dihafalkan, tapi juga pendalaman karakter tokoh dalam cerita.
Baca juga : Tips membuat sinopsis skenario agar dilirik produser
Kesimpulan
Sudah terlihat jelas kan bahwa mengenal skenario itu penting karena skenario memegang peranan penting dalam proses pembuatan sebuah film. Tanpa skenario, mustahil sebuah tayangan dapat berjalan dengan baik. Inti sebuah cerita ada pada naskah skenario. Semua tunduk pada naskah termasuk sutradara dan produser.
Itulah mengapa untuk menghasilkan cerita yang hidup dan film yang berkesan dibutuhkan skenario dengan cerita yang kuat dan menarik. Semua itu butuh pengalaman, riset, dan kemampuan menulis cerita yang matang.
Bagaimana cara memulai menulis cerita agar menarik pembaca? Yuk Sering-sering membaca referensi dan latihan menulis. Kalau dijalani dengan konsisten, kamu pasti bisa kok.
Bagaimana? Siap menulis naskah skenario yang berkesan?
**
56 Comments. Leave new
waaah kudu rajin-rajin baca blognya mbak Indah nih buat belajar menulis skenario…
harus itu. hehe
Daku pernah coba membuat skenario, cuma karena belum paham sama kode²nya jadilah gak selesai² hehe
nanti belajar lagi di kelas skenarioku yuk
Ibunya kakak sama dengan papi saya, suka banget nonton sinetron. Sekarang ada hp baru beralih ke youtube.
suka gemes juga gak kak kalau lihat tayangan di youtube. wkwkwk
Gak kebayang sih sama penulis skenario sinetron yang ribuan episode.. mereka kapan istirahat dan brainstormingnya ya hehehe
kerja tim kak. Kalau kerja sendirian ya gak sanggup. aku beberapa kali masuk tim pembuatan sinetron dan kami dibagi tugas. satu hari harus selesai 100 halaman. itu dibagi jadi 3 sampai 5 orang. nanti deh next aku jelasin di postinganku selanjutnya ya
Bener banget kak. Dulu aku kira bikin skenario tuh gampang. Kan tinggal nulis kyk adegan di film.
Eh ternyata detail2 cerita hingga kostum hrs nongol di situ. Penulis skenario hrs pny imajinasi keren bahkan udh kyk melebihi sutradara dlm dunia tulisan.
Tp kl pny background penulis cerita sih pasti gampang ya. Tinggal diarahkan aja tuh.
Benar kak. kalau sudah terbiasa menulis cerita atau novel, akan lebih mudah membangun cerita untuk film. Tinggal menyesuaikan saja dengan format dan alur pembuatannya.
Betuuul, menulis skenario berbeda dengan menulis novel, buku nonfiksi, atau blog. Masing-masing punya keunikan tersendiri. Aku pun pernah belajar bikin skenario. Belajar doang. Eh, sampai jadi 1 FTV ding walaupun bukan penulis utama. Tapi setelah itu balik lagi ke nulis novel dan blog :))
Yuk belajar nulis skenario lagi kak. ASyik kan
Wah baca artikel ini jadi keinget pernah ikut casting film “Ketika Cinta Bertasbih”, banyak banget yang ikut, trus disana dikasih skenario by grup gtu, kita suruh akting,, jangan ditanya hasilnya seperti apa, klo dulu diterima kan otomatis wajah ini sudah ada di layar lebar dan tv kalian, hihi
wkwkwkwk. ikut casting lagi kak. Siapa tahu bisa lolos. semangat
Saya sudah sedikit paham soal skenario Mbak. Dan menulis skenario itu tidak mudah. Perlu konsistensi tinggi. Termasuk adegan detail itu soal warna baju.
Nah, saya suka memperhatikan hal itu. Misalnya pas datang, cowoknya buka kancing kemeja, kelihatan dadanya. Eh adegan berikutnya kok sudah pakai kaos dalam. Kapan pakainya? hehehe
bener pak. Detail kecil seperti ini harus ditulis dengan jelas di naskah. Jangan sampai kita kecolongan yang berakibat syuting ulang.
Sering dengar istilah skenario, dan sedikit paham itu adalah naskah untuk film gitu. Cuma gak pernah lihat bentuk aslinya. Apa mirip seperti naskaah drama ya bentuknya?
Tungguin postingan artikelku selanjutnya ya kak. Nanti aku bahas soal format naskah skenario
Saya jadi banyak tahu tentang dunia film sejak anak saya kuliah di Ilmu Komunikasi. Termasuk sedikit tahu tentang skenario. Membaca tulisan ini, saya menjadi makin paham. Thanks for sharing..
Sama-sama kak. Semoga bermanfaat
Terima kasih, Kak. Ulasannya bikin paham apa sebenarnya skenario. Sering kali bilang, ga papa gagal, ini di luar skenario kita.
Ternyata manfaat dari adanya skenarioa sangat penting dalam dunia perfilman ya
semoga bermanfaat ya kang
Sepenting itu ternyata skenario yaa. Dulu mikirnya cuma untuk alur cerita, ternya berkaitan dengan yang lainnya.
Nyambung sama yang lain mbak. sutradara, pemain sampai tukang kostum anak tukang angkat properti juga ngaruh.
Ternyata sebegitu besar peran skenario untuk menciptakan film atau cerita yang sesuai dengan alurnya. Bagi anak perfilman pasti ini jadi dasar yang harus banget dikuasai ya
bener banget. anak film harus tahu nih soal skenario. wajib hukumnya
Siang baju biru, berubah jadi kuning kemudian biru lagi wkk detail kecil semacam ini kalau tidak diperhatikan memang jadi fatal ya ka!
fatal banget. aku pernah sampai nangis ngejer karena gak merhatiin proses syuting. pemainnya salah kostum dan gak konsisten. akhirnya syuting ulang dan itu merugikan dalam banyak hal termasuk biaya dan tenaga.
Tanpa skenario paling ceritanya jadi melebar kemana-mana. Nggak jelas intinya. Jadi, emang segitu pentingnya sih skenario tuh.
penting pake banget mbak
Seruu ya kayaknya mba bisa nulis skenario tuh hihi, tapi di umur segini mau belajar rasanya kok udah engaaapp hwaaa sebel banget wkwkwkw faktor U emang gabisa diboongin
gak ada kata terlambat buat belajar mbak. kalau nurutin faktor U yang gak berhenti-berhenti nantinya. wkwkwk.
Memang paling seru itu nonton sinetron sama ibu, antusias banget kalau nonton wkwkwk.
Tidak mudah untuk membuat skenario yang kuat dan mendidik ya mbak. Keren banget mbaak ada kesempatan buat belajar nulis skenario.
Alhamdulillah mbak. Bisa merasakan nulis kejar tayang, syuting bareng artis, jadi asisten sutradara, memandu briefing pemain sebelum proses syuting. banyak deh. pengalaman berharga
Wah…terima kasih infonya ya. Jadi makin paham seluk beluk perfilman nih. Makanya ada film yang enak ditonton dan ada yg alurnya jelas, ada yg ga jelas. Tergantung skenario (orang-orang di balik layar yah…)
Tergantung ceritanya kak dan pada akhirnya tergantung juga bagaimana sutradara mewujudkan cerita dalam bentuk adegan per adegan. kerjasama semua tim sih kalau nyangkut soal skenario film
Dulu aku juga penasaran dengan pekerjaan ini. Kayaknya seru banget! Tapi, semakin dewasa rasa penasaran tersebut kian hilang. Setelah baca tulisan ini rasa penasaran ku muncul kembali, wkwk.
Pantengin blogku terus ya kak, aku bakalan bahas penulisan skenario terus. siapa tahu pengen ikutan kelas skenarioku. wkwkwk
Kak Puguh ajarkan saya juga belajar menulis sinopsis FTV dong…
Katanya hasilnya lumayan ya kalau sinopsis film kita diterima sama production house gitu
Sekarang kak Puguh sibuk banget kak. Jarang balas DM seperti saya dulu. Mungkin karena waktu juga kali ya. Tapi bisa dicoba mbak. Biasanya kak Puguh akan melihat potensi kita terus kita disalurkan ke penulis lain yang bisa mengajari secara intens.
bagian pentingnya dari sebuah film ya, istilah kata emang nyawanya hehe.. juara sih para penulis skenerio film ya, gimana biar film menarik dan gak ngebosenin dengan cerita terbarunya. jadi pengen belajar deh 🙂
yuk ikut kelas menulis skenarioku kak. Insya Allah nanti aku buka kalau banyak yang minat.
Hehehe, ibuku juga sama kak. Ikutan kesal, matahari, sedih di adegan atau kejadian tertentu dalam film. Kadang juga ikutan gemes ketika nonton filmnya. Ah, ternyata, tugas penulis skenario ini penting banget buat bikin tokoh dan alur cerita filmnya jadi hidup dan menciptakan emosi ya kak
wkwkwkw. dilema emak-emak ya mbak. Berarti penulis skenario dan aktornya berhasil dong membawakan cerita sampai bikin penontonnya ikut terbawa emosi
Mbak Indah keren, skenarionya sudah sering tayang. Udah suhu kalo mbak Indah mah..
Belum mbak. Harus memperbanyak jam terbang lagi baru dikatakan suhu. Tapi kalau pengalaman sih ada ya. Doain bisa kembali lagi ke dunia penulisan skenario ya.
Ternyata sepenting itu peranan skenario dalam sebuah cerita film atau drama, ya. Pastinya orang di belakang pembuatan skenario haruslah orang-orang terpilih karena mereka akan bertanggung jawab dengan hasil seperti apakah kelak keseluruhan ceritanya
Orang terpilih karena sudah berjuang untuk bisa menulis cerita dengan baik dan benar kak. Perjuangannya berdarah-darah. Proses itulah yang membuat mereka akhirnya mampu membuat cerita yang sesuai dengan keinginan industri perfilman.
dulu aku pernah ikut kelas skenario. emang lumayan susah sih ya, bikin sinopsisnya aja belum lolos-lolos aku haha jadi inget masa itu
Mau ikutan lagi kak? Next aku buka kelas menulis skenario lagi nih ceritanya.
Aku pikir yang namanya skenario itu uda paten ceritanya.
Tapi masih memungkinkan mengalami pengubahan cerita di tengah produksi yaa..?
Karena beberapa kali aku liat sinetron Indonesia yang mendadak aktor atau aktrisnya mengundurkan diri selaluuu diceritakan kecelakaan dan meninggal. Huhuh.. jadi bikin pusing penulis skenario yaa..
Aku sering kayak gini kak. penulis harus mengubah cerita karena ada pemainnya yang gak bisa syuting. itu mengubah jalan cerita dan semuanya loh. kerja keras banget dan kita kayak dikejar setan bikinnya. kejar-kejaran sama jam tayang. ampun deh
Dulu waktu jadi mahasiswa, saya aktif di komunitas dunia lakon (teater). Beberapa kali membuat naskah skenario untuk dipentaskan. Menjadi tantangan memang untuk membuat cerita yang kuat dan menarik, menentukan alur cerita. Namun berkesan sekali. Mungkin sama juga ya prosesnya membuat naskah film.
intinya sama. yang membedakan adalah proses menemukan gaya bercerita versi kita dan membangun cerita yang hidup dan berkesan untuk ditayangkan. Itu perjuangan banget untuk menemukan feelnya
Seru banget Kak punya pengalaman nulis sinopsis skenario FTV dari ahlinya. Jadi skenario itu dokumen tertulis yang isinya narasi, urutan cerita per adegan, dialog, dan instruksi lainnya secara rinci yang membentuk kisah yang dieksekusi dalam bentuk film ya kak
iya bener banget